NovelToon NovelToon
HEI MANTAN! KUNIKAHI PAPAMU!

HEI MANTAN! KUNIKAHI PAPAMU!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pengganti / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Pihak Ketiga
Popularitas:19.8k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Pradana Putri

"Om Bima! Apa yang Om lakukan padaku!"

Sambil mengernyitkan dahi dan langkah pelan mendekati Sang Gadis yang kini menjaga jarak waspada dan tatapan setajam silet menusuk netra tajam Bima.

"Seharusnya, Saya yang bertanya sama Kamu? Apa yang semalam Kamu lakukan dengan Alex?"

Bima, Pria yang masih menggunakan handuk sebatas lutut kini menunduk mendekati Laras, Perempuan yang seharusnya menjadi Calon Menantunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menginap

"Ras, buka pintu sepertinya Papa pulang." Mama Lana yang baru saja menyiapkan makan malam meminta Laras yang sedang drakoran membuka pintu.

"Loh, Papa, Om Bima, kok bisa barengan?"

"Salim dulu," Papa Rasyid mengingatkan Laras.

"Bukan sama Papa aja! Sama Bima juga, Suami Kamu loh Ras!" Papa Rasyid dibuat geleng kepala, putrinya memang masih saja lupa kalau sudah menikah.

"Loh Papa, Bim, Kamu juga sudah sampai?" Mama Lana mencium tangan Papa Rasyid dan Om Bima menyalami Mama Lana.

"Kamu sudah salim Suamimu?"

"Sudah!"

"Disuruh Papa Ma!"

"Ras,"

"Iya Ma, sudah. Iya kan Om?"

Bima menangguk, tersenyum Entah melihat wajah Istrinya dan tingkah Absurd Laras, seketika rindunya terobati. What?!

"Mama sudah siapin makan malam. Mau langsung makan gak?" Mama Lana membantu Papa Rasyid membawakan Tasnya dan menyenggol lengan Laras agar melakukan hal yang sama pada Bima.

"Gapapa."

"Udah, sini!"

"Yang Ikhlas Ras."

"Iya Mama."

"Kalian nginep kan?"

"Iya Pa, Bolehkan?"

"Ya boleh dong Bim. Ini kan rumah Kamu juga. Ya udah Ras, Kamu ajak Bima ganyi baju di kamar ya. Bentar Mama ambilin baju Papa."

Mama Laras bersama Papa Rasyid masuk kamar kemudian, Mama Lana membawa stelan pakaian santai dirumah unyuk ganti Bima.

"Makasi Ma. Maaf jadi ngerepotin."

"Kamu kayak sama siapa aja Bim. Anggap rumah sendiri. Ras, layani Suamimu."

Sepeninggal Mama Lana, Laras mendapat tatapan aneh dari Bima.

"Ayo Om, mau ganti baju kan?"

Bima dan Laras naik ke lantai dua dimana kamar Laras berada.

"Ini Om bajunya. Om mau mandi dulu?"

"Iya, gerah."

Laras membuka lemari pakaiannya, memberikan handuk bersih untuk Bima.

"Kamu mau mandi juga?"

"Males."

"Mau mandi bareng?"

"Gak mau!"

Bima tertawa melihat wajah memerah Laras, memilih masuk kamar mandi dan mandi, segar rasanya tubuh lelah terkena pancuran air hangat dari shower di kamar mandi Laras. Kapan-kapan baru deh coba bathup di kamar mandi Istri. Apalagi kalau nyobanya berdua. Loh! Tuh otak Bima kenapa jadi travelling.

Berempat di meja makan, menikmati masakan buatan Mama Lana, Bima makan dengan lahap.

"Kamu dirumah Bima harus masakin Bima juga Ras."

"Gapapa Ma. Disana ada yang biasa masak kok."

"Tuh!" Laras merasa dibela.

"Ya beda dong Ras. Kamu gimana sih. Masa masakin Suami aja gak mau. Sesekali boleh dong Kamu masakin Bima. Katanya ada yang bilang cinta itu dari perut naik ke hati!"

Bima terhibur sekali. Memiliki Mama mertua yang asik dan Laras dengan reaksi berlebihan selalu tersulut emosi membuat Bima mendapat hiburan tersendiri.

"Benee itu yang Mama Kamu bilang Ras, Masa Bima mau Kasih makan Mie Instant terus! Apa itu nama Mie yang bikin Kamu kepedesan? Peyang ya namanya?"

"Samyang Pa! Masa peyang! Emang kepala orang! Ini kan makanan. Mie asli korea. Papa gak tahu sih!"

"Ya mau asli dari korea tapi masa setiap hari Kamu kasih Bima itu, bisa-bisa diare!"

"Pa, Ma, Bima ada yang mau disampaikan."

"Ngomong aja Bim, gak usah sungkan." Mama Lana mempersilahkan.

"Bima ada niat untuk meresmikan pernikahan Bima dengan Laras. Maksud Bima nikah KUA dan resepsi. Menurut Papa dan Mama bagaimana?"

"Kenapa buru-buru banget sih Om, kan wisuda aku juga gak lama lagi." Protes Laras.

Ya begitulah Laras, kadang masih suka plin plan. Maklum Gen Z.

"Kalau Papa setuju saja. Begitu lebih baik. Ya kan Ma?"

"Iya bener. Malah bagus buat Kamu Ras. Biar Kamu berasa jadi Istri beneran. Biar tahu tanggung jawab sama Suami."

Laras memutar bola matanya. Papa dan Mamanya malah mendukung usulan Bima.

Selesai makan, Papa dan Bima melanjutkan obrolan soal pernikahan dan Laras dan Mama Lana masih didapur membereskan sisa makan malam.

"Kamu harus lebih perhatian gitu sama Bima. Ini juga manggil Suami Am Om. Udah dibilangin masih ngeyel! Mama gak suka Ras, Kamu kayak gak ada sopan santun tahu gak sama Suami!"

"Ya belum biasa Ma."

"Makanya dibiasain. Pokoknya Mama gak mau denger ya Kamu manggil Bima kayak gitu lagi. Nanti kalau kedengeran orang Mama malu Ras. Kayak gak bisa ngajarin Kamu tahu gak."

"Iya Ndoro!"

"Sana bawain Papa sama Bima kopi. Ini sekalian cemilannya."

Laras menurut, dengan baki berisi dua cangkir kopi dan sepiring cemilan siap dihidangkan Laras dihadapan Suami dan Papanya.

"Nah, Ras Bima sama Papa lagi ngobrolin resepsi Kalian. Kamu maunya gimana?"

Mama Lana yang baru saja ikut bergabung juga menyimak penjelasan Bima dan Papa Rasyid.

"Kalau Saya terserah Kamu Ras, Kamu harus suka sama acaranya jadi Kamu pilih aja konsepnya bagaimana, Saya sih ikut aja."

"Duh, Aku gak ada gambaran nih. Mendadak nikah ya begini. Mana ada Aku wedding dream gimana-gimana."

"Kita kan bisa pake WO biasanya Mereka akan kasih saran sesuai apa yang Kamu mau dan suka."

"Nah Mama setuju sama saran Bima. Ya gak Pa?"

"Iya Ras, Kamu pakai WO terus Kamu bilang mau seperti apa sama Mereka. Beres!"

"Ya udahlah begitu aja. Tapi please ya tamunya jangan banyak-banyak. Pegel berdirinya."

"Ya itu sih terserah Kalian aja. Papa sama Mama ikut aja."

"Saya juga."

"Kalo begitu oke."

"Nah untuk waktunya enaknya kapan?"

"Mama ada usul?"

"Sebentar Bim, Pa gimana kalau bulan depan?"

"Apa gak kecepetan Ma?"

"Kayaknya gak sih Ras, Bima setuju Ma."

"Papa juga."

Mendengar semuanya setuju, Laras akhirnya mengikuti suara terbanyak.

Kini, keduanya disuruh Mama Lana beristirahat di kamar.

"Om, serius bulan depan Kita nikah dan resepsi?"

"Memang ada yang Kamu pikirin? Kayaknya Kamu yang setengah hati?"

"Bukan begitu, Saya cuma gak mau aja ada ribut-ribut lagi."

"Kamu khawatir Alex bikin kacau?"

"Ya gimana juga dia kan anak Om, apa gak gimana-gimana Kita bikin resepsi?"

"Ya seharusnya sih Alex sudah paham Ras. Atau Kamu mau Saya ngomong ke Alex soal rencana Kita?"

"Males banget Saya lihat muka dia!"

"Kamu masih cinta sama Alex?"

"Kenapa Om nanya begitu?"

"Ya nanya aja. Siapa tahu kan?"

"Kalo Om sendiri gimana? Masih gak bisa move on dari Mamanya Alex?"

"Loh kok malah ditinggal tidur. Om, jawab dulu!"

"Yah, payah! Masa udah tidur duluan."

Laras akhirnya memilih memunggungi Bima.

"Maaf Ras, Saya belum bisa jujur soal itu. Bagi Saya butuh waktu unyuk menguraikan semuanya sama Kamu. Dan semoga apapun yang Saya akan ceritakan gak merubah keputusan Kamu untuk tetap sama Saya. Alex, maafkan Papa. Selama ini Papa masih belum bisa jujur sama Kamu. Papa belum siap. Atau Papa gak akan pernah siap."

Malam ini, mata Bima sulit terpejam. Masih banyak rahasia yang Ia simpan. Entah harus sampai kapan semuanya tetap tersimpan rapi dan kapan siap dibongkar.

1
Radya Arynda
gas pol,,,belah semangkanya💪💪💪💪
Radya Arynda
semangaaat ras cepet2 belah semangka lah
mustika mus
lanjut terus thorrr seru banget
TIARA: Siappp Kak
total 1 replies
Chauli Maulidiah
hahahhahahahaaa... sangaarrrr... lanjut ras🔥🔥🔥🔥🔥😂
CieDina Kardinah Mbem'z
ditunggu kelanjutannya
merry
knp Bima gk mau jjur alex bukn ank kandung tp ank kkk sepupunya biar alex cri Bpk kndungy
Dewi Anggraeni
hahahah kakasih halal ya mommy muda
merry
om duda msk istri di blg betina yg unik dr peradaban sejarah 🤣🤣🤣🤣🤣
evi siagian
semangat up nya thor
TIARA: Siap Bunda. Makasi sudah Mampir Baca Karyaku.
total 1 replies
Radya Arynda
semangaaat up nya cantik💪💪💪💪💪
TIARA: Siap Kakak Cantik😍🥰
total 1 replies
Radya Arynda
semangaaat up,,,udah halal,boleh belah duren
Radya Arynda: manut aku.....
TIARA: Malem Apa Siang Kak Belah Durennya nih? 🫣🤭
total 2 replies
mustika mus
lanjuttttttttt
TIARA: Siap Kakak
total 1 replies
Uswatun Hasanah
lanjut
TIARA: Siap Kakak
total 1 replies
Eti Alifa
jalan ceritanya bagus mengalir alami ga melulu romantis tpi ada komedinya.
tokoh utamanya karakternya tegas.
kebaikan bima dibalas dngn kehadiran laras yg msh fresh dan suci.
cinta bs dtng dngn sendirinya asalkan ketulusan sllu menyertainya.
Eti Alifa
ooo kirain hasil selingkuhan istrinya ternyata ponakan ya brti.
Radya Arynda
semangaaaat cantik💪💪💪💪
TIARA: Makasi Kakak
total 1 replies
Eti Alifa
ma2 lana asyik jd mama, jd mertua pun ga kalah asik😍
Chauli Maulidiah
bagus
Chauli Maulidiah
bgs banget dialog nya. kayak percakapan sehari2 di dunia nyata.

lanjuut lagi thoorr..
Chauli Maulidiah
nah.. lho.. SADAR..!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!