NovelToon NovelToon
Guardian Of Nature

Guardian Of Nature

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:35k
Nilai: 5
Nama Author: Mifaka

Keserakahan manusia, mengundang bencana bagi makhluk hidup lain. Perluasan wilayah, berburu tanpa peraturan, dan merusak alam merupakan perbuatan yang sangat buruk.

Hukum alam tetaplah berlaku, jika kalian merusak alam, maka alam dapat merusak kalian lebih dari apa yang kalian perbuat padanya.

"Ibu! Aku pasti akan mengembalikan keseimbangan!"
~Feng Yun

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mifaka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3 Tahun...

Di sebuah hutan berkabut, terlihat seorang pemuda yang sedang berjalan dengan santai. Jika itu orang lain, maka mereka lebih memilih menggunakan ilmu meringankan tubuh untuk pergi cepat-cepat dari tempat itu.

Ya, tempat itu tidak lain adalah Hutan Ilusi yang merupakan hutan paling berbahaya di wilayah Kekaisaran Kai. Akan tetapi, rumor itu tampak tidak berpengaruh pada pemuda tersebut. Mungkin jika di lihat-lihat, pemuda itu bisa saja diolok-olok sebagai orang yang hilang akal ketika bertemu seseorang.

Pasalnya, baju yang ia kenakan sangatlah lusuh dan terlihat agak ketat. Rambutnya panjang dan acak acakan seperti tak terurus sama sekali. Namun kulitnya yang putih bersih tampak sangat tidak kontras dengan penampilannya yang acak-acakan itu.

Pemuda itu berjalan sangat santai, bahkan ia sampai mengantongi tangannya dan bersiul ria disepanjang jalannya.

"Tap! Tap!"

Seketika langkah pemuda itu terhenti, lantaran di hadapannya sudah tampak hutan biasa tanpa ada kabut sama sekali menandakan ia sudah berada di pinggir wilayah Hutan Ilusi.

Untuk sejenak pemuda itu menoleh ke belakang seperti memikirkan sesuatu, lalu ia mengangkat tangannya kemudian menyeka rambutnya yang menghalangi pandangan. Seketika itu, wajah pemuda itu pun terlihat. Wajahnya yang tampan dengan kulit putih bersih tanpa jerawat memang sangat tidak memiliki kesinambungan dengan penampilannya. Pemuda itu tidak lain dan tidak bukan adalah 'MC' dalam Novel ini, Feng Yun.

"Selamat tinggal guru, Terima kasih karena telah mengajarkanku selama ini" Ucapnya lirih. Kemudian ia kembali melanjutkan perjalanannya. Namun kali ini tidak bersiul seperti sebelumnya.

Langkah tenangnya terus membawa dirinya tanpa tujuan yang jelas. Selama perjalanan, Feng Yun selalu saja di datangi oleh beberapa binatang normal yang akan menemaninya berjalan. Sementara iti, Feng Yun sendiri tentu tidak keberatan jika perjalanannya di temani oleh hewan-hewan itu.

Tak hanya hewan herbivora saja yang mengikuti Feng Yun, bahkan ada beberapa hewan karnivora yang menemani perjalanannya. Anehnya, mereka tampak tidak berselisih sama sekali, hewan-hewan itu seperti sedang menjaga reputasi mereka.

Berbeda dengan hewan normal, bagi hewan-hewan seperti Spirit Beast, ketika mereka bertemu dengan Feng Yun, mereka hanya menatapnya sejenak lalu menundukkan kepala dengan hormat dan pergi.

Hal ini tentu membuat Feng Yun bingung, tetapi ia sama sekali tidak memikirkannya. Mungkin ini hanyalah sebuah kebetulan saja pikirnya.

Mereka terus berjalan hingga langkah mereka membawanya ke sebuah jalan setapak yang biasa dilalui oleh manusia, baik itu pedagang maupun kultivator ataupun pengembara.

Di tempat ini juga, Feng Yun berpisah dengan teman-teman rimbanya dan kembali berjalan santai seorang diri. Alasan hewan-hewan itu tidak mengikuti kembali cukup sederhana, yakni mereka takut jika ada manusia lain yang melihat.

Tak lama, langkah Feng Yun kembali terhenti ketika dirinya sampai di sebuah pintu masuk sebuah desa. Di pintu masuk itu terlihat sebuah papan nama yang bertuliskan 'Desa Zhongbu' yang merupakan nama desa itu.

Tanpa ragu sedikitpun, Feng Yun langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam desa tersebut.

Suasana desa tersebut tampak cukup sepi dan jarang dilewati oleh warga sekitar. Meskipun rumah-rumah di sana ada banyak, tetapi warga warganya terlihat sangat enggan untuk keluar rumahnya.

Feng Yun sama sekali tidak memikirkan hal tersebut, dengan langkah yang masih santai, ia terus melangkah mencari sebuah restoran untuk mendapatkan informasi terbaru tentang dunia luar.

Dalam waktu yang cukup singkat, Feng Yun pun menemukan sebuah restoran dengan dua tingkat. Dengan segera ia langsung memasuki restoran tersebut.

"Kring!"

Ketika Feng Yun membuka pintu, terdengar suara lonceng yang cukup nyaring hingga dapat menyita perhatian orang-orang yang berada di dalam untuk sejenak.

Karena belum pernah pergi ke tempat semacam itu, Feng Yun dengan polosnya langsung berjalan dan duduk di sebuah kursi di dekat jendela. Untungnya tempat itu hanya berisi para pelayan yang sedang bekerja saja, sehingga ia tidak terlalu malu.

Para pelayan di sana menatap Feng Yun dengan tatapan sinis dan jijik. Mereka menatap Feng Yun seperti sampah yang berjalan, namun tidak membicarakannya. Salah seorang pelayan pun segera menghampiri tempat duduk pemuda berpakaian lusuh itu.

"Hey nak! Apa kau tersesat?" Tanya seorang pelayan wanita muda dengan nada merendahkan.

Melihat sikap pelayan itu, Feng Yun hanya menghela nafas penuh kesabaran. Entah sudah berapa kali kalimat merendahkan yang ia dengar selama hidupnya. Namun ia tidak memperdulikannya, kemudian menjawab, "Aku ingin memesan sesuatu"

Seakan tidak percaya, wanita pelayan itu menatap Feng Yun dari atas hingga bawah secara berulang kali untuk memastikan.

"Cih! Palingan kau hanya akan berhutang" Cibir wanita pelayan itu.

"Apakah anda yakin?" Ucap Feng Yun, kemudian di atas meja yang Feng Yun tempati tiba-tiba muncul dia puluh dua keping emas.

Seketika pelayan itu pun membelalakkan matanya ketika melihat banyak kepingan emas di hadapannya. Sontak pelayan itu langsung memohon maaf kepada Feng Yun dan segera bertanya akan menu apa yang akan dipilihnya.

Melihat sikap pelayan itu yang mendadak berubah menjadi 180 derajat berbanding terbalik, Feng Yun hanya menggelengkan kepalanya. Sebelumnya gurunya pernah berkata bahwa uang bisa membalikkan sebuah keadaan, dan sekarang ia menyaksikan di depan matanya. Dengan segera, ia pun memesan pesanannya yang berupa menu terbaik restoran itu.

Setelah mendapat pesanan dari pelanggannya, pelayan itu segera pergi kembali ke meja tempat pemesanan. Ketika sudah berada di meja pemesanan, ia segera berbisik kepada temannya yang sulit untuk didengar karena jaraknya yang cukup jauh.

Namun, tanpa mereka sadari, sebenarnya Feng Yun mendengarkan percakapan mereka tetapi ia hanya membiarkannya. Feng Yun hanya menunduk seperti sedang merenung, kemudian ia menutup matanya.

5 tahun sudah Feng Yun lewati dengan penuh latihan panjang bersama gurunya. Saat ini, dirinya sudah memasuki umur 15 tahun dan hampir 16. Selama berlatih dengan gurunya, Feng Yun menjadi seorang pemuda yang kaya akan pengalaman bertarung. Tak hanya itu, saat ini Feng Yun sedang mengecek dantiannya yang sangat ajaib itu.

Berbeda dengan sebelumnya yang hanya terdapat tanaman setinggi 10 senti dengan 2 helai daun saja. Sekarang tanaman itu sudah berubah menjadi sebuah pohon besar dengan banyak daun yang tumbuh. Tidak hanya daun, terlihat juga dua buah berbentuk seperti apel dengan warna yang berbeda. Satu berwarna hitam bercampur dengan ungu, sementara satu lagi berwarna merah.

Saat ini Feng Yun sudah berada di tingkat Gold Core tahap 5. Cukup lambat, tetapi dapat di wajar kan. Pasalnya Ming Huan Long atau guru Feng Yun sama sekali tidak memberikan sumber daya apapun sehingga laju kultivasinya menjadi lambat. Alasan gurunya tidak memberikan sumber daya ialah, karena ia tidak memiliki sumber daya yang sesuai untuk muridnya.

Feng Yun tentu saja tak dapat melawan ataupun protes. Buktinya, ia bahkan dapat mencapai tingkat Gold Core tahap sumber daya apapun dari tingkat Formation Core. Jika itu kultivator biasa, tidak akan mungkin bisa melakukan hal ini, apalagi dalm kurun waktu yang singkat yang hanya 3 tahun saja. Bahkan, jika pun ia seorang jenius, tentu hal ini sangatlah mustahil untuk di capai.

Di tahap Gold Core, tanaman di dantian seorang kultivator akan berevolusi menjadi sebuah pohon besar. Siklus ini terjadi ketika kultivator berada di setengah langkah tingkat Gold Core. Ketika kultivator mencapai ranah Gold Core dan seterusnya, maka hukum kultivasi bertambah satu tahap, yakni setengah langkah yang merupakan tahap dantian untuk melakukan evolusi pada tubuh, jiwa, atau lainnya.

Lalu, ketika kultivator mencapai tahap Gold Core, maka akan kultivator dapat membuat sebuah lingkaran hukum berbentuk seperti buah di dalam dantiannya, lebih tepatnya di pohon qi. Terbentuknya sebuah lingkaran hukum adalah tanda bahwa kultivator tersebut telah menguasai salah satu hukum alam ataupun hukum elemen.

Hukum alam itu sendiri secara umum terdiri dari Hukum Ruang, Hukum Waktu, Hukum Kehancuran, Hukum Kehidupan, Hukum Kematian, dan lain sebagainya. Sementara itu, Hukum Elemen itu terdiri dari Hukum Elemen Api, Hukum Elemen Air, Hukum Elemen Tanah, dan lain sebagainya.

Hukum-hukum sebenarnya adalah kabut qi yang berada di dalam dantian yang kemudian memadat membentuk buah pada pohon qi. Untuk memadatkannya, seorang kultivator perlu memahami hukum itu sendiri.

Memahami sebuah hukum bisa melalui sebuah teknik kultivasi, dan bisa juga melalui batu pemahaman yang bisa di dapatkan di tempat-tempat tertentu yang kaya akan qi dengan jenis elemen.

Feng Yun sendiri sudah menguasai dua hukum yang berbeda, yakni Hukum Kematian dari teknik kultivasinya serta Bloodline miliknya dan Hukum Elemen Yang yang di dapatnya selama berlatih dengan Ming Huan Long.

Jika sebelumnya dantian Feng Yun di penuhi dengan kabut halus berwarna hitam keunguan, sekarang ada warna lain yang mengisinya, yakni warna putih kemerahan yang berasal dari Hukum Elemen Yang.

"Hmm, sepertinya aku memang harus berkelana untuk memperkuat diriku" Ucap Feng Yun dalam hati.

Ya, meskipun selama berlatih dengan Ming Huan Long, Feng Yun bisa menjadi kuat, tetapi Ming Huan Long tidak pernah memberinya sumber daya apapun selain teknik bertarung dan kultivasi. Tanpa sumber daya, Feng Yun tidak akan bisa menaikkan tingkat kultivasinya dengan cepat, juga hukum yang ia pelajari juga tidak akan bisa berkembang.

Hukum sendiri juga memiliki tingkatannya sendiri. Tingkatnya teridiri dari 5 tingkatan dan masing masing tingkatan dibagi menjadi 3 tahap, awal, menengah, dan akhir.

Hukum yang di kuasai Feng Yun masihlah di tingkat pertama tahap menengah untuk Hukum Kematian dan tahap akhir untuk Hukum Elemen Yang.

Feng Yun kemudian membuka matanya, dan seketika itu ia membayangkan masa masa latihannya dengan Ming Huan Long.

Terlihat dirinya yang senyum-senyum sendiri ketika mengingat kenangan dimana dirinya yang selalu berlatih tanding dengan gurunya, tetapi tidak pernah sekalipun ia mengalahkan gurunya itu. Jangankan mengalahkan, membuat gurunya terpojok saja tidak pernah bisa.

"Guru lihat saja, setelah diriku menjadi lebih kuat, aku akan kembali menemuimu dan mengalahkanmu!" Gunam Feng Yun dalam hati dengan penuh tekad.

Tak lama, tiba-tiba pelayan yang sebelumnya mendatangi Feng Yun kini kembali menghampirinya sembari membawa sebuah piring dengan makanan di dalamnya.

"Silahkan tuan muda!" Ucap pelayan itu dengan ramah, kemudian kembali berkata "Apa ada lagi yang tuan muda butuhkan?"

"Hmmm, aku ingin secangkir teh" Jawab Feng Yun.

"Baiklah, mohon di tunggu ya tuan muda" Kata pelayan itu kemudian ia kembali untuk menyiapkan pesanan pelanggannya.

"Sudah lama rasanya aku tidak menikmati makanan enak" Gunam Feng Yun.

Selama 5 tahun, Feng Yun hanya makan dengan semangkuk nasi saja tanpa ada lauk atau varian apapun. Hal ini memang sengaja di berikan Ming Huan Long agar Feng Yun terbiasa hidup hemat. Kendati demikian, Feng Yun tidak sama sekali keberatan, menurutnya keputusan gurunya memang bagus untuknya. Selain itu, sebagai seorang Kultivator, Feng Yun tentu tidak terlalu membutuhkan makanan, karena selama ada qi di tubuhnya, selama itulah ia akan merasa kenyang. Qi merupakan sumber energinya kultivator.

"Selamat makan!" Ucapnya pada dirinya sendiri.

Feng Yun pun segera mengambil peralatan makannya, dan langsung memasukkan makanan itu ke dalam mulutnya. Feng Yun menaikkan sebelah alisnya, lantaran ia merasakan bahwa makanan itu ternyata cukup lezat.

"Sing!"

"Serahkan semua hartamu, atau mati!"

---------------

Bersambung>>>

Maaf ya kalau baru up, semalem ke asikan nonton bola sampe ketiduran dan lupa up 😅😅😅

1
Derajat
Zreeeeesst.... Laaanjuuut
Derajat
apakah mereka bertiga dpt keluar dari dlm Gua
Derajat
Makasih sdh up lagi... dan tetap 💪💪💪💪
𓆏 Nori 😂⃤ Fai 𓆏
/Smug/
Nur Zani
pake bahasa indo aja lah,,
Derajat
Makasih sdh Up,. dan sehat selalu tor 🙏
Ruslan Faisal
Luar biasa
Dewo Bumi
masih kecil mc dah cinta-cintaan waduh jadi gak seru ceritanya 🙏
Dewo Bumi
masih lemah MC kalau sampai pingasan terus gimana kalau ada musuh yang bersembunyi🤔
Dewo Bumi
💪💪💪💪💪
arfan
semangat terus bos upnya
Derajat
Persaingan antar murid memang menyenangkan
Jimmy Avolution
lanjut
Jimmy Avolution
terus
Maz Tama
sedih jalan hidup nya
Maz Tama
lanjut thor cerita dan alur nya menarik
Maz Tama
jangan hiatus
Maz Tama
menarik
Derajat
Ada Feng Zun juga rupanya
Derajat
Kristal apa yg bahkan bisa menyedot energi manisia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!