pernahkah kamu berpikir untuk lari dari penikahan yang tidak ada dalam daftar rencanamu?! Hal itulah yang kini ada dalam pikiran Arinda Anindira, terbesit pikirannya untuk kabur dari pernikahannya bersama Daniel Arsenio.
Bagaimanakah cara Daniel seorang CEO yang sangat dingin meluluhkan dan mendapatkan cinta Arinda?
ikuti terus kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cacasakura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep. 02
Di tempat lain, tampak seorang gadis muda berlari-lari kencang dengan membawa sebuah gaun yg ditutupi pelindung plastik khusus untuk gaun mahal yang di pegangnya. Rambut hitam panjang yang di kuncir kuda melambai-lambai kekiri kekanan saat gadis muda itu berlari,
“ astaga ....aku akan sangat terlambat” guman gadis itu saat melihat lampu penyebrangan yang masih berwarna merah. Tak lama lampu penyebrangan berwarna hijau pertanda boleh untuk menyebrang, bergegas gadis muda itu berlari menuju taman kota J. Setibanya gadis itu di taman kota, matanya yang indah dengan bulu mata panjang nan lentik menyisir setiap tempat.
“ Arinda...” terdengar panggilan seseorang di belakang gadis muda yang masih memegang gaun. Pemilik mata indah itu melihat kearah orang yang memanggil namanya. Gadis cantik bernama Arinda Anindira (22tahun), paras cantik bak artis korea, kulit putih, mata bening nan indah, hidung mancung menambah kecantikan di wajah yang siapapun melihatnya akan terpana dan terpikat padanya.
Bibirnya yang mungil berwarna pink natural banyak membuat lelaki tergoda untuk merasakan manis bibirnya. Rambut panjangnya yang bergelombang cantik di kuncir tinggi. Arinda menatap pada pria yang kemayu dan centil yang sudah sedari tadi menunggunya di taman kota, lokasi tempat pemotretan untuk pasangan prewedding yang mengggunakan jasa wo di tempat Arinda bekerja.
Wajahnya yang cantik, tinggi badannya yang 162 cm,badan sexy nan indah di baluti baju kemeja wanita berwarna hijau dengan celana cropped high waist berwarna hitam dan sepatu heels yang tidak terlalu tinggi menghiasi kakinya yang indah menambah kecantikannya yang hakiki. Dengan mulut yang manyun, arinda menghampiri pria kemayu yang memanggilnya tadi.
“ nih....lain kali jangan sampai lupa lagi.” Kata nya pada pria itu yang tersenyum manja seraya menyerahkan gaun yang di peluknya.
“ hehehe...maafin akikah ya, rin, Akika terlalu sibuk ama tu hawa yang banyak maunya” kata pria itu lagi yang memajukan bibirnya seraya menunjuk ke arah wanita yang akan melakukan prewed hari itu.
“ hufff....untung aku masih di kantor tadi maya. Kalo ga...ampun deh...mana tadi di jalanan lagi macet” Keluh arinda menatap pria yang di panggil maya, pria kemayu yang berbadan sedikit berisi dan berpipi chubby hanya bisa terkekeh menampakkan deretan giginya yang putih. Maya pria gemulai itu mengambil gaun yang di serahkan Arinda,
"yaaa maap deh say, namanya juga akika lupa. jangan ngambek dong say. Gue traktir milkshake coklat deh ama pizza, gimana" rayu Maya yang tahu dengan kelemahan Arinda yang kini sudah terlihat badmood. Maya tahu setiap wanita tidak akan ada yang menolak jika di tawari dengan makanan atau minuman kesukaan, termasuk Arinda yang akan luluh jika di beri minuman kesukaannya.
"hmm...iya deh, gue maapin, tapi pizzanya lo yang beliin ya. Soalnya gue hari ini mo pergi ke bank, kalo minuman biar gue yang beli" kata Arinda yang ingat tempat biasa mereka membeli pizza berlawanan arah dari bank yang akan di tujunya.
" oke deh cantik, sekalian akika nitip jus tomat ye" kata Maya yang merogoh saku belakang celananya untuk mengambil uang.
"nggak usah may, pake duit gue aja. Itung itung beramal pada fakir miskin" ledek Arinda dengan tawa manisnya.
"iiiih....dasar perempuan, untung aja gue laki setengah jadi, kalo gue tulen udah abis tu bibir gue cipokin" canda Maya pada Arinda yang tertawa mendengarnya. Arinda lalu melihat jam di pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul setengah sepuluh pagi,
" gue jalan sekarang may, takut ntar antriannya panjang"
" lo pergi pake apa rin?" tanya maya yang melihat Arinda melenggang pergi.
" pake ojek online aja. biar cepat nyampenya " kata Arinda yang mengeluarkan ponselnya yang ada di dalam tas punggung yang selalu di pakainya bekerja.
" ya udah akika balik kesana dulu ya say, ntar tu hawa ngambek pula" ujar maya yang pergi setelah mendapatkan anggukan dari Arinda. Setelah memesan ojek online, Arinda melangkahkan kaki nya ke trotoar menunggu ojek yang di pesannya.
************
terus dukung Author
dengan cara like, vote dan tipnya.....😊😊😊
jangan lupa juga kasih rate nya ya....😊😊😊
( Π_Π )
makasih..... tetap semangat 🤗🤗🤗🤗