Pertarungan di Xing Guang Jiejue membawa kembali ingatan dan kekuatan masa lalu Bai Feng Jiu yang disembunyikannya dari semua. Dengan caranya sendiri, membantu mempertahankan kedamaian Si Hai Ba Huang walau harus mengorbankan dirinya berkali-kali. Siapakah Bai Feng Jiu sebenarnya ?
Update tiap hari Senin, Rabu, dan Jumat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Laow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 – Bangunnya Mo Zu Shizu Sou Wan
Bersama
masuk ke gua melihat Mo Zu Shizu Sou Wan yang masih terbaring, hawa merah pekat
mengelilinginya. Feng Jiu tersenyum melihatnya “Shizu, sudah waktunya bangun,
jangan tidur terus…” mengirimkan sihir ke tubuh Sou Wan. Mo Yuan paling pertama
terkejut dengan tindakan Feng Jiu. Gua bergetar, tubuh Sou Wan berubah menjadi
cahaya merah terbang keluar gua. Semua mengikuti keluar gua, melihat cahaya
merah yang berputar-putar di angkasa, berubah menjadi phoenix emas. Setelah berputar-putar,
phoenix emas turun ke hadapan mereka berubah menjadi seorang wanita centik
memakai pakaian merah “Qin Jie, sudah lama tak bertemu ! eh siapa ini ?”
melihat Feng Jiu yang dipeluk Dong Hua. Feng Xin segera berlutut memberi hormat
“menyambut kembalinya Shizu…” Sou Wan “Feng Xin berdirilah, selama ini sudah
menyusahkanmu…” Feng Xin berdiri menggeleng “Shizu, ini adalah Zheng Zhu, anda
harus berterima kasih padanya, karena dialah anda bisa kembali secepat ini”
Feng Jiu “Feng Xin shushu, jangan sembarang bicara…” Feng Xin memeletkan lidahnya
“maaf Zheng Zhu, keceplosan !”
Sou
Wan “kau bilang apa ? dia yang membangunkanku ? siapa dia ? aku seperti
melihatnya di mimpiku. Qin Jie, kenapa kau memeluknya ?” Zhe Yan “Sou Wan,
kemari kuperiksa…” memeriksa Sou Wan. Dong Hua “Xiao Bai, apa yang telah kau
lakukan ?” Feng Jiu cekikikan “aku hanya menusuknya hihihi…” Sou Wan terbelalak
“barusan, kau yang menusukku ?” Feng Jiu mengangguk, Dong Hua tersenyum mengelus
hidungnya. Sou Wan masih mau bicara, sudah didahului Zhe Yan “Sou Wan, kau
masih perlu biguang…” Mo Yuan “Wan Wan, ada long dong di Kun Lun, sangat baik
untuk biguang” Dong Hua “Mo Yuan, kuserahkan dia padamu…” menggandeng Feng Jiu
pergi. Mo Yuan dan Zhe Yan membawa Sou Wan ke gunung Kun Lun, yang lain pun
ikut Dong Hua dan Feng Jiu kembali ke Qing Qiu.
Sesampai
di Qing Qiu, Feng Jiu mengajak Bai Chen ke gunung Tang Ting “sishu, silahkan…”
mengeluarkan pedang sambil tersenyum menghadap Bai Chen. Bai Chen pun
mengeluarkan pedang menghunuskannya ke Feng Jiu, yang lain duduk diatas
menonton mereka. Segera mereka mengeluarkan jurus masing-masing, bertarung di
lapangan, terlihat tingkatan penguasaan Feng Jiu yang lebih tinggi dari Bai
Chen. Terlihat dengan jelas, Bai Feng Jiu yang membantu menyempurnakan ilmu Bai
Chen “si shu, berlatihlah dengan cara yang kuberikan…” Bai Chen tersenyum
membelai kepala Feng Jiu “Xiao Jiu-ku paling hebat…” Feng Jiu cekikikan “sudah
kukatakan si shu akan kalah hihihi…” Dong Hua menghampiri “sudah lelah ?”
sambil mengelap keringatnya. Feng Jiu menggeleng “sudah lapar…” dengan senyum
menawan.
Beberapa hari Feng Jiu habiskan di Qing Qiu, mengurusi
persoalan Qing Qiu dan bertemu Jie Lu. Jie Lu menitikkan air mata melihat Feng
Jiu “Jiu Ge, akhirnya kau sembuh… jika Meng Shao melihatmu sekarang ini, pasti
akan sangat bahagia untukmu…” Feng Jiu memeluk Jie Lu “Jie Lu, terima kasih…
kau juga sangat luar biasa sekarang… bagaimana di Qing Qiu ?”. Feng Jiu baru
mengetahui apa yang terjadi pada kaum Biyiniao dan Meng Shao setelah tiba
kembali di Qing Qiu. Feng Jiu tidak pernah menyangka, pertemuannya dengan Meng
Shao saat itu adalah pertemuan terakhir mereka. Feng Jiu merasa bersalah pada
Meng Shao karena menyembunyikan identitasnya dan mematahkan harapan Meng Shao.
Jie Lu “kami sangat baik, hanya saja…” Feng Jiu “ada apa ? katakan saja ? Jie
Lu, kita adalah teman selamanya, ada apa katakan saja padaku.” Jie Lu “Jiu Ge,
kau tahu masa hidup Biyiniao tidak sepanjang dewa dewi lainnya, tinggal di Qing
Qiu walau sangat baik, tapi aku takut…” Feng Jiu melihat Jie Lu, segera
mengerti permasalahannya “Jie Lu, kau ingin kembali ke Fan Yin Gu ?” Jie Lu
mengangguk perlahan “Jiu Ge, aku tahu kau dan Di Jun dengan tidak mudah bisa
selamat berdua… sebagai Biyiniao Nu Jun, aku harus memikirkan kelangsungan
hidup kaumku, aku…” tertunduk sedih.
Feng Jiu berjalan mondar mandir “baiklah Jie Lu, masalah
ini serahkan padaku… kupastikan kau dan seluruh kaummu akan kembali ke Fan Yin
Gu…” Jie Lu berbinar memegang tangan Feng Jiu “bisakah ? Jiu Ge, terima kasih…”
Feng Jiu tersenyum “Jie Lu, kita adalah teman, tidak perlu berterima kasih”
‘dengan begini, apakah aku sudah membayar kesalahanku pada Meng Shao ! Meng
Shao tenanglah, aku akan membantu Jie Lu dan kaum Biyiniao, walaupun…’
tersenyum ceria “Jie Lu, sebelumnya kau harus menghadiri pernikahanku… seminggu
setelah pernikahan, aku akan menjemputmu dan kaum Biyiniao kembali ke Fan Yin
Gu… oh hal ini jangan sampai ketahuan yang lain dulu hihihi… aku mau memberi
mereka kejutan…” Jie Lu tanpa memikirkan apapun segera mengangguk “baik Jiu Ge,
ini rahasia kita berdua, aku akan menyiapkan kaum Biyiniao, terima kasih Jiu
Ge…” mereka berpelukan dan berpisah.
Feng Jiu yang kembali ke gua rubah melihat Dong Hua yang
sudah menunggunya, tersenyum, berjalan masuk ke pelukannya. Dong Hua memeluk
erat Feng Jiu “sudah selesai dengan Jie Lu ?” Feng Jiu mengangguk “Dong Hua,
tidak menyangka pertemuan sesaat itu adalah pertemuan terakhir bersama Meng
Shao… aku bersalah menyembunyikan kebenaran selama itu darinya… haih…” Dong Hua
mengangkat wajah Feng Jiu “Xiao Bai, segala yang terjadi adalah takdir… Meng
Shao dan tetua Biyiniao sudah berkorban untuk Si Hai Ba Huang, jasa mereka akan
selalu dikenang… kau tidak berhutang apapun pada mereka, itu pilihan mereka
sendiri…” Feng Jiu kembali memeluk Dong Hua “aku tahu… hanya saja Dong Hua,
jika aku tidak mencarimu ke Xing Guang Jiejue, kita…” Dong Hua mencium kening Feng
Jiu “Xiao Bai, aku mencintaimu… tidak akan pernah lagi terjadi hal seperti
itu…” Feng Jiu mengangguk ‘Dong Hua, kau harus hidup dengan baik… hutangku
harus aku yang membayarnya…’ menitikkan air mata, segera tersenyum ceria “Fu
Jun, disini sudah selesai, bagaimana kalau kita kealam fana ?” Dong Hua
tercengang “Xiao Bai, 10 hari lagi pernikahan kita… selesai pernikahan, weifu
akan menemanimu kemanapun yang kau inginkan…” Feng Jiu tersenyum “baiklah…”.
Beberapa hari Feng Jiu fokus mengurus urusan Qing Qiu,
merubah beberapa sistem di Qing Qiu. Suatu hari datang Yan Ci Wu menemui Dong
Hua dan Feng Jiu di Qing Qiu “Xiao Jiu, wajah es, ee…” Feng Jiu melihat Yan Ci
Wu yang terbata-bata “Xiao Yan, ada apa katakan saja ! terbata-bata seperti ini
tidak mirip dengan dirimu” Yan Ci Wu “haih baik aku katakan… wajah es, bisakah
kau memaafkan Ji Heng ? Ji Heng ingin keluar dari suku iblis” Feng Jiu “Xiao
Yan, Ji Heng bukannya sudah bersamamu ?” Yan Ci Wu tertunduk “Xiao Jiu, kau
bukan tidak tahu bagaimana Ji Heng…” Feng Jiu menggeleng “haih… Xiao Yan, tidak
usah sedih, suatu saat kau akan menemukan yang cocok denganmu… apa kau tahu Ji
Heng ingin melakukan apa ?” Yan Ci Wu menggeleng “berulang kali dia meminta
keluar dari suku iblis… haih wajah es…” Dong Hua dengan dingin “ucapanku tidak
akan pernah berubah…” Feng Jiu “Dong Hua, sudahlah… Bagaimanapun dia anak Meng
Hao ! tapi Xiao Yan, apa kau pernah memikirkan, Ji Heng begitu ingin keluar
dari suku iblis untuk apa !” Dong Hua pun dingin “sekali lagi, dia berbuat
sesuatu, tiada ampun baginya… Xiao Bai, dia tidak pantas menjadi anak Meng
Hao…” memeluk erat Feng Jiu ‘Xiao Yan, ini otak bodoh… Ji Heng ingin keluar,
entah apa lagi yang direncanakannya…’. Yan Ci Wu tertunduk “wajah es, aku tahu…
ini juga adalah bantuan terakhirku untuknya, setelah ini, apapun yang terjadi
padanya tidak ada hubungan denganku. Xiao Jiu, aku tahu Ji Heng sudah sangat
bersalah pada kalian, tapi ini adalah janjiku pada Su Yang sebelumnya. Dengan
membantunya kali ini, termasuk aku juga sudah menunaikan janjiku. Dong Hua,
terima kasih, aku pergi dulu…”. Dong Hua menahannya “Yan Ci Wu tidak
terburu-buru, kau bisa memberitahunya setelah pernikahan kami” dengan tegas.
Yan Ci Wu mengangguk dan berlalu.
Dong
Hua dan Feng Jiu melihat punggung Yan Ci Wu “akhirnya Xiao Yan bisa
menyadarinya… Ji Heng, semoga kali ini kau sudah sadar…” Dong Hua melihat Feng
Jiu, merasa ada sesuatu dengan kata-katanya “Xiao Bai…” memeluknya “apapun yang
akan terjadi, kita akan selalu bersama…” Feng Jiu tersenyum “Dong Hua, kau juga
sudah mengetahuinya…” melepas pelukan, saling bertatapan. Dong Hua melihat Feng
Jiu dengan pandangan rumit, perlahan tersenyum mengangguk “Xiao Bai sangat
pintar… sejak kapan kau tahu ?” Feng Jiu “saat mendengar kata-katamu setelah
memperoleh tubuhku kembali di dunia mimpi Aranjo” Dong Hua “kenapa kau tidak
memberitahuku ?” Feng Jiu “Dong Hua, saat itu aku masih susah mempercayaimu…
kukira kau menyukai Ji Heng dari saat masih seekor rubah kecil… saat itu kita
masih dalam dunia mimpi Aranjo, kukira…” Dong Hua “kau mengira semua hanya
mimpimu, jadi saat keluar, kau sengaja melupakanku !” Feng Jiu mengangguk.
Dong
Hua memeluk Feng Jiu “gadis bodoh… sejak kau menjadi xiao hu li, hatiku sudah
menjadi milikmu… kau begitu pintar, apa kau tidak menyadari perasaanku padamu ?
di Fan Yin Gu, aku selalu bersamamu, selalu memperhatikanmu…” Feng Jiu menunduk
“tapi kau sebelumnya akan menikahi Ji Heng, kalau bukan dia menghilang saat
pernikahan kalian…” Dong Hua “Xiao Bai, aku tidak pernah menyukai Ji Heng…
pernikahan itu adalah pernikahan palsu, aku hanya menunaikan permintaan Meng
Hao menjaga Ji Heng. Saat itu, Ji Heng ingin melarikan diri dengan pengawalnya
Ming Su, tapi terhalang oleh kakaknya Su Yang. Pernikahan itu adalah jalan
keluar untuknya dan Ming Su. Aku mengurungmu saat itu, karena aku tahu kau
tidak menyukai Ji Heng. Rencananya setelah Ji Heng pergi, aku akan merawatmu
kembali, tapi tidak menyangka kau menghilang tanpa sepengetahuanku. Aku sudah
mencarimu di berbagai penjuru, ke Qing Qiu saat itu juga untuk mencarimu.
Semenjak mengenalmu sebagai putri Qing Qiu, aku tidak bisa melepaskan
pandanganku darimu. Dari Jiu Jong Tian hingga Fan Yin Gu, aku selalu
memperhatikanmu, apa kau tidak menyadarinya ?” Feng Jiu menitikkan air mata
“maaf Dong Hua… maaf…” Dong Hua mengecup keningnya “Xiao Bai, kau adalah
satu-satunya bagiku, tidak ada yang lain… semenjak mengenalmu, aku sudah tidak
bisa tanpamu… tidak ada dirimu disisiku, hatiku gelisah tidak tenang…” menaruh
tangan Feng Jiu di dadanya.
SKIP dah..🙏
haiya kirain masih banyak extranya...
bikin cerita dewa dewi lagi thor, asik fantasinya
novel2 skrg konfliknya gitu2 aja, ini asik, ada komedinya, ada actionnya
mau lagi.....
novel skrg jarang ketemu crt2 begini
sy sendiri suka cerita dewa dewi
krn bisa mengkhayal di kala suntuk
thanks author, novel ini termasuk mengduk sedikit emosi
sangat cocok di baca kau sedang suntuk...
semoga ada karya lain lagi spt ini thor...