NovelToon NovelToon
Terpaksa Melayani Hasrat Daddy

Terpaksa Melayani Hasrat Daddy

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Cinta Terlarang / Cinta Paksa / Beda Usia / Tamat
Popularitas:851.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Perjanjian antara sang Daddy dan Queena, jika dia sudah berusia 18 tahun dia diperbolehkan berpacaran.

"Daddy! Aku sudah mempunyai pacar! Aku sangat menyukainya."

Saat Queena mengatakannya, seakan dunia menjadi gelap. Vard Ramberd seketika emosi. Ia tak rela pria lain memiliki Queena, gadis itu adalah miliknya!

Dengan kasar Vard memanggul tubuh Queena di pundaknya, menjatuhkan gadis itu ke atas ranjang menindihnya. "Queena, kau selamanya adalah milikku!"

Setelah Vard menodai paksa Queena, gadis itu memandang penuh benci pada sang Daddy. "Aku membencimu, Vard Ramberd! AKU MEMBENCIMU!!!"

---Kuy ikuti kisahnya, lovers ♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terima Hukuman mu.

Vard pergi ke kamarnya yang ada disana, berada di lantai atas jauh dari ruang makan. Ia mengobati lukanya lalu membalutnya. Soppie mengikuti Vard ke kamar, dia ingin membantu tapi Vard menolak.

Di ruang makan, kakek menatap Queena. "Queena, kenapa tak melihat luka Daddy-mu?" Ujar sang Kakek merasa aneh, biasanya jika Vard terluka sedikit saja, Queena akan menangis.

Rick menatap wajah tegang Queena, "Mau aku temani?"

Dengan cepat Queena menggeleng, ia bangun dari kursi keluar ruang makan lalu naik ke lantai atas masuk ke dalam kamar Daddy-nya.

Saat Queena masuk, Soppie melihat kesal pada gadis itu padahal dia ingin lebih lama dengan Vard.

"D-daddy, bagaimana lukamu?" Queena bertanya dengan ragu.

"Soppie keluarlah, aku ingin bicara berdua dengan Queena." Ucap Vard tanpa ekspresi.

"Tapi-"

Vard menatap tajam Soppie, "Aku bukan memintamu untuk keluar, Soppie. Tapi mengusirmu keluar."

"B-baik, aku akan keluar kamar." Soppie dengan cepat berlari kecil keluar.

Vard berjalan ke arah pintu, menutup pintu lalu menguncinya. Pria itu berbalik menatap Queena dengan tatapan seperti pemburu yang sedang memburu mangsanya. Berjalan selangkah demi selangkah dengan perlahan.

Saat Vard sudah mendekat, Queena mundur semakin ke belakang. Tubuhnya gemetar ketakutan. "Daddy, kamu kenapa?"

Vard mencekal lengan Queena, melempar tubuh gadis itu ke atas ranjang dengan kasar. "Kau tanya kenapa? Kau sudah tau apa kesalahanmu, Queena! Aku sudah melarangmu berdekatan dengan pemuda brengsek itu, tapi kalian malah menikmati saling menggenggam tangan kalian. Kau mencintai Rick, Queena? Kalau begitu aku akan mencekiknya sampai mati, aku tidak perduli jika aku menjadi pembunuh!"

"Jangan, aku mohon. Aku salah, Daddy. Aku salah... huhuhu..." Queena menangis.

"Jangan menangisi si brengsek itu, diam!" Vard masih menahan emosinya.

Queena menggigit bibirnya agar tak mengeluarkan suara tangisannya, dia memegang dadanya yang sakit.

"Bersihkan wajahmu! Kita pulang. Saat dirumah kau harus membayar perilakumu, Queena." Ancam Vard.

Queena menghampus air mata di wajahnya, dia merapikan penampilannya lalu turun dari atas ranjang.

Vard membuka jas malam-nya, membungkus tubuh Queena dengan jas itu. "Berpura-pura lah sakit," Vard merangkul tubuh Queena membawanya keluar kamar menuruni tangga.

"Vard, bagaimana lukamu?" tanya Tuan besar Bernard saat melihat mereka berdua turun.

"Aku tidak apa-apa, tapi Queena masih kurang sehat tubuhnya lemas. Kami harus pergi."

"Benarkah, kenapa kalian tak menginap saja disini?" tawar Tuan besar.

Mata Queena berbinar, ia akan senang sekali jika sang kakek memaksanya menginap. Tapi ucapan Sang Daddy berikutnya memupuskan harapan gadis itu.

"Tidak, obat Queena ada dirumah. Akan lebih baik jika kami cepat pulang. Ayo, sayang."

Rick maju ingin bicara pada Queena, dia menghalangi jalan Vard. "Kamu tidak apa-apa, Queena?"

"Minggir!" Vard menahan keinginan nya untuk menghajar Rick.

"Rick..." Queena menggeleng.

Akhirnya Rick membuka jalan, dia menghela nafas pasrah.

Setelah sampai di kediaman pribadi Vard, Queena di gendong naik ke atas kamar Vard.

Saat sampai di dalam kamar pria yang sudah menahan emosinya itu, dengan cepat mencium bibir Queena menarik tubuh gadis itu menempel padanya. Tangan Queena ia masukkan ke dalam celana nya, menyuruh gadis itu memegang kejantanannya yang sudah membesar. "Terima hukumanmu, Queena. Layani aku... usapkan tangan mu disana, elus kepunyaan Daddy...." desaknya.

"Daddy, huhuhu..." Queena berusaha menarik tangannya dari benda keras menjijikkan yang menempel di genggamannya.

"Lakukan! Puaskan aku Queena!!!" teriak Vard.

Seraya menangis Queena mulai mengelus dan mengusap-ngusap kejantanan milik Vard.

Vard membuka gaun malam Queena dengan mudah, gaun itu terlepas menumpuk di sekitar kaki gadis itu. Vard menikmati elusan tangan halus gadis itu, dia menggigiti pundak Queena menahan errangan nya.

"Berjongkoklah, masukkan dalam mulutmu."

Queena menggeleng, "Daddy, ampuni aku... huhuhu."

"Kenapa? Apa kau merasa ji jik padaku?" Vard menarik dagu Queena. "Tapi kau sangat menikmatinya saat bersama Rick! Pertama-tama aku akan memotong tangan si brengsek itu yang berani menggenggam tanganmu..." Vard tersenyum menakutkan.

"Jangan Daddy, baik... aku akan melakukannya..." Queena mulai berjongkok, dengan perasaan ji jik dan mual dia memasukkan kejantanan milik Daddy-nya yang sudah membengkak ke dalam mulutnya.

"Maju mundurkan kepalamu, kau harus belajar bagaimana memuaskanku... Ahh~" Errangan nikmat lolos dari bibir Vard.

Tak berapa lama Vard sudah tak bisa menahan gairahnya lagi. "Baik, cukup..." Vard menarik tubuh Queena berdiri mengangkat tubuh gadis itu lalu membaringkan nya di atas ranjang.

"Apa kau akan memancing emosi Daddy lagi?" bisik Vard.

"Tidak Daddy..." Queena menahan isak tangisnya.

"Gadis baik, sekarang selesaikan tugasmu melayani Daddy..."

Vard melepas sisa pakaian yang melekat di tubuh mereka berdua, dengan hasrat besarnya ia memasuki milik Queena dengan sekali sentakan. Semalaman ia terus menerus menyalurkan hasratnya pada gadis itu sampai Queena kehabisan tenaga dan terbaring lemah dengan menyedihkan.

1
Hariyanti
ceritanya bagus Thor tp sayang masih gantung.....😩 ga full endingnya
Hariyanti
tamat yaaaa 😰 kok gantung Thor 🤔🤔😩
Hariyanti
wow... penyergapan didalangi bocah....... amazing 😳😳😳
Hariyanti
emang sih kalo hati sdh dr pabriknya busuk akan terus busuk walaupun sebenarnya ga ada masalah tp yang terjadi adalah terus menerus mencari masalah 😩😩😩
Hariyanti
semudah itu luluh....🤔 katanya trauma 😩
Hariyanti
semudah itu luluh....🤔 katanya trauma 😩
Hariyanti
kenapa ga gila aja tua bangka
Hariyanti
tega banget 😩😩😩 halal sih sebenarnya karena tidak ada hubungan darah.tp tdk etis karena sdh diangkat anak
Hariyanti
anak kandung apa bukan yaa🤔
EembuL
aduuuuuchh si daddy Vard 😔
EembuL
dasar S A P I K U B A N G A N
EembuL
😭😭😭😭😭 baaawaang meerraahhhhh
Lusi Sabila
gila yaa tanpa pemanasan bukan enak yang di rasakan tapi sakit rek
Meiriyana
Luar biasa
Nur Laely
bagus
Didin Wahidin
Luar biasa
Erna Wati
oke/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Erna Wati
/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Erna Wati
makanya jadi orang jangan serik /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!