Nesya menolong seorang pria asing, tetapi dia meninggalkan pria itu setelah pria itu sudah di rawat dengan baik.
Sekian lama mereka berpisah di pertemukan kembali di tempat kerja
Apakah Mereka akan bersama akan berpisah.
Cinta tulus dari pria tersebut apakah bisa meluluhkan hati Nesya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhayati 11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 11
Nando menghentikan langkahnya lantaran ponselnya bergetar tak berhenti tanda panggilan masuk.
"Halo mom,"
"Apa ada masalah di kantor? Kenapa belum juga pulang?"
"Tidak ada mom,Kantor baik baik saja. Aku sedang di luar."
"Jangan pulang terlalu larut."
"Ya, mom" Sambungan telfon terputus dan Nando segera menyimpan kembali ke saku celananya
Nesya keluar setelah mengetahui jika Eca di bawa pulang ke rumah Sandra sang Bunda menyurunhya menginap di rumah Sandra malam ini.
Sebab sang Bunda menghawatirkan dirinya jika pulang tengah malam.
Langkah kakinya di percepat sedari tadi menahan lapar dan kini sudah tak bisa lagi jadi dia memutuskan ke warung makan saja.
"Ne, mau kemana?" tanya Nando di belakang Nesya yang berjalan sedikit cepat.
Nesya menghentikan langkahnya lalu berbalik dia tau betul siapa yang telah memanggil namanya.
"Cari makan, sudah ya jangan ganggu aku. Ini perut sudah tidak bisa berkompromi lagi. Perih sekali." Ujar Nesya memegang perutnya memberikan.
"Biar aku temenin ya, aku takut kamu kenapa napa jika sendirian." ujar Nando lembut
"Terserah." Ujar Nesya masuk ke dalam warung nasi. Segera dia mencari menu yang biasa inginkan.
"Bibi, tolong aku minta satu bungkusnya. Porsi Biasa." pesan Nesya ke Bu penjual
"Ya, nak. Emang gak kurang cuma satu. Tadi keliatanya kamu sedang ngobrol dengan seorang pria. Apa dia pacar kamu?"
"iss, Bibi ini. Gak lah ini kan hanya buat aku. Pria mana, Bibi ngak usah aneh aneh deh. Mana ada pria mau sama aku."Ujar Nesya menyangkal semua ucapan si Penjual makanan itu.
Nando menunggu sang Wanita dengan sabar, karena saat masuk tadi tidak di perbolehkan oleh sang Wanita. Jadi terpaksa menunggu di luar .
Nesya ke luar dari Warung dengan membawa satu bungkus nasi berserta lauknya.
Dia menatap sang pria lalu melangkahkan kakinya menuju rumahnya.
Habis isya nanti dia akan pergi menuju rumah Sandra, Takut Eca rewel.
"Apa kamu tidak mempunyai pekerjaan bos, seharian ini kamu hanya mengikuti ku." ujar Nesya memutar tubuhnya saat sang pria mengikutinya hingga di depan pintu rumahnya.
Dan hampir saja Nesya membentur dada bidang milik Nando jika pria itu tidak mundur.
"Ini pekerjaan ku sekarang, menemanimu Ne sayang."Jawab Nando menyunggingkan bibirnya tipis sambil membungkuk.
"Gak usah terlalu dekat saat berbicara." keluh Nesya mendorong sang pria.
Kemudian Nesya masuk ke dalam rumah,saat pintu akan di tutup sang pria sudah masuk terlebih dahulu dengan sangat cepat.
"Kamu apa tidak lelah ha." tunjuk Nesya kesel sekali menatap jengkel
"kenapa meski lelah sayang, rasa rindu ini yang telah terbendung sudah sembuh lantaran orang itu sudah ku temukan. Maka tak akan ada kata lelah." Jawab Nando terang tak tahan melihat wanitanya.
Nando mendekat lalu mencium tanpa aba membuat Nesya kewalahan.
Nesya menepuk pahu sang pria berulang kali agar sang pria melepaskan ciuamnya .
Nando tak perduli apa yang di lakukan sang wanita dia semakin memper dalam ciumannya, walau ini pertama kalinya dan belum ahli. Dan Nando adalah pria dewasa tentu akan mampu melakukan yang belum dia lalukan.
Nando melepaskan tautan pada bibirnya ke bibir Nesya. Dia mengulum senyum"Aku sudah tidak muda lagi Ne, sayang. Aku ini bersunguh sunguh dengan hubungan ini."
Nesya memandang manik mata sang pria tak ada kebohongan dari kata katanya.
"Aku percaya, tapi aku lapar. Kamu bersembunyi lah dulu takut orang tua ku pulang." Ujar Nesya mendorong sang pria masuk ke kamarnya.
Tidak ada cara lain untuk mengusir pria ini, semua cara telah di lakukan nya namun tetap saja pria ini engan pergi.
Sehat sehat untuk kalian 😊😊😊
Selamat membaca, jangan lupa dukungnya
