Seorang gadis cantik berusia 20 tahun yang bekerja sebagai barista di sebuah cafe tiba tiba membuat seorang CEO jatuh hati pada nya.
Entah apa yang dia perbuat sehingga pria tampan dan kaya itu jatuh hati pada nya.
Bagaimana kah kisah mereka selanjutnya, yuk mampir di karya author.
Dan mohon dukungan nya semua yah..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
takut di cap pelakor.
Alisa yang melihat pria itu berjalan terlebih dahulu menatap ke arah Dirga.
"Dia memang sedikit galak, kamu jangan ambil hati yah kalau dia marah,"ucap Dirga.
"Dia adalah pemilik saham terbesar di cafe ini, kamu harus mengikuti semua perintah nya, jangan buat dia marah yah plisss,"ucap Dirga.
Alisa tersenyum dan mengangguk kan kepala nya, "baik deh pak, anda tidak perlu khawatir, serah kan semua nya padaku,"ucap Alisa.
Dirga tersenyum dan mengajukan jempol nya, dia tidak akan merasa takut jika Alisa lah yang bertugas, karena Alisa bisa memikat hati semua para pengunjung dengan keceriaan nya.
"Hahh syukur lah ada Alisa, anak itu memang the best, aku bersyukur bisa bertemu dengan nya,"ucap Dirga.
"Semoga dia di pertemukan oleh pria yang baik juga,"
....
"Permisi tuan, apa anda ingin memesan menu terlebih dahulu,"ucap Alisa yang kini sudah ada di hadapan Edward.
" Aku pesan kopi dan nasi goreng,"ucap Edward.
Alisa mengangguk.
"Mau ke mana kamu,"ucap Edward, saat melihat Alisa yang akan pergi meninggalkan nya.
"Ke dapur pak, saya ingin sampaikan kepada koki untuk menyiapkan pesanan anda,"ucap Alisa.
"Suruh yang lain saja, kamu tetap di sini, jika aku membutuhkan sesuatu, aku tidak perlu repot-repot memanggil mu,"ucap Edward.
Alisa hanya mengangguk.
"Bang Aldo, sini,"ucap Alisa.
Aldo si pria tampan yang bekerja di cafe itu juga mendekati Alisa.
"Ada apa cantik,"ucap Aldo.
Perkataan pria itu berhasil membuat darah Edward mendidih. Dia tak terima wanita taksiran nya di goda oleh pria lain.
"ihss bang Aldo, nih bawa pesanan orang, tolong yah,"ucap Alisa.
"Baiklah,"ucap Aldo.
" Apa cara kerja nya memang seperti itu?,"ucap Edward.
Alisa menoleh dan menatap Edward yang kini menatap nya juga.
"Maksud nya tuan?," ucap Alisa tak mengerti.
" Apa pria itu harus memanggilmu dengan sebutan cantik,"ucap Edward.
" Eh tidak kok tuan, dia memang sering bercanda,"ucap Alisa.
" Maaf kalau anda tidak nyaman,"ucap Alisa.
"Lain kali jangan Seperti itu di hadapan ku,"ucap Edward yang di angguki oleh Alisa.
"Apa kaki mu pegal berdiri terus,"ucap Edward.
"eh tidak tuan, saya sudah terbiasa,"ucap Alisa.
"Gila nih cowok, udah tau kaki pegal berdiri, malah nanya lagi,"batin Alisa.
Tak berselang lama pesanan Edward pun datang, pria itu meminta Alisa duduk di samping nya.
"Tolong suapin aku yah, aku ingin mengecek beberapa pekerjaan ku dulu,"ucap Edward.
"Tapi tuan, apa ini tidak berlebihan,"ucap Alisa.
"Apa kamu menolak ku?,"ucap Edward.
"Perut ku sudah lapar, tapi aku juga harus mengecek beberapa pekerjaan ku, sebelum rapat. apa kamu mau aku mengadu yang tidak tidak pada Dirga,"ucap Edward.
Mau tak mau Alisa pun mengikuti perintah pria itu.
tanpa mereka sadari sepasang mata menatap nya dari arah jauh.
" Seperti nya tuan Edward suka deh sama Alisa,"batin Dirga.
"Kalau memang jodoh persatu kan mereka secepat nya ya Allah,"ucap Dirga.
Dirga adalah tipikal pria yang agak lembut, jadi membawanya seperti itu.
"Tuan, sebentar lagi para klien akan hadir,"ucap Martin yang kini ada di hadapan Edward.
Alisa yang terkejut pun spontan berdiri karena merasa malu.
"Kenapa berdiri? Apa kamu takut padanya"ucap Edward.
"Bukan begitu tuan, saya hanya tidak enak, bagaimana kalau dia melapor pada istri anda, bisa bisa saya di Jambak,"ucap Alisa, yang memang selalu melihat berita berita pelakor akhir akhir ini.
Edward menahan tawa nya, setelah itu meminta Martin untuk pergi.