Azzam pergi ke sebuah desa pelosok untuk mengecek tempat yang mau di buat sebuah sekolah tanpa di duga dijalan dia diberhentikan beberapa preman yang memalaknya semuanya diambil bahkan Azzam sampai di tendang ke jurang hingga dia tidak sadarkan diri.
bagaimana nasib Azzam selanjutnya ikutin ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 11
Pagi pun tiba Zahra mulai beraktifitas dia diberi tahu apa kerjaannya oleh mbok Siti.
Pagi ini dia mendapat tugas mengambil pakaian kotor milik Azzam mau tak mau dia harus pergi ke kamar Azzam.
Dengan langkah berat Zahra berjalan menuju kamar Azzam yang ada di lantai dua sampai didepan pintu kamar Azzam Zahra langsung mengetuk pintu.
Ketukan ketiga pintu kamar Azzam terbuka terlihat Azzam habis mandi.
"Maaf tuan saya mau mengambil pakaian kotor"kata Zahra dengan menunduk.
Azzam tidak menjawab melainkan membuka lebar pintu kamarnya Zahra segera masuk mencari dimana baju kotor Azzam.
Zahra masih saja menunduk tak berani menghadap Azzam karena saat ini Azzam hanya mengenakan handuk yang dililitkan di pinggang nya.
Azzam ingin mengerjai Zahra dengan cara mendekat ke arah Zahra tapi tak di sangka Zahra malah berjalan ke arah Azzam dengan menunduk jadinya mereka tertabrak.
Mereka jatuh di atas kasur dengan posisi Azzam dibawah Zahra.
Tubuh Zahra membeku aliran darahnya terasa berhenti kemarin saat kejadian terjatuh di desanya Azzam mengenakan baju tapi kali ini kulit wajahnya menempel di bidang dada Azzam.
Tidak kala beda sama Zahra, Azzam pun merasakan yang sama sebagai laki-laki normal tubuh bawahnya bereaksi tanpa di minta.
"jangan bergerak terus entar ada yang bangun Zahra"Kata Azzam sambil menahan sesuatu.
Zahra seketika tersadar dan langsung berdiri.
"Maaf tuan aku nggak hati-hati"Ucap Zahra masih tetap menunduk.
"Kenapa harus minta maaf Zahra tidur bareng aku disini juga nggak apa-apa"goda Azzam sambil duduk dan memperhatikan Zahra yang sedang menunduk.
"aku pamit dulu tuan"Kata Zahra sambil berjalan keluar kamar Azzam.
"Tunggu Zahra"Cegah Azzam"Aku nggak suka di panggil tuan panggil aku seperti kemarin".
Tanpa menoleh Zahra langsung keluar dia tidak mau Azzam melihat mukanya yang memerah sedangkan Azzam tersenyum.
"Ternyata menggodanya asyik juga"Gumam Azzam sambil berdiri untuk berganti pakaian karena hari ini dia mulai kerja.
Di bawah syila sudah duduk di kursi makan bersiap untuk sarapan dengan telaten Zahra mengambilkan apa yang syila mau.
Azzam datang langsung duduk di sebelah syila dan menyodorkan piring ke Zahra sambil memberi isyarat untuk mengambilkan sarapan.
"Manja banget Zahra itu cuma disuruh mengurus syila bukan kamu"protes Azzura yang baru datang.
"Ngapain sih pagi-pagi sudah ada disini emang kamu nggak bikin sarapan sendiri".
"Selama kehamilanku ini aku nggak kuat cium bau masakan".
"Itu sih cuma alasanmu saja sebelum hamil juga kamu sering numpang sarapan di sini".
"Mommy!!Azzam tuh nyebelin"Adu Azzura ke Shanum.
"Kalian tuh kalau nggak ada satu kangen tapi kalau sudah kumpul berantem Mulu malu tuh sama syila"Keluh Shanum.
Zahra mau pergi tapi tidak diperbolehkan syila karena mau makan di temani Zahra.
"Syila tante Zahra nya juga mau sarapan biar dia ke belakang ya"Rayu Azzura.
"Nggak mau ma syila mau ditemani Tante Zahra".
"Udah nggak apa-apa Zahra kamu makan bersama kami saja"Perintah Shanum.
"Saya sarapan nanti saja di belakang nyonya"Tolak Zahra.
"Nggak apa-apa Ra duduk saja di sebelah Azzam, Azzam geser kesini"paksa Azzura.
Walaupun merasa tidak enak Zahra akhirnya ikut sarapan karena syila tidak mau di tinggal Zahra.
Tanpa mereka sadari ada yang merasa iri dengan Zahra dia adalah Surti keponakan dari mbok Sri dari awal kedatangan Zahra hanya dia yang kelihatan nya tidak menyukai Zahra.
lanjut ceritanya...
kalo boleh kasih masukan, nanti peran zahra di buat jadi perampuan yg tangguh ya thor/Pray//Smile/... jangan yg diam aja kalo di hujat apalagi di rendahkan....
samangat terus berkarya thor/Good/