Devan POV :
Nama aku Devan Alexander, aku dijodohkan dengan anak sahabat kakek yang bahkan aku belum pernah bertemu dengan nya.
Dulunya aku mempunyai pacar saat berada di Amerika namun dia berselingkuh dengan sahabat aku sendiri dan mengalami kecelakaan sehingga merenggut nyawa nya. Di Amerika aku tidak mempunyai teman dan hanya Rachel (mantan pacar Devan) yang mau berteman dengan ku dan seiring berjalannya waktu kami semakin dekat lalu akhirnya kami berpacaran.
Setelah aku lulus kuliah di Amerika aku pulang ke Indonesia, dua tahun di Indonesia aku belum juga menemukan pengganti Rachel tapi aku sedang menyukai wanita yang sudah mendonorkan darahnya untuk ku walaupun aku tidak melihat wajahnya dengan jelas tapi entah kenapa aku jatuh cinta sama dia saat pertama kali melihatnya.
Aku mempunyai dua kakak namun beda ibu, salah satu kakak ku bernama Satya sangat membenci aku dan mama aku gara - gara kakek pernah bercerita kalau mama aku yang sudah merebut papa dari ibu mereka berdua sehingga ibu mereka memutuskan untuk bunuh diri tapi entahlah aku tidak tau itu benar atau salah, kak Satya membenci aku dan mama sehingga dia lebih memilih untuk pindah ke negara asli ibunya
Ibu kak Satya dan kak Natasya adalah orang Korea Selatan asli makanya kak Satya pindah ke sana dan menjadi dosen disana.
Sampai akhirnya aku menikah dengan Dania dan dendam kak Satya semakin mendalam karena aku menikah dengan wanita yang sangat dia cintai.
DANIA POV :
Nama aku Dania Anastasia berkuliah di Korea Selatan, mempunyai kakak laki - laki yang bernama Novan Anastasio dan adik perempuan bernama Glasia Anastasia.
Keluarga kami terpecah belah akibat ada orang yang sengaja ingin membuat keluarga kami hancur, mama dan papa cerai gara - gara ada kesalahpahaman yang sudah di rencanakan seseorang.
Aku sangat membenci orang yang sudah membuat keluarga hancur dan sangat dendam dengan dia, kak Novan ikut sama papa sedangkan Glasia dan aku bersama dengan mama.
Aku berkuliah di Korea Selatan karena sejak aku remaja sangat menyukai negara Korea selain itu aku juga mempunyai pacar orang Korea makanya aku kuliah di Korea namun sayangnya dia malah menikah dengan orang lain sehingga aku memutuskan pindah ke Indonesia lagi dan menikah dengan anak sahabat alm. Kakek aku.
baca kelanjutannya ya di novel ini ☺😊
aku tunggu like dan vote ya 😄
terimakasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka nur hasanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2.Kampus
AUTHOR POV:
Pagi pukul 09.00 Devan sedang mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi karena Devan terlambat ke kantor, padahal hari ini ada meeting penting jam 08.00 ini pertama kalinya Devan telat ke kantor biasanya Devan selalu datang tepat waktu, bahkan datang lebih awal dari para karyawan nya.
Devan tidak melihat kalau ada seorang tukang bakso yang menyebrang sambil mendorong gerobaknya dengan cepat Devan membanting stir nya ke arah pembatas jalan, kaca depan mobil Devan pecah dan mengenai kepala Devan darah mengalir dari kening Devan, namun tidak ada satu pun orang yang berani mendekati Devan karena mereka semua mengira kalau Devan sudah tiada dan takut di salahkan polisi atas kejadian yang menimpa Devan.
Tapi ada seorang wanita muda menghampiri Devan lalu menyuruh supir nya untuk menggendong Devan. Devan di bawa ke dalam mobil dan akan di bawa ke rumah sakit.
Wanita yang menolong Devan adalah Dania Anastasia yang belum menyelesaikan studinya di Korea, Dania hanya berlibur di Indonesia karena sangat merindukan keluarga nya makanya Dania mengambil cuti kampus walaupun hanya satu minggu saja.
Suster juga sudah menelepon orang tua Devan dan mereka berdua sedang dalam perjalanan ke rumah sakit, sedangkan Dania masih berada di rumah sakit untuk menunggu kedua orang tua Devan datang setelah kedua orang tua Devan datang Dania bersembunyi di dekat toilet.
"dokter bagaimana keadaan anak saya? " tanya Alexander (papa Devan)
"pasien membutuhkan donor darah tapi di rumah sakit ini sudah tidak ada stok darah seperti pasien" balas dokter
Dania mendengar golongan darah Devan tadi dan kebetulan golongan darah Dania sama persis seperti golongan darah Devan, Dania menghampiri dokter yang menangani Devan tadi lalu mengajukan diri untuk mendonorkan darahnya untuk Devan.
"permisi dokter" kata Dania yang membuat dokter yang menangani Devan menghentikan langkah nya dan menoleh ke belakang
"saya tadi mendengar kalau orang yang saya bawa kesini membutuhkan donor darah dan kebetulan golongan darah saya sama seperti orang itu" lanjut Dania
"kalau begitu ikut saya " ajak dokter
Dania menjalankan proses donor darah.
"saya minta tolong supaya identitas saya di rahasiakan " kata Dania, dan dokter mengangguk kan kepala nya
"tapi kenapa? seharusnya anda jujur " tanya dokter namun Dania menggelengkan kepalanya.
"baiklah kalau begitu " balas dokter
Proses donor darah telah selesai. Keluarga Devan melihat Dania yang sedang berjalan melewati kamar rawat Devan, namun mereka hanya dari samping dan wajah Dania tidak terlalu jelas, dokter juga mengatakan kalau perempuan yang berjalan melewati ruang rawat Devan barusan adalah orang yang sudah membawa Devan ke rumah sakit dan mendonorkan darah nya untuk Devan.
"hei" panggil Devan namun Dania berpura-pura tidak mendengar apa pun karena memang tidak ingin Identitas nya terbongkar.
"maaf karena kalau saya berbuat baik saya tidak ingin ada yang mengetahui nya, karena saya tidak membutuhkan imbalan ataupun ucapan terima kasih dari siapa pun anggap saja saya hanya bersedekah untuk bekal di akhirat nanti " gumam Dania sambil berjalan di koridor rumah sakit.
golongan Natasya dan Satya sama seperti ibu mereka makanya tidak ada yang bisa mendonorkan darah untuk Devan, papa nya memang bisa namun karena sudah tua dan memiliki penyakit yang serius sehingga papa Devan tidak bisa mendonorkan darahnya tapi untungnya ada Dania, dan mungkin mereka sudah di takdirkan untuk bersama.
"aku berjanji akan mencari mu sampai kapan pun karena ada yang ketinggalan di dalam dirimu yaitu hati ku, aku tidak memperdulikan kamu berasal dari keluarga apa pun itu yang jelas aku sudah mencintai mu tanpa melihat wajahmu secara jelas" gumam Devan
Natasya bersikap bodo amat dengan Devan, kalau saja Natasya tidak di paksa untuk ikut ke rumah sakit pasti Natasya sekarang hanya berada di rumah atau berjalan - jalan dengan pacarnya, sejak tadi Natasya hanya menatap ke layar ponsel nya dan tidak menghiraukan obrolan antara Devan dan kedua orang tua nya.
Nanti sore Devan sudah boleh pulang karena memang kondisi nya juga semakin membaik setelah menerima donor darah dari Dania. Ada seseorang yang menatap sinis ke arah Devan yang sudah membaik, orang itu tersenyum setelah mendapat kan ide baru untuk mencelakai Devan.
"kenapa kamu tidak mati saja tadi, baiklah kamu ingin bermain - main dengan ku lihat saja nanti " gumam wanita yang menatap Devan sejak tadi
Devan merasa kalau ada seseorang yang memperhatikan dirinya lalu melihat ke sekeliling rumah sakit, pada saat Devan menoleh ke arah wanita yang menatapnya tadi wanita itu sudah pergi dari rumah sakit.
sore harinya Devan sudah boleh pulang dari rumah sakit dan terus memikirkan Dania atau orang yang sudah mendonorkan darahnya dan menolong Devan, walaupun Devan tidak melihatnya dengan jelas tapi Devan yakin kalau perempuan yang sudah menolongnya dengan ikhlas tadi adalah perempuan yang sangat baik hati dan cantik.
seminggu telah berlalu sekarang Dania sudah berada di Seoul karena masa cuti kampusnya sudah berakhir, apalagi sebentar lagi Dania akan lulus dari kampus tersebut jadi terpaksa Dania harus kembali ke sana, padahal Dania masih sangat merindukan adik dan ibunya. Walaupun setiap kali Dania bertemu dengan adiknya, mereka selalu berkelahi tapi Dania sangat - sangat menyayangi adik nya.
pagi hari Dania sudah berada di kampus karena ada kelas pagi hari ini, Dania melihat pacarnya sedang di gandeng seorang wanita yang menjadi idola kampus.
Dania hanya diam melihat pacarnya dengan wanita lain, tiba - tiba ada satu teman Dania yang merupakan orang Indonesia juga bernama Miselia lalu mengelus pundak Dania yang sedang menatap pacarnya dengan air mata yang sudah tidak bisa di tahan lagi.
"Dania, sudah satu minggu ini Na Seol (nama karangan ya😂) bersama Dong Wook" kata Miselia
Dania menghapus air matanya lalu menatap Miselia.
"satu minggu? mereka berdua punya hubungan apa? " tanya Dania
"aku juga gak tau, yang aku tahu cuma mereka berdua selalu berangkat bersama dan selalu bergandengan tangan seperti itu " balas Miselia sambil menatap Dania sendu, seakan Miselia juga merasakan apa yang di rasakan Dania.
"di kampus ini banyak sekali laki-laki yang mau sama Na Seol tapi kenapa dia malah merebut Dong Wook dari ku, sungguh tidak di sangka seorang idola kampus merebut pacar orang padahal jelas - jelas di kampus ini banyak sekali laki - laki yang suka dengannya" kata Dania
"tapi coba kamu lihat Dong Wook, terlihat sekali kalau dia terpaksa melakukan itu " kata Miselia
Na Seol yang menyadari kalau ada Dania yang menatap mereka berdua sejak tadi semakin ingin memanas - manaskan Dania.
dalam bahasa Korea
"sayang, apa kau mencintai ku? " tanya Na Seol sambil bersenyum sinis dan melotot agar Dong Wook menurut
"tentu saja sayang" balas Dong Wook sambil tersenyum paksa
mendengar kata - kata Dong Wook tadi, Dania semakin deras meneteskan air matanya. Na Seol sengaja memeluk Dong Wook sambil tersenyum ke arah Dania yang sedang menangis.
Dania sudah tidak tahan lagi melihat pemandangan yang sangat tidak bagus baginya, Dania berlari berlawanan arah dengan Na Seol agar tidak ketahuan kalau Dania sedang menangis dan Dong Wook tidak menyadari keberadaan Dania.
Na Seol menyunggingkan senyumannya.
"Dania itu balasan karena kamu sudah berani merebut Dong Wook dari aku" kata Na Seol dalam hati
ternyata selamat ini Na Seol sudah menyukai Dong Wook sejak lama namun Na Seol menyembunyikan perasaannya dari Dong Wook, walaupun harus sakit hati melihat Dong Wook dekat dengan Dania tapi berkat kekuasaan ayahnya dan kedekatan keluarga Dong Wook dengan keluarga Na Seol sangat lah dekat sehingga hal itu memudahkan Na Seol mendekati Dong Wook.
"berhenti lah bersikap dingin dengan ku atau aku akan melaporkan kamu ke mama kamu" ancam Na Seol
"kamu ini bisa gak, gak usah bawa - bawa mama terus! aku pusing" bentak Dong Wook yang membuat mata Na Seol berkaca - kaca
"Dong Wook-aa kamu kenapa? kamu jahat" balas Na Seol
"dari dulu aku hanya mengganggap kamu sebagai saudara aku sendiri tapi kenapa kamu malah memaksa kedua orang tua ku agar aku mau menikah dengan mu? kamu kan tau sendiri kalau aku sudah punya Dania, harusnya aku yang tanya, kamu kenapa? Kamu jangan egois " kata Dong Wook yang membuat Na Seol meneteskan air mata nya.
Miselia mendengar semua kata - kata Dong Wook tadi dan terkejut dengan apa yang di dengar nya tadi. Na Seol terkenal sebagai wanita anggun dan baik hati tapi seminggu ini Na Seol menjadi seorang yang sangat pemaksa.
"Dong Wook, Dania tadi melihat kalian" kata Miselia
"apa? di mana dia sekarang? " tanya Dong Wook
"dia sudah pergi" balas Miselia lalu pergi mengejar Dania yang sudah sejak tadi berlari ke arah toilet.
Di depan toilet Miselia mendengar isakan tangis Dania yang membuat Miselia tidak berani masuk ke dalam karena pada saat Dania emosi Miselia tidak bisa melawan Dania yang sangat jago dalam hal beladiri.
"aaaa... jahat kamu Dong Wook, jauh - jauh aku pindah kuliah di sini dan kamu malah selingkuh dari aku " teriak Dania sambil memukuli dinding toilet
"aku harus bilang atau gak ya! tapi Dania juga harus tau kalau Dong Wook terpaksa melakukan itu" kata Miselia dalam hati
belum sempat Miselia membuka pintu toilet, Na Seol sudah menarik tangan nya secara paksa lalu menarik Miselia menjauh dari toilet
"apa apaan sih! " kata Miselia
"kalo kamu berani bilang semua nya ke Dania, aku pastikan keluarga kamu akan menderita dalam hal apa pun itu! kamu lupa kalau ayah kamu kerja di perusahaan keluarga aku" kata Na Seol
Na Seol adalah anak salah satu orang terkaya di Korea yang membuat Na Seol bisa semen - mena dengan orang lain apalagi ayahnya selalu mendukung perbuatan anaknya, baik itu salah atau pun benar yang membuat Na Seol semakin berbuat sesuka hati.
"ada apa ini?" tanya Dania yang baru saja keluar dari toilet karena mendengar keributan.
"Dania aku perlu ngomong sesuatu sama kamu tentang Dong Wook" kata Miselia sambil sesekali menatap Na Seol yang melotot kearahnya
"ada apa?" tanya Dania
"sebenarnya Dong Wook.....
**Bersambung.....
hehe author minta dukungan nya nih😅
like dan vote ya
oh iya author juga minta bantuannya kalau ada kesalahan dalam penulisan author tolong komentar ya biar author bisa memperbaiki nya lagi
Terima kasih banyak semuanya😊**
.
-Nikah karena perjodohan.
-Sudah berusaha membuat suaminya jatuh cinta tapi gagal.
-Hubungan suami istri yg gak jelas alias gantung,
-Orang yg punya masalah seperti diatas pasti ego, ambisi dan tempramen yg gak stabil, sehingga dipandang seolah jahat seperti yg ada di novel ini.
Cerita keseluruhan bagus, tapi.. bapak poligami, anak ikutan poligami, hadeh -_-