"Jika kau mau membantuku, Aku akan memberikan tubuhku padamu!" Liu Xian
Yin Hei Long yang sudah terkurung selama ribuan tahun merasa tertarik.
Berjumpa dengan berbagai macam orang hingga bertemu dengan Bai Caishen, pemimpin suku dewa dari dunia atas.
Iblis berdarah dingin yang kini menempati tubuh manusia mulai memiliki pandangan yang berbeda tentang seluruh dunia.
Mulai dari sini, kehidupannya akan berbalik arah sepenuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BaoshanSanren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. NAMAKU CHI CENG
14
Meski keadaan di luar istana kekaisaran tampak kacau balau, berbeda dengan istana milik pangeran ke empat.
Di tengah kepanikan yang di sebabkan oleh gelombang monster yang menyerang di mana mana.
Ia tengah duduk santai sambil menyantap satu ekor ayam pengemis.
Hidangan berupa ayam utuh yang di baluri bumbu lalu di masak dengan berbungkus daun teratai, setelah itu di balut dengan lumpur lalu di bakar selama satu batang dupa.
Begitu bungkus daun teratai nya di buka..
Aroma harum khas bunga teratai menyebar memanjakan indra penciuman.
"Wahhh, Sepertinya enak.." Pria dengan Surai merah cerah itu mengulurkan tangannya.
Duduk berhadapan dengan tuannya, Hei Hua hendak mencomot ayam utuh di atas meja.
Plakkk...
Yin Hei Long memukul tangan pria dengan Surai merah itu.
"Haishhhh, sakitt.." Seru Hei Hua sambil mengusap usap punggung tangannya.
Ia melihat tuan di hadapannya dengan cemberut.
Belum usai kekesalannya saat mendapati penampilan tuan pemimpinnya kini berubah drastis, Sikapnya juga sangat berubah.
Bagaimana tidak, selain wajahnya yang mungil. Sekarang tuan yang duduk di depannya sedang bermain menjadi bangsawan yang anggun.
"Lihat ini." Kata Yin Hei Long yang kemudian mengambil sumpitnya.
Dengan perlahan ia memisahkan daging paha dengan tulangnya.
Begitu terpisah, ia lalu mengangkatnya dengan hati hati menggunakan sumpit.
Tangan kirinya memegang mangkuk untuk meletakkan daging ayam yang ia ambil dengan penuh konsentrasi.
"Seperti ini.." Kata Yin Hei Long dengan bangga menunjukkan mangkuk makannya.
"Wahhhhhh..." Hei Hua berseru takjub.
Mendengar itu, wajah Yin Hei Long makin sombong.
"Tuan! Benar benar kemajuan pesat!" Puji Hei Hua setelahnya.
Bukan omong kosong belaka, mereka yang dalam kutip ras iblis memiliki masalah dalam mengendalikan kekuatannya.
Melakukan hal hal kecil yang membutuhkan konsentrasi seperti ini termasuk mustahil bagi mereka.
Seperti hal nya Hei Hua, ia tidak bisa menggunakan sumpit untuk makan.
Saat tidak menggunakan kekuatan makanannya tidak dapat terjepit sumpit, namun saat ia sedikit saja mengeluarkan tenaga, sumpitnya yang akan patah.
Namun dengan beberapa hari hidup bersama para manusia, tuan di hadapannya bahkan sukses menggunakan sumpit tanpa kesusahan.
Ini termasuk perkembangan yang sangat bagus.
Senyum sombong Yin Hei Long menyeringai.
"Baiklah, Mulai sekarang aku akan mengajarimu dengan baik." ucapnya pada Hei Hua.
"Bagus sekali,, tuan!! Aku mengandalkanmu" kata Hei Hua dengan semangat.
"Haha,, hahaha.."Tawa Yin Hei Long puas.
Ia lalu mengambil sepotong daging ayam lagi menggunakan sumpit.
Yin Hei Long lalu meletakkan daging ayam dari sumpitnya pada mangkuk makan Hei Hua .
"Setelah ini ikutlah denganku." Kata Yin Hei Long sambil mengunyah makanannya.
"Kemana?" Tanya Hei Hua kemudian.
"Pasar" jawab Yin Hei Long singkat.
"Wahhhh, apa untuk belanja?" tanya pria bersurai merah cerah itu dengan penuh semangat.
"Tidak"
Jawaban Yin Hei Long membuat senyum cerah pria dengan rambut merah cerah tersebut sirna begitu saja.
Wajah kesalnya tampak begitu jelas.
"Tuan,, pakaianku sudah sangat buruk." keluh Hei Hua
Benar saja, Pakaian yang di kenakan Hei Hua tampak lusuh dengan bahan kain yang kasar.
Hanya warna merahnya yang menonjol sesuai selera Hei Hua.
"Haha baiklah.. aku akan membawamu berbelanja." kata Yin Hei Long pada akhirnya.
Bagaimanapun juga, harta Liu Xian tidak akan habis hanya dengan membeli beberapa pasang baju.
"Tuankuuuu!!! Jadi sangat pengertian." puji Hei Hua dengan sumringah.
Mengabaikan kekacauan di luar yang di sebabkan oleh gelombang monster.
Yin Hei Long sebagai Liu Xian, pangeran ke empat kekaisaran sedang makan ayam pengemis bersama pria iblis yang mengendalikan gerombolan monster.
.
Sedangkan di pasar ibu kota.
Seorang pria muda duduk sendirian di kedai teh.
Ia duduk dengan cemas, tampak menunggu seseorang.
Bagaimana ini..
Dimana tuan muda yang menyuruhnya datang sepuluh hari lalu.
Sebenarnya ia benar benar enggan untuk datang, namun mengingat betapa tuan muda itu tampak berbahaya, ia memutuskan untuk menunggu di kedai teh itu lagi.
Datang dan tidak datang sama sama menakutkan.
Pria muda itu sudah cukup lama menunggu, melihat dupa di depannya sudah habis terbakar, ia segera menyalakan satu batang lagi.
Ini sudah dupa ke empat sejak ia datang ke kedai teh tersebut.
Pria muda itu mulai menggerakkan jari tangannya mengetuk meja dengan gelisah.
Ia menunggu dengan harap harap cemas sambil melihat lalu lalang orang di keramaian jalanan pasar ibu kota.
Sebentar lagi musim panen akan segera tiba.
Meski panen tahun ini lebih buruk di sebabkan banjir yang melanda.
Para petani masih harus memanen hasil yang tersisa.
Pasar ibu kota mulai di penuhi berbagai keperluan panen.
Saat dupa ke lima habis terbakar, pria muda itu berniat pergi meninggalkan kedaj teh tersebut.
Namun baru saja ia berdiri, ada tangan yang menekan pundaknya hingga ia kembali terduduk di kursinya semula.
"Aisshhh tuan, kau sangat tidak sabaran" Kata pria yang lalu duduk di sampingnya.
Dengan sekali Jentikan jari, Yin Hei Long dapat membuat Array pelindung kedap suara agar percakapan mereka tak dapat di dengar orang di sekitar.
Pria muda itu dapat melihat pria dengan jubah hitam di hadapannya adalah tuan muda sepuluh hari yang lalu.
Sedangkan yang duduk di sampingnya adalah pria dengan pakaian merah yang mencolok.
Kenapa dua orang ini sangat kontras sekali.. Kata batin pria muda itu.
"Ahh tuan muda, maaf jika kasar. Tapi sebenarnya ada urusan apa?" Tanya pria muda itu terus terang.
"Tidak ada yang begitu serius." Kata Yin Hei Long dengan santai.
Ia lalu mengeluarkan beberapa batu kecil dari kantong koin yang ia bawa.
Begitu di letakkan di meja, pria muda itu melotot kaget. Belum sempat ia membuka mulut, Hei Hua yang duduk di sampingnya sudah membungkam mulut pria muda tersebut.
"Tuan,, Kau harus tenang." kata Hei Hua yang di balas anggukan oleh pria muda tersebut.
"Ini, tuan muda. Apa maksudnya?" tanya pria muda tersebut.
"Bukan apa apa." Kata Yin Hei Long. "Aku punya banyak yang seperti ini, Kau bisa menjualnya untukku." Sambungnya kemudian.
"Boleh saja, tapi.." Kata pria muda tersebut menggantung, ia membuat angka kosong dengan jari jempol dan telunjuk yang di tautkan. Mengisyaratkan tentang bayaran yang akan ia dapat.
"Tenang saja, bayarannya tergantung semahal apa kau bisa menjualnya." Kata Yin Hei Long memberi tawaran.
"Setuju!" Pria muda tersebut segera menerima begitu mendengar tawarannya.
Meningkatkan nilai barang agar bisa di jual mahal adalah keahliannya.
"Baiklah, kita akan bertemu di sini setiap sepuluh hari." Kata Yin Hei Long yang kemudian beranjak berdiri. "Untuk sekarang coba jual itu dulu" Sambungnya lagi merujuk pada empat batu energi yang ia tinggalkan di atas meja.
Saat Yin Hei Long dan Hei Hua berjalan meninggalkan kedai teh.
"Tuan Muda!"
Pria muda itu mengejarnya lalu mengatakan satu hal.
"Namaku Chi Ceng"
.
_TOLONG BERIKAN BANYAK NASEHAT DAN CINTA UNTUK MEREKA SEMUA_
*.*
_TERIMAKASIH ATAS DUKUNGAN PARA PEMBACA_