NovelToon NovelToon
Heera. Siapakah Aku?

Heera. Siapakah Aku?

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Berbaikan / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Putri asli/palsu
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dian Fauziah

Heera Zanita. Besar disebuah panti asuhan di mana dia tidak tahu siapa orang tuanya. Nama hanya satu-satunya identitas yang dia miliki saat ini. Dengan riwayat sekolah sekedarnya, Heera bekerja disebuah perusahaan jasa bersih-bersih rumah.
Disaat teman-teman senasibnya bahagia karena di adopsi oleh keluarga. Heera sama sekali tidak menginginkannya, dia hanya ingin fokus pada hidupnya.
Mencari orang tua kandungnya. Heera tidak meminta keluarga yang utuh. Dia hanya ingin tahu alasannya dibuang dan tidak diinginkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Fauziah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2

"Heera."

Baru saja aku masuk area rumah. Sebuah panggilan yang tidak asing bagiku itu membuat langkahku terhenti. Aku menoleh, benar saja tebakanku. Ternyata Rian, pria yang selama ini dekat dengan diriku.

Hanya dekat karena aku memilih untuk berhenti. Bukan untuk main-main tapi aku sadar keluarganya tidak menerimaku. Satu minggu lalu kami bertemu dengan keluarga Rian.

Baru saja masuk ke ruangan yang sudah ditentukan. Sebuah restoran kelas menengah dengan makanan khas china. Tatapan semua orang yang ada di sana langsung berubah begitu aku masuk.

Tanpa mereka bicara aku sudah merasa rendah lebih dulu. Apa lagi saat mereka mulai membuka suara. Sudah jelas aku menjadi orang paling hina dan rendah di depan mereka. Bahkan orang tua Rian sudah membawa calon menantu yang diinginkan mereka.

Malu, marah, kecewa semua bercampur menjadi satu. Hanya saja aku tidak bisa menangis di depan mereka. Aku tidak ingin terlihat lemah di depan orang yang tidak menyukaiku. Bahkan saat itu juga aku memilih undur diri dan mengakhiri semuanya dengan Rian.

Setelah satu minggu itu berlalu. Pria itu akhirnya datang kembali, entah apa yang ingin dia katakan tapi hatiku sudah tidak mungkin terbuka. Rasa sakit dipermalukan begitu membekas dalam hatiku.

"Heera."

"Ya?"

Rian mendekat. Bahkan dia langsung masuk ke teras rumah dan duduk. Seakan tidak pernah terjadi sesuatu sebelum ini. Sungguh menyebalkan.

"Aku merindukanmu."

Kalimat yang dulu membuat aku berbunga-bunga kini menjadi kalimat yang memuakkan. Bahkan mendengarnya saja membuat aku jijik. Bagaimana bisa setelah dia diam saja saat aku dipermalukan sekarang dia mengatakan rindu. Gila!

"Maafkan orang tuaku ya. Mereka hanya emosi sesaat."

"Aku tidak peduli. Bagiku, hari itu adalah hari terakhir aku memiliki hubungan denganmu."

"Janganlah begitu Ra. Bukankah kamu mendukung usahaku. Seli hanya batu loncatan saja, setelah ini aku akan menikahimu."

"Tidak perlu. Jika sudah selesai kau bisa pergi."

Aku tidak berniat untuk bicara lagi dengan Rian. Aku benar-benar sudah menutup pintu itu. Jika saja saat itu Rian membelaku mungkin aku akan bertahan di sisinya. Sayangnya hal itu tidak akan terjadi.

Rian tiba-tiba saja memeluk diriku. Membuat aku kaget setengah mati. Selama ini dia selalu menjagaku, lalu kenapa sekarang dia memelukku tanpa izin seperti ini.

"Kau gila!" Teriakku sembari mendorong tubuh Rian.

"Ra. Jangan putus ya. Setelah ini aku pasti akan menikahimu dengan atau tanpa restu orang tuaku."

"Sudah aku bilang tidak mau. Kau bisa pergi Rian."

"Ra. Aku mohon." Rian meraih tanganku. Dia menatapku dengan wajah sendu. Sayangnya aku sudah tidak terpengaruh akan tatapan semacam itu.

"Pergi."

Aku melepas genggaman itu dan berniat masuk ke dalam rumah. Seharian bekerja dan bertemu dengan Rian membuat rasa lelah di dalam tubuhku semakin menyiksa.

"Permisi."

Aku menoleh. Tidak aku sangka jika Rian sudah berada tepat di belakangku. Dia bahkan berniat memukulku dengan tangan yang saat ini masih melayang dan siap memukulku kapan saja.

"Kau gila Rian. Cepat pergi atau aku teriak."

"Kamu kira kamu wanita terbaik. Banyak wanita baik di luar sana. Tidak seperti kamu yang tidak memiliki keluarga dan orang tua." Rian mengatakan hal itu dengan suara keras.

Tentu saja aku kaget. Baru beberapa saat lalu dia memohon untuk sebuah pernikahan. Kini, dia mengatakan semua hal ini lagi.

"Tidak ada yang mau sama kamu selain aku Ra. Sadar sama diri kamu itu."

"Permisi!"

Rian menoleh ke belakang. Aku juga melihat siapa yang datang ke rumahku. Karena hanya beberapa orang yang tahu jika aku tinggal di sini. Tidak aku sangka jika pria yang tadi sore meminta aku memasak. Entah apa alasannya datang, tapi aku berterima kasih saat ini.

"Maaf mengganggu," kata pria itu.

"Dia siapa Ra?" tanya Rian.

Aku memilih tidak menanggapi Rian dan mendekat pada pria itu. "Tidak mengganggu. Ada apa?" tanyaku.

"Ini. Ketinggalan di rumahku." Pria itu menyodorkan tas hitam kecil milikku.

Aku mengingat jika aku meletakkannya di meja makan tadi. Karena mendapatkan uang lebih membuat aku lupa akan tas yang biasanya menemaniku itu.

"Maaf. Aku jadi merepotkanmu."

"Tidak merepotkan."

"Kalau begitu silahkan duduk. Aku akan buatkan teh untukmu."

"Tidak perlu. Aku ada urusan lain."

"Baiklah. Sekali lagi terima kasih Tuan ..." Aku benar-benar tidak tahu namanya. Kini aku bingung sendiri mau memanggilnya apa.

"Mada."

"Terima kasih Tuan Mada."

Pria itu hanya mengangguk kemudian pergi begitu saja. Sikapnya biasa saja bahkan terkesan dingin. Entah kenapa aku terpesona karena hal itu.

Sampai aku sadar jika saat ini tidak ada Rian lagi. Entah kemana dia. Mungkin pulang, mungkin juga pergi menemui wanita bernama Seli itu. Aku tidak peduli akan urusannya.

*.*.*.*

Pagi-pagi sekali aku sudah bangun. Di mana rutinitasku hari ini masih sama seperti hari sebelumnya. Hanya bedanya hari ini aku akan menemui ketua pengurus panti lebih dulu. Aku mendapat kabar jika Bu Lia tengah sakit. Tidak mungkin aku tidak menjenguknya, bagaimanapun dia adalah orang yang menjagaku sejak kecil.

[ Rumah Anggrek nomor 7. Dia ingin kau cepat kesana. ]

Pesan dari admin itu membuat aku bimbang sesaat tapi aku tahu jika saat ini lebih penting tentang Bu Lia.

[ Maaf. Aku tidak bisa karena ada hal lain. ]

Ojek online yang aku pesan sudah datang. Suasana pagi yang cerah membuat aku semangat menjalani hari. Sampai aku melihat sosok Rian kembali. Pria itu tengah berdiri tidak jauh dari ojek online yang aku pesan.

"Bisa berangkat sekarang Pak?"

"Tentu mbak. Ayo."

Helm yang mau aku terima kini sudah berada di tangan Rian. Pria itu menarikku cukup keras sampai akhirnya berhenti.

"Ada apa lagi Rian?"

"Siapa pria yang kemarin itu?" Wajah Rian terlihat sangat kesal.

"Dia klien ku. Kenapa?"

"Kau bohong. Mana mungkin dia ke rumahmu. Kau hanya tukang bersih-bersih."

"Aku memang hanya tukang bersih-bersih tapi tidak jual diri jadi tidak untuk dihina olehmu."

"Dengar, Heera. Aku akan berikan apapun yang kamu mau. Jadilah wanitaku, ok?"

Aku mengambil helm di tangan Rian dengan cepat. Memasangnya secara perlahan agar tidak rusak rambut yang baru saja aku sisir.

"Mau kau memohon pun aku tidak akan sudi jadi wanitamu."

Aku meminta ojek itu untuk lebih cepat. Dari sifat Rian, bisa saja dia mengikuti ku atau memintaku untuk bersamanya. Saat berpacaran, dia memang pria baik dan penuh perhatian. Tidak aku sangka jika dia bisa kasar juga.

Aku menatap lengan tanganku yang memerah karena ditarik oleh Rian tadi. Berpisah mungkin jalan yang terbaik untuk saat ini. Jika aku tetap bersamanya mungkin bukan hanya tangan tapi tubuhku akan menjadi samsak hidup baginya.

"Mbak nggak apa-apa, kan?" tanya tukang ojek saat kami sudah menjauh dari Rian.

"Nggak apa-apa kok Pak."

"Pacarnya ya Mbak?"

"Bukan, Pak. Hanya teman."

"Baru aja jadi teman sudah kaya gitu. Gimana kalau jadi pacar."

Aku hanya tertawa kecil menanggapi omongan Pak ojek itu. Kini aku sadar, tidak ada gunanya aku menangisi seorang Rian. Mulai saat ini aku akan fokus saja pada tujuanku. Cinta, bisa aku pikirkan nanti saja.

1
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
ehhh blm ada yg ketemu novel ini kah aku izin baca ya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!