Seorang agen rahasia wanita yang memiliki kemampuan luar biasa harus mati di tangan musuhnya dengan cara licik. Karena sabotase mobil yang dilakukan oleh orang terdekatnya.
Jiwanya berpindah ke tubuh seorang gadis bertubuh ringkih yang sedang meregang nyawa akibat perbuatan saudaranya.
"Ckkk... Bukankah mobilku masuk jurang? Harusnya aku sudah mati. Lantas kenapa malah berada di tubuh gadis remaja lemah dan bodoh?"
"Aku tidak akan membiarkan ketidak adilan terjadi di depan mataku. Haruskah aku membalaskan dendamku dan pemilik tubuh ini?" Ucap Agen wanita itu di depan cermin toilet Rumah Sakit sambil menatap badan kurus dan tak terurus pemilik tubuh yang dia masuki.
Bagaimana kelanjutan cerita wanita yang terbiasa mengurus dan mengatasi masalah berat menjadi seorang gadis remaja yang selalu hidup dalam kesengsaraan.
Update setiap hari hanya di Noveltoon.
JANGAN MENABUNG BAB, SUPAYA CERITA INI BISA BERUMUR PANJANG.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perilaku Berbeda
Setelah merasa puas bermain-main, kini saatnya Alexa kembali ke rumah keluarga Johnson yang bodoh.
"Apa berita yang aku sebarkan di grup Sekolah sudah mendapat respon ya, sayang sekali aku tidak mungkin membawa pulang laptop dan ponsel milikku yang lain. Bisa-bisa membuat mereka semua curiga, dan menyelidiki tentang kebenaranku."
Alexa meninggalkan apartemen miliknya lalu segera mencari kendaraan untuk pulang.
Sementara itu, di grup Sekolah sudah terjadi kehebohan lantaran adanya video rekaman detik-detik saat Alexa tergelincir jatuh dari tangga.
Terlihat Chelsea berdiri di ujung tangga dan menumpahkan sebotol deterjen cair dari atas. Lalu, ada beberapa murid yang menyeret Alexa.
Saat itu Sekolahan sudah sepi karena memang jam pulang sekolah. Sedangkan Alexa memang selalu pulang paling terakhir menunggu suasana sepi. Bukan apa, karena Alexa menghindari tatapan mencemooh dari seluruh siswa Sekolahan ketika dia melewati mereka. Dan biasanya Chelsea sudah pulang dengan mobil mewah yang sebenarnya adalah milik Alexa pemberian kakeknya.
"Kenapa kalian menarik tubuhku, apa yang hendak kalian lakukan. Lepas!" Jerit Alexa karena bukan tangan yang mereka genggam erat, tapi rambut panjangnya yang mereka jambak.
"Dasar manusia bodoh, untuk apa kami menuruti perkataanmu. Bukankah kamu sendiri yang menyuruh Chelsea menunggumu di ujung tangga, kenapa kamu tidak buru-buru keluar kelas."
"Apa maksud kalian? Aku tidak menyuruh Chelsea menungguku. Lagi pula dia biasa pulang sendiri dengan mobilku. Sedangkan aku harus pulang dengan bus umum." Jujur Alexa.
"Dasar munafik, anak tidak tahu diri. Sudah baik Chelsea menunggumu pulang bersama, tapi sekarang berkelit tidak mengaku. Ayo buruan, kasihan jika Chelsea harus menunggu lama."
Akhirnya Alexa menurut, daripada kepalanya sakit karena jambakan kuat mereka.
"Chelsea, aku sudah membawa Alexa. Kata dia mobil yang kamu pakai itu adalah mobilnya yang kamu rampas. Dasar munafik, dia selalu menginginkan apa pun yang kamu punya. Jelas-jelas itu mobil pemberian orang tuamu kan?"
"Kak Lexa kenapa berkata bohong?"
"Aku rela menunggu Kakak, katanya ingin pulang bareng. Tapi aku sudah lama di sini sedangkan Kakak tidak segera keluar kelas. Ayo Kak kita pulang." Terlihat gerakan Chelsea yang seolah mengulurkan tangan ingin menggandeng Alexa dengan penuh kasih sayang. Padahal, yang sebenarnya adalah Chelsea berusaha menarik tubuh Alexa dan mendorongnya jatuh.
Alexa berguling-guling hingga anak tangga terakhir, beruntung kepalanya bisa dia lindungi dengan kedua tangan sehingga tidak terjadi benturan keras. Bukannya turun menolong, justru Chelsea terlihat tertawa kecil sebelum ekspresinya berubah menjadi sendu penuh tangisan.
"Loh kok dia terjatuh?" Kata murid yang tadi menjambak rambutnya.
"Tadinya dia yang ingin mendorongku."
Air mata buaya mengalir dengan deras, entah stock datang dari mana karena sepertinya Chelsea ini tidak pernah habis air matanya.
"Hah... Jadi tujuannya menyuruhmu menunggu di atas tangga karena dia ingin mencelakaimu. Dasar sialan, aku akan menjadi saksi saat saudara kembarnya bertanya. Alex harus tahu, jika Alexa sejahat itu padamu."
Itulah sepenggal rekaman cctv yang Alexa dapatkan. Tentu saja, sebenarnya Chelsea sudah meminta seorang oknum guru untuk mematikan semua cctv. Dengan tubuhnya sebagai bayaran. Ya, itulah Chelsea yang tidak diketahui oleh Alex dan kedua orang tuanya. Justru Chelsea memutar balikkan fakta, jika dia pernah melihat Alexa bersama pria di bar.
Karena kesaksian palsu itu di tambah dengan bukti yang memang nampak nyata, kedua orang tua Alexa semakin membenci. Dan menyayangi anak orang melebihi anaknya sendiri.
Alexa asli memang lemah, dia selalu saja mudah dijebak. Sehingga foto-foto yang diberikan Chelsea sebagai bukti itu benar adanya tapi tidak sesuai dengan kenyataannya.
Grup masih sepi dari komentar, karena Alexa mengupload saat malam hari. Mungkin menunggu besok pagi baru akan terjadi ledakan besar.
Tepat pukul 9 malam, Alexa tiba di kediaman keluarga Johnson. Rumah tampak sepi, mobil mama dan papanya masih belum terlihat di garasi. Sementara mobil Chelsea dan mobil Alex sudah ada.
"Oh... Mereka berdua sedang apa di rumah ya? Aku ingin tahu sejauh apa Alex menganggap Chelsea. Aku tidak yakin jika hanya menganggap seperti saudara sendiri." Gumam Alexa melangkahkan kakinya yang masih bengkak menuju kamar pribadinya. Tiba-tiba terdengar suara desahan manja di kamar Alex yang berada tepat di samping kamarnya.
"Ouhhh... Enakkhhh... Ahhh... Kak Al Ternyata kamu gagah juga di atas ranjang. Aku kira cowok cool sepertimu tidak mau bermain seperti ini." Ucap Chelsea yang berada di bawah kungkungan Alex.
"Hanya denganmu, entah mengapa setiap dekat aku selalu berhasrat. Maaf Chelsea, tapi sepertinya ini bukan pertama untukmu. Apa kamu pernah...?"
"Iya, aku pernah di lecehkan. Dan itu orang suruhan Kak Lexa yang menginginkan aku rusak." Air mata buaya kembali mengalir.
"Dasar iblis, sudah berapa lama kejadiannya. Kenapa kamu tidak bicara padaku? Atau mengatakan kebenaran itu pada Papa dan Mama?" Ucap Alex mengepalkan kedua telapak tangannya.
"Aku takut, kalian tidak percaya."
Pintu yang tidak tertutup rapat, membuat suara itu terdengar jelas di telinga Alexa. Tidak ingin menyiakan kesempatan, Alexa juga sudah merekamnya. Kemudian mengirimkannya langsung pada Papa dan Mamanya yang sedang pergi entah kemana. Orang tua sok sibuk yang tidak memperhatikan anak kandung, tapi justru menyayangi anak angkat. Sungguh dunia terbalik.
Setelah merasa selesai, Alexa masuk ke kamarnya dan menutup pintu dengan cara dibanting.
BRAK
"Siapa?" Alex nampak ketakutan jika perbuatan pertama dalam hidupnya langsung ketahuan orang tuanya. Bisa habis dia dibuatnya, karena meskipun terkesan kurang perhatian terhadap anak tapi mereka mengajarkan untuk menghindari sex bebas. Dan sekarang Alex sudah melanggarnya.
"Enak ya yang main kuda-kudaan, ku kira cupu ternyata suhu bos." Teriak Alexa sengaja.
"Jadi tadi Kak Lexa telah memergoki kita, lalu bagaimana kalau dia mengadu dengan Papa dan Mama?" Tangisan buaya buntung kembali terdengar membahana, menyayat nadi semua orang yang mendengar. Sangat berbahaya.
"Apa kamu mau menikah denganku?"
"Kakak melamarku? Apa Kak Alex mencintaiku? Tapi aku di sini hanya anak angkat yatim piatu. Apa Kakak tidak malu?" Tanya Chelsea dengan wajah penuh penyesalan dan ketakutan. Padahal dalam hati dia tertawa, menertawakan kebodohan Alex.
"Kenapa harus malu, kamu gadis baik hati, lembut dan penyayang. Aku mencintaimu sudah sejak lama."
"Brother complex, woi." Suara Alexa terdengar lagi, kali ini disertai tawa mengejek. Membuat Alex meradang.
Bruk
"Apa masalahmu Lexa, aku mencintai Chelsea karena dia gadis baik. Dan apa yang telah kamu lakukan pada Chelsea dulu? Aku tidak menyangka, kamu bisa sejahat itu padanya. Menyuruh orang untuk melecehkannya hanya karena kebencianmu."
"Benarkah seperti itu? Apa kamu punya buktinya Alex? Atau hanya mendengar sepihak lalu kamu langsung percaya? Ckkk... Dasar pecundang bodoh, dimana-mana jika ingin menuduh itu harus ada bukti. Kalau cuma asal bicara, kamu seperti pepesan kosong. Bodoh dan dungu." Ucap Alexa setengah tertawa, menatap penuh hina pada saudara kembarnya.
"Kakak...apa yang aku katakan semua benar. Kak Lexa sudah beberapa kali menginginkanku rusak." Ucap Chelsea seolah menjadi sumbu pendek.
"Bukankah sedari awal kamu memang sudah rusak, BENALU. Melebarkan paha demi mencapai tujuanmu, DASAR MURAHAN."
BRAK
Alexa kembali menutup pintu, dan memakai headset yang berisi lagu-lagi nostalgia jaman dulu.
Tapi semenit kemudian, pintu kembali Alexa buka. Dan satu kalimat panjang menusuk jantung dua orang.
"Busuk, kamu tahu bunga bangkai. Memang indah dipandang dari jauh, tapi jika didekati busuknya seperti kamu. Dan aku kasihan padamu Alex, masa depanmu akan hancur jika kamu teruskan hubungan terlarangmu itu dengan BENALU." Ucap Alexa.
"Aku... Aku tidak seperti itu. Kak Alex, aku tidak serendah itu. Kenapa Kak Lexa terus merundungku, padahal aku begitu menyayanginya." Ucap pilu manusia penuh dusta.
"Kamu keterlaluan Lexa, aku menyesal satu rahim denganmu. Aku akan..." Tangan Alex sudah siap menampar.
Bruk... "Ahh..." Alexa menendang belalai dengan dua telor masa depan.
"Dari pada berisik, dan dipergunakan untuk berzina. Lebih baik, kamu tidak punya alat masa depan.
"Kamu... Tega Lexa. Ini sakit."
Alex tidak lagi melanjutkan kalimatnya, tapi satu yang bisa dia simpulkan tentang kembarannya. Alexa berbeda. Entah mengapa aura Alexa tidak seperti biasanya. Dari sikap dan perkataannya, Alexa terlihat lebih berani.
aihhhh ko bisa kecolongan bodyguard ga ada Tah
aku suka..
semangat 😍😍😍
semangat terus nulisnya😍😍😍
musuh bebuyutan kan Thor
wah minta di kirim ke Amazon mereka