Zhao Jinyue, putri keempat Bangsawan Jing kehilangan segalanya setelah Pangeran Rui—sang suami—mendapatkan gelar Putra Mahkota.
Dia yang seharusnya menjadi Putri Mahkota tidak hanya dikhianati, tetapi juga difitnah dan dibunuh dengan kejam.
Zhao Jinyue pikir kematian tragisnya adalah akhir dari segalanya, tanpa diduga dia malah lolos dari lubang neraka dan kembali di hari Kaisar menjatuhkan titah pernikahan untuknya.
Dengan kenangan menyakitkan yang membekas di ingatannya, Zhao Jinyue mana mungkin bersedia mengulangi kesalahannya dengan menikahi Pangeran Rui dan membiarkan kakak ketiganya menjadi selir samping, bahkan bersedia menyetarakan status mereka.
Di kehidupan ini, Zhao Jinyue akan menjadi wanita yang berbudi luhur di mata dunia. Namun, diam-diam merencanakan pembalasan dan berbalik menaiki kapal Pangeran Runan, musuh bebuyutan Pangeran Rui.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa Kamu Meragukan Aku?
"Kenapa?" Bangsawan Jing bertanya tanpa sadar, dia sedikit terkejut dan tidak menduga Jinyue akan menyerah pada pemikirannya terhadap Pangeran Rui.
Padahal, sebelumnya Bangsawan Jing sudah berkali-kali menasehati Jinyue hingga mulutnya hampir berbusa.
"Yue'er, sebagai seorang pangeran, Yang Mulia Pangeran Rui tidak hanya bisa menikahimu saja. Kelak, dia akan dikelilingi banyak wanita. Apa kamu bersedia berbagi cinta suamimu dengan wanita lain? Maukah kamu memikirkannya lagi?"
"Anggap saja Pangeran Rui adalah pria yang setia, tetapi statusnya sebagai seorang pangeran mengharuskannya untuk memiliki banyak cabang demi memperluas kekuasaan."
"Bagaimana jika Ayah mencarikan pemuda berbakat lainnya untukmu? Ayah jamin, kamu akan menjadi satu-satunya nyonya di rumahmu. Kamu tidak perlu bersaing dengan wanita mana pun untuk mendapatkan perhatian, cinta dan kasih sayang suamimu."
Tidak hanya sekali, tetapi berkali-kali Tuan Bangsawan membujuk Jinyue dengan kata-kata yang hampir serupa.
Dia sangat tidak rela membiarkan putrinya berbagi kasih atau pun berebut cinta dengan wanita lain.
Namun, berkali-kali juga Jinyue yang keras kepala menolaknya dengan tegas dan terlalu berpegang teguh pada keyakinannya!.
"Ayah, dalam hidup ini Yue'er hanya ingin menikah dengan Kakak A-Heng meskipun dia akan menikahi ribuan wanita."
"Ayah jangan khawatir, Kakak A-Heng pasti hanya akan mencintai Yue'er."
Bangsawan Jing menggeleng dan menghela nafas tanpa daya, tidak bisa berbuat apa pun pada otak cinta Jinyue terhadap pangeran bodoh Xiao Heng.
Itu sebabnya, dia agak tak percaya saat mendengar keteguhan Jinyue yang ingin melepaskan Pangeran Rui.
Jika tahu semudah itu membuat Jinyue menyerah, Bangsawan Jing pasti sudah sejak dulu akan membuat sang putri menyaksikan kebersamaan Pangeran Rui dengan wanita lain.
Lebih dari apa pun, Bangsawan Jing sangat senang atas keputusan Jinyue dan akan dengan senang hati menuruti keinginan sang putri.
Jinyue tersenyum, dia memaklumi sikap ayahnya.
Bagaimanapun, dulu dia memang sangat bodoh. Bukan hanya rela berbagi suami, Jinyue bahkan dengan murah hati mengusulkan pada Pangeran Rui agar mengangkat status Yi Nan menjadi istri yang setara dengannya.
"Ayah, Yue'er baru sadar ... ternyata Yue'er tidak mencintai Yang Mulia Pangeran Rui."
Ada kilatan tak senang yang menghiasi netra gelap Pangeran Rui, sementara keterkejutan melintas di mata tuan dan nyonya bangsawan, bahkan orang-orang di sekitar juga tampak terkejut dengan pengakuan Jinyue.
Tidak terkecuali Yi Nan, dia adalah saksi hidup bagaimana Jinyue tergila-gila pada Pangeran Rui.
"Yue'er, bukankah kamu setiap hari menangis dan berteriak ingin menikahi Pangeran Rui, kenapa sekarang mengaku tidak mencintainya?" Nyonya Bangsawan Jing menatap heran pada Jinyue, dia jelas merasakan perbedaan pada sikap sang putri.
Aura yang memancar di sekitar Jinyue saja terasa asing, itu seperti bukan aura milik putrinya.
"Ibu, Yue'er sebelumnya salah mengira perasaan kagum sebagai rasa cinta." Jinyue diam sejenak, lalu menambahkan lagi setelah melirik ke arah Pangeran Rui dan Yi Nan secara bergantian. "Setelah melihat cinta di antara Yang Mulia dan Kakak Yi Nan, barulah Yue'er memahami cinta yang sesungguhnya."
Meski harus berhadapan dengan penguasa Negara Yizhou, Jingue yakin tuan dan nyonya bangsawan akan menyetujui keinginannya untuk membatalkan pernikahan dengan Pangeran Rui.
Bagaimanapun, dia adalah anak kesayangan ibunya dan biji mata ayahnya!
"Adik, apa kamu yakin tidak ingin menikah dengan Pangeran Rui?" Meski kesakitan, Yi Nan memaksakan diri untuk ikut campur dalam pembicaraan itu.
Dia tidak hanya mencoba menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya, tetapi juga menahan rasa suka cita yang menyelimuti hatinya.
Tidak disangka, Jinyue akan benar-benar melepaskan Pangeran Rui seperti yang diharapkannya.
"Kakak, apa kamu meragukan aku?"
Yi Nan terkejut.
Wanita muda di depannya mungkin terlihat sedikit pucat, tetapi matanya bersinar dengan cahaya yang menyilaukan. Apalagi saat dia berbalik, tatapannya tajam tidak seperti biasanya dan itu membuat Yi Nan tidak nyaman.
Di masa lalu, meskipun Jinyue sangat cantik, tetapi dia tidak memiliki semangat tertentu di dalam jiwanya—seperti boneka porselen kosong.
Jinyue memang bisa menarik perhatian orang lain dengan pesonanya pada pandangan pertama, tapi kepolosannya justru menghilangkan minat apa pun.
Jinyue saat ini jelas-jelas memiliki aura yang berbeda!
Dia masih terlihat sama, tapi entah bagaimana Yi Nan merasa adik sepupunya jadi lebih energik seolah-olah dia telah mengalami beberapa perubahan yang mengubah dunia.
Jinyue selalu terlihat cantik luar biasa. Dengan semangat baru dalam jiwanya, dia tampak jauh lebih mempesona.
Yi Nan mengerutkan kening dan menekan rasa tidak nyaman di hatinya, dia pun berbicara dengan anggun. "Adik, bukankah akan menjadi hal yang luar biasa jika kita bersaudara bisa mengabdi terhadap Pangeran Rui sebagai suami bersama."
terima kasih