NovelToon NovelToon
Selingkuhan Majikan

Selingkuhan Majikan

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Pelakor / Pembantu / Pihak Ketiga
Popularitas:328.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Aurora.playgame

Alya, seorang gadis desa, bekerja sebagai pembantu di rumah keluarga kaya di kota besar.

Di balik kemewahan rumah itu, Alya terjebak dalam cinta terlarang dengan Arman, majikannya yang tampan namun terjebak dalam pernikahan yang hampa.

Dihadapkan pada dilema antara cinta dan harga diri, Alya harus memutuskan apakah akan terus hidup dalam bayang-bayang sebagai selingkuhan atau melangkah pergi untuk menemukan kebahagiaan sejati.

Penasaran dengan kisahnya? Yuk ikuti ceritanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. TUNDUK PADA NASIB

TUNDUK PADA NASIB

🌸Selingkuhan Majikan🌸

Beberapa hari setelah kunjungan pertama Anton, udara di rumah Alya terasa semakin berat. Ketegangan menggantung di antara dinding-dinding kayu rumah kecil itu.

Alya hanya bisa terdiam, sementara pikiran dan perasaannya kini sedang berperang hebat.

Ia tahu bahwa hari ini, Anton akan datang kembali untuk meminta jawaban atas lamarannya.

Dan apa yang akan Alya katakan? Ia belum bisa memutuskan, tetapi tekanan dari setiap hinaan yang terus ia dengar semakin mempengaruhinya.

Benar saja, saat matahari mulai naik, Anton tiba dengan segala kemegahannya. Diikuti oleh beberapa anak buahnya, ia melangkah masuk ke rumah Alya dengan langkah yang yakin.

Sebagai orang yang banyak di segani, ia memasang wajah yang menunjukkan bahwa ia tidak mau menerima penolakan.

“Jadi, bagaimana, Alya? Sudahkah kau pikirkan lamaranku?,” tanya Anton sedikit mendesak, seolah dia yakin jawabannya akan sesuai dengan keinginannya.

Kini Alya menunduk seraya menatap jemarinya yang menggenggam kain bajunya erat-erat.

Hatinya berperang karena ia sama sekali tidak mencintai Anton. Bahkan ia merasa jijik dengan gagasan menjadi istri keempat.

Namun, hinaan yang tak henti-hentinya dilontarkan orang-orang desa padanya itu semakin menekan jiwanya. Setiap hari, setiap saat, ia merasa seperti tercekik oleh gunjingan mereka.

Setelah beberapa saat, akhirnya Alya mengangkat kepalanya lalu menatap Anton yang menunggu dengan sabar. Dengan suara bergetar, Alya berkata, “Aku... aku terima lamarannya, Juragan Anton.”

Seolah tidak percaya pada telinganya, Anton menatap Alya sejenak hingga akhirnya ia tersenyum dengan lebar. “Bagus! Kau tidak akan menyesal, Alya. Kau akan hidup dalam kemewahan, dan keluargamu tidak akan kekurangan apapun lagi,” ucapnya dengan puas.

**

Tanpa menunggu lebih lama, Anton segera memerintahkan anak buahnya untuk mempersiapkan pesta pernikahan yang mewah.

"Siapkan segalanya dengan cepat! Aku ingin pernikahan ini terjadi secepat mungkin," perintahnya dengan suara yang tegas.

Dalam waktu singkat, persiapan pun dimulai. Rumah kecil Alya yang dulunya sederhana kini dipenuhi oleh berbagai hadiah mahal dan dekorasi untuk pesta pernikahan.

Namun, alih-alih merasa bahagia, Alya justru merasa semakin tenggelam dalam kesedihan.

Setiap hadiah yang datang hanya mengingatkannya bahwa ia sedang dijual ke dalam kehidupan yang tidak pernah ia inginkan.

Ketika malam hari tiba, ia duduk sendirian di kamarnya. Alya tidak bisa menahan air mata yang mengalir terus menerus.

Hatinya pedih, tetapi ia tidak punya pilihan lain. Tangisannya terdengar lirih, tertahan di tengah-tengah perasaan putus asa.

Namun, ia sadar, bahwa menangis pun percuma karena tidak akan ada yang peduli dengan perasaannya. Nasibnya sudah terlanjur dipertaruhkan.

**

Hari-hari berlalu dengan cepat, dan dalam waktu seminggu, segala sesuatu telah dipersiapkan untuk pernikahan.

Hari itu tiba dengan cepat, lebih cepat dari yang Alya harapkan. Pagi hari, rumahnya dipenuhi oleh suara-suara orang yang datang membantu. Musik mulai terdengar yang menandakan pesta besar sedang disiapkan.

Sementara, kini Alya duduk di depan cermin, wajahnya dipulas dengan riasan pengantin yang membuat kecantikannya semakin bersinar.

Namun, di balik semua itu, matanya terlihat sayu dan menampakkan kesedihan yang tidak bisa ia sembunyikan.

Setiap sentuhan make-up di wajahnya seperti semakin menutup lapisan kebahagiaannya yang semakin tipis.

“Alya, kau begitu cantik. Ini adalah hari yang besar bagimu,” kata seorang wanita yang meriasnya, yang tidak tau dengan perasaan Alya sesungguhnya.

Alya hanya bisa tersenyum lemah. Hatinya ingin berteriak, tetapi suara itu tertahan di tenggorokannya.

Lalu, ketika ia melangkah keluar dan melihat pelaminan yang megah sudah dipersiapkan di depan rumahnya, rasa sesak di dadanya pun semakin kuat.

Pelaminan itu, tempat di mana ia seharusnya berbahagia dengan pria yang ia cintai, kini berdiri sebagai simbol dari nasib yang tidak bisa ia lawan.

Orang-orang desa pun terus berdatangan. Beberapa dari mereka datang dengan membawa hadiah, tapi beberapa juga datang hanya untuk menonton.

Kebencian mereka pada Alya kini seolah berubah total karena akan di nikahi juragan kaya raya hingga membuat hati Alya semakin teriris.

Mereka melihat Alya yang sudah dirias cantik dan menawan, tetapi di balik tatapan mereka, Alya bisa merasakan ada tatapan sinis, cemoohan yang masih terselubung di balik senyum mereka.

Ketika ia berjalan menuju pelaminan, setiap langkahnya terasa berat seperti membawa beban yang tidak terlihat.

Di antara kerumunan itu, Alya berharap ada seseorang yang akan menghalangi pernikahan ini, membawa kabur dirinya, atau setidaknya menawarkan pelarian.

Tapi tidak ada yang datang dan tidak ada yang berusaha menolongnya. Ia hanya bisa pasrah pada nasibnya dan menerima bahwa ini adalah jalan yang telah dipilihkan untuknya, meski ia tidak pernah menginginkannya.

"Mungkinkah hidupku akan berakhir di tangan Juragan Anton? Apakah aku akan bahagia?...

Ternyata, pangeran berkuda putih hanyalah mimpi untukku...."

**

Akhirnya, sesi ijab qobul pun akan di laksanakan.

Anton duduk di samping Alya dan tampak bangga dengan calon istri barunya. Ia sudah tak sabar untuk segera melangsungkan ijab kabul yang akan mengikat Alya sebagai istri keempatnya.

Suasana pun mulai hening ketika penghulu bersiap memulai upacara. Dan...

“Saya terima nikah dan kawinnya Alya binti—”

“Hentikan!,” Sebuah teriakan keras mengejutkan semua orang yang hadir.

Semua mata segera tertuju pada seorang wanita yang baru tiba dengan napas yang tersengal-sengal dan dengan wajah yang memerah oleh amarah.

“Hentikan pernikahan ini!,” teriaknya lagi, lebih keras, sambil melangkah maju dengan penuh amarah menuju pelaminan.

Wanita itu adalah Lestari, istri ketiga Anton, yang baru saja dinikahi sebulan yang lalu. Wajahnya dipenuhi dengan kemarahan dan kebencian yang jelas terlihat saat ia mendekati Alya.

"Dasar kau memang pelakor! Dasar gadis miskin yang tidak tahu diri!." Lestari berteriak sambil mengangkat tangannya, lalu menyerang Alya tanpa aba-aba.

Dengan penuh kebencian, Lestari mencakar wajah Alya yang sudah dirias cantik hingga riasan pengantin Alya langsung berantakan. Bahkan, luka cakar di wajahnya itu membuat darah mengalir perlahan.

Alya tidak bisa mengelak, ia hanya bisa menunduk dan menahan rasa sakit sambil menangis "hiks hiks hiks..."

Keributan itu membuat para tamu berbisik-bisik, dan beberapa di antaranya mencoba mendekat namun terhalang oleh amukan Lestari yang membabi buta.

Suasana menjadi kacau balau, dengan beberapa orang berusaha menenangkan Lestari sementara yang lain hanya menonton dengan rasa penasaran.

Anton yang awalnya terkejut segera tersadar dan bergerak untuk melindungi Alya dari serangan Lestari. “Cukup, Lestari! Hentikan sekarang juga!.”

Anton berteriak dengan suara yang keras. Ia mencoba menenangkan istrinya yang tengah mengamuk. Namun, Lestari yang sedang emosi tidak mau mendengarkan.

Ia terus saja menyerang Alya, memukuli dan mencakar dengan sisa tenaga yang ada.

Lalu, anak buah Anton segera melangkah maju dan berusaha memisahkan Lestari dari Alya.

Dengan susah payah, mereka akhirnya berhasil menarik Lestari yang masih berteriak-teriak sambil meronta. "Lepaskan aku! Aku akan membunuh wanita iblis itu! Aargghhh!."

“Bawa dia keluar dari sini! Jangan biarkan dia kembali ke sini sampai dia tenang!,” perintah Anton.

Lestari pun ditarik keluar oleh anak buah Anton, tapi suaranya yang penuh kemarahan masih terdengar dari kejauhan.

“Aku tidak akan membiarkan kau menikah lagi, Anton! Kau baru saja menikahiku sebulan yang lalu, dan sekarang kau ingin menikah lagi? Aku tidak akan diam saja!.”

Ketika Lestari akhirnya pergi, suasana pun masih terasa tegang. Anton mencoba menenangkan Alya yang duduk lemas di pelaminan, dengan wajah berdarah dan air mata yang terus mengalir.

“Alya, aku minta maaf… Aku akan memastikan ini tidak terjadi lagi,” katanya, tapi Alya hanya bisa menangis sambil menunduk karena merasakan perih di wajah dan hatinya.

Di tengah situasi kacau ini, istri pertama dan kedua Anton hanya duduk tenang di antara para tamu dan tampak acuh tak acuh pada drama yang baru saja terjadi.

Mereka bahkan terlihat tersenyum tipis, seolah menikmatinya. Mereka yakin dengan posisi mereka yang sudah kuat di hati Anton dan tidak merasa terancam oleh kehadiran Alya.

Dan untuk pernikahan baru ini, mereka anggap hanya sekadar formalitas bagi mereka. Tapi bagi Alya, ini adalah mimpi buruk yang baru saja dimulai.

1
Anita ☺️
kasih bonus dua lagi tanggung itu tor biar lempeng jadi 100 episode... cerita romantis Arman dan Alya gitu.../Joyful/
Anita ☺️: thank you author... love you muah
Aurora: Hmmm... Ok deh, di pikirin dulu 😃😉
total 5 replies
Anita ☺️
ya tamat ya ... akhirnya Alya mendapatkan kebahagiaan bersama seseorang yang akan selalu melindunginya walaupun dengan kisah yang menyedihkan semoga selalu bahagia Alya.. thanks untuk author cerita yang benar-benar menguras emosi dan akhirnya endingnya untuk Alya bahagia
Aurora: Sama-sama... 🤗😍
total 1 replies
Dini
bapak Adrian,maling teriak maling
Retno Harningsih
lanjut
🕊️❦Teteh🕊️Reyna༂🕊️
Arman yg salah disini ,dari awal dia yg maksa Alya ,jdi gini deh ,huru hara 😔😔😔
Ma Em
Itukan gara2 papanya Adrian yg menembak Alya kalau Alya tdk ditembak tdk mungkin Adrian meninggal karena mengorbankan dirinya sendiri sadar kamu Andin Alya diculik gara2 kamu Andin, skrg Alya celaka ditembak sama papa kamu mengapa Andin dan papanya menyalahkan Alya
🕊️❦Teteh🕊️Reyna༂🕊️
Masih ajj nyalahin orang ,polisi pun bukan nya nangkep si wijaya yg udah nembak Arman tpi berakhir kena Alya 🤔🤔🤔
Retno Harningsih
lanjut
Nana Meidian
harusnya mrka sadar klo BKN org tua nya nembak Alia Adrian GK akan brkorban . jg harusnya xan sadar . introfexi diri.
Dini
secara tidak langsung,bapake membunuh anak sendiri
Retno Harningsih
lanjut
Ma Em
Bagaimana dgn orang tua Adrian dan Andin setelah tau Adrian mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Alya.
Ma Em
Arman itulah akibat perbuatanmu skrg kamu jgn menyesal karena penyesalanmu itu sdh terlambat lebih baik Alya tiada daripada hidupnya menderita, Arman skrg kamu urus anakmu Arya dan apakah Arman akan bersama Andin kembali.
Anita ☺️
konflik yang aku pikirkan di luar nalar... ternyata begitu banyak pengorbanan sedih
Hafin lubi
karya yg luar biasa....semangat thor,,,, bikin menggebu2 kisahmu
Aurora: Siap... Terima kasih kakak... 🤗🌹
total 1 replies
🕊️❦Teteh🕊️Reyna༂🕊️
Masalah Alya udah beres nih di rumah sakit. 🤔🤔🤔
Tapi ,Andin dan orang tua nya gga kan tinggal diam saat tau Adrian donorin jantungnya untuk Alya 🤔🤔🤔
Apa yg akan terjadi ???
Nana Meidian
smga mereka sadar kn jantung adrian ada pada Alia.
Nana Meidian
klo kluarga Adrian protes laporin aja ke polisi dan kasih video itu biar mereka sadar
Myra Myra
masalah Ae keluarga besar adren nnty
🕊️❦Teteh🕊️Reyna༂🕊️
Waw ,keren Adrian 😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!