Perjodohan Paksa

Tepat pukul 07.00 pagi Arman dibikin terkejut dikarenakan sudah berada di dalam kamar Natasha dengan telanjang dada.

"Ya Allah. Apa yang terjadi pada ku? Dimana aku berada? Kamar siapa ini?" Arman bertanya dalam hati nya sambil melihat Natasha yang berpura-pura menangis.

"Hey wanita licik. Apa yang telah kau lakukan kepada ku?" tanya Arman yang emosi dengan mengcekik leher Natasha.

"Kau telah menodai ku sayang. Kau lah yang membawa ku kemari." Natasha dengan tangisan palsu nya memeluk Arman.

"Apa? Kau pikir aku gila sehingga melakukan ini kepada mu? Mana mungkin aku membawa mu kemari?" tanya Arman yang melepaskan pelukan itu.

"Terakhir yang aku ingat adalah minum bir. Lalu aku pingsan setelah minum itu. Tunggu. Apa kau yang memasuki sesuatu ke dalam minuman ku?"

"Apa maksud mu aku memasuki itu kepada orang yang aku cintai? Untuk apa aku melakukan hal itu hah? Kau lah yang telah menodai ku. Jika sampai terjadi sesuatu pada ku. Kaulah yang harus bertanggung jawab sayang." ancaman Natasha membuat Arman menjadi berani untuk bertindak kasar.

"Kau pikir aku takut kepada mu hah?" tanya Arman dan berlalu pergi meninggalkan apartemen Natasha.

"Sebaiknya aku harus keluar dari sini untuk menghilangkan kecurigaan istri ku.

Arman memasuki mobil nya itu dan melaju kencang. Namun di dalam perjalanan pamannya menelpon.

Triririringgg...... triririringgg......

"Pas sekali paman Jack menghubungi ku. Jadi aku bisa beralasan menjemput paman Jack." Arman menerima panggilan tersebut.

"Paman. Aku sungguh merindukan mu. Paman dimana?" tanya Arman yang menerima panggilan itu.

"Paman sudah berada di airport soetta Jakarta! Bisakah kau menjemput paman disini!" perintah Jack.

"Tentu saja aku akan menjemput mu paman. Baiklah paman tunggu disana!" perintah Arman yang mematikan panggilannya.

"Pengawal. Selagi keponakan ku datang. Kau beli kan aku makanan!" perintah Jack kepada ajudannya.

"Baik bos." ajudannya pun berlalu pergi menuju kantin Soetta.

Dalam situasi lain Arman berkata seorang diri dengan menyetir.

"Jika Natasha serius mengatakan hal ini kepada Kayla. Kau lihat saja tentang apa yang akan kulakukan." Arman berkata seorang diri ketika sudah berada di hadapan airport Soetta.

Tiba-tiba ajudannya pun datang memberi hidangan yang dibawa kepada Jack Lesmana. Jack Lesmana yang melihat Arman pun langsung menghampiri nya sambil memeluk pemuda itu.

"Lama tidak bertemu kau keponakan ku? Bagaimana kabar mu? Paman kau telah menikah? Apa kau bahagia dengan pernikahan mu?" tanya Jack.

"Alhamdulillah aku baik. Aku sangat bahagia dengan pernikahan ku. Bagaimana kesehatan paman? Mengapa paman meninggalkan bisnis mu di Inggris?" tanya Arman penasaran sambil memasuki mobil dan berlalu pergi.

"Paman juga alhamdulillah sehat. Keponakan ku kita harus melakukan hal kotor dalam berbisnis tanpa menakuti dosa kita. Jika kau ingin bergabung dalam bisnis ku. Maka aku sangat bahagia!" perintah Jack.

"Namun aku rasa tidak perlu. Ya dikarenakan aku lebih bahagia dengan pekerjaanku." ucap Arman yang menelpon Kayla.

Triririringgg...... triririringgg......

Kayla pun menjawab panggilan suaminya.

"Sebaiknya aku tidak perlu melampiaskan emosi terlebih dahulu." Kayla bergumam dalam hati nya.

"Assalamu'alaikum. Apakah kamu sudah makan sayang?"

"Ya Allah. Apa yang telah kulakukan kepada istri ku? Dia begitu perhatian kepada ku?" Arman bertanya dalam hati nya dengan meneteskan air mata.

"Iya sayang. Kebetulan aku sangat lapar ketika menjemput paman ku. Sebentar lagi kami tiba!"

"Aku penasaran tentang pembunuh itu benar kah pamannya Arman Haydar Hilmawan. Baik lah sayang. Sampai bertemu kembali." ucap Kayla yang mematikan panggilannya dan memerintah kan pelayan.

"Pelayan. Cepat kalian siapkan semua hidangan. Sebab kita akan ada tamu!" perintah Kayla.

"Baik nona." pelayan pun berlari ke arah dapur untuk melaksanakan tugas mereka.

Semua hidangan telah disiapin di ruang makan. Tidak lama kemudian tiba lah mobil Arman di lobby, dan ia pun langsung keluar bersama pamannya dari mobil.

"Selamat datang di kerajaanku paman. Mari kita masuk!" perintah Arman.

"Sayang. Coba kamu lihat tentang siapa yang hadir di rumah kita?" tanya Arman sambil memasuki rumah itu bersama pamannya.

Kayla pun langsung terkejut ketika melihat pria tua itu sampai mau pingsan.

"Kau. Ini tidak mungkin. Bagaimana mungkin kau pamannya Arman?" tanya Kayla seorang diri gugup.

Jack Lesmana pun menghampiri Mikayla Alyssa.

"Apa paman pernah mengetahui mu nak?" tanya Jack penasaran yang mencoba peduli dengan mendekati Kayla.

"Tidak. Kita tidak pernah mengetahui satu sama lain. Berhenti. Aku bilang berhenti. Jangan sentuh aku!" perintah Kayla yang hendak menaiki tangga.

"Aku hanya saja pusing. Silakan kalian menikmati hidangan!" perintah Kayla dan menaiki tangga untuk memasuki kamarnya.

"Paman. Paman silakan mencicipi hidangan nya!" perintah Arman.

"Aku akan segera kembali." Arman pun menaiki tangga untuk meminta penjelasan sang istri.

Kayla pun mengunci pintu kamarnya ketika Arman sudah berada di depan pintu kamar tamunya.

"Sayang. Ada apa dengan mu sampai bersikap aneh kepada pamanku? Dia satu-satunya keluarga ku setelah papa. Mama di Swedia." ucap Arman.

"Kayla tolong tidak kekanak-kanakan. Kita bisa membicarakan nya dengan hal positif."

"Mas Arman. Tolong biarkan aku seorang diri. Kamu bisa menemani mereka. Ada hal yang harus kita bahas daripada ini?" tanya Kayla.

"Baik lah. Akan kutunggu penjelasan mu!" perintah Arman yang menuruni tangga.

Di dalam kamar Kayla melihat foto adik dan orang tua nya di ponsel milik nya.

"Adikku. Papah. Mamah. Hari ini Kayla bertemu dengan pembunuh kalian. Aku tidak tahu harus berkata apa sampai bisa berkeluarga langsung dengan mafia itu. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Rasanya aku ingin membunuh mereka semua dengan tangan ku. Ya Allah mengapa semua ini harus terjadi?" tanya Kayla seorang diri dengan meneteskan air mata nya.

Di ruang makan Jack Lesmana memerintahkan ajudannya untuk mencari tahu tentang masa lalu Mikayla Alyssa. Namun Kayla yang lebih cerdas tidak meninggalkan jejak masa lalu nya, dan ia pun memerintahkan Antonio untuk menjadi penghuni dirumah orang tua nya dahulu.

"Aku punya tugas untuk kalian!" perintah Jack.

"Kau lihat tadi istrinya Arman seperti melihat hantu pada wajahku. Aku mau kalian cari tentang pekerjaannya apa? Dimana dia tinggal dahulu? Lapor kan kepada ku!" perintah Jack yang melanjutkan sarapannya.

"Baik bos. Aku akan menyewa detektif." ucap ajudannya Jack dan berlalu pergi.

Tidak lama kemudian Kayla pun langsung keluar kamar dan memanggil suaminya.

"Mas Arman. Apakah kita bisa mengobrol sebentar?" tanya Kayla yang menuruni tangga dan kembali menaiki tangga itu.

"Bisa sayang. Sebentar paman. Aku ingin mengurus istri ku!" perintah Arman yang menaiki tangga.

Mereka pun berada di kamar Kayla.

"Kamu ingin mengobrol apa sayang?" tanya Arman penasaran.

"Apa maksud foto ini?" Kayla langsung ke intinya dengan memperlihatkan foto Arman dan mantannya.

Arman pun langsung terkejut.

Bersambung....