NovelToon NovelToon
Terpaut 20 Tahun

Terpaut 20 Tahun

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Terlarang / Beda Usia / Teen Angst / Persahabatan
Popularitas:1.3M
Nilai: 5
Nama Author: ria aisyah

Cinta akan menemukan pemiliknya. Sebuah ketidaksengajaan, keterpaksaan, dan perjodohan, bisa menjadi jalan untuk menyatukan dua hati yang berbeda.

Seorang gadis SMA bernama Aira, terjebak dalam sebuah pernikahan dengan seorang duda bernama Affan yang merupakan ayah sahabatnya, Faya.

Mengapa pernikahan itu bisa terjadi?

Akankah pasangan beda usia itu bisa saling mencintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ria aisyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11. Jujur Walaupun Menyakitkan

Affan kembali menutup pintu kamarnya setelah kepergian Bi Sumi. Dia berjalan menghampiri Aira dan melepaskan pecinya.

"Ada orang kantor yang datang di depan. Tadi aku meninggalkan beberapa pekerjaan untuk menjemput kalian ke sekolah," jelas Affan.

Aira mengangguk. Sebenarnya dia tahu tentang orang kantor yang dimaksud oleh Affan adalah Amanda. Ada rasa nyeri di hatinya ketika mengingat nama itu, Faya banyak bercerita padanya tentang siapa Amanda.

'Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku hanya diam saja suamiku sedang bersama wanita lain? Suami? Belum tentu dia mau mengakui aku sebagai istrinya di depan orang lain.' Aira terduduk lemas di meja belajarnya.

Aira meraih buku pelajaran di hadapannya lalu membacanya. Berulang kali dia membaca buku itu tetapi tidak bisa memahaminya. Pikirannya sedang kacau. Cerita Faya tentang Amanda terngiang-ngiang dalam pikirannya.

"Aku tidak boleh membiarkan wanita itu merebut perhatian Om Affan. Tidak boleh!" Aira bangkit dari duduknya lalu mengenakan jilbabnya dengan rapi.

Meskipun tanpa make up, wajah Aira sudah terlihat manis. Gamis sederhana dengan motif bunga-bunga membuatnya tampak anggun dan terlihat lebih dewasa. Tanpa seragamnya, dia menjelma sebagai nyonya Affan.

Jarak antara ruang keluarga dengan kamar Affan tidak terlalu jauh. Tidak ada sekat yang membatasinya sehingga Aira bisa melihat dengan jelas ruang tamu dari depan pintu kamarnya.

Aira menutup pintu kamar dengan pelan kemudian berjalan menuju ke ruang keluarga.

Amanda yang duduk dengan posisi menghadap ke arah kamar Affan, langsung menyadari kehadiran Aira. Dia menatapnya dengan heran. Mereka belum pernah bertemu sebelumnya.

"Selamat sore, maaf saya tidak bermaksud untuk mengganggu. Silakan dilanjutkan!" Aira tersenyum pada Amanda.

Affan menoleh pada Aira. Dia baru ingat jika Aira belum makan sepulang sekolah. Tidak ingin ada kesalahpahaman, dia pun berdiri dan menghampiri Aira lalu membawanya ke hadapan Amanda.

"Aira, ini Amanda, Direktur Pemasaran sekaligus rekan kerjaku." Affan memperkenalkan Amanda pada Aira.

Amanda melirik ke arah Affan yang memegang tangan Aira. Tidak biasanya bosnya itu memegang tangan wanita yang bukan muhrimnya. Dalam hati dia bertanya-tanya tentang siapa wanita muda di hadapannya itu. Tidak ingin terlihat buruk di mata Affan, Amanda pun tersenyum dan mengulurkan tangannya pada Aira.

"Amanda."

Aira menyambut uluran tangan Amanda dan menyalaminya.

"Aira."

Untuk beberapa saat mereka berjabatan lalu melepaskannya dengan canggung.

"Mas Affan, siapa dia?" tanya Amanda dengan canggung.

"Aira adalah istriku," jawab Affan dengan mantap. Tangannya masih menggenggam erat tangan Aira seolah ingin membuktikan pada Amanda jika hubungan mereka benar-benar nyata.

Amanda tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. Tubuhnya seperti tersambar petir dan membuatnya hangus terbakar. Matanya berkaca-kaca dan tidak mampu lagi menahan air mata yang terus memaksa untuk keluar.

Bertahun-tahun dia memendam perasaannya pada Affan. Bukan sekali dua kali dia menyatakan perasaannya padanya. Namun, semuanya menjadi sia-sia saat pria di hadapannya itu mengaku telah menikah dengan wanita lain.

"Aku makan dulu." Aira berpamitan pada Affan tetapi Affan malah menggenggam tangannya semakin erat seolah memintanya untuk tinggal.

"Tunggu sebentar, Sayang. Aku juga lapar," ucap Affan sambil menatap Aira.

Hati Amanda semakin hancur saat mendengar Affan memanggil Aira dengan kata sayang.

"Sepertinya keberadaanku hanya akan mengganggu romantisme kalian. Aku permisi pulang dulu, jika ada yang ingin ditanyakan silakan menghubungiku." Amanda mengambil tasnya dan bersiap untuk pulang.

"Terimakasih atas pengertiannya. Hati-hati di jalan," jawab Affan.

Amanda mengangguk lalu berbalik pergi. Dia tidak sanggup lagi menahan air matanya.

Bi Sumi yang datang membawa minuman dan camilan terheran ketika berpapasan dengannya dan melihatnya menangis. Amanda yang biasanya ramah padanya kini hanya mengangguk saja lalu kembali berjalan dengan cepat meninggalkan rumah Affan.

'Sepertinya Non Amanda sudah tahu tentang pernikahan Tuan dan Nyonya.' Bi Sumi membawa nampannya kembali ke dapur dan tidak lama kemudian Aira dan Affan datang menyusulnya.

Aira membuka tudung saji dan menyiapkan makanan apa saja yang akan dipanaskan.

"Biar saya saja, Nyonya," ucap Bi Sumi membawa dua buah piring untuk mereka.

"Terimakasih, Bi." Aira kembali duduk.

Seumur-umur dia juga belum pernah menggunakan microwave. Bisa-bisa makanan yang dia panaskan menjadi gosong jika tidak tepat penggunaannya. Sambil menunggu makanannya selesai dipanaskan, dia mengambil dua gelas air putih untuknya dan Affan.

"Maafkan aku, Om. Sepertinya Bu Amanda terlihat sangat kecewa setelah tahu tentang pernikahan kita. Aku ... aku tahu sedikit cerita tentangnya dari Faya." Aira menatap Affan penuh penyesalan.

"Tidak ada yang perlu dimaafkan. Ini bukan kesalahan kamu. Sampai kapanpun aku tidak akan menjalin hubungan dengan Amanda."

"Andai aku berada di dalam posisinya tentu ini sangat menyakitkan." Aira menunduk sedih.

Affan meraih tangan Aira lalu menggenggamnya di atas meja. Dia tidak ingin membebani hati Aira dengan masalah antara dirinya dengan Amanda.

"Bantu aku untuk melupakan masa laluku, Aira. Keberadaan Amanda hanya akan membuatku terjebak dalam kenangan. Bayangan Kayra selalu muncul setiap kali aku berada di dekatnya. Aku sudah mengatakan hal ini ribuan kali padanya tetapi dia terus memaksakan cintanya. Jika bukan karena Faya, mungkin aku telah menjadi pria yang rapuh. Aku hanya manusia biasa yang terkadang imanku menjadi tipis."

Aira terharu mendengar cerita Affan. Ternyata Affan tidak menerima cinta Amanda bukan karena Faya yang melarangnya. Alasan yang cukup masuk akal mengingat Amanda adalah teman baik Kayra.

"Bohong jika aku mengatakan bahwa aku mencintaimu. Aku akan merasa berdosa padamu jika aku mengatakan hal yang tidak sebenarnya. Kuharap kamu bisa bersabar hingga aku benar-benar bisa mencintaimu sebagai seorang istri." Affan kembali mengungkapkan isi hatinya.

Apa yang dirasakan oleh Affan tidak terlalu jauh berbeda dengan Aira. Saat ini dia juga belum memiliki perasaan cinta yang tulus untuk Affan. Namun, Aira berusaha untuk menjadi istri yang baik dan ibu sambung yang baik untuk sahabatnya, Faya.

"Aku tidak berharap banyak, Om. Hanya waktu yang bisa menjawabnya. Jika Allah sudah berkehendak, kita bisa apa. Seperti pernikahan ini yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya." Keadaan memaksa Aira untuk menyikapi semua hal dengan dewasa. Kehidupan membuatnya berpikir dan bersikap lebih dari usianya.

Affan mengangguk. Ucapan Aira begitu sejuk dan membuat hatinya menjadi tenteram. Tidak peduli apa kata orang tentang pernikahan mereka, Affan merasa jika Aira memang jodohnya.

"Eheem!" Faya berdehem.

Entah sudah berapa lama dia berdiri di belakang mereka. Bi Sumi dan Nami yang berada di ruangan itu seperti mendapat kode dari Faya agar mereka diam.

"Faya, kamu sudah pulang?" tanya Affan terburu-buru melepaskan tangan Aira.

"Assalamualaikum, Ayah, Mama." Faya meraih tangan Affan dan Aira serta mencium punggung tangannya bergantian.

"Wa'alaikum salam." jawab keduanya serempak.

"Aku lapar sekali. Maaf ayah, ganti seragamnya nanti saja, ya?" Faya berbalik dan mencuci tangannya di wastafel.

"Ya, sudah. Kita makan sama-sama." Affan menunggu Faya selesai mencuci tangannya.

Bi Sumi mengambilkan piring dan air minum untuk Faya. Sedangkan Nami membawa tas dan buku-buku Faya ke kamarnya.

"Aku mencium aroma kemesraan di antara kalian. Sepertinya aku akan segera mendapatkan adik baru, nih!" seru Faya membuat Aira terlihat sangat malu.

****

Bersambung ...

1
Rina Herfina
cerita bagus ,TPI aku orang nya suka baca TPI tak suka komentar
Mamah Alfa
lanjutan nya apa thor
nur
kapan kehidupan faya?
Ei_dach v_3 yah🥰
ceritanya bagus... pembahasan nya nggak berbelit-belit..suka saya suka...😁
harwanti unyil
itu lh hukum alam
harwanti unyil
wah belah duren
Nurul Umilhuda
ceritanya sangat bagus
Mariya Retno
lanjutannya mn mb
sari emilia
aku bc dr bab 70 lgsung loncat k bab 109 😄😄😄 pusing mslh nya bc nya byk muncu pemeran baru n byk drama muter2...jd bc yg langsung tamat aja kn kelar
sari emilia
asli spt drama indosiar
sari emilia
😃😃😃😄 ada ga novel yg ky jiplakan drama indosiar 😝😝
sari emilia
mk nya paya aira goblok jgn d pelihara 😄😄😄
sari emilia
aku paling tdk sk wntia muslimah yg taat kt crt nya tp sk bohong jujur aja knp....kl aku sll jujur sm suami apalg kl mrs terancam....jd tdk sk dgn aira...
sari emilia
jgn salah anggie org kampung itu meski tp sangat cantik2 alami bkn spt km cantik krn riyasan menor...km ank2 kampung ini jarang dandan
sari emilia
😆😆😆 yg sampai sekarng msh masuk dlm pola pikir ku ank umur 20 msh SMA kls 2 🤪🤪 gmn crt nya emg mrk b2 oon sampai jd siswa abadi...thor yg bnr aja...ank SMA kelas 2 itu paling banter 16/17 thn 😇😇
Sedang Bertapa: Kalau membaca dipahami dulu mb... kelas 12 itu sama dengan 3 SMA... Terpaut 20 Tahun itu artinya beda 20 tahun bukan umur 20 tahun... Di bab sebelumnya sudah dijelaskan jika istri Affan meninggal 18 tahun yg lalu artinya Faya dan Aira 18 tahun dan Affan 38 tahun di mana mereka beda 20 tahun... paham???
total 1 replies
sari emilia
kl bc sinopsisnya aira ank SMA...ms sdh umur 20 thn...atau paya yg umur nya sdh 20 thn tp otak nya aga lemot jarang naik kelas jd umur sdh 20 thn msh SMA 😄😄
Dadang Yuliadi
sangat bagus
dina
keren
Ani Vabbiani
suka thor sama ceritanya
Ani Vabbiani
mampir thorrr...semangatttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!