Istilah kehidupan di dunia ini seperti roda yang berputar memang benar adanya. Hal itu lah yang sedang di alami oleh Abeliaza Azalea yang akrab di panggil Abel. Yang dulu nya bergelimang harta dalam sekejap menjadi tidak punya apa-apa. Gadis cantik berusia 22 tahun itu pun harus menanggung beban hutang yahh sangat besar setelah kematian kedua orang tua nya. Tidak hanya itu, dia juga harus menerima pembalasan dari seorang pria dengan tampilan culun yang pernah dia permalukan saat SMA dulu.
"Arabella Azalea maukah kamu menjadi pacar ku," Kaivan Putra Rajendra yang tak lain adalah putra Abian dan Azizah.
"Jangan kan di dunia nyata, di dunia mimpi pun gue ngga sudi nerima Lo jadi cowok gue.." Abeliaza Azalea
Bagaimana kisah perjalanan seorang Abeliaza Azalea bertahan di kehidupan yang sangat keras dan kejam ini, dan bagaimana pembalasan yang akan di lakukan oleh seorang Kaivan Putra Rajendra kepada orang yang sudah mempermalukan nya dulu? Cuss...kepoin karya baru aku ya gaess,😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.Irawana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.11 Abel kesal sekali
Abel merasa jika dunia nya benar - benar sempit sekali ibarat kata hanya selebar daun kelor. Pada kenyataan nya orang yang sangat ingin dia hindari justru seolah - olah ingin selalu merapat ke hidup nya selalu. Terbukti seperti saat ini, orang itu justru berada di lingkungan tempat kerja nya. Parah nya lagi dia sekarang menjadi atasan nya, sudah terbayang oleh Abel ke depan nya nanti seperti apa.
Terbesit dalam pikiran gadis itu ingin keluar saja dari pekerjaan nya sekarang namun semua tidak semudah yang dibayangkan, mencari pekerjaan lagi dari nol sangat lah susah terlebih dia hanya pakai ijazah SMA. Kalau seperti ini dia merasa sangat menyesal kenapa dulu malas - malas an saat kuliah dulu sampai saat kedua orang tua nya sudah tiada dan tidak punya apa-apa Abel belum menyelesaikan pendidikan nya. Abel terlalu menggampangkan dan menyepelekan semua nya, merasa semua sudah dia miliki jadi ya seperti itu hasil nya.
Setelah kehilangan orang tua dan harta benda nya baru terasa sekarang, tapi bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur.
"Huft.."
Entah sudah berapa kali Abel menghela nafas nya saat bekerja sejak kedatangan Kaivan di restoran itu dia menjadi tidak semangat bekerja sama sekali.
"Eh bel...kamu di suruh buatin kopi untuk pak Kaivan sekarang," kata salah satu rekan kerja nya.
"Hah..aku mba?"
"Iya kamu, ini mba Mala yang nyuruh. Udah buruan gih, dari pada kena sembur nanti ma mba Mala."
Abel hanya mengangguk pasrah, dan segera melakukan apa yang di perintahkan oleh manager nya itu. Dengan segera dia membuat minuman untuk bos baru nya itu.
"Bener ngga ya takaran nya segini," gumam Abel yang emang baru pertama kali membuat kopi.
Selama dia hidup ini kali pertama dia buat minuman, sekalipun dia sudah tahunan bekerja di restoran tapi tidak pernah dia membuat minuman seperti itu. Karena semua menu baik makanan dan minuman di restoran itu sudah ada ahli nya masing-masing. Dan walaupun kehidupan dia sekarang susah tapi dia juga tidak pernah membuat minuman berbahan dasar kopi itu, kalau teh dia sering buat nya tapi kalau kopi belum pernah sama sekali.
Dengan ragu dia membawa kopi buatan nya itu menuju ruangan Kaivan.
Tok,
Tok,
Tok,
"Masuk..."
Abel perlahan mendorong pintu ruangan itu dan perlahan masuk ke dalam. Dia melangkah mendekat ke arah sang bos yang saat ini sedang sibuk dengan beberapa berkas yang menumpuk di meja nya.
"Ini Kai kopi nya.."
Kaivan langsung mendongakkan wajah nya dan menatap gadis berseragam restoran yang sedang membawa nampan berisi secangkir kopi.
"Saya harap anda mengerti dengan posisi anda saat ini tanpa harus saya jelaskan," kata Kaivan dengan nada yang sangat dingin sekali.
Deg,
Ucapan Kaivan tersebut seketika menyadarkan Abel tentang posisi nya sekarang. Ada rasa nyeri dalam hati nya, Abel berpikir segitu rendah nya keadaan dia saat ini dan dia harus segera sadar diri akan hal itu. Jika Abeliaza Azalea yang sekarang posisi nya sangat jauh di bawah orang yang ada di depan nya saat ini. Perempuan itu kemudian memejamkan mata jga sebelum berucap kembali.
"Maaf pak, ini kopi yang bapak ingin kan," Abel meralat apa yang sudah dia katakan tadi.
"Letakkan di situ," Kaivan hanya memberi kode lewat jari nya tanpa melihat ke arah Abel. Fokus dia hanya pada berkas yang berada di tangan nya saat ini.
Abel meletakkan cangkir kopi itu di bagian meja Kaivan yang kosong supaya tidak menganggu aktivitas bos nya itu.
"Silahkan di nikmati pak kopi nya, dan saya permisi ingin melanjutkan pekerjaan saya," pamit Abel dengan sopan.
Karena tidak ada tanggapan apa pun dari bos nya itu jadi Abel langsung melenggang pergi begitu saja, namun baru saja dia ingin meraih gagang pintu keluar di ruangan itu, tiba - tiba terdengar suara dari atasan nya.
"Siapa yang nyuruh anda untuk keluar dari ruangan saya hem, pastikan dulu jika kopi yang anda buat itu sudah pas dengan selera saya. Jangan - jangan anda sudah mencampur kan sesuatu lagi di minuman saya, jadi anda buru - buru ingin pergi dari ruangan saya karena takut ketahuan," kata Kaivan sambil memicingkan mata nya.
Kedua mata Abel langsung melotot mendengar apa yang Kaivan ucapkan barusan. Sungguh menyebalkan sekali orang di depan nya itu. Dia masih waras tidak mungkin mencampur kan sesuatu ke dalam minuman itu. Lagian mau di campur dengan apa, racun? Tidak mungkin lah, di restoran itu tidak ada barang seperti itu.
Kaivan langsung mengambil kopi itu, dari aroma nya saja dia sudah tahu jika kopi yang Abel buat jelas tidak sesuai dengan selera nya. Kaivan adalah salah satu orang penikmat kopi robusta jadi dia sangat paham jika secangkir kopi di tangan nya itu tidak sesuai dengan apa yang dia inginkan.
"Ganti kopi ini !" titah Kaivan sambil meletakan kembali secangkir kopi yang sama sekali belum dia cicipi itu.
"Hah ganti?" beo Abel.
"Saya rasa telinga anda masih berfungsi dengan baik bukan, jadi apa yang saya ucapkan cukup jelas kan di telinga anda."
"Tapi kan, anda belum mencoba kopi itu pak? Bagaimana bisa anda menyuruh saya untuk mengganti kopi nya," protes Abel.
Kaivan tersenyum sinis," saya sudah tahu kalau kopi yang anda buat itu jelas tidak enak."
Abel langsung memasang wajah kesal, tanpa banyak kata gadis itu langsung mengambil secangkir kopi dari meja Kaivan dengan sedikit kasar dan berlaku pergi begitu saja.
"Wajah nya itu sangat meng.... Astaga apa yang gue pikirin sih," Kaivan langsung mengusap wajahnya kasar.
Abel pun mengganti kembali kopi yang dia buat tadi, dan membawa nya kembali ke hadapan Kaivan. Namun lagi - lagi tanpa Kaivan sentuh kopi itu dia langsung menyuruh Abel untuk mengganti nya lagi dan begitu seterusnya sampai Abel benar - benar di buat kesal oleh bos baru nya itu.
"Ganti lagi, anda sebenarnya bisa bekerja tidak ! Cuma disuruh membuat kopi saja tidak pecus ! Ini nih, kalau dulu nya cuma anak manja yang selalu mengandalkan apa yang dia punya, jadi setelah tidak punya apa - apa tidak bisa melakukan apa pun dengan benar," omel Kaivan.
Abel benar - benar geram sekali dengan tingkah Kaivan, bagaimana bisa laki - laki itu berkata seperti itu jika dia saja belum merasakan kopi yang Abel buat sampai lima kali itu. Dan bahkan kopi yang terakhir dia buat ini sudah di bantu oleh barista yang ada di restoran ini jelas tidak bisa ragukan lagi tentang rasa nya bukan. Namun lagi - lagi Kaivan mencela nya tanpa merasakan terlebih dahulu.
"Jika anda bermasalah dengan saya, jangan di bawa ke tempat kerja pak ! Di sini kita harus profesional, saya sudah berulang kali mengganti kopi itu sesuai perintah bapak dan yang terakhir ini saya sampai belajar dengan barista di restoran ini. Bagaimana bisa bapak berkata seperti itu jika bapak sendiri saja tidak pernah menyentuh kopi itu atau mencicipi nya. Jangan jadi orang egois pak, jangan mentang - mentang anda bos nya di sini jadi anda bisa seenaknya sendiri dengan karyawan anda, ternyata lulusan luar negeri tidak bisa menjamin orang itu menjadi berkualitas ya."
"Apa kamu bilang!"
hehhh citra krnapa km marah ya gpp kali kaivan sm abel mereka kan suami istri
Tetap 💪💪 Bel
kasian abel selalu di bentak kai, abel itu ga bisa masak kai, maklum tdnya orang kaya yg apa" dikerjakan pembantu
kak othor bikin ceweknya be smart dong?? jangan bersikap begitu Mulu?? masa dari awal part samp sekarang?? gak ada perlawanan sama sekali??
atau bikin Abel bersikap tegas dan elegan gitu?? jangan terus dibikin bikin diam dan bego Mulu , sama sikap kaivan maupun teman nya??? aneehhhhhhh?????
pergilah tanpa jejak dan semoga ditempat yg baru kamu bisa jadi orang yg sukses 🤲🙏