Adik kandungnya, Chantika tiba-tiba saja berubah sifat. Merebut pria yang dicintainya, memonopoli cinta kedua orang tua mereka, setiap usaha yang dipegang adiknya selalu berhasil.
Hingga, pada suatu saat Chantika entah kenapa berusaha membunuh Violetta.
Dalam kematian yang hampir menjemputnya, banyak tanda tanya dalam diri Violetta.
Bagaimana pun dia berusaha tidak akan dapat menyaingi Chantika? Mengapa kekasihnya lebih mencintai Chantika? Mengapa dunia ini begitu tidak adil?
Namun.
Tiba-tiba saja layar berisikan tulisan terlihat di hadapannya. Dilengkapi seorang pemuda dengan pakaian aneh.
"Protagonis telah ditemukan dalam keadaan hidup, siap melayani."
"Ka...kamu siapa?"
"Mulai hari ini anda adalah host yang saya layani. Saya adalah sistem perbaikan dimensi."
Dunia yang ditempati Violetta adalah dunia novel. Dengan Violetta yang merupakan protagonis. Sedangkan Chantika memasuki dunia novel dan merubah cerita seenaknya.
Pertarungan antara penjelajah dan protagonis dimulai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Undangan
Opini kini benar-benar berubah. Orang-orang berbisik-bisik, benar apa yang diucapkan Violetta. Sudah pasti orang yang dijuluki pangeran es oleh para fans-nya ini adalah sahabat baik atau pacar Violetta.
"Galan apa kamu ingin masuk industri hiburan?" Tanya Violetta.
"Saya hanya membantu anda mempromosikan butik ini." Sebuah jawaban dengan bahasa formal, benar-benar menunjukkan pesona bangsawan bermartabat.
Orang seperti ini adalah g*igolo? Beberapa wanita kaya yang memang ingin membuat seragam arisan di tempat ini melangkah mendekat.
"Kalau dia benar-benar g*igolo, aku rela membelikan rumah mewah dan mobil untuknya. Uang bulanan 300 juta rupiah." Salah seorang wanita berucap.
"Tidak mungkin dia g*igolo. Kontrak dengan star entertainment sudah pasti akan sukses diorbitkan. Tapi dia menolak? Dia tipeku."
"Hus! Dia calon suamiku. Tinggal duduk manis di rumah, menungguku pulang bekerja. Wajahnya akan menjadi penghapus rasa lelahku."
Violetta berusaha tersenyum benar-benar berusaha. Hanya sedikit cemburu, sebenarnya tidak sedikit. Tapi benar-benar menyimpan rasa cemburunya. Menghela napas, besok Galannya tersayang tidak akan dapat dilihat orang lain lagi.
"Dia benar-benar pria penghibur! Aku sudah menasehati kakakku---" Kalimat Chantika disela.
"Bacot..." Satu kata penuh senyuman."Chantika sayang kamu tau bukan, bagaimana jenius biola sepertiku bisa mem-plagiat karya seorang amatir sepertimu. Itu karena kamu tidur dengan tunanganku. Sebagai bentuk balas dendamku yang gagal."
"Bohong! Kamu berbohong!" Chantika yang emosional menunjuk ke arahnya.
Sedangkan Violetta mendekat, sedikit menunduk kemudian berbisik di leher Chantika."Berbohong? Hanya kamu yang tau bukan? Semua orang tidak akan tau...jika kamu plagiator sesungguhnya."
Violetta menyeringai menjauh. Pupil mata Chantika bergetar, begitu sulit menghadapi protagonis wanita, dirinya tidak menduga segalanya. Tidak! Dirinya sudah mengetahui alur novel. Mengetahui masa depan hal-hal yang akan terjadi.
"Dan... adikku tercinta. Aku membeli tanah butik ini lebih dulu daripadamu. Mengganti konsep juga, bukankah kamu baru kemarin mengganti konsep?" Violetta terdiam berfikir sejenak."Pecundang tetaplah pecundang bukan?"
Chantika bangkit, hendak menampar Violetta. Tapi, Violetta terlihat tetap tenang kala Galan mencengkeram pergelangan tangan Chantika.
"Nona Chantika mohon segera meninggalkan butik ini. Jangan membuat keributan." Kalimat penuh senyuman, tapi entah kenapa cengkraman begitu menyakitkan.
Chantika menarik tangannya cepat."Ibu ayo kita kembali." Ucapnya mengetahui situasi sudah tidak menguntungkan mereka.
"Ibu menyesal sudah melahirkanmu." Dania menatap tajam ke arah putrinya.
Kerumunan yang pada awalnya terbentuk kembali memilih pakaian. Ada juga yang ingin berfoto dengan Galan. Presenter dari dua stasiun TV swasta berebut ingin mengadakan wawancara khusus padanya. Tapi seperti sebelumnya, pemuda berambut putih panjang yang melangkah. Kembali duduk di kursi pianonya, tangannya bergerak cepat, mengcover beberapa lagu. Suara yang terdengar benar-benar dapat mengalihkan dunia semua orang.
Hal yang membuat Violetta tertegun diam sejenak. Bunga snow drop, memang seperti dirinya. Pemuda yang bagaikan memberikan pengharapan akan datangnya musim semi.
***
Menatap ke arah layar transparan cukup kesal. Hanya mendapatkan penambahan dua poin, andai saja dirinya dapat menampar Chantika sekali saja. Sayangnya ada banyak kamera, dirinya tidak memiliki uang untuk menyewa pengacara jika terjerat tuntutan hukum.
Membaca buku besar keuangan butik. Gaji desainer dibayar berdasarkan pakaian yang terjual. Maka dirinya memilih mentransfer gaji desainer 3 hari sekali.
Menghela nafas, tanpa karyawan pengusaha tidak akan mendapatkan keuntungan. Tanpa pengusaha karyawan sulit mendapatkan penghidupan. Jadi sejatinya saling memerlukan.
"Galan..." panggilnya.
"Ya...nona..." Pemuda yang menyajikan makanan untuk Violetta.
"Siapa Derry? Kamu mempunyai data tentangnya?" Tanya Violetta penasaran setengah mati.
"Untuk informasi tentang seseorang nona harus menukarkan 10 poin." Kalimat yang diucapkan Galan penuh senyuman.
"Benar-benar pelit!" Cibir Violetta menatap sengit. 10 poin, total poinnya saat ini adalah 22 poin. Jika ditukarkan bagaimana dapat menekan opsi bantuan sistem. Tidak! Dirinya harus bertahan untuk tidak menukarkan poin sementara waktu ini.
Pemuda berambut putih yang selalu memiliki jalan memutar untuk mempengaruhi jalan fikiran seseorang."Namun, dari amplop dan kertas undangannya terlihat mewah. Saya sarankan nona untuk mencari tau."
"Apa jika aku tau, aku akan menjadi orang kaya?" Tanya Violetta antusias, biasanya saran dari Galan akan membimbingnya pada hal baik.
"Mungkin saja." Sebuah jawaban singkat dari Galan.
Violetta berusaha tersenyum benar-benar berusaha. Jawaban yang ambigu lagi, tapi dirinya pernah mendengar nama ini. Entah kapan, apa saat menemani Sebastian menghadiri perjamuan dulu?
Tangannya gemetar benar-benar ragu untuk menekan opsi pencarian informasi. Ingin menangis rasanya, mengumpulkan poin begitu sulit tapi mengabiskannya begitu mudah. Matanya sedikit melirik ke arah Galan, berharap untuk mendapatkan petunjuk, sedikit saja.
Siapa tau raut wajah pemuda itu berubah, hingga dirinya tahu ini informasi berguna atau tidak. Tapi, tidak ada petunjuk sama sekali, raut wajah Galan tidak berubah hanya tersenyum seperti seseorang tidak berdosa.
"Kamu jahat..." Gumam Violetta, pada akhirnya menekan opsi pencarian informasi.
Seluruh biodata seseorang bernama Derry terlihat, berserta lengkap dengan fotonya.
Nama: Derry Pramana
Usia: 68 tahun
Jabatan: Komisaris Pramana Group
Golongan darah: O negatif
Alergi: Buah strawberry
Hobi: Mengumpulkan perangko langka
Hanya memiliki satu anggota keluarga resmi Roy Pramana. Seorang pensiunan tentara berusia 98 tahun.
Tidak hanya itu berbagai informasi lain didapatkannya. Termasuk informasi tentang anak Derry yang telah meninggal.
"Apa maksudnya anggota keluarga resmi?" Tanya Violetta tidak mengerti.
"Itu artinya ada anggota keluarga lain yang tidak tercatat. Dalam artian anggota keluarga tidak resmi. Bisa jadi karena resmi secara administrasi dikeluarkan dari kartu keluarga. Atau anggota keluarga yang belum ditemukan keberadaannya." Jawaban pelan dari Galan, mengelap sudut bibir Violetta yang kotor oleh saus barbeque.
"Derry Pramana..."gumam Violetta mengingat betapa besarnya perusahaan Pramana Group. Dapat dikatakan jika menjalin hubungan baik dengan Derry Pramana dirinya dapat lepas sepenuhnya dari kekuasaan kedua orang tuanya. Bahkan mungkin dapat memiliki status sosial yang setara dengan Sebastian.
Tersenyum-senyum sendiri, tapi dengan cepat Violetta menggeleng. Tidak mungkin menjalin hubungan baik, kecuali dirinya wanita penggoda dan Derry Pramana adalah kakek-kakek mes*um.
Masih memegang kartu undangan, menghela napas, membangun relasi juga merupakan hal yang baik.
Sejenak senyuman di wajah Galan memudar tanpa disadari oleh Violetta. Perlahan kembali tersenyum, mungkin misi kali ini tidak akan berakhir sesuai harapan. Tapi akan ada jalan untuk kebahagiaan nonanya bukan?
***
Sedangkan di tempat lain, undangan serupa didapatkan oleh Dania. Dirinya terdiam sejenak bersandar pada sandaran sofa.
Ini menyebalkan, Violetta hanya akan menjadi penghalang bagi Chantika. Chantika anak dari pria yang dicintainya. Berbeda dengan Violetta, hanya anak yang lahir karena wasiat pengambilan harta warisan.
"Chantika sayang...jangan menangis lagi ya? Ibu berjanji semua yang terbaik akan menjadi milikmu. Bukan milik wanita murahan itu (Violetta)."