NovelToon NovelToon
KASIH TIADA BATAS

KASIH TIADA BATAS

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikahkontrak
Popularitas:225.2k
Nilai: 5
Nama Author: Liliana *px*

Ibu,,, aku merindukanmu,, airmatanya pun berderai tatkala ia melihat seorang ibu dan anaknya bercanda bersama. Dimanakah ibu saat ini,, aku membutuhkanmu ibu,,,

Kinara gadis berusia 18thn yang harus menjadi tulang punggung keluarga semenjak kepergian kedua orang tuanya yang mengejar bahagia mereka sendiri, hingga ia harus merelakan harga dirinya yang tergadai pada seorang CEO untuk kesembuhan sang adik,,apakah bahagia akan hadir dalam hidupnya atau hanya derita dan derita,,,,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liliana *px*, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 11 kebucinan Raffi

"Aku akan kabulkan permintaanmu,,,,tapi puaskan dahaga ku dulu,,,"

Raffi pun menarik lembut tubuh Nara agar bangkit dari duduknya. Lalu memapah Nara melangkah ke arah sofa di kamar itu.

"Tunggu aku mandi dulu, lalu kita sarapan berdua, aku tak mau kamu seperti tadi, aku tak suka jika wanitaku lemah, ingat itu!"

Raffi mencengkram lembut dagu Nara hingga mereka saling tatap, Nara pun mengagguk pelan.

"Baru saja aku ingin mengagumimu, tapi sikapmu membuatku tak boleh membuka pintu hati ini meski sekejap."

Gumam Nara dalam hati sambil memandang kepergian Raffi yang telah hilang di balik pintu kamar mandi.

Tak seberapa lama, Raffi pun sudah siap dengan jubah handuk yang melekat di tubuhnya, rambutnya yang basah menambah ketampanannya. Sejenak Nara terpesona melihat betapa sempurnanya ciptaan yang Kuasa. Hingga tanpa ia sadari jika yang ditatapnya kini sudah duduk di samping dia.

"Apa aku begitu mempesona hingga mulutmu terbuka, untung saja tak ada lalat disini, liat air liurmu hampir saja keluar."

Goda Raffi membuat Nara spontan mengelap mulutnya dengan menggunakan punggung tangannya.

Wajahnya pun memerah karena malu, telah terpegok oleh Raffi sedang mengagumi pria yang tak seharusnya ia kagumi.

"Ti,, tidak Tuan,,, mana saya berani berpikir seperti itu pada Tuan, saya sadar siapa saya sebenarnya, tak seharusnya bermimpi meski untuk seditik mengagumi Tuan, maaf kalau saya tadi khilaf,,,"

Sambil menundukkan kepalanya serta meremas tangannya, Nara berusaha meyakinkan Raffi kalau apa yang dipikirkannya itu salah mengenai Nara.

"Jadi kau bilang aku ini bodoh, tidak bisa melihat fakta yang ada gitu?"

Dengan sedikit menaikkan intonasi suaranya Raffi mulai menggoda Nara.

Ia sangat menikmati raut wajah Nara yang takut dan juga malu bila sedang digodanya dengan berpura pura marah padanya.

"Bu,,, bukan begitu maksud saya Tuan,,, saya,,,"

Nara dengan gugup dan sedikit gemetaran berusaha membela dirinya hingga kata katanya terputus saat Raffi sudah menyuapkan makanan ke mulutnya.

Dengan terpaksa Nara menerima suapan itu lalu perlahan mengunyahnya.

"Aku tak suka saat kita menyantap hidangan ada pembicaraan, mengerti,,"

Raffi melirik kearah Nara yang mengangguk pelan. Sekilas lengkungan terlihat menghiasi bibir Raffi.

Ia pun kembali menyuapkan makanan ke mulut Nara, dan lagi lagi Nara dengan malu malu menerima suapan itu lalu mengunyahnya.

Raffi pun memberikan piring makanan itu kepada Nara, lalu menyuruhnya untuk menyuapi Raffi dari piring yang sama. Dengan sedikit gugup, Nara pun mulai menyuapi Raffi, sedang Raffi sibuk memandang wajah cantik Nara.

Senyuman tipis terlihat di bibirnya, saat ia melihat ada sisa makanan di bibir Nara, perlahan ia pun mendekati bibir itu lalu membersihkan sisa makanan dengan menggunakan bibirnya. Membuat Nara terasa kaku tak bisa bergerak dengan ulah Raffi. Ia hanya bisa memejamkan matanya, saat Raffi semakin memperdalam ciumannya.

Hampir saja piring makanan itu terjatuh kalau tak diambil alih oleh Raffi dan meletakkan di meja tanpa mengurangi aktifitasnya menguasai bibir yang ranum itu.

Tangan Rana hanya bisa meremas jubah handuk Raffi. Dan saat keduanya hampir kehabisan nafas, baru Raffi melepas ciuman itu.

"*Lain kali jangan menggodaku saat sedang makan, karena hukumannya akan lebih dari ini, mengerti! Ku lepas kau saat ini karena kau masih lemah, dan aku tak berselera dengan wanita yang lemah."

Raffi pun bangkit dari duduknya, lalu menuju lemari mengambil baju dan memakainya*.

Tanpa ia sadari sepasang mata telah melihat tubuhnya yang sempurna itu dari pantulan cermin yang ada di meja riasnya.

"Oh Nara,,, sadarlah,,, dia bukan pria yang baik untukmu, jangan tergoda oleh penampilannya, ingat semua perlakuan kasarnya padamu, ia hanya ingin tubuh dan rahimmu, setelah itu kau akan dicampakkannya, fokuslah pada hidupmu dan adik adikmu."

Serasa ada suara yang menyadarkan dari lamunannya, Nara pun segera menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Pikiran liarnya yang telah ternodai oleh Raffi pun, berusaha untuk dibuangnya jauh jauh.

Hingga sepasang tangan menyentuh pundaknya, Ia pun membuka tangannya dan menurunkannya.

Raffi sudah berdiri di depannya,"bangun,,,"

perintahnya yang mau tak mau Nara harus mengikutinya.

Dengan lembut Raffi mulai membuka satu persatu kancing piyamanya, hingga terlepas dari tubuhnya, menampilkan pemandangan yang mengundang hasrat bercinta bagi siapa saja yang melihatnya. Nara merasa malu dan menutupi dada serta bagian bawahnya dengan kedua tangannya.

Namun Raffi menepisnya, dengan lembut ia pun mulai memakaikan daleman pada tubuh Nara, lalu memakaikan gaun berwarna peach yang membuat Nara nampak anggun dan sangat cantik.

Setelah itu ia mengambil sisir dan mulai merapikan rambut Nara dengan perlahan, takut jika ia akan menyakiti Nara. Diperlakukan lembut seperti itu membuat hati Nara luluh,

"Oh Tuhan,,, jantungku kenapa berdebar kencang seperti ini, rasanya ingin keluar, kenapa aku begitu bahagia dengan semua perlakuannya. Oh Tuhan,,, tolonglah hamba Mu ini,,, sungguh hamba tak kuasa menahannya,,,"

Dengan hati hati Nara memandang Raffi dari pantulan cermin, Raffi menyadari jika Nara sedang memperhatikannya, namun ia berpura pura tak tau.

"Selangkah demi selangkah aku akan masuk ke dalam hatimu sayang,,, kan ku kuasai seluruh ruang hatimu, hingga tak ada tempat lain untuk Bima disana."

Gumam Raffi dalam hatinya, tanpa menghentikan aktifitasnya mempercantik penampilan Nara.

Setelah selesai mempercantik Nara, mereka pun turun dari kamar Raffi yang terletak di lantai dua, tanpa canggung dan malu pada anak buahnya juga para asisten rumah tangganya, Raffi membopong tubuh Nara menuruni tangga sampai mereka keluar dari pintu utama dan berjalan menuju pesawat yang sudah dipersiapkan oleh anak buah Raffi.

Nara hanya bisa menyembunyikan wajahnya dalam dada bidang Raffi, ia merasa malu pada pasang mata yang melihat kemesraan mereka. Hingga Raffi mendudukkannya di bangku kursi pesawat dan memasang sabuk pengaman.

"Bersiaplah bertemu dengan adik adikmu, karena setelah ini kalian akan jarang bertemu lagi."

Bisik Raffi di telinga Nara yang hanya bisa menatapnya dengan sejuta pertanyaan. Dengan apa yang dikatakan oleh pria itu.

Namun kesempatan untuk bertemu dengan adik adiknya saat ini, mampu membuyarkan semua rasa penasarannya, yang ada hanya kegembiraan serta kebahagiaan yang terbayang di depan mata, bisa bertemu dengan kedua adiknya yang sangat dicintainya itu.

"*Naya,,,, Rana,,, tunggu Kakak sayang,,,,"

bersambung🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹*

1
Ahwat Hijrah
akhirnya Raffi kembali
Ahwat Hijrah
thor ..keluarkan raffi ..kembalikan raffi ke naya thorr🙏🏻🙏🏻
Ahwat Hijrah
alhamdulilah raffi muncul thor
Ahwat Hijrah
chindy lg menuai apa yg ia tanam dl....
Ahwat Hijrah
thor ..ayok raffi keluarin ..pertemukan dg istrinya
Ahwat Hijrah
teryata raffi ...msh hidup thor
Ahwat Hijrah
thorrrrr...Rama itu Raffi kan....dia ilang ingatan..saat kecelakaan itu kan ....
Ahwat Hijrah
apa s raffi yg bersama kinan ya???
Ahwat Hijrah
Raffi ayok keluar Raffi......masa ..pemeran utama dh ilang gitu sj sih
Ahwat Hijrah
thor Raffi ...cepet keluarin..jg kau umpetin trs thor
Ahwat Hijrah
tuh kannnn...beneran Raffi msh hidup.....🤲🤗
Ahwat Hijrah
tuh kan bener raffi msh hidup...yg mengawasi naya..nara dan rana pasti raffi
Ahwat Hijrah
kaya yg wafat bkn c raffi....mungkin . raffi mau mengelabui mama nya....biar mama nya tidak jd penghalang rumah tangga mereka
Ahwat Hijrah
raffi itu teryata rasya ...
Amma🌹
,gpp tidur diluar nanti jg klo kangen nyusulin😅
¢ᖱ'D⃤ ̐𝙽❗𝙽 𝙶
astaga ngakak sama kelakuan Nara🤣🤣🤣🤣 kasiaaann tidur diluar ya kak Rafi nakal sih🤭
¢ᖱ'D⃤ ̐𝙽❗𝙽 𝙶
astaga kak si dia ini kapan kena azabnya sih empet banget deh sama kelakuan nya nggak ada habis2nya 😬
𝓡⃟⎼ᴠɪᴘ¢ᖱ'D⃤ ̐NuR❗☕𝐙⃝🦜
Akhirnya up juga thor setelah lama menghilang..semoga masalah nya cepet di selesaikan ya.....biar jelas anak siapa kah gerangan?
🇮🇩⨀⃝⃟⃞☯Ayodyatama🌹
wah B .....asik"...🏃‍♀🏃‍♀🏃‍♀
æ⃝᷍𝖒𖣤​᭄℃æͣ͢𝖒ᷘ𝅘 ͤ⸙ᵍᵏ
masih jahad aja ibu suri 😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!