NovelToon NovelToon
CINTA BERBALUT EGO

CINTA BERBALUT EGO

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / nikahmuda / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:17.2k
Nilai: 5
Nama Author: Roslaniar

“Kak, ada yang ingin saya omongin,” Alisha sengaja menunggu Arkana agar tak ada kesalahpahaman di kemudian hari. Biarlah dijalan ia sedikit ngebut agar tidak telat ikut ujian.

“Lain kali aja, aku ada meeting pagi-pagi. Lakukan saja apa yang menurutmu baik aku setuju,” Arkana tak sarapan dan hanya meminum juice yang disiapkan oleh bi Sona.


Kepoin yuk cerita seru mereka. Kisah Faisal Arkana Kaif dan Alisha Mahalini yang dikemas dalam kisah "CINTA BERBALUT EGO"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CBE # 2 》》 SELAMAT DATANG, KAWAN

Sesuai dengan perkiraan pak Ahmad, akhirnya mereka tiba saat menjelang adzan subuh di depan pintu gerbang pesantren Al-Hasan. Sejenak Alisha terdiam, dari luar sepertinya pesantren tersebut tidak terlalu menakutkan. Terlihat dari pintu gerbangnya yang dipenuhi kaligrafi yang entah apa artinya dan terlihat sedikit lebih modern dari pesantren yang pernah ia baca diberbagai artikel.

‘Aku pasti bisa keluar dari sini secepatnya,’ Batin Alisha yakin.

“Jangan diam aja, ayo turun.” Mama Alice menatap putrinya yang masih duduk dengan tenang dijok belakang.

“Iya ma, bentar.” Rupanya mobil sudah melewati pintu gerbang dan berhenti persis di depan teras rumah pemilik pesantren.

Saat mobil mereka berhenti, seorang pria paruh baya lengkap dengan sorbannya di dampingi oleh seorang pria muda berdiri di depan pintu rumah tersebut. Alisha bisa menebak dengan jitu jika pria paruh baya tersebut adalah pemilik pondok pesantren sekaligus sahabat papanya.

“Selamat datang kawan, acara kenalannya nanti aja keburu shalat subuh,” Pak Kiyai langsung mengajak tamunya untuk shalat berjamaah di mesjid pesantren.

“Ayo Al, kita shalat dulu,” Mama Alice kembali membuka pintu mobil dan mengambil mukenah yang memang sengaja di siapkan di mobil agar bisa shalat di mesjid mana saja kala mereka sedang berada di luar dan waktu shalat tiba.

“Al menunggu di mobil aja ma, masih ngantuk dan capek,” Alisha membalikkan badannya ingin kembali merebahkan diri di mobil.

Pria muda yang sejak tadi tak bersuara kini mendengus melihat tingkah gadis itu. Pantas saja orang tuanya membawanya ke pesantren, ternyata anaknya susah diatur. Shalat subuh saja malas, mau jadi apa gadis itu. Pria muda itu berjalan terlebih dahulu menuju mesjid. Ia akan memimpin shalat subuh.

Suara adzan subuh kini terdengar dengan jelas, dan Alisha serta mama Alice telah berada di dalam mesjid pesantren bergabung dengan para santriwati untuk bersama-sama melaksanakan shalat subuh. Meskipun sempat terjadi drama antara mama Alice dan Alisha namun keduanya memasuki mesjid tepat waktu.

Kehadiran keduanya cukup menarik perhatian para santriwati karena wajah keduanya yang berbeda dengan penduduk lokal. Wajah mama Alice yang memang seratus persen bule dan wajah Alisha merupakan perpaduan kecantikan mama Alice dan ketampanan pak Ahmad membuatnya terlihat sangat menonjol dibandingkan wajah ayu para santriwati.

Hingga shalat subuh dan tausiah singkat selesai Alisha masih penasaran dengan suara merdu imam shalat subuh. Mama Alice dan Alisha lalu keluar dari mesjid dengan diiringi tatapan para santri yang penasaran dengan keberadaannya. Keduanya berjalan menuju rumah pemilik pesantren sementara para pria mungkin sudah berjalan lebih dulu.

“Ma, kok terasa jauh ya padahal tadi jarak mesjid dengan rumah pak Kiyai dekat. Kita gak kesasar kan ?” Alisha ragu dengan jalan yang mereka lewati. Suasana masih agak gelap maklum lokasi pesantren dipenuhi banyak pohon-pohon. Apalagi rumah pak Kiyai Somad terpisah dari lokasi pesantren.

“Tadi kita setengah berlari Al, karena takut ketinggalan shalat subuh,” Mama Alice menatap putri cerewetnya. Hampir setiap hari mereka berdebat dengan pemicunya hanya hal sepele.

“Cepetan ma, gak usah menatapku kayak gitu. Aku masih capek bin lelah, butuh istirahat panjang,” Salah satu keajaiban Alisha di samping kecerdasan dan kenakalannya adalah suka membesar-besarkan sesuatu yang berhubungan dengannya alias super lebay.

“Jangan bikin malu papa sama mama, Al. Kita saat ini berada di lingkungan pesantren, jaga sikap dan bicaramu,” Mama Alice tak henti-hentinya selalu mengingatkan Alisha. Entah bagaimana jadinya nanti ketika putrinya itu menuntut ilmu di pesantren tersebut.

Setelah misuh-misuh sepanjang jalan menuju ke rumah utama, akhirnya Alisha menarik napas lega. Mereka kini sudah berada di ruang tamu rumah pak Kiyai Somad dan ibu Nyai Hasna.Teh hangat dan cemilan sudah menanti mereka.

“Jadi cah ayu sudah siap mondok di pesantren ?” Bu Nyai Hasna bertanya dengan lembut pada Alisha.

“Nama saya Alisha, bu. Bukan Cah ayu, “ Alisha tak terima namanya diganti seenaknya oleh orang lain. Sementara yang lain tertawa kecuali mama Alice yang juga tak mengerti arti kata cah ayu.

“Sayang, maksud bu nyai adalah bocah ayu, sapaan untuk anak gadis yang cantik. Bukannya mengganti namamu,” Pak Ahmad tak ingin putrinya mengomel karena merasa namanya diganti.

Semua tertawa mendengar kata-kata Alisha kecuali pria tampan yang sejak tadi hanya diam dan sepertinya tak tertarik dengan pembicaraan eyang dan tamunya. Arkana hanya ingin jam segera menunjukkan pukul 08.00 agar ia segera mengajar dan kembali ke ibukota. Marina tak segan-segan menyusun berkas diatas mejanya.

“Mari silahkan dinikmati kudapannya, kalian perjalanan jauh kemari tentu lelah dan butuh penghangat perut sebelum sarapan,” Kiyai Somad mempersilahkan pak Ahmad dan keluarganya menikmati cemilan yang sudah disiapkan oleh istrinya.

“Oh ya, kenalkan cucuku yang kebetulan sedang berkunjung sekaligus mengajar IT pada anak-anak santri dan santriwati. Namanya Faisal Arkana Kaif, orang-orang di pesantren memanggilnya Gus Faisal entah siapa panggilannya diibukota tapi kalau aku lebih suka memanggilnya Arkana,” Kiyai Somad terkekeh memperkenalkan cucunya di sela-sela menikmati kudapan khas pesantren.

“Disini diajarkan IT juga pak Kiyai ? Wah asyik nih pesantren.” Mata Alisha berbinar mendengar ucapan pak Kiyai. Mungkin hanya mata pelajaran ini yang ia sukai di pesantren. Lebih tepatnya ia bisa berselancar dengan bebas dan terhubung dengan teman-temannya di luar negeri.

Mama Alice menatap pak Ahmad khawatir, ia mengenal putrinya berikut kelakuannya dengan baik. Namun tentu saja mereka tak mungkin memberitahukan keahlian putrinya. Demi keamanan Alisha, biarlah hal itu menjadi rahasia mereka.

“Alisha suka IT ? Kebetulan sekali Kaif juga sangat menguasai IT dan untuk kemajuan para santri maka ia akan berkunjung secara rutin setiap hari jumat hingga minggu untuk berbagi ilmu.” Tukas pak Kiyai Somad tersenyum lebar begitupula dengan bu nyai Hasna.

“Suka pak Kiyai, Alisha sangat meminati bidang tersebut, “ Diam-diam mama Alice menarik napas lega mendengar jawaban putrinya.

“Ya sudah, kebetulan hari ini jumat jadi setelah jumatan nanti kelas IT di mulai,” Pak Kiyai Somad sangat antusias sementara Faisal Arkana Kaif hanya diam dan menatap datar Alisha. Entah apa yang dipikirkan pria muda itu.

“Maaf pak Kiyai dan bu Nyai, boleh kan aku istirahat ? Agar bisa konsetrasi belajar nantinya.” Alisha melirik pria muda dengan wajah datarnya yang sama sekali tak enak dipandang.

“Tentu saja boleh nak. Silahkan istirahat yang cukup di kamar.” Bu Nyai Hasna segera berdiri untuk menunjukkan kamar tamu. Mama Alice hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah putri semata wayangnya.

Seketika rasa kantuk Alisha semakin mendera kala melihat kasur empuk dan bantal yang seakan melambai-lambai memanggil dirinya untuk segera berlayar ke pulau mimpi. Alisha memang salah seorang gadis yang selalu menuruti keinginan matanya jika butuh dipejamkan. Bu Nyai Hasna hanya bisa tersenyum melihat tingkah Alisha. Sangat menggemaskan baginya.

1
neng ade
ternyata Alex sang pewaris perusahaan yg di rebut oleh Sanays.. Alisha memang luar biasa.
neng ade
buat hati Alisha berpaling pada Arkana lagi ya thor..
neng ade
aku setuju jika Alex dgn Tari dan Arkana dgn Alisha kembali..
neng ade
Tari sm Alex sedangkan Alisha sm Arkana .. udh lah begitu aja thor jodoh nya
Rondhoh tul janah
selalu semangat
Rondhoh tul janah
cepet satukan mereka dong thoooor
neng ade
kembali aja lagi sm Arkana .. tak ada salah nya menjalin hubungan kembali.. karena kegagalan itu bkn di sebabkan oleh perselingkuhan itu dikarenakan ego masing2 terlalu tinggi
Rondhoh tul janah
kenapa gak sama Arkan aja sih alisha🤦🤦🤦🤦
neng ade
wah .. parah nih Tari sampe di bilang ga ada bekas pesantren nya .. lalu gimana ya dngn Melan .. aku berharap aja jika Alex berjodoh sm Tari dan Arkana sm Alisha 😁😍😍
neng ade
senang nya bisa bertemu lagi dngn teman seperjuangan wkt berada di pesantren ..
Ros Jenita
lanjut ka
Ros Jenita
ka knp berhenti di tengah jalan ga ada kelanjutan tamat nya/Frown/
Indri Yani
lanjut Thor
neng ade
semoga Alisha dan Arkana bisa bersatu kembali ..
neng ade
semoga Arkana dan Alisha cepat di pertemukan .. jika memang berjodoh pasti kedua nya akan bersatu kembali .. semoga aja
neng ade
tak sabar ingin melihat Arkana dan Alisha bertemu.. gimana reaksi nya Arkana jika tau dokter Alin itu adalah Alisha 😁
neng ade
Alex benar sekarang Arkana bnyk berubah setelah kecelakaan dan kepalanya di belah sm dokter Alin .. 😁😍
neng ade
semoga takdir. bisa menyatukan. kembali mereka berdua yg sebenarnya sama2 saling mencintai hanya karena ego masing2 terlalu tinggi.. jadi nya mereka tak sadar diri klo cinta udh ada di hati masing2
neng ade
setelah 6 thn berlalu dan Arkana mengalami kecelakaan .. semoga setelah diselamatkan pribadi nya akan berubah menjadi sosok yg lebih bisa menghargai perasaan orang lain dan tak bersikap sombong dan arogan lagi
Rondhoh tul janah
emang kalo jodoh tak kan lari kemana/Heart/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!