WANITA PENGGANTI CEO

Sandy dengan penuh perhatian memberikan juz buah yang diminta lagi oleh Dita. Dita meminum juz buah itu sampai tandas tak bersisa. Sandy melihat Dita yang meminum Juz buah sampai ludes itupun hanya tersenyum lebar.

"Mau lagi?" tanya Sandy menantang.

"Cukup tuan muda! Sudah penuh perut nya," jawab Dita. Sandy kini menyentuh kening Dita yang kini panasnya sudah mulai turun dan terlihat mulai berkeringat.

"Kenapa kamu tidak menelpon dan menghubungi aku semalam jika kamu sakit, hem? Kalau terjadi apa-apa aku juga yang repot bukan?" omel Sandy. Dita mengerutkan dahinya.

"Saya sudah tidak bisa berpikir lagi, tuan muda! Badan saya rasanya remuk semua seperti dipukuli orang sekampung. Dan tiba-tiba saja saya kedinginan dan panas tinggi. Mau minta tolong pelayan di rumah ini, saya takut. Saya pendatang di rumah ini, rasanya tidak pantas jika menyuruh mereka," terang Dita.

"Kenapa? Kamu nyonya di rumah ini. Kamu adalah istri aku, Dita," sahut Sandy. Dita menyipitkan bola matanya menatap Sandy.

"Hah? Istri tuan muda Sandy?" tanya Dita terkejut.

"Eh, maksudnya kamu adalah istri Emon, dan sepantasnya mereka juga melayani kamu sebagai nyonya besar di rumah ini," ralat Sandy. Hampir saja Sandy keceplosan sendiri.

"Tapi tuan muda Emon sendiri bahkan tidak menganggap saya istrinya. Bagaimana mereka bisa memperlakukan saya sebagai nyonya di rumah ini, tuan muda Sandy?" sahut Dita.

"Sudahlah, kemari lah dan mendekat lah padaku!" perintah Sandy. Dita mengikuti perintah Sandy. Sandy kini merengkuh tubuh Dita lalu memeluknya hangat.

"Mulai sekarang, kamu adalah nyonya di rumah ini. Jika pelayan di rumah ini tidak hormat dan bersikap cuek terhadap kamu, aku akan mengambil tindakan kepada mereka untuk menghukum nya," kata Sandy.

Entah kenapa Dita merasakan kehangatan saat didekap oleh Sandy.

"Tuan muda Sandy! Sebenarnya tuan muda Emon masih menganggap saya sebagai istrinya atau tidak? Sedangkan sampai saat ini, tuan muda Emon tidak menghubungi saya sama sekali," keluh Dita. Sandy merasa kasihan dengan Dita.

"Apakah kamu sudah mulai menyukai Emon?" tuduh Sandy.

"Entahlah, tuan muda! Saya belum pernah merasakan jatuh cinta itu seperti apa? Apakah semuanya terasa indah?" tanya Dita.

"Jika kamu jatuh cinta dengan Emon, di sini di jantung kamu selalu merasakan debaran aneh. Dan kamu akan merasakan rindu jika jauh dengan Emon. Jika dekat kamu bisa merasakan nyaman.Apakah kamu merasakan seperti itu?" terang Sandy.

"Hem, entahlah!" sahut Dita lalu melepaskan pelukan Sandy.

"Jangan-jangan kamu mulai menyukai aku yah? Nyatanya kamu mau dan sangat menikmati saat aku peluk," tuduh Sandy kembali. Dita mengernyitkan dahinya.

"Mungkin benar, aku mulai terbesar dengan tuan muda Sandy. Tapi ini salah! Tuan muda Sandy bukan suamiku. Suamiku adalah tuan muda Emon," batin Dita.

"Kenapa? Jika kamu diam berarti benar apa yang aku katakan bukan?" kembali Sandy membuat Dita salah tingkah. Wajah Dita tiba-tiba memerah.

"Sekarang, bersihkan tubuh kamu! Sejak. kemarin bukankah kamu belum mandi bukan?" kata Sandy.

"Apakah bau?" tanya Dita sambil mencium badannya sendiri.

"Bau pakai banget!" sahut Sandy segera melenggang ke luar dari kamar Dita.

"Tuan muda Sandy mau kemana?" tanya Dita.

"Aku harus ke kantor sebentar! Siang ini ada meeting penting," jawab Sandy.

"Oh, Hati-hati tuan muda Sandy!" ucap Dita penuh perhatian. Ada senyuman lebar di kedua sudut bibir Sandy.

*****

Sandy sudah di ruang kerjanya. Sedangkan Ervan masih juga enak-anakan bersama dengan Melisa. Sandy menerima data mengenai keberadaan Dora, kakak kandung Dita yang seharusnya dialah yang menjadi istrinya saat ini bukan Dita. Dora saat ini sedang di apartemen mewah dan bersembunyi di sana. Dora disembunyikan oleh pacar nya yang merupakan laki-laki normal. Bukan seperti Emon yang dikenal sebagai pria lumpuh dan juga impoten. Pacar Dora bernama Gugun, yang juga masuk ke deretan pengusaha muda yang sukses. Namun kesuksesan nya di bawah Emon alias Sandy.

Di mata pengusaha muda, memang antara Sandy dan Emon adalah dua pria yang berbeda namun sama-sama memiliki pengaruh dan kekuasaan yang setara. Karena keduanya memegang perusahaan yang berbeda-beda.

"Ervan! Kamu di mana?" tanya Sandy setelah panggilan keluarnya di angkat oleh Ervan.

"Di tempat Melisa, tuan muda!" jawab Ervan di seberang sana.

"Aku perintahkan dalam setengah jam, kamu segera ke perusahaan dan temui aku di ruangan kerja ku. Setelah ini aku akan menjadi Emon untuk menjumpai pengusaha muda yang bernama Gugun. Kita akan menawarkan kerja sama dengan nya," jelas Sandy.

"Gugun? Apakah dia adalah direktur utama dari perusahaan QQQ yang terkenal itu, tuan muda?" tanya Ervan memastikan.

"Benar! Dialah yang menyembunyikan Dora, wanita yang seharusnya menjadi istri ku, bukan Dita," jelas Sandy.

"Dora? Dora adalah kakak kandung dari non Dita?" sahut Ervan memastikan.

"Yup, benar! Setelah lama bergaul dengan Melisa kamu terlihat sangat bodoh, Ervan!" umpat Sandy.

"Segera kemari, Ervan! Kita bicarakan rencana kita untuk menghancurkan pria itu yang bernama Gugun. Berani-berani nya dia sudah melarikan Dora, yang seharusnya menjadi pengantin ku," kata Sandy yang tiba-tiba menjadi geram lantaran ada seseorang yang mengusik kehidupan nya.

"Baik, baik tuan muda! Saya segera meluncur ke perusahaan bersama dengan Melisa," ucap Sandy. Sambungan via telepon itu diakhiri.

"Sial, akan aku pastikan perusahaan yang kamu miliki hancur dan kekasih kamu meninggalkan kamu lantaran miskin, Gugun! Huh," gumam Sandy penuh dendam.

Sementara di apartemen milik Melisa, Ervan segera menyambar handuk yang tidak jauh dari tempat nya. Ervan segera mandi dan membersihkan semua kotoran yang melekat di badannya. Apalagi pergumulan panjang sudah beberapa kali di lakukan bersama dengan Melisa hari itu. Melisa turun dari tempat tidur nya dan mengikuti Ervan yang sudah masuk ke bathtub.

"Tuan muda Sandy akan memberikan misi kepada kita, Melisa. Ini menyangkut wanita yang sudah berani melarikan diri di hari pernikahan tuan Sandy dengan wanita itu. Dia adalah Dora, kakak kandung Dita. Gugun, direktur utama perusahaan QQQ lah yang menyembunyikan Dora, sehingga dia terlepas dari pernikahan bisnis bersama dengan tuan muda Sandy atau Emon," terang Ervan.

"Hem, siapa saja jika mengetahui bahwa pengantin prianya seorang pria lumpuh dan bahkan impoten, pasti tidak akan mau menerima itu. Dan tuan muda Sandy menjadi tuan muda Emon yang diketahui oleh publik bahwa dirinya adalah pria lumpuh dan cacat. Aku pun jika tidak mengetahui nya, pasti akan melarikan diri," kata Melisa yang saat ini sudah ikut masuk ke dalam bathtub bersama Ervan. Kedua nya saling membersihkan tubuh mereka dengan sabun mandi dan menggosok nya dengan spon lembut.

"Melisa, jika aku menjadi laki-laki cacat, apakah kamu masih mau bersama dengan aku?" tanya Ervan tiba-tiba. Melisa mengernyitkan dahinya.

"Tentu saja aku akan meninggalkan kamu dan mencari pengganti kamu dengan pria yang sehat. Aku tidak munafik dalam hal ini. Aku ingin bahagia dan tidak ingin direpotkan dengan masalah," jawab Ervan.

"Sialan! Awas saja yah kamu!" umpat Ervan yang kini dengan brutal melakukan adegan dua puluh satu tahun lagi dengan brutal bersama dengan Melisa. Melisa tersenyum seringai dan dengan tanpa penolakan menikmati kembali kegiatan intens itu bersama.