NovelToon NovelToon
Istri Palsu

Istri Palsu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yayalifeupdate

Zhefinca yang dua tahun telah menikah dengan Giovano, ia hanya bertemu satu kali saat pernikahan, dan setelah itu keduanya hidup dengan masing-masing namun status tetap menjadi suami istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayalifeupdate, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Business Trip or Honeymoon?

Siang ini Giovano dan Zhefinca sudah berada di hotel tempat mereka menginap selama satu minggu kedepan.

 

Ting! Pintu Lift terbuka.

 

Rosa dan Willy baru saja keluar dari lift, mata Rosa terbelalak ketika melihat Zhefinca berada di samping Giovano dan terlihat begitu cantik.

 

“Ariel, ternyata kamu ikut” sapa Rosa.

 

“Iya” jawabnya santai.

 

Sementara Giovano dan Zhefinca segera masuk ke dalam lift dan menuju ke kamarnya.

 

“Jadi ini alasan kamu bawa aku” tanya Zhefinca.

 

“Iya. Aku gak mau ada salah paham diantara kita. Dan aku tahu kamu bisa menghadapi Rosa dengan mudah”

 

Seperti mendapat angin surga, dukungan dari suaminya tidak akan Zhefinca sia-siakan begitu saja. Selama Giovano mendukungnya, ia tidak akan pernah ragu untuk melawan Rosa.

 

Di dalam kamar, Giovano sedang fokus dengan laptopnya. Dia ingin segera menyelesaikan proyek ini lalu mengakhiri kerja samanya dengan Willy untuk menutup akses, agar Rosa tidak memiliki celah.

 

Sementara Rosa terlihat begitu kesal setelah mengetahui jika Giovano ternyata membawanya ikut serta dalam perjalanan bisnis kali ini.

 

“Padahal dulu dia gak pernah ajak aku. Tapi sekarang, dia bawa istrinya kemana-mana” batin Rosa.

 

“Lalu, apa rencana kamu setelah ini Rosa?” tanya Willy.

 

“Hmm, kita tunggu acara dinner besok. Pasti aka nada celah disana”

 

Willy mengangguk pelan, ia mengerti apa yang akan direncanakan oleh Rosa. Willy akan tetap mendukung Rosa sepenuhnya, karena kesempatan mendekati Rosa mungkin tidak akan datang dua kali.

 

Setelah makan siang, Rosa dan Willy kembali ke hotel. Sebelum naik, Rosa bertanya kepada respsionis berada di kamar berapa kah Giovano dan istrinya. Dan setelah mendapatkan informasi itu, Rosa tersenyum puas dan kembali ke kamarnya.

 

“Gio, kita lihat seberapa peduli kamu” ujarnya dengan senyum sinis.

 

.

.

 

Disaat Rosa tengah sibuk dengan segala rencananya, Giovano dan Zhefinca justru seperti sedang bulan madu. Mereka menghabiskan waktu di kamar dengan, mengisi setiap sudut dengan triakan dan desahan Zhefinca yang terdengar begitu indah di telinga Giovano.

 

Hingga matahari terbenam, Giovano dan Zhefinca belum juga keluar dari kamar. Mereka hanya makan menggunakan layanan fasilitas kamar, yang membuat Rosa begitu marah karena dia tidak mendapati Giovano dan Zhefinca keluar dari kamarnya.

 

“Apa saja yang mereka lakukan sampai gak keluar sama sekali” gerutu Rosa.

 

Rosa sudah memberikan uang kepada Resepsionis untuk menginfokan apa saja kegiatan Giovano bersama istrinya, dan resepsionis pun dengan senang hati memberikan informasi tersebut karena uang yang diberikan Rosa cukup banyak bagi mereka.

 

Ting! Ponsel Rosa berdering.

 

“Kamar 812 meminta petugas kebersihan membersihkan kamarnya Bu” – Resepsionis

 

“Sial! Bisnis trip pun mereka jadikan ajang honeymoon” ucap Rosa.

 

Sementara Zhefinca menunggu kamar di bersihkan di restoran hotel, dia menunggu bersama Giovano sambil menikmati makanan yang mereka pesan.

 

Giovano terlihat begitu posesif, bahkan ketika memegang ponsel, ataupun sedang menelpon, tangan lainnya tidak pernah lepas dari pinggang istrinya.

 

Tangan itu seolah mengisyaratkan jika wanita itu adalah miliknya.

 

Zhefinca seperti sudah terbiasa dengan sikap Giovano, dia sudah bisa menerima segala bentuk ikatan dari suaminya tersebut.

 

“Kenapa tidak makan?” tanya Giovano menatap istrinya.

 

“Makan, kamu masih sibuk. Masa aku makan sendirian”

 

Tatapan Giovano benar-benar membuat iri pengunjung restoran lain. Wanita yang cantik dengan tubuh yang ideal, bersama laki-laki yang sangat tampan dengan badan tinggi tegapnya.

 

Informasi itu disampaikan oleh resepsionis kepada Rosa, sehingga membuat Rosa merasa tidak terima. Dia segera turun menuju restoran dengan baju hitam ketat yang memamerkan lekuk tubuhnya.

 

Kedatangan Rosa, juga memicu perhatian pengunjung. Mata laki-laki menatap tajam, memperhatikan lekuk tubuh Rosa yang begitu menggoda. Namun untuk pengunjung perempuan, mereka lebih membandingkan paras diantara Zhefinca dan Rosa.

 

“Ariel jauh lebih cantik”

“Iya, lebih muda”

“Mereka bukannya pernah terlibat cinta segitiga”

“Iya aku sudah nonton filmnya”

“Oh jadi ini Rosa si pelakor gak tau diri itu?”

“Iya benar”

 

Bisikan-bisikan itu terdengar di telinga Rosa, tapi Rosa tetap bersikap santai sambil menikmati makanannya.

 

Sementara dimejanya, Zhefinca dan Giovano seolah tidak menganggap keberadaan Rosa. Mereka fokus dengan makanan, dan setelah selesai makan keduanya meninggalkan restoran tersebut.

 

Saat berpapasan dengan Willy, dia menatap Zhefinca yang terlihat begitu cantik. Karena tadi siang saat ia berpapasan, Zhefinca tengah menggunakan masker sehingga Willy tidak bisa melihat seperti apa paras istri Giovano.

 

“Cantik sekali” batin Willy.

 

Giovano tersenyum smirk menatap wajah Willy yang terlihat begitu tergoda ketika menatap istrinya.

 

Sementara Giovano begitu menyukai cara Zhefinca menghadapi orang-orang disekitarnya, yaitu dengan gaya yang begitu elegan.

 

.

.

 

Pagi ini Giovano sudah berada di kantor tempat ia bersama Willy dan tim akan kembali membahas proyek terakhirnya. Dan tidak di sangka, jika Rosa ikut bersama Willy sebagai sekretaris pribadinya.

 

Giovano hanya tersenyum sinis melihat keputusan Willy yang begitu bodoh mencampurkan urusan bisnis dengan pribadinya.

 

“Pak Gio, selamat karena sudah berhasil mendapatkan tender” ucap salah seorang koleganya.

 

“Terimakasih Pak”

“Luar biasa Pak Gio, Citra Pak Gio setelah ini juga akan meningkat pastinya. Karena banyak sekali yang ingin memenangkan tender ini, termasuk rival Pak Gio”

“Benar Pak, tapi kami akan tetap bersaing secara sehat”

 

“Kami ada di pihak Pak Gio. Kapan pun Pak Gio butuh bantuan, kami siap”

“Terimakasih Pak Jimmy dan Pak Rian.”

 

Giovano akan semakin waspada dengan munculnya Rosa disamping Willy, karena Rosa bisa menjadi obyek yang akan menghancurkan dirinya jika dia dan Zhefinca lengah.

 

Bukan Rosa yang ia hawatirkan, melainkan Willy. Willy akan melakukan apapun untuk wanita yang ia sukai, termasuk menggunakan cara yang tidak benar.

 

Setelah rapat, Giovano segera menghubungi istrinya untuk memastikan Zhefinca baik-baik saja di hotel.

 

Aku di pool sayang, berfikir planning kedepan. Aku harus ngapain, atau mau break” – Zhefinca

“Break juga ide bagus, karena kamu akan dirindukan pastinya” – Giovano

“Terus, aktifitasku apa selama di rumah?” – Zhefinca

“Ikut aku kerja” – Giovano

“Pasti akan sangat melelahkan melayani suami buasku ini, yang sepertinya tidak pernah merasa kenyang” – Zhefinca

 

Rosa yang melewati samping Giovano tersentak mendengar apa yang dibicarakan oleh Zhefinca.

 

“Tubuh kamu, sulit diabaikan sayang” – Giovano

“Kamu ini. Ya sudah, kamu lanjutkan dulu meetingnya” – Zhefinca

 

Tut! Telepon dimatikan.

 

Bibir Giovano tersenyum tipis menatap layar ponselnya, dia kembali teringat dengan hal-hal yang sudah ia lakukan bersama istrinya.

 

Reaksi itu membuat Rosa merasa semakin jauh dari Giovano. Karena ketika bersamanya, tidak setiap hari Giovano akan meminta Rosa datang kepadanya.

 

“A-apa karena Gio orang yang pertama, makanya Gio begitu tergila-gila” ucap Rosa dengan bibir bergetar.

 

Rosa sudah terlambat menyadarinya, jika sebenarnya dia memang mencintai Giovano.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!