NovelToon NovelToon
CUP OF TEA

CUP OF TEA

Status: tamat
Genre:One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Tamat
Popularitas:289
Nilai: 5
Nama Author: Tilia

Di balik hutan Alaska, Rowan menikahi cinta pertamanya, Anna. Mereka tinggal di rumah yang ia bangun dengan harapan suatu hari akan di penuhi tawa anak-anak. Tapi Anna belum siap menjadi ibu dan Rowan menghargainya.

-
Kabar tak terduga tiba “Rowan, Anna mengalami pendarahan di Prancis”.

-
Pria muncul di tengah penantian Rowan, Anna tengah mengandung.
“Aku ingin melakukan Tes DNA pada bayi kembar itu!!”

-
Kesetian, Kepercayaan, Penghianatan serta Penantian.
Segelas teh hangat di tengah hutan gelap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tilia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ciuman & pisau

Mendengar suara yang memanggilnya terdengar lembut bagaikan cahaya orange yang di lihatnya pada baris pepohonan, merasakan suhu tubuh hangat serta aroma khas hutan yang asing darinya membuat Rowan tenang ia mengaikan kedua tanganya lebih erat memeluk wanita yang di rindukannya selama ini.

“Lama tidak bertemu” Ucap Isla dengan lembut, Rowan memutar tanganya membuat Isla menghadapanya kembali memeluknya, Isla terkejut namun saat bersandar pada dada Rowan yang kuat ia mendengar detak jantung Rowan cepat, senyuman tipis muncul di bibinya ia mengelus punggung Rowan dengan lembut.

“Kau sangat tega mengatakannya dengan mudah” terdengar nada kesal dan serak dari Rowan, Isla tertawa.

“Kau marah padaku?” godanya sambil tertawa.

“Yaaa” Rowan menatapnya dengan mata yang tajam, Isla tersenyum tipis melihatnya nampak lebih baik saat ini. Rowan melihat senyum manis di wajahnya, hatinya gemetar, perlahan jari-jarinya menyentuh wajah Isla mengusap dengan jari-jarinya dengan lembut.

Isla menatapnya marah di matanya telah menghilang senyuman tipis dan menanangkan muncul di wajahnya, keduanya saling menatap satu sama lain dalam diam. Rowan menunduk mencium bibir lembut Isla, menarik tubuhnya untuk lebih dekat. Jantung Isla berdetak cepat, matanya gemetar saat bibir Rowan menyentuhnya, tubuhnya menjari kaku.

Namun setelah Rowan melihat mata terpejam Rowan yang beringan dengan sentuhan lembut dan hangat bibirnya serta tanganya yang menariknya tubuh lebih. Tubuhnya menjadi tenang, menyentuh tangan Rowan dengan lembut dan memejamkan matanya.

Waktu terasa berhenti bagi mereka, cahaya senja yang masuk dari pintu terbuka menyinari keduanya, aroma hangat kabin menenangkan keduanya larut melepaskan perasaan masing-masing tanpa kata-kata untuk menjelaskan apa yang mereka pendam dalam hati mereka.

“Kau pergi tanpa ku tanpa penjelasan apapun” Rowan berbisik dengan lembut menatapnya dengan dalam, Isla hanya tersenyum, Rowan mengusap bibir basahnya kembali menciumnya ia tidak ingin kembali wanita ini pergi.

“Isla, aku telah melihat kabin lainya, cepat aku laparrrr….” Seorang pria dengan rambut orange di ambang pintu berhenti melihat keduanya tengah berciuman dengan mesra di sana.

Isla dan Rowan segera melepaskan bibir mereka dan melihat ke arah pintu, Rowan terkejut melihat pria itu ia memiliki kemiripan dengan Isla.

“Apa yang kalian lakukan?” tanyanya dengan heran.

“Axel, ini Rowan”

“Rowan, Axel saudara kembar ku” Isla mengenalkan keduanya.

“Lebih tepatnya kakaknya” Axel mengoreksi penjelasan Isla.

“Rowan Hale” Rowan segera menghampirinya memperkenalkan dirinya.

“Axel Norell” Axel menjabat tanganya dan melihat sosok Rowan yang lebih tinggi darinya kemudia melirik Isla yang melihat pada punggung Rowan, ia menatapnya dengan curiga adiknya berciuman di kabin dengan pria asing.

“Apa kau pemilik pakaian itu?” tanya Axel kembali memeriksa sosok di hadapnya.

“Yaa, aku akan mengembalikan pakaian mu yang ku gunakan waktu itu” Rowan mengambil tas berisikan belanjaanya.

“Kalian akan makan malam? Biarkan aku memasak” Rowan meletakan bahan-bahan di atas meja. Isla segera membantunya, Axel di tinggalkan masih berdiri di ambang pintu menatap keduanya.

......................

Ting! Ting! Ting! Pintu di buka.

“Anna di dalam?” tanya Lucy memasuki rumah.

“Yaa, dia di dalam” Carol menutup pintu.

“Annaaa, mengapa kau tidak menghubungi ku setelah kembali sekian lama” Lucy meletakan tas dan menghampiri Anna.

“Kecilkan suara mu, dia baru saja tertidur” Anna mengendong Carl.

“Apa kalian berpisah?” tanya langsung Lucy, Anna yang sedang minum segera melekan gelasnya menatap tajam pada Lucy.

“Apa Orlando menghubungi mu?” tanya Anna langsung.

“Yaaa. Kami masih mengirim pesan dia bertanya apa aku bertemu dengan mu”

“Lalu aku bertemu dengan Carol di swalayan”

“Aku juga telah mengabarinya, jika aku akan mengunjungi mu hari ini” jelasnya.

“APA KATAMU??!!” Anna berteriak padanya, segera berlari menuju tas Lucy.

“Apa yang kau lakukan Anna!!” Lucy mencoba menarik tasnya, Carol bingung apa yang harus dia lakukan melihat keduanya mulai berkelahi.

“BERIKAN PADAKU!!!” Anna mendorong Lucy dengan keras membuatnya terjatuh.

“Akh!!!!” Lucy menambrak kursi dan terjatuh dengan kera, Anna segera mengambil handpone Lucy dan memeriksanya, tanganya gemetar, matanya menatap tidak percaya dengan apa yang di lihatnya.

“Kau tidur denganyaaa!!!!” Anna segera menahan tubuh Lucy dengan tubuhnya, mulai menjambak rambutnya.

“Akhh!!! Lepaskan, dia yang mulai terlebih dahuluuuu” Lucy menahan tangan Anna yang menarik tanganya dengan kencang.

“Kau juga yang mengabarinya tentang kehamilan ku kan!! Katakan!!” Anna tidak melepaskan, Lucy mulai menangis kesakitan Carl terbangun Carol segera menggendongnya.

“Hentikan, Anna!!” Carol mencoba membujuknya.

Pintu depan terbuka dua pria masuk.

“Anna, lepaskan dia dan berikan Carl padaku” Orlando muncul bersama Nicolas, melihat kedatanganya.

“Bibi bawa Carl pergi!! Sekarang!!!” teriak Anna, Carl yang mendengar teriakan ibunya menangis Carol segera berlari kehalaman belakang.

“Tangkap dia!!” Orlando pada Nicolas, Nicolas segera mengejarnya.

“Orlando!! Tolong akuuu!! Akh!!” Kucy masih dalam genggaman Anna.

Orlando segera menarik tubuh Anna dari atas Lucy memisahkan keduanya, Anna memberontak mencoba melepaskan diri.

Ia mendorong Orlando, segera mengambil handponenya untuk mengubungi bantuan. Orlando tidak tinggal diam segera mengambil handpone Anna melemparkannya ke arah jendela membuat kaca terpecah.

“Kau menipu ku!!” Anna mendorong Orlando sekuat tenaga yang menahan tubuhnya dari belakang.

“Hentikan, Anna!! Aku tidak ingin menyakiti mu!!!”

“Aku hanya ingin Carl menjadi anak ku dan istriku yang koma!!” ujarnya.

“Bajingannn” Anna menggunakan sikutnya dengan kuat menyerang perut Orlando.

“AKH!!” Orlando mendorong tubuh Anna, Anna terjatuh mengenai ujung meja dapur dahar mengalir dari dahinya.

Orlando mengabaikannya segera menuju halaman belakang, Anna mengetahui niatnya melihat pisau dapur di sampingnya, matanya menjadi merah, menatap tajam pada punggung Orlando.

Dengan cepat mengambilnya berlari menusuk punggungnya di halaman belakang.

“Akhh!!” Orlando terkejut mendapatkan tusukan di punggungnya, menatap tidak percaya pada Anna di belakangnya. Lucy yang melihat ini berteriak ia segera menghampiri Orlando menahan lukunya kemeja mulia berubah warna.

“Kau gila Anna!!” teriaknya segera memanggil bantuan, Anna tidak peduli segera berlari mengejar Carol dan Carl.

......................

“Andrew, sangat menggemaskan” Isla.

“Yaa” Rowan.

“Kita akan pergi makan di luar?” tanya Axel di kursi belakang.

“Baiklah, aku tau restoran jepang di sini” ujar Rowan, di dalam mobil mereka membicarakan berbagai hal. Karena di depan merupakan jalan menuju rumah Rowan yang lama, Rowan memperlambat laju mobilnya agar ia tidak menambrak mobil yang akan keluar dari jalan itu.

Brukkk

“Tolong!!”

“Rowan!! Tolongggg!!” Carol mengetuk-ngetuk pintu mobil, semua orang di dalam terkejut melihatnya nampak ketakutan menggendong seorang bayi di tangannya. Carol keluar dari hutan setelah berlari melihat mobil yang melambat ia segera menghampirinya tanpa di duga itu merupakan Rowan.

“Carol!!” Rowan akan membuka pintu, namun Carol melihat ke belakang dan kembali berlari seorang pria mengejar.

“Nicolas?!!” Isla tidak percaya melihatnya, Rowan melihat padanya.

“Bajingan itu ada di sini!!” Axel segera membuka pintu mobil dan mengejarnya, Isla dan Rowan pun segera keluar dari mobil.

Axel berlari dengan kencang mengejar Nicolas, menahan napasnya dia berhasil melompat menangkapnya kedua terjatuh ke rerumputan sisi jalan.

“Albian??” Nicolas yang terjatuh melihat siapa yang menjatuhkannya.

“Ho ho ho, kau telah merasakan pukulan Albian”

“Sekarang rasakan, pukulan dari ku”

“AXEL!!!”

...----------------...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!