Arsen kusuma wijaya,seorang duda muda yang dewasa,harus menikah dengan Ayana shakila,gadis mungil yang berstatus pelajar sebuah SMU.
akankan pernikahan mereka bisa berhasil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chustnoel chofa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu
*
*
*
*
Ayana mengedarkan pandangannya,begitu dia keluar dari pintu gerbang sekolah.tas ransel bergelayut di pundak kanannya.
Rambut kriwilnya meriap-riap diterpa angin siang itu.
Suasana sekolah tampak ramai,karena jam belajar sudah usah.semua siswa siswi saling mendahului untuk bisa keluar dari arena sekolah.
Ada yang berjalan kaki,ada yang naik motor,,ada juga yang naik mobil.
Di SMU ini semua siswa bebas memakai kendaraan.
"Ay...."Suara teriakan yang cempreng membuat Ayana menoleh,gadis itu berdiri di bawah pohon rindang yang ada di bahu jalan raya.
Ayana melambaikan tangan sambil tersenyum,terlihat Mila berjalan ke arahnya.
"Nunggu jemputan Ay...?"
"Iya..."
"Ok deh,aku duluan ya Ay...."Pamit Mila.gadis itu berjalan ke arah halte,yang berada tak jauh dari sekolah Ayana.
"Hati-hati Mil..."Teriak Ayana kemudian.
Ish,kemana sih itu om-om,katanya mau jemput.nggak tau apa,aku udah kelaperan.mana panas lagi.Ayana menggerutu dalam hati.
Bibirnya mengerucut,sesekali menghentakkan kaki di trotoar yang di pijaknya.
Saat ini memang sudah pukul 13.30,sudah lewat waktu makan siang.kemaren Arsen bilang hari ini akan menjemputnya,pria itu akan mengajaknya mencari gaun pengantin.
Sebenarnya Ayana nggak mau,karena hanya akan ada akad nikah saja,dia hanya ingin memakai kebaya saja.
Tidak perlu gaun pengantin yang mewah.
"Belum dijemput Ay....?"Tiba-tiba saja Marco sudah ada didepan Ayana,menunggangi kuda besi warna merahnya.
Kaca helm nya telah dibuka,cowok itu tersenyum manis.
"Belum,kena macet mungkin..."Jawab Ayana asal,bibirnya cemberut.
"Ya udah,bareng aku aja yuk...."Tawar Marco.
"Kamu duluan aja cho,.."tolak Ayana halus.
"Ya udah,aku temani sampai jemputan kamu datang .."kekeh Marco.sungguh tak rela membiarkan gadis yang disukainya ini berdiri seorang diri di pinggir jalan.
Apalagi cuaca sedang panas-panasnya,kasian,kulit Ayana bisa gosong ntar.
"Duluan aja nggak papa Cho...."
"Jangan mengusirku Ay,atau aku akan marah sama kamu...."Ujar Marco dengan datar.bahkan cowok yang biasa konyol itu,tidak tersenyum sama sekali.
Dia penasaran,ingin tau seperti apa calon suami Ayana,bila memang levelnya lebih tinggi darinya,,sudah pasti dia akan menyerah.dan mendoakan kebahagiaan Ayana.
"Cih,ngambek...."Ayana berdecih.
"Biarin...."Tiba-tiba tangan Marco terulur,kemudian menyingkirkan helaian rambut yang tampak mengganggu di dahi Ayana.
"Eh....."Ayana tampak kaget."Marco.....kaget tau...."Ayana memukul tangan Marco dengan kesal,membuat Cowok itu terkekeh.
Tiinnn....tiinn...
Tiba-tiba terdengar klakson tepat didepan mereka.Ayana tersentak kaget,setelah tau siapa pengemudi mobil sport merah itu.
Mati aku....dia melihat nggak ya,....Guman Ayana dalam hati.
Kaca mobil terbuka,dan seraut wajah yang tampak kesal muncul.
"Sayang,ayo cepat masuk..."titah Arsen dari dalam mobil.
Marco memandang pria dibalik kemudi tak berkedip,ternyata ini calon suami Aya.
Jelas aku bukan tandingannya.
kelihatannya dia cukup mapan,tentu bisa membahagiakan Ayana.
"Cho,aku duluan ya...?"pamit Ayana kemudian.
"Ok Ay, hati-hati ya...."Ucap Marco,dia mencoba tersenyum.walaupun sangat getir terasa.
Ayana membuka pintu mobil yang berada disisi penumpang,kemudian mendudukkan dirinya dengan tak nyaman.apalagi melihat tampang Arsen yang begitu mengerikan,membuatnya bergidik ngeri.
Ayana melambaikan tangan pada Marco,sebelum mobil yang dia tumpangi melesat meninggalkan area sekolah.
Arsen terdengar mendengkus."Itu tadi,pacar kamu...?"tanya pria itu.
"Cuma temen...."jawab Ayana.gadis itu tampak sibuk dengan ponselnya.agak takut untuk memandang wajah calon suaminya.
"Teman...?"tanya Arsen lagi,dia seperti tidak mempercayai kata kata Ayana.
"Iya...."Ayana agak menekan ucapan nya,dia merasa kesal,karena Arsen tidak percaya ucapannya.
"Masa teman mesra seperti itu..."sinis Arsen pria itu bahkan tidak mau menoleh sedikitpun kepada gadis yang duduk disampingnya.
Kesal melihat sang kekasih dipegang cowok lain,walaupun itu hanya temannya.
"Mesra gimana sih mas,jangan lebay ih..."dengan kesal Ayana memandang Arsen.ponsel yang sedari tadi dipegangnya,kini sudah masuk ke dalam saku baju.
"Itu tadi apa, pegang-pegang.kamu nggak lupa kan .siapa kamu...?"
"Ya nggak lah,aku AYANA SHAKILA....jelas mas...?"Ayana terkikik geli,sesudah menyebutkan namanya sendiri.
Arsen menepuk dahinya frustasi,sungguh berhubungan dengan gadis kecil seperti Ayana.
Disaat bersamaan,kemanjaan dan kepolosannya membuatnya jatuh cinta.
Ayana tidak pernah malu mengekspresikan dirinya sendiri.selalu tampil apa adanya.
"Sayang ..."geram Arsen.
ingin rasanya melahap bibir manis yang lebih sering mengerucut itu,tampak imut dan menggemaskan.
"Apa sih mas,jangan marah-marah mulu ah,ntar cepet tua lo...."ledek Ayana.
"Bukannya sekarang sudah tua ..?"
"Sedikit sih...."Ayana tertawa kecil,sambil menutup mulutnya.
"Dasar nakal...."dengan gemas Arsen mengacak pucuk rambut Ayana.
"Ih..mas berantakan tau rambutku..."pekik Ayana kesal.bibirnya merengut.
"Lain kali,jangan dekat-dekat dengan cowok..."
"Marco cuma temen mas..."
"Jadi namanya Marco..."
"Hu'um....dia temen aku dari awal masuk SMU....."
"Oh ya..."
"Hemmm..."
"Kenapa nggak pacaran aja,kayaknya dia suka sama kamu...?"
"Aku nggak suka sama dia..."guman Ayana.
"Kenapa,dia kan tampan..kelihatannya juga kaya..."
"Memang cinta bisa dipaksa gitu,lagian aku juga bukan cewek matre.biarpun cuma pake motor,kalo bisa bikin nyaman,aku nggak pernah masalah..."Gadis itu mulai mengomel.
"Eh...."Arsen menggaruk tengkuknya salah tingkah, kenapa jadi dia yang ngambek sih kan harusnya aku tadi yang kesal.
"Bilang aja kalo mas cemburu sama Marco,iya kan...."dengan sinis Ayana memandang pria yang masih serius mengemudi itu.
"Nggak..."tolak Arsen.gensi kalo harus mengakui,bila dia cemburu dengan Marco.
"Ngaku..."Mata bulat Ayana melotot dengan lucu.
"Jangan ge er..."Arsen tetap menolak cemburu.
Ayana hanya menyebikkan bibirnya.
*
*
*
jangan lupa like,love dan komen ya teman-teman,biar othornya lebih semangat lagi nulisnya...
Makasih....
*
*
*
*
.
ceritanya bagus