Sistem Reinkarnasi Lucia

Hari berganti hari. Tidak terasa Lucia dan Momo sudah sepuluh hari berada di Kediaman Lamboerge. Lucia telah belajar banyak dari Nyonya Sofia tentang hal yang lebih mendetail dari dunia ini.

Dari keterangan Nyonya Sofia, dunia ini terbagi menjadi 5 wilayah.

Di antaranya adalah Kerajaan Salvavor, Kerajaan Salvador, Kerajaan Milanor, Kerajaan Leanor, dan Kerajaan Xevagor. Dan Kediaman Lamboerge merupakan bagian dari Kerajaan Salvavor.

Lucia yang sedang bersantai dan melamun memikirkan pelajaran dari Nyonya Sofia tiba-tiba menarik Momo kepelukannya dan mengajaknya untuk keluar dari kediaman Duke diam-diam.

"Ayo kita lakukan sesuatu, aku ingin mencari beberapa hal penting!" Lucia segera keluar dari kamarnya dan menyelinap ke pusat kota. Lucia menggunakan berbagai alat dari sistem reinkarnasi.

"Nona untungnya sistem reinkarnasi tidak error lagi sehingga kita bisa mengambil item cincin pemindah ruang ini."

Cincin pemindah ruang adalah salah satu alat ajaib yang berada di dalam sistem reinkarnasi. Cincin ini bisa memindahkan seseorang atau beberapa orang dari satu tempat ke tempat lainnya hanya dengan sebuah pemikiran.

Lucia kini tiba di pusat kota dari Kerajaan Salvavor. Sepintas Lucia berpikir akan surat yang diterimanya dari Damian. Pangeran kedua itu sepertinya mulai tertarik padanya. Lucia tidak bisa tinggal diam dan akan memulai sebuah rencana.

Di pusat kota, semua informasi baik yang rahasia maupun tidak dapat dia peroleh dari sebuah organisasi rahasia yaitu Guild Informasi. Sayangnya tidak semua orang bisa mengakses organisasi tersebut. Mereka memerlukan kata sandi untuk bisa masuk ke Guild Informasi.

Setelah beberapa saat mencari, Lucia dan Momo kini berdiri di depan sebuah bangunan yang lumayan megah. Bangunan itu adalah sebuah toko kain serba ada. Toko kain ini memiliki berbagai jenis kain dari yang murah hingga yang mahal. Jadi tidak heran jika rakyat dan bangsawan kian silih berganti memasuki toko kain itu.

Seorang pria tua kurus berkacamata dan memiliki tahu lalat di hidungnya menyapa Lucia dengan ramah. "Nona, jenis kain apa yang nona ingin beli? Kami menyediakan hampir semua jenis kain di Kerajaan Salvavor."

Lucia di balik tudungnya berkata,"aku ingin kain emas sutra yang lembut dan terukir burung emas di atasnya." Wajah pria tua itu sedikit berubah.

Dia menjawab Lucia dengan sebuah pertanyaan. "Nona ingin ada berapa bulu pada burung emas tersebut?"

Lucia menjawab kembali. "Aku ingin 7 bulu emas dengan setiap 7 bulu terdiri dari 7 bulu emas lagi." Pria tua tadi kemudian mengarahkan Lucia ke lantai atas dan membuka pintu rahasia.

Di sana seorang pria yang duduk di atas kursi membelakanginya. "Baru kali ini aku melihat wanita berambut perak dan bermata merah. Kalau boleh tau Nona ini dari kediaman mana? atau anda bukan dari Kerajaan Salvavor?"

Lucia membuka tudungnya dan memperlihatkan wajah yang cantik bermata merah. Rambutnya yang berwarna perak dan panjang. Lucia sengaja mengubah warna rambut dan matanya seperti milik dirinya yang asli untuk mengelabui semua orang.

"Tuan, kau tidak perlu tau siapa aku. Aku hanya ingin membeli informasi mengenai beberapa orang."

"Kalau boleh tau, informasi siapa yang nona inginkan?" Pria itu berbalik terlihat wajah yang tampan dan terlihat sangat muda. Jika tidak salah tebak mungkin sekitar 17 tahunan.

Lucia duduk di sebuah kursi yang memang disiapkan untuk tamu yang datang ke Guild. "Berikan informasi mengenai semua pangeran Kerajaan Salvavor!"

"Nona, untuk memberikan informasi satu pangeran saja membutuhkan lebih dari sepuluh ribu keping emas apa lagi tiga. Jika nona tidak punya uang....." Belum selesai pria itu bicara Lucia melemparkan beberapa kantong berisi seratus ribu keping emas. Pria tadi tertawa melihat banyaknya tumpukan uang. Dia pun bersemangat menceritakan informasi mengenai semua pangeran.

"Kerajaan Salvavor memiliki 3 orang pangeran. Pangeran Clair, Pangeran Damian dan Pangeran Evan. Pangeran Clair belum menikah tapi dia sudah memiliki 33 orang selir dari berbagai daerah dan Kerajaan. Sifatnya angkuh, sombong, dan kejam. Tapi memiliki beberapa sifat yang lumayan baik seperti jujur dan menjunjung tinggi Kerajaan Salvavor. Dia memiliki puluhan ribu pengikut dan menjadi salah satu kandidat putra mahkota yang paling banyak mendapat dukungan dari bangsawan."

"Pangeran Damian dia belum menikah dan tidak memiliki selir. Dia baru-baru ini dekat dengan seorang Nona bernama Nona Selviana yang merupakan anak dari Count David. Nona Selviana ini adalah salah satu teman dekat Pangeran Damian yang memiliki otak yang cukup cerdas. Sejak dia dekat dengan Nona Selviana, dia mulai mendapatkan beberapa perhatian dari bangsawan dan dukungan untuk menjadi putra mahkota selanjutnya."

"Yang ketiga adalah Pangeran Evan. Dia satu-satunya pangeran yang ibunya bukanlah Ratu Salvavor yang sekarang. Ibunya adalah seorang selir. Dulu Ibunya adalah putri dari Kerajaan Salvador dan datang ke Kerajaan ini untuk menjadi selir. Raja Salvavor jatuh cinta pada ibu dari Pangeran Evan karena keunikannya yang memiliki mata dan rambut berwarna hitam. Sayangnya ibu pangeran meninggal saat Pangeran berusia 6 tahun. Pangeran Evan tumbuh menjadi pria yang lembut dan baik hati. Dia tidak tertarik untuk memperebutkan tahta sebagai putra mahkota. Saat ini Pangeran Evan tidak memiliki istri maupun selir."

Lucia merasa ini hanya pengetahuan umum. Dia menginginkan jawaban yang lebih spesifik lagi. "Jangan melucu, bukankah ini adalah pengetahuan umum yang hampir setiap orang di Kerajaan Salvavor ketahui?

Pria itu tersenyum, dia kemudian berdiri dari tempat duduknya sembari berjalan. "Nona begitu mengenal para pangeran. Untuk info yang lebih terperinci harganya...." Lucia langsung melempar beberapa kantong emas lagi yang berisi 150 ribu koin emas.

Mata pria berambut coklat gelap itu menghijau begitu melihat tumpukan uang yang dilemaparkan Lucia. "Untuk Pangeran Clair, dia memiliki 10ribu prajurit dan 5 penjaga rahasia yang memiliki ilmu beladiri yang cukup tinggi. Dia sekarang sedang menangani proyek perbesaran wilayah di perbatasan dengan Kerajaan Salvavor."

"Pangeran Damian, memiliki 6ribu prajurit di bawah perintahnya dan memiliki 2 penjaga rahasia. Informasi ini berisi rahasia yang lebih penting saya akan memberikannya dengan sukarela. Pangeran Damian menyukai seorang gadis yang digosipkan sebagai Putri Duke dan akan menjadikan putri Duke tersebut sebagai istrinya."

"Sedangkan untuk Pangeran Evan, dia tidak memiliki apa-apa dan memilih hidup tenang dan bahagia." Pria yang sedang bersandar di mejanya itu menjelaskan hal yang lebih rinci tentang kekuatan dan rencana militer mereka masing-masing. Dia juga memberitahu pihak bangsawan mana saja yang berpihak pada Pangeran Clair maupun Damian.

Lucia menatap pria itu dengan datar. Dia cukup mendapat informasi mengenai para Pangeran. Dia kemudian menanyakan benerapa hal pada pria pria berambut coklat tua itu. "Aku cukup puas dengan informasi darimu. Aku ingin menanyakan beberapa hal. Apa kamu tahu dimana aku harus bertemu dengan seseorang yang menjual bangunan? Karena aku ingin membangun beberapa toko dan vila."

"Nona kebetulan sekali di sebelah gedung ini adalah orang yang menjual berbagai properti. Dia menjual bangunan, rumah, villa dan masih banyak lagi." Lucia langsung meninggalkan pria muda itu dan beralih ke gedung disebelah Guild Informasi.

Tapi sebelumnya, pria itu memperkenalkan dirinya dengan nama Frans. Dia kemudian memberikan sebuah token emas yang dapat Lucia gunakan di berbagai cabang Guild Informasi.

"Eh, tapi Nona sebelumnya bisakah kau memberi tahu namamu?" Tanya Frans penasaran.

Lucia menoleh kebelakang dan menyebutkan nama samaran yang cukup mirip dengan nama aslinya. "Aku pikir Guild Informasi mengetahui segala hal. Ternyata tidak ya. Namaku Lusiana. Ingat itu baik-baik." Lucia melanjutkan langkah kakinya meninggalkan Guild Informasi.