BTTH: SISTEM VILLAIN

"Sungguh aku tidak akan pernah bosan dengan ini" ucap hun tiandi tersenyum lebar.

Rasanya menakjubkan menikmati tubuh wanita secantik cai lin. Apalagi ketika melakukan bersama, wanita cantik itu kini tertidur kelelahan tertutup selimut. Hembusan nafas halus terdengar saat jelas.

[Sistem memuat... ].

"bukankah kita belum menangkap yafei" ucap hun tiandi heran, kenapa sistem tiba-tiba memuat.

[Sistem berkata: host memiliki dua pilihan untuk cai lin].

[Pertama cai lin akan hamil anak host].

[Kedua cai lin tidak akan bisa hamil selama beberapa tahun kedepan].

"Keturunan dari cai lin pasti sangat berbakat. Tapi tidak menyenangkan jika langsung jadi" ucap hun tiandi. "Aku pilih opsi ke-dua" Lanjutnya berucap.

Sistem hanya memberitahu tanda keberhasilan. Cai lin yang tengah tidur nampak mengerang merasakan perutnya sedikit aneh, sebelum tidur nya kembali tenang. Hun tiandi hanya menutup matanya sekilas.

"Aku menyukai sifat angkuh cai lin, tapi saat dia mempunyai putri. Dia berubah menjadi lembut" ucap hun tiandi. "Sudahlah, ayo pergi ke yafei" Lanjutnya.

Bukan hanya cai lin yang ingin hun tiandi ambil. Semua wanita yang pernah dekat bersama xiao yan, akan diambil sendiri dan menjadi wanita-wanita nya. Saat hun tiandi ingin pergi, cai lin terbangun.

"Aku ingin ikut bersama mu" ucap cai lin beralih ke posisi duduk.

"Tidak" Balas hun tiandi.

"Aku bosan terus didalam kamar* Ujar medusa menatap. " Lagipula aku tidak bisa melarikan diri dari mu" Lanjutnya melirik.

"Baiklah, cai lin!. Ganti pakaian mu" balas hun tiandi setelah berpikir sejenak.

Cai lin menganggukkan kepalanya, tubuh telanjang miliknya ditutup oleh dou qi merah. Dou qi membentuk pakaiannya, ia memakai pakaian persis seperti saat menerobos dou zong dalam cerita asli. Hun Tiandi memperhatikan Cai Lin yang kini telah berpakaian. Pakaian yang terbentuk dari dou qi merah itu menonjolkan lekuk tubuhnya yang indah, membuatnya tampak semakin menawan.

"Kau terlihat sangat cantik" puji Hun Tiandi, senyumnya tak bisa disembunyikan.

"Berhentilah memuji dan kenakan pakaian mu" Balas cai lin bersedekap dada.

Hun tiandi hanya menjentikkan jarinya. Pakaian hitam melekat pada tubuhnya, cai lin heran karena dia tidak tau jenis pakaian apa itu. Hun tiandi hanya mengenakan longcoat hitam bersama kemeja berwarna putih.

"Menggunakan pakaian berwarna merah akan membuat mu mencolok. Tidak masalah, kecantikan mu memang seharusnya dipamerkan" ucap hun tiandi.

**********

Dari semua tempat untuk dikunjungi. Hun tiandi malah membawanya ke kota wutan, tempat tinggal dari klan kecil yang bahkan tidak ingin medusa pandang. tidak ada yang menarik sejauh mata memandang, ini lebih mirip sebuah pemukiman kumuh yang tak layak.

"Ini" ucap hun tiandi memberi manisan. "Bukan kamu suka manisan apel" Lanjutnya.

[Kesukaan cai lin pada host meningkat].

"Apa yang ingin kamu lakukan ditempat kecil ini" heran cai lin mengambil manisan itu.

Bibir merahnya melahap manisan manis. Setidaknya manusia memiliki hidangan cukup enak, hun tiandi merangkul pinggang cai lin membuat beberapa pria disekitar serentak kecewa.

"Ayo pergi ke lelang" ucap hun tiandi.

"Hmph... Baiklah" Balas cai lin tak punya pilihan lain.

Cai lin masih tidak mengerti apa yang dicari pemimpin klan jiwa ditempat terpencil ini. Namun, ia langsung mengerti apa yang hun tiandi cari. Pemilik tempat lelang ini adalah seorang wanita cantik.

"Jadi datang kesini untuk hanya menemui wanita manusia, berdada besar?" Tanya cai lin dingin.

[Kecemburuan cai lin meningkat 40%].

"Oh, apa kamu cemburu?" Tanya hun tiandi menggoda.

"Ratu ini cemburu?, aku tidak peduli apapun" Balas cai lin memandang arah lain.

Tangan hun tiandi meraih dagunya, bibir mereka bertemu satu sama lain. Bibir merah cai lin terbelah, membuat lidah hun tiandi dapat masuk dan menggodanya. Cai lin nampak terkejut, tapi anehnya itu tidak bisa melawan.

"Hentikan, banyak orang disini" ucap cai lin setelah ciuman usai.

Bisik-bisik terdengar. Ada yang cemburu karena wanita secantik cai lin telah menjadi milik seseorang. Namun Hun Tiandi tidak memedulikan tatapan orang-orang. Ia menatap Cai Lin dengan senyum penuh kemenangan.

"Biarkan mereka melihat" bisik hun tiandi lembut di telinganya. "Aku ingin dunia tahu siapa yang memilikimu" Lanjutnya menggoda

Cai Lin memalingkan wajahnya dengan pipi sedikit memerah, meski tetap menjaga wajah angkuhnya. Ia menahan denyut jantung yang berpacu cepat, entah karena marah atau… sesuatu yang lain.

Saat mereka melangkah ke dalam rumah lelang, suasana megah langsung menyambut. Lantai mengilap dari batu giok, lampu-lampu kristal menyinari patung-patung antik, dan di panggung utama, seorang wanita berpakaian hitam mencolok sedang berdiri memperkenalkan barang lelang berikutnya.

"Itu dia?" Tanya Cai Lin tajam, melirik wanita di panggung dengan mata menyipit.

"Kau lebih cantik seribu kali lipat" balas hun tiandi ringan, tapi tidak menjawab pertanyaannya. "Tapi bukan berarti tidak menarik" Lanjutnya tersenyum aneh.

[Kebanggaan Cai Lin meningkat 15%. Kecemburuan tetap tinggi.]

Cai Lin menyilangkan tangan, berdiri dengan anggun di sisi Hun Tiandi. Wanita itu bernama yafei, dari segi lekuk tubuh cai lin tidak kalah sama sekali. Tapi dia kalah satu hal. kalah sesuatu yang cukup membuat nya kesal terhadap yafei, meksipun ini kali pertama mereka berdua bertemu satu sama lain.

"Kenapa wanita itu memiliki dada begitu besar" Batin cai lin sedikit iri. "aku tidak yakin itu sebuah dada atau tumor... jika memiliki kesempatan, aku ingin memotongnya" lanjutnya menatap.

Meski raut wajahnya tetap dingin dan angkuh, matanya melirik Yafei dengan cepat, lalu berpaling seolah tidak peduli. Tapi Hun Tiandi, yang telah lama mempelajari ekspresi halusnya, sudah tahu isi pikirannya. Dia tau kalau cai lin iri, sangat jarang seorang wanita angkuh itu iri.

"Kalau kamu mau," bisiknya tiba-tiba di telinga Cai Lin, "aku bisa bantu carikan pil tubuh untuk membesarkan bagian da—" Lanjutnya dipotong.

"Diam!" Potong Cai Lin memukul pelan dadanya, wajahnya merona meskipun berusaha menjaga ekspresi netral. "Jangan bicara hal yang tidak senonoh di tempat umum" Lanjutnya berucap.

Sementara itu, Yafei di panggung tampak melirik sekilas ke arah pasangan itu, terutama pada Cai Lin. Senyumnya sedikit menegang, seolah menyadari bahwa wanita di sisi pria itu bukan sosok biasa. pria itu sangat tampan dan pakaiannya terlihat sangat mahal, sedangkan wanita memakai gaun merah memiliki kecantikan luar biasa. dua kombinasi yang akan membuat siapapun sangat iri.

Yafei mencoba tetap tersenyum ramah, namun rasa tidak nyaman merayap di dadanya. Aura Cai Lin terlalu kuat tidak hanya karena kecantikannya yang mencolok, tetapi karena keangkuhan dan ketenangan yang memancar dari setiap gerakannya. Seolah berkata: “Aku lebih tinggi darimu, dan aku tahu itu.”

Di tempat duduk VIP, Cai Lin duduk tenang, kaki bersilang, tatapannya dingin namun tak sepenuhnya acuh