Berawal dari pertemuan yang tidak di sengaja, ketika Raisa di paksa ikut oleh papa nya ke sebuah acara pesta colega bisnisnya dengan tujuan agar putrinya itu memikat seorang pengusaha kaya. Sehingga bisa di manfaatkan untuk membantu krisis keuangan di perusahaan nya.
Ketika ingin kabur dari acara pesta, Raisa melewati sebuah kamar hotel yang membuat nya penasaran.
"Ahh "
Karena penasaran, Raisa malah menggangu dua insan yang saling bergelut manja di dalam kamar itu. Tatapan tajam dari pria tampan membuat Raisa terkejut dan jerat di dalamnya.
Sejak saat itu, pria yang Bernama Yoga mencari cara untuk mendapatkan gadis itu.
Bagaimana kisah selanjutnya?? yukk ikuti alurnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceritaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Johan
Sesuai kesepakatan dengan Yoga, Raisa sudah bisa kemana pun ia mau. Terpenting gadis itu harus memakai perhiasan yang ia berikan dan biarkan kemana mana di kawal bodyguard.
"Nona, anda mau kemana hari ini?" tanya salah satu body yang di tugaskan untuk menjaga Raisa.
"Sebenarnya saya ingin bertemu teman lama. Sejak tinggal di rumah tuan Yoga, saya tidak bertemu dengannya" jawab Raisa.
"Ya sudah, mati kami antar nona ke sana"
Raisa menggeleng cepat, ia tidak mau Johan melihat nya dengan keadaan seperti ini. Ia harus memberi tahu Johan jika dirinya sedang baik baik saja.
"Kalian boleh mengikuti ku, tapi.... Apa bisa kalian hanya memantau ku dari jauh saja? " ucap Raisa menatap Body itu dengan tatapan memelas.
"Aku mohon, aku tidak mau teman ku mengkhawatirkan aku" mohon Raisa lagi.
Keempat bodyguard itu tampak saling pandang, mereka berpikir apa yang harus mereka lakukan.
"Jangan ragu pada ku, aku tidak akan pernah mencoba kabur. Aku bersumpah" ucap Raisa lagi mencoba meyakinkan mereka.
"Baiklah nona, tapi anda jangan lama lama. Nanti tuan bisa marah pada kami" ucap bodyguard yang sejak tadi berdiskusi dengan Raisa.
"Aku berjanji, aku tidak akan menyulitkan kalian" kata Raisa tersenyum manis.
Mobil pun melaju menuju ke sebuah hotel bintang 6, restauran mewah tempat nya biasa bekerja ada di lingkungan hotel tersebut.
"Aku pergi dulu" pamit Raisa sebelum keluar dari mobil.
"Berhati hatilah nona, kami tetap memantau mu" sahut bodyguard itu setengah berteriak.
Raisa terus melangkah ringan memasuki area hotel. Tepat di pintu masuk restauran, senyum manis semakin terlihat. Raisa melangkah mendekati Johan yang tengah duduk termenung di salah satu meja tempat yang sering mereka duduki setelah menutup resto.
"Johan!" sapa Raisa.
Pria itu kaget, ia langsung berdiri dan memeriksa tubuh Raisa.
"Raisa?? kamu gak papa kan?? kamu kemana aja?? aku menunggu kedatangan mu. Kamu sudah cuti terlalu lama!" ucap Johan melemparkan pertanyaan bertubi tubi.
"Aduh Johan, aku mau jawab yang mana??? pertanyaan mu terlalu banyak!" ucap Raisa. Ia menarik salah satu kursi di dekan meja itu, lalu mendudukinya.
Johan ikut duduk, ia menggenggam tangan Raisa erat. Betapa senang dirinya melihat Raisa baik baik saja.
"Kau kemana saja selama ini?" tanya Johan penasaran.
"Aku tidak kemana mana, hanya ada urusan sedikit" jawab Raisa.
"Urusan apa? sejak kapan kau tidak mau mengatakan padaku urusan mu?"
Raisa memutar mata bosan, Johan selalu seperti ini. Terlalu overprotektif pada dirinya jika tidak mau bercerita tentang semua hal. Kadang Raisa merasa dirinya memiliki Abang yang sangat over.
"Ayolah Johan, aku datang kesini karena merindukan mu. Bukan merindukan celotehan mu ini" lenguh Raisa.
"Aku begini karena khawatir pada mu! Aku takut kau kenapa kenapa. Dan aku juga takut papa mu kembali melakukan hal yang buruk pada mu!" kata Johan lagi.
"Yayaya... Aku tahu itu brother. But, kau terlalu berlebihan. Aku bukan anak kecil lagi" sela Raisa.
"Terserah saja, sekarang apa kau sudah makan?" tanya Johan perhatian.
"Aku sudah makan"
"Bagaimana hubungan mu dengan papa mu?" tanya Johan lagi.
Raisa menghela nafas, seperti nya ia harus bercerita pada Johan tentang apa yang ia alami.
"Sebenarnya, papa menjualku pada tuan muda kaya."
"Apa???? Benar benar Biadap!" maki Johan emosi, ia memukul meja sedikit keras.
Suasana Restauran yang sangat ramai, mampu meredam suara marah Johan.
"Aku sudah katakan padamu,ikutlah dengan ku!!! "
"Aku tidak bisa Johan, aku sudah terlanjur di jual" tolak Raisa.
"Raisa, aku akan menebus mu. Aku akan mengembalikan uang nya!!"
Lagi lagi Raisa menggeleng, ini bukan perkara uang. Yoga sudah jelas sengaja menjadikannya peliharaan dengan menggunakan kelemahan papa nya.
"Semuanya sudah terlanjur Johan, aku sudah terlanjur masuk ke dalam nya. Aku tidak bisa keluar" ucap Raisa lagi.
Johan mengerut, ia tidak mengerti apa yang ada di pikiran Raisa saat ini.
"Aku akan mengatasi nya Raisa, percaya lah padaku"
Raisa tetap menggeleng, ia bangkit dari kursinya. Menatap Johan dengan senyum manis.
"Kak, aku senang bisa bertemu dengan mu, mengenal mu, kau satu satunya orang yang bisa ku jadikan keluarga."
Johan ikut berdiri, ia memegangi bahu Raisa. Bertepatan saat itu, dari sudut restauran Yoga baru saja menyelesaikan meeting nya bersama client penting. Tidak sengaja ia melihat kearah gadis yang beberapa hari ini menjadi mainan nya.
Tangan Yoga mengepal kuat, entah apa yang ia pikirkan, yang jelas Yoga terlihat marah.
"Ada apa tuan?" tanya Sekretaris nya. Yoga tak menjawab, ia melanjutkan kembali langkah yang sempat terhenti.
"Baru saja di bebaskan, malah seperti itu!" pikir Yoga.
Raisa tidak melihat keberadaan Yoga, ia masih fokus pada Johan yang masih emosi dengan keadaan nya.
"Sudahlah Kak, yang penting aku baik baik saja. Aku bisa mengatasi segala nya dan aku bisa bertemu dengan mu" ucap Raisa tersenyum manis, menutup segala kesedihan yang menghinggapi hati nya. Raisa juga sengaja memanggil Johan dengan panggilan kak yang selama ini Johan dambakan.
"Kau tidak bisa membujuk ku dengan kata itu. Kau harus berjanji untuk mengatakan segalanya pada ku!" ucap Johan penuh penekanan.
"Kau ini, sudah di bikin malah ngelunjak. Sudahlah, aku harus pergi, sebelum aku terlambat dan di marahi" kata Raisa berlalu begitu saja. Johan pun tidak sempat mengatakan apapun.
"Dasar gadis nakal!" dengus Johan,tapi ia tetap merasa senang mendengar Raisa memanggil dirinya dengan panggilan Kak.
...----------------...
Yoga duduk di ruangan nya, ia masih enggan untuk kembali ke rumah.
"Kenapa gadis itu membuat ku begini??"
"Dia hanya kucing peliharaan ku, kenapa aku malah marah ketika dirinya bertemu pria lain."
Yoga terus bergelut dan memaki hatinya. Ia sangat emosional dengan dirinya sendiri. Penasaran siapa yang bersama Raisa tadi.
"Bukan nya dia di kawal 24 jam? bagaimana bisa aku tidak melihat satu orang pun yang mengawal dirinya??" pikir Yoga heran.
"Niko!!" teriak Yoga keras.
Dari arah luar Niko langsung berlari masuk ke dalam ruangan Yoga, dan menghadap sahabat yang saat ini menjabat sebagai kaki tangan nya.
"Ada apa boss?"
"Kenapa Raisa tidak di kawal?" tanya Yoga membuat Niko bingung.
"Maksud mu? bukan kah gadis itu selalu di ikuti oleh 4 bodyguard?? lalu kenapa dekat kau malah bertanya?" ucap Niko.
"Aku melihatnya di restauran Johan, bersama pria lain. Dia terlihat tidak dalam pengawasan!" tutur Yoga dingin, tidak ada raut wajah santai di sana, bahkan sorot matanya tajam.
"Kenapa? apa dia mencoba kabur?? " tanya Niko, Yoga menggeleng.
"Lalu apa masalah nya?" tanya Niko heran.
"Aku tidak suka barang milik ku di sentuh oleh pria lain, kau sekalipun!!"
"Bahahahahaha........."
Yoga menatap Niko tajam, dia sedang marah pria ini malah seenaknya tertawa
"Kau sangat lucu bos. Dia hanya mainan mu, tapi kau terlihat tidak seperti itu. Kenapa kau harus setakut ini? bukan kah ini terlalu aneh?" cibir Niko.
Yoga membuang muka, dalam hati ia bertanya ada apa dengan dirinya.
"Keluar lah, aku muak melihat muka mu!" dengus Yoga mengusir Niko yang masih saja tertawa.
si cew diawal jg udah bnyak brkorban.
awal hubungan mrk emg buruk bgitu pun wkt pergi. jd ya skt hati itu n kecewa msh ada wlau cinta