Istriku Calon Kakak Iparku

hari terus berganti,namun informasi tentang pesawat yang di tumpangi Safi pun belum menemukan titik terang.waktu pernikahan yang ditentukan Safi pun tinggal menghitung jam.Rasya yang akan menghadapi hari pernikahan masih disibukan dengan beberapa urusan pekerjaan yang seharusnya di tangani Safi.beruntung sebelum terjadi insiden pesawat yang ditumpangi Safi kehilangan kontak,dia benar benar mengurusnya dengan baik sehingga Rasya tidak perlu memikirkan persiapan apapun.sampai undangan yang sebenarnya di peruntukan hari pernikahannya tidak tertulis dengan jelas acara apa yang sebenarnya akan di gelar karena di undangan pun hanya tertulis acara syukuran.

Rasya pun tidak habis pikir dengan semua yang di rencanakan abangnya tersebut,mengapa seolah beliau memiliki firasat akan terjadi sesuatu pada dirinya.apakah semua kata kata yang beliau ucapkan untuk menjaga ibu dan Nissa adalah pertanda dia akan pergi selama nya termasuk juga dengan jas pengantin yang Safi pesan dua,untuknya dan untuk Rasya dengan model yang sama.apakah ini sudah di persiapkan dengan baik!?

memikirkannya saja membuat Rasya benar benar ingin menjerit tak kuasa menerima kenyataan jika abangnya harus benar benar pergi meninggalkannya dan ibunya,karena sampai saat ini Rasya terus berdoa semoga ada keajaiban untuk keselamatan Safi.

malam sebelum akan digelarnya acara ijab Kobul Rasya yang sedang duduk sendiri di ruang tv yang selalu ditempati Safi dan Rasya jika sedang santai.memandang jas pengantin yang sudah dipesankan Safi untuknya yang sedang digenggamnya.

Rasya masih tidak percaya bahwa hari esok adalah hari dimana dia akan menikah dengan calon kakak iparnya.wanita yang seharusnya menikah dengan Abang tercintanya akan dia nikahi hanya karena dia membutuhkan pertolongan wanita tersebut agar bisa menjaga dan merawat ibunya yang sedang mengalami depresi berat karena kehilangan anak sulung yang sangat dicintainya.

tiba tiba dilema itu muncul kembali di benak Rasya,apakah dia yakin akan menikahi calon kakak iparnya yang sama sekali tidak dia cintai!?tapi mengingat hanya itu jalan satu satunya agar Nissa bisa tinggal bersamanya untuk merawat Bu Rita.karena jika tidak dengan cara menikahi Nissa maka Darsa akan tetap bersi keras melarang Rasya untuk membawa Nissa tinggal dirumahnya dengan alasan mereka yang bukan muhrim haram hukumnya tinggal dalam satu atap.

tetapi apa yang di katakan Darsa memang benar,sekalipun dia selalu tega hendak menjual Nissa pada pria kaya,tapi Darsa tidak pernah menjual Nissa untuk menjadi wanita murahan,Darsa selalu menawarkan Nissa untuk para pria kaya itu nikahi dengan alasan agar mengurangi beban biaya hidupnya dan meminta sejumlah uang untuk biaya ganti rugi karena telah membiayai sekolah dan makan Nissa selama ini.

demi kesehatan ibu, sepertinya Rasya harus benar benar yakin dengan keputusan ini walaupun hati kecil Rasya masih mengharapkan Mita.bukankah ini sementara hanya sampai kesehatan ibu pulih kembali setelah itu Rasya akan mengizinkan Nissa untuk menikah dengan laki laki yang dicintainya.

▪️▪️▪️▪️▪️

"saya terima nikah dan kawinnya adzkayra alfatunnissa dengan mas kawin tersebut tunai"

ijab Kobul yang diucapkan Rasya dengan lantang membuktikan bahwa hari ini Nissa sudah sah menjadi istrinya.

wanita yang selama ini dia anggap sebagai calon kakak iparnya telah sah menjadi istrinya Dimata agama dan negara.

tempat yang telah di pilih Safi untuk acara pernikahannya menjadi saksi bahwa disinilah ijab Kobul adik tercintanya ucapkan untuk wanita yang sebelumnya dia pilih menjadi istrinya.

ada perasaan lega yang menyelimuti pasangan pengantin baru tanpa cinta itu,pasalnya masing masing dari mereka akan menjalankan apa yang diamanahkan Safi dengan mudah karena berada dalam satu atap tanpa ada perasaan takut dianggap sebagai pasangan haram karena sudah ada ikatan pernikahan diantara mereka.

Rasya bisa leluasa mengaping ibunya dan Nissa dan juga Nissa akan dengan leluasa menjaga dan merawat Rasya dan ibu Rita yang notabenenya adalah ibu dari Safi sabagaimana yang selalu Safi minta pada Nissa yaitu menjaga Rasya dan ibunya dengan baik.

setelah acara pernikahan selesai Rasya langsung membawa Nissa dan ibu Rita pulang ke rumah yang biasa ditempati oleh Safi.sebelum Rasya membawa Nissa ke kamar yang akan ditempati nya,Rasya terlebih dahulu membawa ibu Rita untuk beristirahat,karena ibu Rita yang langsung di jemput dari rumah sakit sudah harus beristirahat agar kesehatannya cepat pulih kembali.

setelah memastikan ibu Rita tidur dengan nyenyak,Nissa pun beranjak keluar untuk segera beristirahat karena hari ini cukup melelahkan setelah sehari menjadi pengantin tanpa cinta.

Rasya yang melihat kelelahan di wajah calon kaka ipar yang kini telah resmi menjadi istrinya pun langsung membawa Nissa ke kamar yang akan ditempatinya.

"ini kamar Nissa mas!?"tanya Nissa bingung

"bukan,ini kamar saya tapi kamu bisa beristirahat di sini.kita tidak memiliki banyak kamar jadi biasakanlah untuk bisa berbagi kamar dengan saya"ucap Rasya.

mendengar ucapan Rasya Nissa menghentikan langkahnya dan berdiri mematung tepat di depan pintu masuk yang telah ditutup Rasya karena saat ini Rasya sedang menuju kamar mandi yang berada di kamarnya.sadar dengan keterkejutan Nissa,Rasya pun menoleh ke arah Nissa

"tenang saja,kamu bisa tidur di tempat tidur dan saya akan tidur di sofa"ucap Rasya sambil menunjuk kearah sofa yang ada di dalam kamarnya langsung berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

setelah beberapa menit Rasya pun keluar dari kamar mandi sudah dengan pakaian tidur yang lengkap.

"kamu belum tidur"tanya Rasya saat mendapati Nissa yang masih terduduk di sofa

"belum mas,mmmh biar Nissa saja yang tidur di sofa,mas Rasya bisa tidur di tempat tidur,karena sepertinya sofa ini terlalu kecil buat mas Rasya tempati"

"kenapa,kamu takut saya tiba tiba berada di tempat tidur saat kamu sudah terlelap!?"tanya Rasya sambil mendudukkan dirinya di sofa kecil yang berhadapan dengan Nissa.

"Bu bukan gitu mas"

"baiklah,saya akan bicara serius sama kamu.saya menikahi kamu karena saya ingin. kamu merawat dan menemani ibu hingga ibu sembuh,bukan kah dalam surat perjanjian bang Safi dan paman mu tertulis kamu bisa menikah dengan pria yang kamu cintai atas persetujuan saya.dan jika ibu sudah kembali pulih dan kamu telah menemukan pria yang kamu cintai saya akan mengizinkanmu untuk pergi bersama orang yang kamu cintai "jelas Rasya.

"dan kamu tenang saja saya sudah bilang jika saya tidak akan meminta hak saya sebagai seorang suami pada kamu karena tugas kamu di sini hanya merawat dan menjaga ibu tidak lebih jadi sekarang kamu pergilah beristirahat karena besok tugas kamu untuk merawat ibu sudah harus dimulai"titah Rasya.

Nissa yang mendengar perintah Rasya pun hanya mengangguk lalu beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengambil air wudhu lalu melaksanakan solat isha setelah itu Nissa pun menuju tempat tidur milik Rasya untuk beristirahat sambil sesekali menoleh ke arah sofa tempat dimana Rasya merebahkan dirinya untuk beristirahat.

"Nissa kamu pasti bisa"gumam nisa dalam hati

tak selang berapa lama Nissa pun akhirnya terlelap dalam tidur nya.

sedangkan di sudut kamar lainnya,Rasya yang sudah merebahkan tubuh tegapnya di sofa yang lebih kecil dari ukuran kakinya sehingga kaki panjang Rasya pun menggantung di ujung sofa berusaha memejamkan matanya dengan posisi tubuh terlentang dan punggung tangan nya yang di letakan di atas dahi dengan pikiran yang masih melayang, entah apa yang dipikirkannya hanya saja sesekali Rasya menoleh kearah Nissa yang sudah terlelap diatas ranjang tempat tidur yang biasa dia gunakan untuk melepas lelah.

"semoga aku bisa menjalaninya!!!"batin Rasya.

setelah Rasya berusaha memejamkan matanya untuk bisa terlelap,akhirnya Rasya pun dapat terlelap dengan posisi kaki yang masih menggantung di ujung sofa.

-

-

-

jangan lupa like sama komennya ya!!!

makasih ya masih mau mampir🤭🤗

🥰