Season 1: Perjalanan Menggetarkan Langit
Sebelum membaca novel ini, silahkan baca season 1 terlebih dahulu.
*********
Erlang Shen tersadar dan mendapati dirinya berada di tempat yang berbeda. Berkali-kali ia berusaha untuk keluar dari tempat itu, tapi tidak berhasil. Tak punya cara lain, Erlang Shen memutuskan untuk menjelajahi dimensi tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena_Novel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 5 Dua Dimensi Bertabrakan
Wuuuussssss
Sinar perak melesat ke langit dengan sangat cepat. Sebelum pria tua itu bereaksi, Erlang Shen sudah berada di dekat bulan purnama dimana inti es abadi berada.
"Kalau kau mendekati inti es itu maka tubuhmu akan berubah menjadi serpihan es."
Peringatan pria tua itu sama sekali tak diindahkan oleh Erlang Shen. Dia sendiri tidak peduli dengan bahaya yang ada yang ada di dekatnya.
"Aku ingin tahu apakah es ini benar-benar bisa membekukanku atau tidak," ujarnya. Pria tua berdecak kesal. Jika inti es yang disembunyikannya selama ribuan tahun diambil, maka kendalinya terhadap dimensi cahaya akan berkurang drastis.
"Jangan pernah menyentuh inti es itu!" pinta pria tua tersebut.
"Tuan, sepertinya topeng perakmu akan hancur!" ucap Gui Bing melalui telepati.
"Aku tahu itu! Maka dari itu aku harus mendapatkan inti es ini secepatnya." jelas Erlang Shen.
Merasakan retakan kecil di topengnya, Erlang Shen langsung mengeluarkan sinar perak dan menyerap inti es abadi secara langsung. Pria tua penjaga sekaligus pemilik dimensi cahaya menyerang Erlang Shen, tapi serangannya dipantulkan oleh formasi pertahanan kaisar suci.
"Siapa kalian? Bagaimana mungkin formasi yang sudah hilang itu bisa kalian buat?" tanya pria tua tersebut.
"Kami yang menciptakannya," jawab Lao Hu dengan santainya.
"Ja-jadi Ka-kalian adalah Kaisar Suci?" tanya Pria itu.
"Banyak tanya!" Lao Hu mengibaskan tangannya lalu formasi pertahan kaisar suci berubah menjadi formasi pembantaian 4 arah.
"Diam ditempat atau saat ini juga kau aku kirim ke neraka!" ancam Lao Hu.
"Kau pikir aku peduli! Dengan kekuatanku, aku bisa membunuh kalian berempat."
Pusaran cahaya muncul di kedua tangan pria itu. Tak butuh waktu lama, cahaya yang dikeluarkannya berubah menjadi kegelapan.
"Kau sudah kehilangan elemen cahayamu. Jadi, jangan banyak bicara." Mata Lao Hu mengeluarkan kilatan cahaya. Dengan mudahnya formasi pembantaian 4 arah ia kendalikan hanya dengan tatapannya saja.
"Seperti biasa! Harimau pemalas ini selalu membuat kejutan." Long Lin menimpali.
"Sialan! Menyingkir dari jalanku!" Pria tua tersebut berteriak penuh amarah. Meski demikian, Lao Hu dan yang lainnya sama sekali tidak mempedulikannya.
"Dia terlalu berisik! Apakah kau bisa membuatnya diam?" Lao Hu bertanya kepada Gui Bing.
"Tidak bisa! Kekuatanku belum pulih sepertimu," jawab Gui Bing.
"Kalau begitu kalian jadi penonton saja."
Siluet harimau raksasa muncul dihadapan Lao Hu. Siluet harimau itu melesat kearah pria tua itu dengan kecepatan yang tak masuk akal.
Boooommmmm
Detik berikutnya, ledakan terdengar. Pria tua penjaga dimensi cahaya tergeletak di tanah dengan tubuh penuh luka.
"Pertunjukan dimulai," ucap Lao Hu.
*********
Swuuuussss
Sinar perak menyelimuti tubuh Erlang Shen. Sinar perak itu kemudian menembak ke berbagai penjuru. Bahkan formasi kuno yang menyembunyikan dan mengisolasi dimensi cahaya nyaris hancur.
"Kekuatan apa ini?" tanya Master Elemen. Tatapannya tak lepas dari sinar perak yang menyelimuti Erlang Shen.
"Dewi Perak Qing Yun!" Entah kenapa nama itu muncul dibenaknya. Sinar perak yang identik dengan seorang wanita dari alam dewa membuat Master Elemen teringat dengan masa lalunya yang kelam.
Sinar perak itu membuat Erlang Shen menyadari bahwa inti es abadi yang ada di dimensi itu miliknya. Tak butuh waktu lama, sosok bertopeng tiba-tiba saja muncul di ingatannya. Sosok itu membuka topengnya lalu mengambil sesuatu dari dalam dantian Erlang Shen.
"Sialan! Sekuat apa dia sampai-sampai dia bisa memanipulasi ingatanku?" tanyanya.
"Tuan ada apa?" tanya Lao Hu.
"Inti es ini milikku, Lao Hu," jawab Erlang Shen.
"Ada sosok lain yang bersembunyi di dimensi ini. Dialah yang memanipulasi ingatanku dan juga ingatan para penghuni dimensi ini," jelas Erlang Shen.
Swuuuussss
Boooommmmm
Ledakan dahsyat membuat dimensi cahaya bergetar hebat. Diwaktu yang bersamaan, topeng perak yang dipakai oleh Erlang Shen retak dan berubah menjadi serpihan-serpihan yang melayang di depan Erlang Shen.
"Kembalikan inti es itu!" Suara seseorang menggema di langit.
"Aku baru ingat! Inti es ini milikku. Aku mendapatkannya setelah mengalahkan hewan-hewan suruhan dari dewa es," jelas Erlang Shen.
"Es dan api tidak boleh berada dalam satu rumah yang sama. Itu akan membuat dantianmu meledak," jelas suara itu.
"Kau pikir aku akan menyerahkan sesuatu yang menjadi milikku secara cuma-cuma?" tanya Erlang Shen. Serpihan-serpihan topeng perak itu berubah menjadi cahaya dan memasuki tubuh Erlang Shen. Meski topeng itu sudah hancur, rambutnya tetap saja keperakan.
"Sebagai gantinya, akan kubuat dimensi ini porak-poranda." Tombak langit muncul di tangan Erlang Shen. Dengungan tombak tersebut membuat dimensi cahaya bergetar hebat.
Mata Erlang Shen bersinar lalu diwaktu yang bersamaan seekor naga bersisik emas muncul dibelakangnya. Jubah peraknya menghilang digantikan oleh pakaian biasa yang ia pakai.
"Serakah akan kekuatan itu tidaklah baik." Suara itu kembali menggema di langit.
"Milikku akan menjadi milikku selamanya. Aku tidak akan memberikan milikku kepada orang lain," jelas Erlang Shen.
Wuuuussssss
Tombak langit bergetar hebat. Api, es, cahaya, kegelapan, tanah, angin, air, petir, kayu, logam menyatu di tombak langit. Pria yang bersembunyi di balik awan tak bisa menahan keterkejutannya. Pasalnya 10 elemen itu kekuatannya sama kuat alias seimbang. Tak ada yang lebih kuat atau lebih lemah.
"Menggetarkan Langit," ucap Erlang Shen pelan.
Swuuuussss
Naga bersisik emas melesat ke langit. Tak berselang lama, pusaran 10 elemen menembak ke langit. Naga bersisik emas yang dipadukan dengan 10 elemen yang sangat kuat membuat dimensi cahaya benar-benar bergetar tanpa henti.
"Sialan! Apa yang akan kau lakukan?" tanya Pria tua bertopeng. Ia muncul dihadapan Erlang Shen dengan senjata yang siap untuk membunuh musuh.
"Menghilangkan batas antara cahaya dan kegelapan. Dua elemen itu tidak seharusnya dipisahkan," jelas Erlang Shen.
"Kau mau kita semua mati?" tanyanya.
"Urusan mati atau tidak itu nanti. Kalau masih hidup kalian beruntung, tapi kalau kalian mati itu bukan urusanku." Pria bertopeng itu nyaris muntah darah setelah mendengar ucapan Erlang Shen.
"Nikmatilah tabrakan ini."
Swuuuussss
Langit seperti akan runtuh dan siluet berbentuk bintang hitam muncul di langit. Erlang Shen yang melihat itu tersenyum karena Yun Feng melakukan hal yang sama.
"Aku akui, segel buatanmu sangat kuat. Satu-satunya cara agar aku bisa keluar di sini adalah melepaskan segel pembatas itu terlebih dahulu," ujar Erlang Shen.
"Sudahi basa-basimu itu dan hentikan tabrakan ini!" pinta Pria Bertopeng itu.
Bukannya menuruti permintaan pria bertopeng itu, Erlang Shen justru membuat segel tangan yang sangat rumit. Sesaat kemudian, naga bersisik emas itu berpecah menjadi ratusan dan menyebar ke berbagai penjuru.
"Dia bahkan lebih gila daripada orang paling gila di alam semesta." Gui Bing berkomentar.
Swiiizzzzzzz
Dhuaaaaaarrrrr
Buuusshehh
Ledakan dahsyat terjadi. Ledakan itu meleburkan dua dimensi yang berlawanan menjadi satu. Meski demikian segel pembatas kedua dimensi itu tidak kenapa-napa.