" Di sela sela cintaku yang ber api-api,
aku menangis dalam sunyi
melangitkan doa pada ilahi robbi
agar dia yang ku damba bisa menyambut rasaku
dengan segenap jiwa raganya" _ja'far shodiq_
lelaki yang tiba2 mencintai janda dari mendiang adik nya sendiri.
"aku mencintainya, bukan karena dia siapa, tapi ini tentang apa yang aku rasakan saat bersama nya " Alunaisynanda.
bagaimana kisah perjuangan kedua nya untuk hidup bersama???
yuuuk simak kisah nya disini...!
semoga suka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adella mustaqim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MAUKAH KAMU JADI PACARKU
sayup sayup suara lembut itu menyapa indra pendengaran nya, luna coba mengumpulkan kesadaran nya, kepalanya terasa sedikit pening, semalaman dia diluputi rasa bersalah, hingga matanya tak dapat ia pejamkan dengan mudah.
" mau sholat berjamaah atau tidak? jika tidak aku berangkat ke masjid depan komplek." tutur ja'far yang terlihat sudah rapi dg baju koko & sarung nya, luna beranjak dg cepat.
" tunggu luna sebentar abi,kita jamaah bersama," dia membawa tubuh nya ke kamar mandi dg segera, tak lama kemudian dia sdh terlihat tergesa-gesa untuk menyusul sang suami dan siap melaksanakan sholat di belakang nya, suasana tampak begitu tenang, suara ja'far menggema di ruangan itu.
setelah sholat usai ja'far hanya diam, sepertinya larut dlm doa nya, luna pun mengikuti.
tapi tanpa di duga setelah usai dg doa nya, tubuh itu tiba-tiba langsung beranjak jg membawa sajadah yg ia gunakan tadi.
luna ikut berdiri, entah kenapa rasanya ia terabaikan kali ini, lelaki itu terus bergerak, gemuruh di hati luna semakin membuncah, rasanya ada sesak yang menekan dadanya,
"abi.... " lelaki itu berbalik,
" ada apa aluna? "luna tak tau hrs bagaimna,yg dia tau hanya ada rasa bersalah di hatinya.
" maaf..!" ja'far terlihat menghela nafas nya.
" kamu tdk salah apapun disini luna, kenapa minta maaf",
ja'far mendekati nya, dada nya ikut sesak melihat wanitanya itu sdh berderai air mata.
" luna tau abi kecewa!!!"
" kecewa untuk apa??? " ja'far mencoba menghapus air matanya, bisa dia rasakan gemuruh didada luna yg mendatang kan getar.
" malam pertama yang gagal, semua krn luna... '
" kau memikirkan nya dr semalam? " ja'far mencoba menebaknya, melihat mata itu menyisakan bengkak,
" luna hanya butuh waktu abi, ini tidak mudah bagi luna, sedari dulu luna tdk prnh dekat dg pria mana pun selain suami luna, dan kini harus dipaksa menerima orang baru, percayalah abi, luna akan berusaha sebaik mungkin"
" jangan terlalu tinggi ber asumsi luna, aku sdh terbiasa dg keadaan ini, perkara itu bkn tolak ukur perasaan seseorang, pernikahan ini adalah ujian bagi kita, kamu dg perasaan mu, dan aku yang harus melawan keinginan ku padamu,
mungkin suatu saat nnti kita bisa melewati nya bersama, kita jalani saja sewajar nya, anggap saja kita sedang menjalani pacaran versi halal, "
luna mengangguk sambil tersenyum setuju, lelaki ini sepertinya sdh terbiasa menjadi peredam.
"abi tdk marah pada luna??? "
"tidak sayang, mau kah kamu jadi pacar ku mulai saat ini????"reflek luna mencubit perut suaminya yg terasa keras.
"gak usah konyol deh!!! "
"konyol??? Apanya yang konyol??? kalau tidak mau ya sudah,! " jawab nya sok jual mahal.
luna mengangguk dg tersenyum diantara sisa-sisa air matanya.
" luna mau abi, tapi jangan bosan bimbing luna yang monoton ini ya abi,luna benar-benar nol dlm masalah ini"
" kita harus saling melengkapi!! ya sudah hari ini aku ada acara yg cukup padat, aku ada live dan harus membawakan materi khusus disana, "
ungkap sang suami yang mulai sibuk meraih laptop, handphone dan beberapa buku yg msh di kopernya,
" luna kebawah dulu ya, mau buat minuman hangat buat abi,abi suka kopi atau teh? "
" teh saja...! "jawab ja'far tanpa melihat kearah nya, luna benar-benar keluar untuk membuat minuman,di bawah terlihat masih begitu sepi,hanya ada si bibik yang sedang membersih kan ruang depan, luna terus saja bergelut di dapur setelah siap tersaji teh herbal juga 2 potong sandwich, lalu luna membawanya menuju kamar.
" lun.. "suara itu sejenak menghentikan langkah luna yg sdg membawa nampan.
" iya bu, " jawab luna, terlihat sang mertua mulai mendekati nya,
" luna coba buatkan sarapan untuk abi! "ucapnya.
" kenapa ja'far gk turun langsung? " selidik sang ibu.
" ini hanya inisiatif luna bu, katanya abi ada pekerjaan & luna lihat dia memang mulai sibuk"
" yasudah sana, ibu mau tengok si kembar dulu,! "
luna yang tadinya hendak melangkah kembali berbalik kearah sang mertua.
" itu bu.... " rasanya luna begitu enggan memberitahu nya,
" ada apa luna??? "tentu dia tdk enak hati untuk memberitahu sang mertua, tatapan ibu mertuanya terus menelisik luna di depan nya.
" si kembar ada di kamar luna bu...! "
" apa maksud kamu luna? jangan bilang kalau kamu membawa mereka tidur bersama semalam? "
luna hanya diam, nada suara nya sudah sangat berbeda, luna sadar kesalahan apa yg sdh dia perbuat.
" kamu bukan lagi seorang gadis yang tdk tau harus berbuat apa di malam pengantin kalian bukan???? " sungguh air mata luna sudah siap meluncur bebas, tapi sekuat tenaga coba dia tahan.
" kamu juga tahu jika ja'far sdh berapa lama menduda, seharus nya kamu mengerti mengapa dia akhir nya mau menikahi kamu, tapi kamu seolah semakin menahan orang yg mungkin kehausan untuk meneguk segelas air putih saja??? " luruh sudah, air mata itu tk lg dapat dibendung, rasa bersalah itu menguasai hatinya.
"ja'far tidak seperti ilyas yang akan bicara terang-terangan atas apa yang dia rasakan, ja'far akan lbh mengedepan kan orang lain meski dia harus merasakan sakit nya sendiri, maaf jika ibu terkesan kasar saat ini terhadap mu luna,
kita sama-sama wanita yg harus nya paham apa yg lelaki butuhkan, dan... " belum selesai ucapan ibu mertuanya itu, suara ja'far terdengar memanggil namanya.
segera luna menghapus sisa air matanya asal, dan menoleh kearah sang suami di atas sana.
"ayo bawa kemari teh nya, aku butuh minuman itu agar suara ku tidak serak" luna mengangguk.
"luna ke atas dulu bu! maap atas kesalahan luna ini, setelah ini, luna tdk akan mengulanginya lagi"
" hmm... jadilah istri yang baik untuk nya luna, dia sdh terlalu lama kesepian, entah kenapa seakan-akan hanya kamu yang dia mau, maafkan ibu jika sdh menyinggung mu, ibu hanya ingin yang terbaik untuk anak2 ibu, "
" luna mengerti bu, ini semua memang salah luna,
luna yg blm bisa jadi istri yang baik, mohon doa nya ya bu, sekarang luna permisi dulu, mau antar ini" dia sedikit berlari kecil dg perasaan yg entah mengapa membuat nya senang, hatinya terasa meluap-luap setelah mengetahui sebuah fakta tentang ja'far yg memang mengingin kan nya,
dia membuka pintu dg senyum manis yang ia persembahkan untuk sang suami.
" are you okay???? " ja'far mencoba menyelami sinar mata sang istri.
" yes, im fine, " jawab nya dg tersenyum, ja'far tk bisa menemukan titik kesedihan di matanya, walau dia sendiri tau apa yang baru saja terjadi, wanita ini terlalu pandai menutupi perasaannya hingga ja'far memutuskan diam, tak ingin menanyakan apa yang terjadi, meski tadi dia tahu jika sang ibu baru saja memarahi istrinya itu.
dia meminum teh buatan sang istri, kemudian mulai melahap sandwich sambil terus mengetik sesuatu disana.
" luna tdk tau selera abi seperti apa, jika ada yg ingin di request bisa abi katakan, biar luna siapkan di hari selanjutnya nya. "
"terimakasih, semuanya pas, hanya saja aku kurang suka sayur, "
" lain kali akan luna ganti telur/beef ", tk berselang lama sambungan live streaming kembali di mulai dr laptop sang suami, luna mulai mengamati nya, baru dia tahu jika sang suami bersama jajaran nya sedang rapat, dari sekian banyak pembahasan ia tahu jika sang suami punya kedudukan yg tidak Main-main disana, ada syukur dan Insecure yang luna rasa atas kehadiran ja'far dlm hidup nya, tak ingin semakin larut dlm asumsinya sendiri,luna pun beranjak untuk membangun kan si kembar dan memboyong mereka menuju kamar mereka sendiri, hari ini aktifitas akan kembali pada titik semula, setelah menyiapkan keperluan si kembar luna kembali untuk membersihkan diri.
tak memakan waktu lama luna sdh selesai dg ritual di kamar mandi dia sdh berganti pakaian kantor nya, dan itu berhasil menarik atensi suaminya, dia melangkah menuju luna yang berdiri di depan cermin hendak merapikan hijab yang akan ia pakai, luna mematung kala menyadari tubuh suaminya sudah tepat berada di belakang nya.
pandangan nya menyorot penampilan luna dari atas sampai bawah.
" kenapa abi??? apa ada yang salah dengan penampilan luna? " tanya nya, tanpa di duga ja'far membalik tubuh nya hingga kini mereka saling berhadapan.
" kamu mau kemana aluna??? "pandangan mereka saling mengunci, jantung luna mulai berdebar hebat tatkala tangan lelaki di depan nya ini membelai pipinya mesra,dadanya mulai naik turun,tubuh nya blm terbiasa dg sentuhan selain ilyas suaminya dulu, dia coba memejamkan matanya coba menekan gemuruh tak terkendali itu.
" Rilex aluna, hembuskan nafas mu perlahan, jangan menahan nya"
tangan itu tetap tak beralih dari pipi sang istri, luna membuka mata setelah mengikuti instruktur dr suaminya itu, dan benar,itu membuat nya sedikit lega.
" kamu hendak kemana aluna??? "ulang ja'far.
" luna hendak ke kantor abi "suaranya masih sedikit gugup,
" sejak kapan seorang aluna ke kantor??? "
entah kenapa pertanyaan abi seakan mengejek nya,membuat matanya mulai berembun.
" luna memang bukan wanita ber gelar abi,
bahkan luna tdk pernah mengecam pendidikan tinggi seperti yang lain nya,luna hanya anak pesantren secara amatiran, tapi sejak luna jadi janda,luna dipaksa keadaan untuk menghadapi keras nya dunia." air matanya mulai menitik.
"lalu?? " lanjut ja'far.
apa lagi sih ??? pikir luna, lelaki di hadapan nya ini sepertinya begitu senang bermain teka teki?
" luna gk ngerti maksud abi!!!" ucap nya sambil membawa pandangan nya kesamping, ja' far menarik dagu itu kembali agar menghadap nya.
" apa sekarang kamu masih merasa jadi janda,??"
luna mulai mengerti kemana arah pembicaraan ini,
" apa abi tdk suka luna bekerja, ??? "
pandangan mereka kembali terkunci.
" hakikat seorang wanita adalah dirumah aluna,
mengurus anak-anak, mengurus rumah, juga mengurus suaminya, melayani & memenuhi segala kebutuhan nya, itu keinginan ku sedari dulu, apa kamu mau memenuhi keinginan kecilku itu aluna??? "
" lalu bagaimana dengan perusahaan kecil mas ilyas abi???? "
" apa kamu lupa apa tujuan ku di perintah menikahimu??? " luna terus menelisik mata di hadapan nya ini, tangan itu kembali menyentuh pipinya lembut.
" tugasku salah satunya adalah mengambil alih tugasmu yang selama ini menggantikan ilyas! "
tanpa diduga reaksi luna berbanding terbalik dg yg tadi, dia malah menyandarkan kepalanya pada tangan itu, sambil memejamkan matanya, ja'far memang sengaja untuk memberi sentuhan 2 kecil itu pada luna, agar wanita itu terbiasa.
" Terima kasih abi, atas semua kesediaan abi"
" apapun itu luna, akan selalu ku upayakan untuk mu, entah, mengapa aku bisa sedalam ini jatuh pada pesonamu aluna,sungguh aku tak tau,
tapi kamu harus tau, aku tdk akan pernah melepaskan mu setelah ini, apapun yang terjadi! "
sungguh hatinya dibuat kembang kempis dengan pernyataan lelaki nya ini.
" ya... apalagi kita kan baru mulai pacaran semalam, masak sudah mau putus aja, luna kan masih pingin ngerasain kayak orang-orang di TV itu! "
ja'far dibuat terkekeh oleh tingkah wanita nya ini,
" boleh peluk??? " pinta ja'far tiba-tiba, luna masih diam, tapi tanpa di duga luna dengan cepat menubruk an tubuh nya pada tubuh tinggi di depan nya, ja'far tak menyia nyiakan itu, lgsg dia balas pelukan itu dg erat, kini jiwanya yang bergemuruh, dia mengecup puncak kepala luna.
" Terima kasih aluna, ini sdh lebih dari cukup,
aku sendiri bahkan tak tau sejak kapan aku begitu menginginkan mu, " luna mengurai pelukan itu,
" terimakasih abi, "ja'far hanya mengangguk hingga membenturkan kening mereka,
" sekarang gantilah bajumu, aku lbh suka kamu dg penampilan aluna ku yg ku lihat sejak pertama bertemu, sekarang kita antar si kembar kesekolah lalu, antar aku ke kantor dan tunjukan semua tugas2 ku nyonya, "
aluna tersenyum penuh arti, kemudian beranjak melakukan apa yang di perintahkan sang suami.
kasian banget.. orang setulus itu dibohongi dipaksa nikah dg kakak iparnya