NovelToon NovelToon
Another Life

Another Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam / Si Mujur
Popularitas:149.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Caca Lavender

Bagaimana jika kamu yang seharusnya berada di ambang kematian justru terbangun di tubuh orang lain?

Hal itulah yang terjadi pada seorang gadis bernama Alisa Seraphina. Ia mengalami kecelakaan dan terbangun di tubuh gadis lain. Alisa menjalani sisa hidupnya sebagai seorang gadis bernama Renata Anelis Airlangga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caca Lavender, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 1

Bau obat-obatan menyeruak, suara beberapa orang yang sedang bercengkerama terdengar, dan kelopak mata yang semula tertutup itu pun mulai terbuka perlahan. Denyut nyeri di kepala terasa semakin kuat seiring dengan kesadaran yang mulai utuh. Satu hal yang pasti, pikiran Alisa mulai bekerja merangkai kemungkinan yang terjadi padanya saat ini.

‘Apa yang terjadi? Bau rumah sakit? Tunggu… jadi… aku selamat? Aku masih hidup?!’

Pikiran gadis itu berseru lega karena masih diberikan kesempatan hidup. Walaupun kondisi fisiknya masih lemah, bahkan seluruh inderanya belum aktif sempurna.

“Anak ini sudah bangun? Panggil dokter jaga.”

Suara berat seorang pria membuat Alisa menoleh lemah. Tampak seorang pria dewasa sedang duduk di sofa ruangan itu, serta tiga orang lainnya, satu laki-laki dan dua perempuan yang lebih muda dari si pria dewasa.

“Kamu sudah bangun, Nak?!”

Alisa bisa melihat seorang wanita paruh baya yang elegan beranjak dari sofa dan mendekatinya.

‘Apa mereka adalah orang-orang yang menemukanku di sungai?’

Belum sempat membuka mulut untuk bertanya, pintu ruangan itu dibuka oleh seorang dokter dan beberapa perawat. Mereka tampak membungkuk hormat, lalu segera memeriksa kondisi Alisa. Gadis 18 tahun yang terbaring lemah itu hanya mengikuti arahan dokter yang memeriksanya.

“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kondisi pasien sudah membaik. Hanya perlu istirahat beberapa hari lagi,” ucap dokter itu kepada orang-orang yang menunggu Alisa.

Terdengar helaan napas lega dari wanita yang sejak tadi berdiri di sebelah Alisa.

“Tck! Kenapa kamu harus tenggelam dan membuat semua keributan ini? Benar-benar sudah tidak waras.”

Alisa langsung menoleh ke sumber suara. Pria dewasa tadi yang baru saja menggerutu dan menampakkan raut wajah kesal. Melihat raut wajah tidak menyenangkan pria itu membuat suasana hati Alisa menjadi suram seketika.

“Diamlah, anak kita baru saja bangun,” sahut wanita di samping Alisa.

‘Anak kita?’

Alisa sempat meragukan pendengarannya. Siapa yang disebut ‘anak kita’ oleh wanita itu? Di ruangan ini, hanya dirinya lah satu-satunya yang mengenakan baju pasien dan terlihat baru bangun.

Tunggu…

Alisa menyadari sesuatu saat memeriksa baju yang ia kenakan tadi. Tubuhnya tampak… aneh. Gadis itu pun mengangkat tangannya untuk memastikan sesuatu.

“Astaga! Apa ini?!” pekik Alisa setelah melihat ukuran tangannya yang tampak membesar.

“Rena! Kenapa, Nak?!” panik wanita tadi.

“Rena?” belum selesai terkejut dengan perubahan tubuhnya, kini Alisa kembali terkejut dengan panggilan yang sama sekali tidak ia kenal.

“Nona Rena, apa yang salah? Apa anda merasa sakit?” tanya dokter itu.

“Tanganku…,” gumam Alisa.

“Tangan? Kenapa tanganmu?” sahut wanita tadi yang masih panik.

“Kenapa tanganku jadi gemuk?”

Hening.

“Rena! Apa-apaan kamu ini?!” bentakan tiba-tiba pria dewasa tadi membuat Alisa tersentak, “jangan main-main di rumah sakit!”

“Memang tanganmu sudah seperti kaki gajah dari dulu, kenapa terkejut?” celetuk perempuan muda yang masih duduk santai di sofa.

Sudah cukup. Alisa benar-benar kesal dengan semua yang terjadi sekarang. Menyebalkan dan tidak masuk akal.

“Anda siapa berani berteriak kepada saya?!”

Suara keras Alisa membuat semua orang terkejut. Mereka menatap Alisa dengan tatapan tidak percaya, seakan tidak menyangka gadis itu bisa berucap demikian.

Tidak hanya orang-orang itu, Alisa sendiri juga terkejut dengan teriakannya. Lebih tepatnya, terkejut dengan suaranya. Bukankah suara itu keluar dari mulutnya? Tapi kenapa terdengar asing, tidak seperti suara miliknya.

“Kamu… berani berteriak kepada papamu?” pria dewasa itu bangkit dari duduknya sambil menggeram marah.

“Dasar anak kurang ajar!” pria itu hendak berjalan ke arah Alisa, tapi ditahan oleh laki-laki muda yang sejak tadi duduk diam di sofa.

“Papa tenang, Pa. Dia masih sakit,” ucap laki-laki itu sambil menahan sang papa yang tampak sangat marah.

Alisa tidak peduli dengan keributan yang terjadi. Pikirannya sudah dipenuhi berbagai pertanyaan.

“Rena,” panggil wanita di sampingnya, “tenang, Nak. Kamu sedang sakit. Jangan melawan papamu ya, Rena.”

“Berhenti memanggilku Rena!”

Alisa menatap satu per satu wajah orang-orang di ruangan itu yang juga tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

“Aku baru saja bangun dan kalian terus menerus memarahiku. Apa yang salah dengan kalian?!,” ucap Alisa dengan nada kesal, melupakan kondisinya yang saat ini masih lemah.

“Dokter,” panggil Alisa kepada dokter di hadapannya, “apa yang sebenarnya terjadi? Ada apa dengan tubuhku? Berapa lama aku pingsan? Dimana keluargaku? Atau temanku? Dan juga… siapa itu Rena?”

...----------------...

Seorang perawat menyodorkan cermin di hadapan Alisa.

“Astaga! Siapa ini?!” teriak Alisa panik.

Tentu saja ia sangat panik. Pantulan cermin itu tidak menampakkan dirinya, melainkan sosok seorang gadis manis dengan pipi bulat tembam dan bertubuh gempal.

“Anda yakin cermin itu tidak rusak? Itu bukan wajahku!” seru Alisa kepada sang perawat.

Semua orang hanya menghela napas panjang melihat reaksi Alisa. Pada dasarnya, semua orang yang ada di sana adalah tenaga medis, tentu saja mereka mulai paham apa yang sedang terjadi—setidaknya dalam pikiran mereka.

“Anakku amnesia,” lirih wanita cantik yang saat ini sudah menangis di pelukan perempuan muda yang tadi sempat menghina fisik Alisa.

‘Amnesia?’, batin Alisa yang tidak kalah bingung.

“Pastikan dulu apakah dia benar-benar amnesia atau hanya pura-pura,” ketus si pria dewasa yang menyebalkan.

‘Entah apa yang sedang terjadi, yang jelas aku tidak suka orang itu,’ batin Alisa sambil menatap sinis pria dewasa yang sedari tadi terus menggerutu.

“Nona Rena,” panggil dokter.

Alisa masih tidak mengerti kenapa semua orang memanggilnya Rena.

“Apakah anda mengenal mereka?” tanya dokter sambil menunjuk ke-empat orang yang duduk di sofa sambil memperhatikan Alisa.

Alisa meneguk ludah kasar. Ia tidak tahu apa yang terjadi, tapi insting bertahan hidupnya merasa harus berhati-hati supaya tidak mengancam keselamatannya. Ia tidak mau mati dua kali. Alisa merasa bukanlah hal yang baik jika ia menyebutkan tentang identitas dirinya yang sebenarnya. Tidak, sebelum ia memastikan ‘keajaiban’ apa yang telah terjadi.

“T-tadi dia menyebut dirinya sendiri‘papa’,” ucap Alisa sambil menunjuk si pria arogan, “apa dia benar-benar papaku?”

Dokter itu tersenyum tipis, “benar, Nona. Lalu, bagaimana dengan nyonya itu?”

Alisa memandang wanita cantik yang kini sedang menatapnya penuh harap.

‘Melihat tingkahnya yang sangat khawatir, dia seperti sosok ibu. Apa dia ibu gadis ini? Kalau satunya papa, berarti yang ini…’

“M-mama?”

Wanita itu mengangguk terharu, “iya, Sayang. Ini mama, Nak.”

“Jadi anda mengingat orang tua anda?” tanya sang dokter memastikan.

“Aku hanya menebak,” jawab Alisa acuh, “eh, dokter, lalu siapa Rena? Apa itu namaku?”

Dokter itu tampak terdiam sebentar, “iya, Nona. Anda adalah Nona Rena. Renata Anelis Airlangga.”

Alisa mengangguk paham, jadi nama gadis yang tubuhnya sedang ia tempati ini adalah Rena.

“Lalu, apa yang terjadi padaku? Kenapa aku bisa dirawat di rumah sakit?” tanya Alisa.

“Eh, itu…,” dokter itu tampak bingung menjawab.

“Kamu jatuh ke laut saat kita sekeluarga sedang berlibur ke Lombok,” sahut papa Rena, lalu berjalan mendekati dokter, “Rena akan dirawat satu hari lagi, besok dia akan pulang.”

“Tapi, Dokter Hendra, kondisi Nona Rena masih belum sehat,” tolak dokter itu.

“Dia akan dirawat di rumah,” balas papa Rena yang bernama Hendra tadi.

Tidak ada yang berani membantah ucapan pria itu lagi. Semua perintahnya di sini adalah mutlak. Karena Hendra Airlangga adalah direktur dari Airlangga Hospitals, perusahaan layanan rumah sakit terbesar di Indonesia.

...----------------...

Jangan lupa like dan comment yaa readers tercintaaa ❤❤

1
Ade Olif
knp bab nya ga bisa dibuka
iis juarsa
ditunggu up nya author 😊
siti nurkhasanah
lanjutkan Thor keren ceritanya
Nitnot
dapet banget, othor sayang... lanjut yyyy
Nitnot
Luar biasa
Aliyah Rengat
mana lanjut an nya Thor
Ayu Dani
itulah realitanya hidup memang bgtu rena
Ayu Dani
lagian aneh banget si rena asli masa anak orang kaya males segala-galanya cuma main games aja kalo gue sih perawatan biar cantik gak gendut ya Thor wkwkwkwk/Grin//Grin//Grin/
Aliyah Rengat
Thor mana lanjut an nya
Nuryuniati Haryono
setuju banget.. biar p Hendra tambah geram... 😁😁
mentari
huft.. seandainya Nathan itu sebenarnya crazy rich yang cossplay jd artis. kira2 hendra gimana ya reaksinya.
Iis Kurniasih
Author ko Rena yg asli yg ada ditubuh Alisa tidak diceritakan..... bagaimana kehidupannya.... hrsnya diselipkan jg ceritanya Author..... 💕
Caca Lavender: di chapter belakangan ya kak...
total 1 replies
Iis Kurniasih
/Rose//Heart/
alina@
menarik. berharap Nathan nya ada indentitas tersembunyi yang membuat kalah telak 2 keluarga.
Ayu Dani
ngeselin banget apa gunanya coba ternyata sama lemahnya ngeselin dech
Ayu Dani
dasar rena bego pantesan nsif orang otaknya isinya main games Mulu
buat Alisa semangat nikmati hidup jgan kya yg ono nya
Ayu Dani
naif sekali hidup rena pdhl kehidupan asli banyak yg mendambakan hidup bergelimang harta lah ini cm d suruh belajar sekolah sm merubah penampilan mlah .....haddew
Yogi Hasbulah
jangan bilang ini tanda 2 mau balik ketubuh masing-masing
Caca Lavender: tunggu chapter selanjutnya ya kak...
total 1 replies
Weldien Juntak Sasada Part II
terbalik itu thorr.. Alisa untuk jiwa Rena yg di tubuh Alisa dan Rena untuk jiwa Alisa yg di tubuh Rena..
Caca Lavender: gitu deh kak pokoknya, author jg jd bingung huhu... yg penting ngerti lah ya maksudnya
total 1 replies
Siesca Anwar
bagus 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!