NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Perempuan Malang

Terjerat Cinta Perempuan Malang

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Fafacho

Zahra, seorang perempuan sederhana yang hidupnya penuh keterbatasan, terpaksa menerima pinangan seorang perwira tentara berpangkat Letnan Satu—Samudera Hasta Alvendra. Pernikahan itu bukan karena cinta, melainkan karena uang. Zahra dibayar untuk menjadi istri Samudera demi menyelamatkan keluarganya dari kehancuran ekonomi akibat kebangkrutan perusahaan orang tuanya.

Namun, tanpa Zahra sadari, pernikahan itu hanyalah awal dari permainan balas dendam yang kelam. Samudera bukan pria biasa—dia adalah mantan kekasih adik Zahra, Zera. Luka masa lalu yang ditinggalkan Zera karena pengkhianatannya, tak hanya melukai hati Samudera, tapi juga menghancurkan keluarga laki-laki itu.

Kini, Samudera ingin menuntut balas. Zahra menjadi pion dalam rencana dendamnya. Tapi di tengah badai kepalsuan dan rasa sakit, benih-benih cinta mulai tumbuh—membingungkan hati keduanya. Mampukah cinta menyembuhkan luka lama, atau justru semakin memperdalam jurang kehancuran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fafacho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2.

Hari-hari berganti, hampir semingguan Zahra terus mencari perkerjaan tapi tak satupun ia diterima bekerja, sudah habis biaya untuk transport membuatnya begitu terasa sulit ekonominya karena tak mendapat hasil yang sesuai.

“Ara sarapan dulu?’ seru bundanya yang mengejar Zahra kedepan.

“Nggak bun, aku beli makan aja di luar” jawab Zahra.

“Zahra tunggu, bunda bawain bekal aja” bundanya kembali masuk kedalam mengambilkan bekal untuk putrinya. Zahra sendiri menuruti perkataan bundanya ia menunggu bekalnya saat ini. Dia ingat kalau uangnya di dompet menipis.

“Ini nanti dimakan ya pas mau intervie atau pas di jalan” Bundanya menyerahkan kotak bekal padanya.

“Iya bun makasih, aku berangkat dulu ya” Zahra pamit pada bundanya. Dia langsung pergi menuju jalan raya untuk menunggu angkot.

“Semangat sayang” seru bundanya member semangat pada putrinya.

“Tentu bunda, doain ya” Zahra berjalan sambil menatap bundanya.

Seperti biasa Zahra menunggu angkot di halte yang tidak jauh dari rumahnya, tapi cukup lama dia menunggu tak ada ngkot yang lewat membuatnya semakin gelisah karena jam terus beputar saat ini.

“Ah pesen ojek online aja” putusnya, ia langsung memesan ojek online lewat ponselnya saat ini. Dia sudah cukup lama menunggu, ia takut akan terlambat saat interview nanti.

Tak lama kemudian sebuah ojek memanggil Zahra di seberang jalan, ternyata Ojek itu dari arah berlawanan.

“Iya mas, saya Zahra..bentar saya kesitu” ucap Zahra yang mulai berdiri dari duduknya saat ini. Dia langsung berjalan menghampiri ojek online tersebut tanpa terduga dari arah kanannya ada sebuah motor yang melaju cukup kecang.

“Mbak awas ada motor” teriak tukang ojek itu.

Zahra terdiam di tempatnya tubuhnya seketika terasa kaku sulit untuk ia gerakan. Dalam bayangannya bagaimana jika dirinya tertabrak nanti, ia hanya psrah memejamkan matanya.

Brukkk

Suara keras begitu terdengar, Zahra terjatuh saat ini tapi bukan karena tertabrak melainkan karena dia jatuh ke pinggir jalan bersama dengan seorang pria yang telah menyelamatkannya barusan.

Pria itu merintih kesakitan, membuat Zahra membuka matanya dan dia baru sadar kalau ia tidak tertabrak. Pemotor dan tukang ojek yang Zahra pesan menghampiri beberapa orang yanga da disitu juga berjalan mendekat untuk membantu.

“Pak Hasta” Zahra kaget saat melihat Hasta yang merintih kesakitan sambil memegangi lengannya. Terlihat lengan pria itu berdarah gara-gara menolong Zahra barusan.

“pak hasta, pak hasta kenapa ada disini” tanya Zahra merasa tak yakin kalau di depannya adalah Hasta pria yang pernah ia lihat. Meskipun hanya bertemu satu kali, tapi Zahra masih ingat siapa orang di depannya.

“Kau hanya banyak tanya atau mau menolong saya” tukas Hasta sambil mencoba berdiri. Dia berdiri sambil memegangi lengan kanannya yang terasa sakit.

Buru-buru Zahra membantu pria itu berdiri, beberapa orang menyuruh Zahra membawa Hasta kepinggir. Tapi hasta tidak mau dia, akan pergi ke mobilnya yang tidak jauh dari situ.

Zahra merasa tidak tega karena Hasta pergi setelah menolongnya, perempuan tersebut memutuskan untuk membantu hasta menuju mobilnya.

“bapak beneran tidak mau kerumah sakit?’ tanya Zahra khawatir.

“Tidak, sudah sana pergi” Hasta malah mengusir Zahra.

“lalu bapak gimana? Biar saya antar ya pak” ucap Zahra menawarkan.

“Tidak usah” hasta menjawab dengan ketus.

Hasta akan menyalakan mobilnya tapi dia kesusahan dan tangannya juga measih mengeluarkan darah.

Zahra yang melihat itu semakin tak tega, dan rasa bersalah menyelimuti dirinya. Dia buru-buru mengambil sesuatu di dalam tasnya saat ini. Hasta hanya diam memperhatikannya. Ternyata gunting yang Zahra ambil, Hasta yang melihat itu jelas terkejut kenapa juga perempuan didepannya membawa gunting di dalam tas. Tapi hasta tak berbicara apa-apa, dia hanya diam melihatnya saja.

Mata Hasta melebar saat Zahra menggunting lengan kemeja putih yang perempuan itu gunakan.

“Apa yang kau lakukan hah, kau gila..jangan bilang kau ingin menjebak saya” Hasta sudah berpikir negative.

Zahra menggunting setengah lengannya, dia lalu mengambil bekas guntingan kemejanya tersebut dan membuatnya panjang. Kemudian dia melilitkan ke tangan Hasta yang terluka.

“Apa yang kau lakukan?” tanya Hasta saat Zahra memegang lengannya.

“Bapak sementara saya kasih ini dulu agar darahnya tidak mengalir pak, kita kerumah sakit” ucap Zahra pada hasta.

“Saya bilang tida..”

“maaf pak saya tidak bisa melihat orang terluka apalagi orang yang sudah menolong saya. Bapak bisa geser ke kursi samping biar saya yang menyetir”

“Kau bisa menyetir?”

“Bisa pak” jawab Zahra yakin, dia memang bisa menyetir dulu dia sempat belajar saat kuliah di Jogja.

Dengan berat hati Hasta bergeser dari duduknya berpindah ke kursi samping pengemudi. Sedangkan Zahra duduk di kursi pengemudi saat ini, dia menyalakan mesin mobil Hasta. Hasta hanya diam memperhatikan.

…………………

Hasta duduk di dalam mobilnya, saat ini dia sudah dalam perjalanan pulang dengan di antar oleh Robi. Pria itu tadi ia telpon dan mejemputnya di rumah sakit setelah ia di obati, sedangkan Zahra perempuan itu sudah pamit pergi lebih dulu dengan terburu-buru.

“hasta bukannya di depan itu perempuan yang membawamu kerumah sakit tadi?” tanya robi yang tengah menyetir. Dia kalau di luar perusahaan memanggil Hasta dengan sebutan nama saja.

Hasta langsung melihat kedepan dimana Robi memandang, benar itu Zahra yang tengah berjalan di trotor sambil menunduk.

“beri tumpangan dia atau tidak?’ tanya Robi.

“tidak usah”

“Kenapa aku lihat-lihat perempuan itu mirip Zera” ucap Robi.

“Dia kakaknya”

“Apa” Robi langsung mengerem mendadak dan melihat kebelakang.

“kau bisa menyetir tidak?” hasta yang hampir terjeduk kursi mobil menatap kesal Robi.

“Serius dia kakak Zera?”

“Hmm”

“jangan bilang alasanmu menolak dia di perusahaan karena dia kakaknya Zera?” tebak Robi.

“kau akan terus bicara atau aku pecat” pungkas hasta.

“Sorry,” Robi kembali melajukan mobilnya, dia tak berani bicara lagi

“ngomong-ngomong kapan kamu akan kembali ke Jogja?” tanya Robi sambil menyetir mobil.

“beberapa hari lagi” jawab Hasta

“oh”

…………………

Zahra di bawa ke kantor polisi, ia di tuding sebagai salah satu perempuan tidak benar karena mendatangi sebuah tempat yang asing baginya. Ia yakin dirinya di jebak, karena mereka bilang tempat itu perusahaan ternyata bukan. Dia sudah curiga sebelumnya karena hanya beberapa pegawai disitu dan perusahaannya pun hanya satu tingkat. Sangking dirinya butuh duit, dia menghilangkan kecurigaannya tersebut.

“pak tolong bebaskan saya, saya benar-benar tidak tahu kalau tempat itu tempatt prostitusi” Zahra memohon saat di introgasi. Dia benar-benar tidak tahu, karena dia baru saja masuk dan diterima bekerja dan belum tahu semuanya.

“jangan munafik mbak, tidak mungkin anda tidak tahu”

“bener pak saya tidak tahu, saya mohon bebaskan saya”

“Mbaknya bakal dibebskan kalau ada penjamin, telpon keluarga mbak dan suruh kemari”

Jelas Zahra tidak mau, bagaimana bisa ia menelpon kedua orang tuanya. Mereka pasti syok kalau mendengar dirinya di tangkap polisi saat ini. Kedua orang tuanya tadi sudah senang saat menerima telpon darinya kalau ia diterima bekerja.

“ya sudah kalau tidak menghubungi orang yang akan menjamin mbak, sekarang mbak kami tahan” polisi itu mulai berdiri dari duduknya dan menyuruh Zahra berdiri. Dia menyuruh Zahra berjalan kearah sel.

“pak saya mohon, saya benar-benar tidak bersalah saya tidak tahu apa-apa” Zahra memohon pada polisi itu, polisi tersebut terlihat masih muda. Mungkin di atas Zahra beberapa tahun. Polisi lain hanya melihatnya saja, dan ada yang menyuruh Zahra tetap tenang. Zahra bahkan sampai berlutut memohon.

“bebaskan dia, saya yang akan menjadi penjaminnya” tiba-tiba saja Hasta muncul dan berjalan menghampiri keduanya. Dia menyuruh Zahra untuk berdiri.

“Pak hasta’ lagi-lagi Zahra di buat terkejut dengan kemunculan Hasta. Hasta sendiri diam, sambil berjalan mendekat.

“Lepaskan dia, saya yang menjadi dia penjaminnya Tio” ucap hasta pada polisi di depannya.

“Tapi Samudera, dia tertangkap ba…” ucap polisi bernama Tio tersebut.

“Lepaskan saja, bukannya kau bilang harus ada penjamin” ucap Hasta.

“Baiklah, karena permintaanmu aku lepaskan” ucap Tio terpaksa. Dia memanggil hasta dengan Samudera karena nama panjang hasta yaitu Samudera Hasta Alvendra. Teman-teman terdekat saja yang memanggilnya Samudera dan nama dinas yang digunakan hasta yaitu Samudera. Hasta adalah seorang Perwira perpangkat letnan satu dan berdinas di Jogja. Pria itu saat ini berada di Jakarta karena harus membantu Papanya mengurus perusahaan, Hasta memang sering membantu sang papa saat dia cuti..dia memiliki dua profesi yaitu CEO dan juga Prajurit abdinegara. Kegiatan aktifnya tentu saja sebagai seorang abdinegara.

Seharusnya CEO dipegang kakaknya tapi karena kakaknya sudah tiada dia terpaksa menggantikan itu. Sehingga membuatnya memiliki dua profesi seperti saat ini.

Saat Zahra sudah berdiri Toni dan hasta saling tatap, entah apa arti tatapan itu yang tahu hanya mereka berdua.

“Ayo” ucap hasta mengajak Zahra keluar dari kantor polisi.

Zahra menghapus air matanya, dia mengikuti langkah Hasta yang mengajaknya keluar. Lagi-lagi dia di tolong oleh pria itu, entah ada kepentingan apa Hasta di kantor polisi sehingga bisa menolongnya sekarang, batin Zahra sambil menatap punggung tegap Hasta yang berjalan di depannya.

“terimakasih pak hasta” ucap Zahra saat sudah berada di luar kantor polisi.

Hasta menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Zahra dengan wajah dingin.

“Kau pikir aku melakukannya dengan gratis” ucap Hasta

“Ma..maksudnya?”

“Ada bayaran yang harus kau lakukan”

“maksudnya apa pak, saya tidak mengerti” Zahra mulai takut.

Dia seketika mundur saat hasta mendekat padanya dengan tatapan dinginnya.

“kau butuh uang kan sekarang?’ tanya Hasta pada Zahra.

Zahra diam, menatap bingun hasta yang begitu dekat dengannya.

“Aku bisa membantumu, tapi kau harus menjadi istriku”

“Apa..” kaget Zahra, dia melebarkan matanya setelah mendengar ucapan Hasta barusan. Sungguh dia tak mengerti apa maksud pria di depannya.

***

1
Ma Em
Sabar Zahra sebentar lagi Samudra akan bucin sama kamu dan akan takut kehilanganmu pastinya.
Ma Em
Samudra kamu jgn terlalu menekan Zahra kasihan Zahra di keluarga nya dia selalu disisih kan sekarang sama suami selalu di bentak dan disalahkan.
Ma Em
Makanya Samudra kamu jgn terlalu keras dgn Zahra sdh dirumah Zahra tdk pernah merasakan kasih sayang dan sekarang punya suami juga malah yg ada hanya selalu menyalahkan nanti kalau Zahra sdh pergi meninggalkan kamu baru kamu menyesal Samudra
Ma Em
Semoga Samudra bisa segera menerima Zahra sebagai istri yg sesungguhnya.
Ma Em
Zahra kamu yg sabar kalau emang Zahra merasa tdk dianggap dan tdk dihargai sdh jgn memaksakan diri lebih baik menjauh dari Samudra pasti Samudra akan menyesal karena sdh menyia nyiakan istri yg baik seperti Zahra.
Ma Em
Samudra kamu pasti akan menyesal setelah Zahra pergi meninggalkan kamu.
Ma Em
Semoga Samudra baik2 saja sama Zahra jgn sampai menyakitinya dan berubah mencintai Zahra.
SJR
Assalamu'alaikum, mampir thor saling suportnya 🙏
Ma Em
Semoga Samudra segera mencintai Zahra dan jadi bucin tdk mau jauh dari Zahra jgn sampai Zahra disakiti sama Samudra.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!