NovelToon NovelToon
Gadis Kesayangan Tuan Ximen

Gadis Kesayangan Tuan Ximen

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kaya Raya / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Damien Ximen, pengusaha dingin dan kejam, dikelilingi pengawal setia dan kekuasaan besar. Di dunia bisnis, ia dikenal karena tak segan menghancurkan lawan.

Hingga suatu hari, nyawanya diselamatkan oleh seorang gadis—Barbie Lu. Sejak itu, Damien tak berhenti mencarinya. Dan saat menemukannya, ia bersumpah tak akan melepaskannya, meski harus memaksanya tinggal.

Namun sifat Damien yang posesif dan pencemburu perlahan membuat Barbie merasa terpenjara. Ketika cinta berubah jadi ketakutan, akankah hubungan mereka bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Restoran tempat Barbie bertemu dengan pria yang dijodohkan oleh keluarganya terlihat tenang siang itu. Suara alat makan yang beradu pelan dan aroma makanan yang menggoda memenuhi udara.

Di salah satu sudut, Barbie duduk berhadapan dengan seorang pria muda dan tampan yang dikenal dengan nama Tuan Xu. Ia mengenakan setelan formal, lengkap dengan dasi merah marun yang terlalu mencolok menurut Barbie. Namun, yang tidak Barbie sadari adalah, tepat di belakang punggungnya—hanya dipisahkan oleh satu meja—Damien sedang duduk, diam, memperhatikannya. Posisi mereka saling membelakangi.

“Barbie, usiaku tiga puluh tahun,” ujar pria itu dengan suara datar namun percaya diri, “aku ingin menikah dengan seorang gadis yang pengertian.”

Barbie menegakkan punggungnya dan menatap pria itu dengan angkuh namun masih menjaga senyum. Tangannya dengan santai memotong daging steak di piringnya.

“Tuan Xu,” ujarnya, “menginginkan istri yang pengertian seperti apa, coba jelaskan!” tanyanya, menyendok saus ke piring sambil mencicipi tanpa terlalu peduli.

Wajah pria itu tampak serius, seperti sedang membaca daftar kebutuhan rumah tangga yang harus segera dipenuhi.

“Seorang istri harus bisa menjaga kedua orang tuaku,” katanya. “Bangun pukul empat pagi untuk menyiapkan sarapan sebelum aku berangkat kerja. Setelah itu, mandikan ibuku karena kakinya sudah tidak bisa berdiri bebas. Lalu urus ayahku, antar dia ke rumah sakit untuk kontrol bulanan.”

“Masak pun harus sesuai selera mereka… dan juga aku. Mencuci pakaian seluruh keluarga. Dan lagi, urus dua adik perempuanku. Mereka belum menikah. Jadi sebagai istriku, kau harus merawat mereka, dari urusan makan, cuci pakaian, dan keperluan lainnya.”

Barbie meletakkan pisaunya perlahan, kedua matanya mulai mengecil menahan emosi. Tapi pria itu belum selesai.

“Setiap bulan, semua gajiku akan aku serahkan kepada ibuku. Untuk kebutuhan belanja harian, kau tinggal minta ke ibuku,” jelasnya dengan bangga, seolah-olah itu bentuk tanggung jawab yang tinggi.

Barbie mencengkeram garpu di tangan kirinya erat-erat.

“Berapa usia adikmu?” tanyanya, berusaha tetap tenang.

“Dua puluh lima dan dua puluh enam,” jawabnya ringan. “Selama ini mereka dimanja oleh ibuku, tidak pernah masuk dapur, tidak pernah mencuci pakaian. Jadi kalau kita menikah, kau harus patuh dan melakukan pekerjaan rumah.”

Damien yang duduk membelakanginya mulai mengepalkan tinju. Dadanya naik turun mendengar setiap kata-kata pria itu. Ia memutar sedikit kepalanya, mendekatkan telinga.

“Dan satu lagi,” suara pria itu kembali terdengar, “aku ingin anak laki-laki, tiga orang. Kalau kau melahirkan anak perempuan, kita akan terus mencoba sampai mendapatkan tiga anak laki-laki.”

Barbie menunduk, membenamkan garpunya ke dalam daging di piring. Emosinya mulai mendidih.

“Kenapa daging ini pahit sekali?” gumamnya dingin sambil menyuapkan potongan itu ke mulut. Suaranya cukup keras hingga terdengar oleh Damien di belakang.

Damien mengangkat alis, ekspresinya berubah gelap.

“Apakah brengsek ini menganggap Baby adalah pembantunya?” batinnya geram.

“Barbie, menikah denganku akan aku jamin kau cukup makan, tidur, dan pakaian,” ucap Tuan Xu dengan nada seolah sedang menawarkan pekerjaan penuh keuntungan. “Semua pekerjaan yang akan kamu lakukan itu ringan. Mengenai cari uang, itu tugas berat, jadi biarkan aku saja yang melakukannya.”

Mata Barbie menatap tajam seperti sebilah pisau yang siap menebas. Ia meletakkan sendoknya, lalu menyandarkan punggung ke kursi dengan sikap tenang namun berbahaya.

“Apa kau sudah selesai bicara?” tanyanya, suaranya dingin namun mengandung amarah yang terpendam.

“Sudah!” jawab Tuan Xu santai, bahkan sempat menyeruput jusnya dengan angkuh.

Barbie tertawa kecil, sinis. Senyum di bibirnya menghilang seketika. Ia mencondongkan tubuh ke depan, menatap pria itu tepat di matanya.

“Menikah denganmu berarti aku harus jadi pelayan, mesin beranak, mesin cuci, mesin masak, sekaligus cleaning service, kan? Satu orang melayani seluruh keluargamu. Jadi, siapa yang akan melayani aku?”

Pria itu mengerutkan dahi, seperti tak mengerti letak masalahnya.

“Barbie, bukankah itu sudah kewajiban seorang istri?” tanyanya enteng.

Barbie mencibir, lalu mengangkat alisnya tinggi-tinggi.

“Lalu kenapa adik-adikmu tidak kau suruh menikah dan melayani keluarga suaminya?” serangnya balik.

Tuan Xu mengangkat dagunya, dengan bangga menjawab, “Kedua adikku adalah harta bagi keluarga kami. Mereka hanya akan menikah dengan pria dari kalangan atas. Mereka harus hidup mewah, tidak boleh menyentuh piring kotor atau pakaian bau.”

Barbie menatapnya tak percaya. Hatinya bergolak antara ingin tertawa atau mencekik pria di depannya.

“Kalau mereka pantas hidup mewah, lalu kenapa aku harus jadi budak di keluargamu? Aku juga putri dari ayah dan ibuku,” ucap Barbie tegas.

Tuan Xu menyandarkan tubuh ke kursi, menghela napas dengan sombong.

“Walau usiamu masih muda, seiring waktu berjalan kau akan kehilangan kecantikanmu. Setelah usia tiga puluh, akan sulit bagimu untuk melahirkan anak. Jadi, kalau ingin menikah denganku, kau harus bisa merawat seluruh keluargaku,” jawabnya, dengan nada meremehkan seolah ia sedang memilih barang di etalase.

Itu adalah kalimat terakhir yang bisa ia ucapkan dengan tenang.

Brak!

Tanpa aba-aba, Barbie berdiri dan melayangkan tinjunya ke mata kiri pria itu dengan keras. Tubuh Tuan Xu terdorong ke samping, tangannya refleks menutupi wajahnya.

“Aaahh!” jeritannya menggema di ruangan, menarik perhatian beberapa pengunjung restoran.

“Kau… berani sekali memukulku!” teriaknya marah.

Namun Barbie tidak peduli. Ia maju selangkah, dan—

Bruk!

Pukulan kedua mendarat di mata kanannya. Kursinya terjungkal, dan tubuhnya jatuh ke lantai dengan wajah babak belur.

Barbie berdiri tegak di hadapan pria itu, napasnya memburu karena amarah yang sudah tak terbendung lagi.

“Persetan dengan keluargamu!” serunya lantang, membuat beberapa pengunjung restoran tersentak dan langsung menoleh.

Tuan Xu yang masih tergeletak di lantai hanya bisa memegangi kedua matanya yang kini membengkak. Wajahnya memerah, antara menahan sakit dan malu.

“Aku tidak peduli! Kalau tidak mampu, jangan menikah!” teriak Barbie dengan suara lantang, tajam, dan penuh penghinaan. “Kedatanganku kali ini hanya karena mamaku memaksa. Bukan karena aku berminat padamu!”

Tatapannya menusuk seperti belati. Barbie menunjuk wajah Tuan Xu dengan jari telunjuknya.

“Sudah tidak tampan dan miskin, tapi permintaan segunung. Dasar tak tahu diri!” katanya dengan nada menghina.

“Aku lebih rela jadi perawan tua daripada jadi istrimu!” lanjut Barbie tanpa gentar, lalu membalikkan badan dengan anggun.

“Aku... akan melaporkanmu ke polisi,” geram Tuan Xu dengan suara serak, sembari meraba-raba saku jasnya. Tangan gemetar itu akhirnya menemukan ponselnya. Dengan dua mata hampir tertutup karena bengkak, ia berusaha bangkit, meski tubuhnya masih limbung.

Namun, sebelum ia sempat membuka layar ponselnya, langkah kaki berat terdengar mendekat. Damien, yang sejak tadi hanya menyaksikan dengan senyum dingin, akhirnya bergerak. Dengan tatapan membunuh, ia mencengkeram pergelangan tangan Tuan Xu kuat-kuat hingga pria itu meringis kesakitan.

****

Sambil menunggu up terbaru, jangan lupa mampir ke cerita Gadis Incaran Mafia Iblis ya🙏🙏🙏🥰🥰🥰

1
Isnanun
kalo serius sama Barbie tahan Damien jangan tergoda
yuning
jangan cemen Damian
yuning
nikahi saja Barbie
Naufal Affiq
bawak barbie kawin lari aja tuan
Nabil abshor
cembukot sayang,,,,
Naufal Affiq
dia cemburu barbie,kalau kau dekat sama jimmy
yuning
mafia posesif dan cemburu 😁
Isnanun
Betul Barbie
yuning
cemburumu membakar tuan 😁
Naufal Affiq
ada yang cemburu ya,nikahin aja tuan,jangan buat kepala mu pusing
yuning
yg cemburu menggemaskan
Isnanun
memberi hukuman yg nikmat🤭🤭🤭
Nabil abshor
tenang sayang,,,, dia tdk bakalan diapa²in k,,,,
yuning
pasti nya yg akan buat reader bahagia 😁
yuning
dia adalah jodohmu
Naufal Affiq
lanjut thor
eva lestari
thooor..brarti eliza ama barbie sodara an ya...trs knp si david he gk kenal ama barbie .lupa gt?


damien pokoknya hrs jagain barbie trs yaaa ..titip barbie sampai bab nya end heheheh
yuning
betul
eva lestari
duuuuuhhh... syeruuuu uyyyyy.....gk sbr wait next chapter....

bqrbie emg ank nya david ya...tp ko knp gk mau ngurus yaaa....pasti gara2 emak nya si eliza niihhhh....
eva lestari
cerdik jg barbie heheheheh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!