NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Permaisuri

Reinkarnasi Permaisuri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / TimeTravel / Chicklit
Popularitas:328.1k
Nilai: 4.6
Nama Author: Shafa Marwah

Liu Wen adalah seorang dokter bedah di abad 21. Namun, saat terbangun dari tidurnya ia mendapati dirinya tengah berada di zaman kuno. Dia telah mengarungi ruang dan waktu dan kini berada di tubuh seorang istri dari pangeran Jin yang tampan. Wanita ini bernama Liu Li, seorang yang tidak dapat diandalkan dan mudah ditindas orang lain.

Namun Liu Li dan Liu Wen merupakan dua kepribadian yang berbeda. Bagaimana Liu Wen menghadapi orang-orang di sekitarnya sebagai Liu Li?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shafa Marwah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ke Mana Pangeran

"Kamu ... kamu berani menamparku?!" seru pangeran Jin geram.

"Aku hanya memukul nyamuk." Liu Li menunjukkan nyamuk yang menempel di telapak tangannya.

"Kenapa nyamuk hanya menggigitku?" tanya pangeran sebal.

"Di bajuku ada daun sudamala," jawab Liu Li.

"Kamu ... kamu sengaja!"

"Kamu tidak memberitahuku kalau ada nyamuk yang menggigitmu," jawab Liu Li merasa tidak bersalah.

****

Sementara itu kondisi di istana pangeran Zheo, para tabib tengah berdiskusi.

"Secara teori, bayi prematur akan mengalami sakit kuning setelah tiga atau empat hari. Tapi kondisi saat ini sangat serius, mungkinkah ..."

"Ini benar-benar abnormal. Kamu tinggal di sini untuk menjaganya," perintah kepala tabib istana, "aku akan pergi untuk membahas cara mengobatinya dengan para tabib lain."

"Tabib, apakah terjadi sesuatu pada cucuku?"

"Ratu, tubuh ibunya terkena racun saat cucumu lahir. Karena terlalu awal, dia mungkin akan terkena penyakit kuning. Kami hanya khawatir racun itu telah masuk ke dalam dirinya. Tapi ini hanya untuk persiapan saja. Cucu ratu diberkati, pasti tidak apa-apa. Ratu harap tenang," jelas kepala tabib istana.

"Bagaimana aku bisa tenang? Tidak peduli cara apa yang kalian lakukan, kalian harus memastikan dia selamat. Semoga pangeran Jin dan Liu Li bisa kembali secepat mungkin."

***

Liu Li menunjuk ke atas tebing, "rumput itu tumbuh di bebatuan yang basah itu. Kita tidak mungkin ke sana dengan melewati bukit. Lebih baik kita memanjat dari sini saja."

"Memanjat?" tanya pangeran Jin, "kamu bahkan tidak bisa mencapai seratus kaki di atas tanah. Mana mungkin kamu bisa sampai ke sana."

"Praktik adalah satu-satunya percobaan yang nyata. Ayo jalan," ucap Liu Li dengan penuh percaya diri.

Mereka mulai memanjat, Liu Li berada di depan.

"Kenapa kamu berhenti?" tanya pangeran Jin yang berada tepat di bawah Liu Li.

"Ada ... ada ular," jawab Liu Li sambil bergetar. Di hadapannya seekor ular hijau tengah merambat di batang pohon di dekatnya, "aku mohon padamu! Bantu aku mengusirnya."

Pangeran memanjat di samping Liu Li, "aku sudah bilang, jangan ikut memanjat. Hanya membebani orang saja."

Pangeran mengambil batu kecil di dekatnya dan membidik kepala ular itu, "tak!" Tepat sasaran, ular jatuh ke bawah.

"Ayo lanjutkan memanjat!"

Mereka terus memanjat hingga menemukan bebatuan basah yang ditumbuhi rumput Han Zhu.

"Ketemu!" pekik Liu Li.

"Kenapa tidak cepat menggalinya?"

"Tunggu, di sekitar rumput itu ada tanaman gulma. Rumput herbal ini mudah layu, kita tidak boleh merusak akarnya."

Liu Li memosisikan dirinya di batu besar, sehingga tangannya bisa leluasa mengambil rumput herbal dengan hati-hati.

"Akhirnya kita berhasil mendapatkannya," seru Liu Li.

"Ayo kita segera turun."

Liu Li menyimpan rumput herbal dengan hati-hati di dalam tasnya. Kemudian mereka turun dengan perlahan-lahan. Namun, sesuatu telah menunggu mereka di bawah.

"Apa kalian yang telah membunuh anjing-anjing kesayanganku?" tanya seseorang yang berwajah seram. Di belakangnya berdiri segerombolan pengikutnya.

"Aku membunuhnya," jawab pangeran Jin, "tapi mereka yang menyerangku lebih dulu."

"Mereka itu binatang. Sifat alaminya memang seperti itu. Mengapa kalian harus membunuhnya?"

"Membela diri sendiri juga sifat alami manusia. Jika kita tidak melawan, binatang-binatang itu akan melukai kami," ucap Liu Li.

"Oh nona muda, kamu pintar juga bicara. Aku suka!"

"Jangan bermimpi! Bagai punuk merindukan bulan," ucap pangeran Jin.

"Beraninya kamu mengatakan aku jelek! Ayo serang!"

"Tring!" Pedang beradu.

"Cepat pergi dari sini! Bawa rumput herbalnya dan turun dari gunung. Prajuritku menunggu di kaki gunung!" perintah pangeran.

"Tidak bisa, kita harus bersama! Kita tidak boleh terpisah!"

"Dengarkan aku, aku masih bisa menahan mereka di sini. Turunlah ke gunung untuk meminta bantuan prajurit istana."

"Baik, aku mengerti," jawab Liu Li.

"Huh, ingin kabur? Kejar dia!" seru ketua penjahat.

"Kalau ingin mengejarnya, langkahi dulu pedangku." Pangeran Jin melawan gerombolan penjahat itu sendirian.

Sedangkan Liu Li, berlari sekencang mungkin menuruni gunung.

"Cepat, pangeran Jin dalam bahaya! Cepat pergi dan selamatkan dia!" teriak Liu Li ketika melihat prajurit istana.

"Putri!"

"Ayo cepat selamatkan pangeran!" Liu Li kembali berjalan menuju tempat pangeran.

"Cepat, ikuti!" perintah Wei Hong pada prajurit.

Saat mereka sampai di tempat pertarungan, Liu Li tidak dapat menemukan pangeran. Hanya ada para penjahat yang terbaring di tanah bersimbah darah.

"Di mana pangeran? Cari!" perintah Liu Li, ia nampak sangat gelisah bila sesuatu terjadi pada pangeran, "tidak peduli hidup atau mati! Kalau hidup harus ada orangnya, kalau mati harus ada jasadnya!"

Liu Li mengambil rumput herbal dari dalam tasnya, "perintahkan orang untuk mengirimkan ini ke istana. Aku dan yang lainnya akan tinggal di sini."

"Baik," jawab Wei Hong.

Tapi tanpa disangka, Wei Hong memukul bagian belakang tubuh putri dan menyebabkan ia pingsan.

***

Liu Li membuka mata, "pangeran Jin!"

Saat ini Liu Li sedang terbaring di istana pangeran Zheo.

"Liu Li, kamu sudah menderita," ucap ratu sambil menangis, "Wei Hong dan yang lainnya sedang mencari pangeran Jin. Kamu tidak perlu khawatir. Dia akan kembali dengan selamat."

"Maaf, aku telah membebani yang mulia."

"Anak bodoh, ini bukan salahmu," ucap ibu suri, "kamu telah menyelamatkan Ming, tapi dirimu sendiri terluka parah dan juga tidak tahu apa akan ada bekas luka."

"Ibu suri, aku tidak apa-apa. Tolong biarkan aku mencari pangeran Jin. Aku harus menemukannya."

"Jika kamu pergi ke sana sekarang, apa yang bisa kamu lakukan? Saat ini, satu-satunya yang bisa kamu lakukan adalah menunggu." Ratu mencoba menasihati Liu Li.

"Apa yang dikatakan ratu memang benar. Walaupun saat ini Ming sudah terselamatkan, tapi kondisi cucu raja tidak baik. Bagaimana jika kamu mencari cara untuk menyelamatkannya?" kata ibu suri.

"Apa yang terjadi padanya?"

"Tabib istana mengatakan penyakit kuningnya sangat serius. Dua hari belakangan ini dia selalu muntah setelah makan, dan menangis sampai wajahnya pucat."

"Tidak. Aku harus melihatnya jika itu penyakit hemolisis (kekurangan darah merah) akut, maka akan berbahaya." Liu Li mencoba bangun dari ranjangnya.

"Tubuhmu penuh luka. Sebaiknya kamu tetap berada di ranjang," cegah ibu suri.

"Tapi--"

"Sudah, sudah ... aku akan memerintahkan pelayan untuk menggunakan tandu dan membawamu ke sana."

"Terima kasih, ibu suri."

Liu Li menaiki tandu menuju kamar putri Ming.

Liu Li segera memeriksa kondisi bayi putri Ming, "penyakit kuning dibagi menjadi dua jenis, yaitu penyakit kuning fisiologis, yang akan sembuh setelah beberapa hari. Dan penyakit patologis, yang dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit, seperti penyakit hemolisis pada bayi yang baru lahir, infeksi bakteri, atresia bilier, hepatitis, dan lainnya."

Semua yang berada di ruangan mendengarkan penjelasan Liu Li dengan saksama. Meskipun tak memahaminya, tapi mereka begitu kagum melihat Liu Li yang mengetahui tentang medis.

"Penyakit yang sering ditemukan adalah penyakit hemolisis (kekurangan darah merah)," lanjut Liu Li.

"Semua ini aku tak mengerti," ucap ratu, "katakan saja, apa yang harus dilakukan untuk menyembuhkannya?"

"Bawa bayi Ming ke halaman terlebih dahulu. Biarkan dia berjemur."

"Berjemur? Tapi kondisinya sangat lemah sekarang," kata ratu.

"Aku percaya Liu Li!" ucap ibu suri.

1
nadira ST
ayo gebukin sampai lumpuh
Lyana Zuelaa
mirip komik yang judulnya "Gadis Beracun", bedanya ini pelayannya perempuan sedangkan di komik itu pelayannya laki-laki
Aisyah Ica Alzan Izaan
menarik
Christy Oeki
ceria selalu
Christy Oeki
sejahtera selalu
Christy Oeki
sukses selalu
Christy Oeki
bahagia selalu
Christy Oeki
sukses selalu
Christy Oeki
ceria selalu
Christy Oeki
sehat selalu
Christy Oeki
trus ceria
Christy Oeki
sehat selalu
Isabel Hartono
lanjut
est
iya pangera yebelin semoga liu sama yg lain yg lebih baik
Eti Yulianti
tor keren banget ....lanjut dong
Ajib Azam
lanjut up tor
azka aldric Pratama
di tunggu Thor up nya 👍👍
azka aldric Pratama
.
Depa Nelah
ku pernah baca cerita begini di mangatoon tapi dengan judul yang beda sama persis
Masnaini Ismail
katanya tamat tp masih lanjut ini..bosan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!