NovelToon NovelToon
Hasrat Liar Sang Pembantu

Hasrat Liar Sang Pembantu

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:43.9k
Nilai: 5
Nama Author: tiarasari

Berjuang dengan penyakit yang dia derita selama ini malah mendapatkan pengkhianatan dari suami.

Arkan. Suami yang dia percaya selama enam tahun untuk menjaga anaknya, malah mengkhianatinya.

Yang membuat dirinya sakit hati, ternyata Arkan sedang bercinta dengan perawat yang bekerja di rumahnya untuk membantunya sembuh.

Nyatanya mereka berdua mengkhianatinya, saat itu juga dia bertekad untuk membohongi keduanya supaya kebusukan yang mereka lakukan terbongkar.

Bisakah Amel membongkar semua kebusukan yang mereka lakukan selama ini? Atau memilih setia dalam rumah tangga untuk kebahagiaan kedua anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tiarasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 11 : kelicikan wanita murahan

Di dalam ia sangat bahagia, karena apa? Karena dia bisa bertemu dan melihat istri dari kekasihnya. Kini semua art beserta dengan Lea menatap sendu kearah wanita yang masih berbaring di ranjang, walaupun wanita itu tidak memakai alat bantu dari rumah sakit tapi tetap saja wanita itu masih terbilang lemah.

Arkan kini menatap semua para pekerja yang datang untuk menjenguk Amel, "Saya mau dari kalian membantu kesembuhan istri saya. Kalau ada masalah kamu bilang ke saya, dan minta saya untuk mambantu keperluan istri saya."

"Baik tuan." ucap mereka serempak, Rev dan juga Lilian menatap Amel yang belum membuka mata.

Wanita itu masih setia tidur di ranjang, Arkan kini beranjak dan melangkah pergi. Tetapi dari luar Arkan memberikan pesan ke Lea, wanita yang sudah membuatnya menjadi candu karena tubuhnya.

"ke kamar saya sekarang." Arkan kembali melangkah setelah memberikan pesan ke Lea, Lea yang masih ada di sana mengambil handphone saat mendengar suara getaran dari hp.

Lea tersenyum saat mengetahui kalau Arkan memintanya untuk datang ke kamar, Lea bergegas pergi tanpa pamit.

"Den kami pergi dulu. Kalau aden butuh apa-apa bilang sama kami." ucap kepala art yang menatap Rev.

"Terima kasih kalian sudah mau membantuku, ada satu hal yang harus kalian lakukan untukku dan juga untuk ibu saya." kata Rev yang tiba-tiba membuat semua art itu menatap dengan bingung.

Rev berdiri menatap kearah mereka secara bergantian, "Dimana Lea?"

"Saya kurang tahu den, barusan dia tiba-tiba saja pergi." Rev mengangguk, tanpa art mengatakannya pun dia sudah tahu wanita itu pergi kemana.

Rev menutup pintu membuat mereka yang ada di dalam kamar kebingungan, "Saya meminta kalian datang ke kamar bunda untuk memberikan tugas ke kalian. Saya tahu kalian sudah lama bekerja di sini, apalagi madam Rini yang sudah saya angkat menjadi kepala art."

"Maka dari itu saya meminta kalian untuk melakukan sesuatu untuk saya dan juga bunda saya."

"Saya tahu ini membuat kalian bingung tapi saya mohon sama kalian untuk bekerjasama dengan saya. Bunda saya sudah dipindahkan ke kamar rawat, saya akan membagi tugas untuk kalian buat mengurus bunda saya. Sebagian dari kalian akan saya berikan tugas tambahan, nanti gaji kalian akan saya tambahkan setelah tugas yang saya berikan di lakukan. Bagaimana? Apa menurut kalian pekerjaan tambahan ini memberatkan kalian?"

Salah satu dari art mengangkat tangan, "Ya, kamu katakan aja jangan ragu."

"Maaf den saya lancang aden mau memberikan kami tugas tapi kenapa disembunyikan dari tuan."

"Baiklah, saya memang tidak beritahu ayah saya mengenai ini. Entah kenapa saya curiga dengan ayah saya dan juga Lea, saya minta kamu untuk menyelidiki ayah saya dan juga Lea."

"Aden curiga dengan tuan Arkan? Apa tuan Arkan melakukan kesalahan sampai kami dan Aden tidak mengetahuinya?" urai madam Rini. Lilian yang fokus dengan ibunya kini menatap sang kakak dengan serius.

"Ya kamu benar. Tapi saya tidak tahu apa yang mereka sembunyikan dari saya, jadi saya mohon untuk jaga bunda saya dan menyelidiki hal yang mencurigakan."

"Kalau kalian menemukan sesuatu mengenai Lea dan juga ayah saya kalian informasikan saja ke saya, atau bilang ke madam Rini biar dia yang beritahu saya tentang kecurigaan kalian."

"Baik den." semua art pergi setelah diperintahkan oleh anak majikannya, Lilian kini menatap Rev dengan serius.

"Kak, aku kira kakak gak peduli lagi dengan bunda dan aku. Kenapa kakak melakukan hal ini sendiri, harusnya kakak melibatkan aku juga mengenai masalah ini kak." ucap Lilian menatap penuh marah saat Rev menyembunyikan sesuatu darinya.

Rev tersenyum melihat bagaimana adik yang amat dia sayangi marah, "Lilian kakak tahu kamu marah sama kakak. Tapi kakak melakukan ini untuk kebahagiaan bunda dan kamu, bukannya kakak gak mau melibatkan kamu tapi kakak tidak ingin mengganggu sekolah kamu."

"Tapi kak..."

"Sudah jangan banyak tapi, kamu lakukan tugas kamu saja masalah ini biar kakak selesaikan." tutur Rev dengan lembut.

***

Lea tersenyum saat masuk ke kamar Arkan, majikan sekaligus kekasihnya. Tidak ada yang tahu mengenai hubungannya, walau hubungan gelap ini masih berjalan dengan baik.

"Ada apa sayang? Kenapa kamu memintaku kemari." ucap Lea menutup pintu kamar, lalu datang menghampiri Arkan yang kini sibuk duduk di sofa dengan menikmati secangkir kopi.

"Kemari-lah." Lea melangkah dan duduk di sebelah Arkan.

"Apa pintu sudah di tutup dengan rapat, baby?" bisik Arkan membuat tubuh Lea merinding saat merasakan nafas Arkan yang begitu hangat.

Lea mengangguk, Arkan menaruh cangkir kopi dan fokus ke Lea. Sudah tiga hari dia tidak bermain dengan wanita ini, tiga hari ini ia begitu sibuk bermain dengan karyawan baru yang bekerja di kantor.

Ini kesempatannya untuk bermesraan dengan Lea, Arkan menarik tangan Lea untuk ia bawa ke pangkuannya. "Sayang, aku kangen sama kamu." Arkan menatap wajah Lea, wajah Lea tidak begitu cantik tapi yang ia sukai dari wanita ini kulit mulusnya.

Lea tersenyum lalu mengelus rambut Arkan yang sibuk mengendus dan mencium tubuhnya, "Apa benar kamu merindukan aku? Atau merindukan istri kamu."

Arkan melepaskan pelukannya dan menatap Lea, "Aku memang merindukannya, tapi yang di hadapan saya adalah kamu bukan istriku."

Arkan melirik jam di kamar, "Hari ini aku kasih kamu libur dengan syarat kamu harus menuntaskan hasratku."

"Tanpa kamu minta aku akan memberikannya." lontar Lea dengan manja tidak lupa ia bergayut manja.

Arkan menyerang bagian punggung Lea yang menurutnya sangat wangi dan mulus, wanita itu seperti menikmati sentuhan yang diberikan Arkan. Entahlah sentuhan majikannya sangat luar biasa, apalagi kalau posisinya seperti ini.

Setelah puas bermain di punggung Lea kini Arkan meminta Lea untuk menatap kearahnya, "Sayang sebelum kamu menyentuhku, apa aku boleh minta sesuatu dari kamu?"

"Katakan aja nanti aku akan memberikan untukmu." jawab Arkan, kini Arkan kembali menyentuh tangan mulus Lea.

"Apa boleh aku belanja? Sudah lama sekali aku tidak belanja." Arkan berhenti lalu menatap Lea.

"Kamu mau belanja apa, baby? Nanti aku akan memberikannya ke kamu."

"Tapi aku ingin pilih sendiri, bisakah kamu berikan saja uangnya untuk aku pakai belanja?" Arkan meminta tubuh Lea untuk duduk di sofa, lelaki itu bangkit ke arah laci.

Di laci itu ia menyimpan sebuah black card, Arkan mengambilnya satu dan membawanya ke hadapan Lea.

"Itu kartu limited edition. Apapun yang akan kamu belanjakan tidak akan pernah habis uangnya, jadi suka-suka kamu mau belanja apa yang penting kamu senang." lontar Arkan memberikan black card tersebut, Lea tersenyum melihat bagaimana ia meminta sesuatu langsung di kabulkan.

Sudah dia duga pasti Arkan lebih memilihnya dari pada istrinya, pria mana yang tahan mengurus wanita penyakitan pasti setiap pria akan mencari wanita lain untuk menuntaskan hasratnya.

"Terima kasih sayang." ucap Lea lalu memberikan sebuah ciuman di pipi kanan Arkan.

"Hanya ciuman pipi saja yang kamu berikan ke aku?" Lea dengan beraninya menyerang Arkan dengan ganas, Arkan sangat menyukai Lea yang seperti ini.

Seperti seorang pel@cur, beda sekali saat Lea bekerja di rumah. Walau begitu dia sangat menyukai apa yang dilakukan Lea, Lea cukup ahli dari siapapun dan wanita ini sangat pandai menggoda laki-laki supaya laki-laki bisa tertarik dengannya.

Arkan sudah gila hari ini, wanita yang sedang sibuk menghisap dan menjilati pusakanya terus berada di bawah sana. Lea benar-benar hebat membuat dirinya menggila seperti ini, apalagi saat melakukan pekerjaan seperti wanita murahan.

"Ahhh... Baby..." des@h Arkan dengan kencang, wajahnya sangat menikmati permainan Lea yang sangat luar biasa.

Lea terus memainkan gairah yang ada di tubuh Arkan, lelaki itu begitu menikmatinya sampai rambut Lea sengaja dia Jambak dan menekan kepala Lea untuk mempercepat permainan panas ini.

Bagi Lea ini sangat mudah, mudah sekali membuat lelaki menjadi kacau seperti ini. Titik kelemahan yang dimiliki laki-laki begitu ia ketahui, apalagi membuat laki-laki takluk dengannya.

Sama halnya dengan Arkan, dia sudah berhasil menaklukkan Arkan untuk menjadi miliknya. Dia tidak peduli Arkan menganggapnya seorang pel@cur atau orang lain menganggapnya murahan, asalkan uang tetap mengalir dan hidupnya menjadi bahagia tanpa bekerja.

1
Upriyanti II
gimana klau dites dna
Upriyanti II
kan kak lea hamil
Dewi Fuzi
aneh kok msh perawan kan udah d gilir gimna sih thor bingung aku
Dewi Fuzi
🤣🤣🤣🤣🤣🥲jadi piala bergilir ya lea dari bapak nya anak nya temen" nya 🤭🤭
Putu Sriasih
Luar biasa
CuanZ 73
agak gk masuk akal sih, masa masih perawan setelah jd psk.. trs si lea jg kan pernah digilir tmen2 rev sampe jalannya pincang ..
CuanZ 73
kan udh ada rekaman cctv ya
Bandar Jayalampung
knpa GK jujur sih lea
Bandar Jayalampung
jangan2vutu memang anak nya rev
Jeni Safitri
Rev jangan terlalu percaya siapa tau arkan sedang menyusun rencana menekan ibu mu utk menandatangai surat wasian yg sdh dikaranganya sendiri setelah itu nyawa ibu ku di habisi segera olehnya
Hanisah Nisa
patutnya....kau di humban....di klub malam....
Hanisah Nisa
singkirkan Arkan.....sampai jadi gembel.....padan muka kau...
Jeni Safitri
Ngk ngerti koq bisa lea diperawani oleh rev sementara dia sdh main sama arkan
Jeni Safitri
Wah lea mantap bisa dapatkan 2 kakap sekaligus, bpk dan anak bisa dia kuasai sekaligus
Jeni Safitri
Benar ya buah jatuh ngak jauh dari pohon seperti rev persis seperti ayahnya ngak jauh" dari yg kotor"
Jeni Safitri
Ya rev ternyata menuruni watak ayahnya arkan
Jeni Safitri
Jangan" perusahaan yg di kelola arkan milik mertua
Jeni Safitri
Wah ancaman rev luar biasa
Itha
lanjut author semangat
Hanisah Nisa
lanjut lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!