NovelToon NovelToon
Dendam Untuk Aurora

Dendam Untuk Aurora

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Romansa
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora Mecca

Aurora menjalani hukuman selama 5 tahun di balik jeruji besi. Bahkan setelah keluar dari penjara, Devandra Casarius tetap menyiksa Aurora , tanpa ampun. Apakah Devandra Casarius akan berhenti belas dendam ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora Mecca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CINCIN BERMATA BIRU TUA

Aurora masih menunggu jawaban dari pertanyaannya, namun William tak kunjung menjawab.

"Sayang,,,, aku baru bangun tidur, semalam aku lembur kerja sampai ketiduran, maaf ya aku gak ngabarin,"ucap William dengan suara parau pertanda baru bangun tidur.

Sementara ditempat William, William mengucek matanya sambil melihat jam, dia merasa lelah karena semalam lembur tanpa kenal waktu beserta timnya. Karena sebagai manager William punya tanggung jawab besar akan tim timnya.

Samar samar terdengar di samping William , "maaf Will tadi ponsel kamu bunyi berkali kali ganggu yang lain terpaksa aku angkat, takut ada hal yang penting berhubung yang jawab suara wanita aku langsung matikan , bingung harus jawab apa", ucap Edward sahabat William di kantor.

William mendengarkan sambil mengangguk.

" Oh ,,, ok gak apa apa, sayang tadi kamu telpon yang angkat Edward, maaf ya,,, kamu lagi dimana udah sarapan belum?" tanya William khawatir.

Mendengar percakapan antara William dan Edward , Aurora merasa lega dan sedikit melamun. Namun akhirnya Aurora tersadar dan menjawab, " iya sayang , ini aku lagi dirumah kamu, aku ke kantor sekarang gimana sambil mengantar sarapan" tanya Aurora dengan penuh harapan.

William menjawab sambil menguap pertanda masih sedikit mengantuk," Gak usah sayang ngerepotin kamu, lagian setelah mandi kita mau sarapan bareng bareng tim di kantin, kamu gak marah kan?"

Terlihat jelas Aurora kecewa, dia menarik napas pelan karena dia sudah siapin sarapan dan juga kue. Namun Aurora gak mau buat William jadi gak enak.

" iya sayang,,, semangat ya kerjanya jangan lupa makan dan shalat."

Rani melihat Aurora dengan tersenyum tipis.

'Dasar bucin akut' ucap Rani dalam hati.

Aurora meminta izin ke Rani untuk pulang, dia menitipkan kue yang dia buat tadi untuk William.

Setelah Aurora pulang, Rani mencoba mencicipi masakan Aurora.

"Dia hidup tanpa ibu , tapi masakannya enak banget, sayang sekali dia miskin" ucap Rani sambil terus makan masakan Aurora.

Aurora pulang dari rumah William dan langsung bersiap diri untuk segera bekerja. Namun dia berharap William akan tersadar dan mengingat bahwa hari ini adalah hari spesial mereka.

Ditempat lain Devandra Casarius, seorang Ceo perusahaan terbesar di Ibukota sedang melangkah menuju ruangannya.

Setiap dia melangkah selalu menjadi pusat perhatian para wanita. Bagaimana tidak, hidung mancung, beralis tebal, tubuh yang atletis makin menambah pesona dan auranya yang membuat para wanita makin klepek klepek.

"John, aku akan segera melamar Casandra selain akan menjadi seorang suami aku akan menjadi seorang ayah, carikan aku sebuah cincin yang mewah dan mahal , kamu mengerti?" , tanya Devandra dengan tatapan yang tajam.

"Satu lagi, carikan gaun yang istimewa, buat dia jadi wanita yang paling bahagia di dunia ini" tambah Devandra.

John mendengarkan Devandra dengan seksama kemudian mengangguk.

"Siap pak, apa ada yang mau ditambahkan" tanya John.

Devandra berfikir sejenak kemudian menambahkan," sepertinya aku akan memilih semua sendiri, atur jadwalku sore ini, kita berangkat nanti pukul 16.00."

John mengangguk dan memahami bahwa Devandra sangat mencintai Casandra, walaupun orang tua Devandra tidak menyukai Casandra karena berasal dari keluarga yang miskin , Devandra tetap kekeh akan melamar kekasihnya itu.

Orang tua Devandra sudah mencoba mencegah keinginan Devandra , namun Devandra mengancam tidak akan mengurus perusahaan yang ia bangun selama ini. Karena pada dasarnya perusahaan saat ini berkembang pesat sejak ada Devandra.

Kedua orang tuanya terpaksa menerima Casandra. Apalagi dia sekarang dalam keadaan hamil.

Marina menunggu Aurora yang sedang sholat, karena saat ini Marina sedang berhalangan untuk menjalankan kewajibannya. Marina penasaran kado apa yang didapat dari kekasih sahabatnya itu.

"Ra,,, kamu dapat kado apa dari kekasihmu itu", tanya marina sambil meledek dan memicingkan mata.

Sementara Aurora yang di tanya tersenyum sambil berucap, " emmm aku belum bertemu dengan William, tadi malam dia nggak pulang karena sibuk kerja mungkin nanti sepulang dari tempat kerja."

Marina menarik nafas panjang sambil mengangkat bahu ," Ya elaaaaah ,,,, di bela aja tu pacarnya jangan terlalu bucin Ra,, kita tu gak tau kedepannya kaya apa,,,plis lah nyenengin diri sendiri sekali kali makan enak lah atau shoping beli baju bagus jangan irit melulu demi pacarmu itu".

Marina sudah gak tahan atas perlakuan Aurora tehadap william dan keluarga pacar sahabatnya itu. Bisa dibilang, aurora terlalu bodoh dan bucin.

"iya iya iya Marina... yuk kita makan trus lanjut kerja " jawab Aurora sambil menarik tangan Marina untuk makan nasi soto di depan toko tersebut.

Devandra telah sampai di pusat pembelanjaan . Saat turun dari mobil, aura Devandra sangat terlihat berkharisma dan gagah. Devandra berjalan dengan tegas dan sigap. Bau parfum pun tercium semerbak saat melewati orang orang, menambah kekaguman orang yang dilewatinya.

Marina yang mencium parfum Devandra dan John yang telah melewatinya semakin membuat Marina penasaran.

"Wangi banget cowok tadi Ra, pasti orangnya ganteng bos besar pasti, emmmm pengen punya cowok kaya gitu" ucap Marina dengan nada manja.

Aurora melihat dua sosok yang melewatinya, dia juga mencium parfum tersebut namun tidak melihat kedua wajah mereka.

"Rin rin,,,, sadar diri rin,,,, jangan berkhayal yang bisa bikin kamu jatuh,,, sakit ntar " jawab Aurora mencoba menyadarkan Marina yang dari tadi tersenyum sambil melihat dua sosok tersebut.

Sesampainya ditempat kerja, Aurora di panggil untuk melayani pelanggan yang memilih cincin.

Teman Aurora mengatakan dengan lirih bahwa orang tersebut sangat cuek dan berwajah datar.

"Ada yang bisa saya bantu pak" tanya Aurora yang sedikit mengingat bahwa kedua orang tersebut adalah orang yang melewatinya tadi. Aurora ingat karena bau parfum tersebut.

"Bos saya mau mencari cincin yang terlihat elegan dan mewah namun tidak mencolok " jawab john sambi memandang Aurora.

Aurora mengambil cincin yang sederhana namun menurutnya sangat cocok dengan apa yang di cari John.

"Gimana dengan yang ini pak, apakah cocok?" tanya Aurora sambil menyerahkan cincin bermata oval berwarna pink.

"Norak" jawab Devandra tanpa basa basi.

Mendengar hal itu Aurora sedikit terkejut namun Aurora mencoba bersikap biasa karena pelanggan adalah raja yang harus di hormati.

"Carikan yang lain yaa mbak", ucap John sambil melihat ribuan cincin di etalase.

" Kalau yang ini" Aurora mengeluarkan cincin bermata satu terlihat sederhana namun mewah . Ada sedikit ukiran di cincinnya dan bermata biru tua.

Mendengarkan hal itu, Devandra melangkah menuju cincin yang dikatakan Aurora karena sejak tadi Devandra terlihat melangkah ke kanan dan kekiri mencari cicin yang pas.

" Sepertinya itu cocok, langsung bungkus " ucap Devandra.

Aurora terlihat lega, karena sejak tadi Devandra dan John seperti mengintimidasi Aurora.

1
Yuki Nagato
Makin ketagihan.
Hebe
Ceritanya keren banget, semangat terus thorr!
Bea Rdz
Gak bisa tidur sampai selesai baca ini cerita, tapi gak rugi sama sekali.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!