Arnetha Julia Richardo adalah seorang putri tunggal dari pengusaha kaya. Hidupnya sempurna, ayahnya seorang pengusaha kaya dan ibunya adalah seorang kepala rumah sakit besar. Hidupnya tak ada kekurangan apapun baik materi ataupun kasih sayang.
Arnetha biasa dipanggil Arne oleh teman-temannya. Arne juga memiliki sahabat bernama Aini, mereka adalah teman sekelas yg cukup akrab. Disisi lain, Arne juga memiliki kekasih tampan dan populer bernama Boy. Mereka sudah berpacaran sejak bangku SMA.
Suatu hari, Boy memutuskan hubungannya dengan Arne dan malah melamar Aini. Bukan hanya itu pula, saat pulang ke rumah, ada Aini dan ibunya Marta yg ternyata adalah simpanan ayahnya. Sejak hari itu, Arne dan mamanya Jeny pergi dari rumah karena diusir oleh ayahnya Arne, Richardo.
Bukan hanya hati Arne yg terluka tapi juga keluarganya hancur karena ayahnya yg mengkhianati mereka. Bagaimana Arne melewati kehidupannya yg pilu?? Dapatkah Arne menemukan belahan jiwanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.2 Awal Kecurigaan
Arne pun menjalani hidupnya dengan amat sangat lancar. Meski jatuh cinta dan menjalin hubungan, prestasinya tak terganggu sama sekali. Dan Arne berhasil masuk ke universitas kedokteran incarannya.
Berbeda dengan Boy yg masuk jurusan bisnis sama dengan Aini. Dengan begitu Aini akan lebih sering melihat Boy tanpa adanya Arne. Tapi Boy masih menunjukkan kesetiaannya pada Arne.
Kedua orang tua Arne dan Boy pun tahu kalau anak-anaknya menjalin hubungan asmara. Dan mereka tak menghalangi sama sekali asalkan mereka tak buru-buru menikah, karena keduanya harus fokus pada masa depan masing-masing.
Arne pun menikmati masa kuliahnya yg menegangkan sekaligus menyenangkan. Kehidupannya pun semakin sibuk setelah masuk kuliah. Jadwalnya yg padat dan ada banyak buku yg harus Arne pelajari.
Sementara Boy hidupnya lebih santai dan tak terlalu menggebu-gebu di awal. Boy pun jadi mengenal Aini karena sahabat Arne. Keduanya juga sering mengobrol saat ada bahasan pelajaran di kelas mereka.
Arne pun menikmati semuanya dan masa mudanya dengan penuh semangat. Tapi berbeda dengan Richardo yg gelisah memikirkan penerus bisnisnya selanjutnya. Karena Arne sudah jelas tujuannya sejak awal menjadi seorang dokter. Richardo dan istrinya juga sudah tua dan tak mungkin memiliki anak lagi.
Richardo pun teringat pada anaknya yg lain dari wanita simpanannya, Martha. Tapi akan sangat beresiko jika putrinya yg lain yg mewarisi semua miliknya. Terlebih ayahnya Jakson hanya akan setuju jika warisannya jatuh ke tangan Arne.
Dan setahunya dari Martha putrinya yg lain sedang mengambil mata kuliah bisnis. Semuanya sudah sesuai hanya saja putrinya itu tidak sah secara hukum. Dan Jakson pasti akan menentangnya selagi masih hidup.
Richardo pun mendatangi Martha di sebuah tempat yg privat. Mereka pun melepas rindu di sebuah hotel mewah.
"Sayang, aku merindukanmu.." ucap Martha.
"Aku juga, tapi kau tahu kan keadaan kita sulit." ucap Richardo.
"Sampai kapan aku hanya akan jadi simpananmu?" tanya Martha.
"Aku tak bisa menceraikan Jeny, kau tahu kan ayahku sangat menyukainya." ucap Richardo.
"Tapi putri kita Aini bagaimana? kau itu hanya memikirkan putri Jeny saja." ucap Martha.
"Martha bersabarlah, aku juga berniat mewariskan bisnisku pada Aini.. apalagi Arne hanya ingin jadi dokter." ucap Richardo.
"Tapi Aini bukan anakmu secara hukum.. bagaimana bisa?" tanya Martha.
"Aku akan memikirkan caranya, tapi kau hanya perlu pastikan kalau Aini hidup dengan berkecukupan terutama pendidikannya." ucap Richardo.
"Sampai kapan kau hanya akan memberi kami uang, kami juga butuh kepastian." ucap Martha menangis.
"Hei.. Martha dengarkan aku, aku berjanji kita akan bersatu meski harus meninggalkan Jeny." ucap Richardo.
"Benarkah? kau bersungguh-sungguh?" tanya Martha.
"Iya sayang.. aku janji." ucap Richardo.
"Baiklah.." balas Martha.
"Dan aku punya hadiah kecil untukmu." ucap Richardo memberikan sekotak hadiah berupa kalung berlian yg cantik.
Tentu saja Martha tak akan menolaknya. Dan Richardo menghabiskan waktu bersama Martha, sementara Jeny hanya tahu kalau Richardo ada di luar kota dengan alasan bisnis.
.
.
Arne pun pulang kuliah malam itu dengan mobilnya. Gadis itu pun pulang larut karena ada beberapa tugas kelompok yg harus diselesaikan. Begitu pulang, Arne pun melihat Jeny yg sedang membaca buku.
"Sudah pulang sayang.." sapa Jeny.
"Sudah ma.. papa belum pulang?" tanya Arne.
"Papa sedang di luar kota mengurus bisnisnya.." ucap Jeny.
"Oh begitu, mama kok belum tidur? tidak menungguku kan?" tanya Arne.
"Sebenarnya mama belum bisa tidur karena kau belum pulang, meski Arne tidak mungkin berbuat hal aneh tapi tetap saja mama sedikit khawatir." ucap Jeny.
"Ahh.. mama.." ucap Arne memeluk Jeny.
Jeny pun menanyakan Arne makan malam, tapi putrinya sudah makan diluar dan memilih langsung istirahat di kamarnya.
Arne pun langsung mandi begitu masuk ke kamarnya. Setelah tubuhnya segar, barulah dirinya mengecek ponsel dan merapikan isi tasnya. Ponselnya yg mati pun ia charge dan saat menyala muncul banyak notifikasi dari kekasihnya Boy. Bahkan Boy menghubunginya beberapa kali karena ponselnya tak aktif.
Arne pun meminta maaf karena sibuk akhir-akhir ini. Dirinya juga dikejar oleh tugas yg menumpuk. Dan Boy berusaha untuk memaklumi itu semua. Tapi semenjak kuliah, Arne jadi sangat sulit ditemui. Bahkan mereka seminggu sekali pun jarang bertemu. Selama ini Arne hanya bisa dihubungi lewat ponselnya.
Begitulah hubungan mereka terasa hampa bagi Boy. Dirinya ingin bertemu kekasihnya saja sangat sulit. Bahkan sampai Boy harus menemui Arne di kampusnya hanya untuk mengajaknya makan bersama.
"Boy.." ucap Arne senang.
"Kau ini susah sekali dihubungi." ucap Boy.
"Maaf mata kuliahku sangat padat." ucap Arne.
"Yasudah, ayo kita makan." ucap Boy.
"Tapi.. " ucap Arne.
"Ada apa Arne?" tanya Boy.
"Aku ada tugas kuliah, tapi aku masih bisa menundanya.." ucap Arne tersenyum karena Boy tampak kecewa.
"Baguslah.." ucap Boy.
Mereka pun akhirnya makan bersama, dan bisa berbicara santai. Selama ini, Arne terlalu sibuk pada mata kuliahnya dan selalu mengabaikan Boy. Boy pun hampir habis kesabarannya karena Arne yg selalu sibuk belajar, padahal dari awal Arne bilang kalau fokus utamanya adalah kuliahnya dan karirnya.
Dan Boy berkata tak mempermasalahkan hal itu, tapi pada akhirnya Boy lah yg tak bisa menepati ucapannya dan mulai tak bisa menoleransi kesibukan Arne.
Seiring berjalannya waktu, komunikasi mereka pun semakin buruk. Dan tak jarang Boy bertengkar dengan Arne karena Arne selalu sibuk belajar. Saat Arne tengah bertengkar, Aini pun selalu jadi tempat curhat keduanya.
"Aku kesal dengan Boy.. padahal dia tahu kalau aku susah payah kuliah demi menjadi dokter yg baik." ucap Arne.
"Sudahlah Arne, mungkin Boy hanya sedang sensitif dan merindukanmu." balas Aini.
"Tapi dia tak sedang dekat dengan wanita di kampus kalian kan?" tanya Arne.
"Tidak sih, kau kan tahu kalau Boy itu hanya mencintaimu." balas Aini.
"Baguslah." ucap Arne.
"Tapi, Arne kalau aku boleh saran jika kalian sudah tidak cocok dan tidak bisa menerima satu sama lain itu hanya akan membuang waktu dan tenagamu.. padahal kau kan sudah jelas hanya mengejar impianmu.. harusnya Boy bisa mengerti." ucap Aini.
"Itu benar, padahal dia tahu hidupku hanya kuhabiskan untuk belajar dan menjadi seorang dokter." ucap Arne.
"Yah, sebagai sahabatmu aku hanya bisa mrmberimu saran kalau kau itu tak salah jika fokus pada kuliahmu." ucap Aini.
"Benar, aku sama sekali tidak salah, hanya Boy yg belum bisa mengerti." ucap Arne.
.
.
Sementara itu dilain waktu, Boy curhat dengan Aini soal masalah Arne. Dan Aini mengadu domba keduanya.
"Boy, Arne itu egois karena ambisinya yg ingin jadi dokter." ucap Aini.
"Iya dia memang egois bahkan sulit sekali aku bertemu dengannya. Tapi apakah Arne punya teman pria yg dekat dengannya? sebagai sahabat kau pasti tahu kan?" tanya Boy.
"Kalau teman pria pasti ada, tapi Arne itu kutu buku jadi pasti dia hanya fokus belajar. Kau harus tegas padanya agar dirinya sadar." ucap Aini.
"Kau terlihat kesal padanya.." ucap Boy merasa Aini aneh.
"Tentu saja kau kan temanku, kau itu Boy.. mahasiswa populer, tampan, dan berkharisma.. nilaimu juga bagus, tapi kenapa Arne menyia-nyiakanmu." ucap Aini.
"Jadi di mata gadis lain aku begitu." ucap Boy.
"Iya banyak gadis lain iri padanya.. harusnya Arne itu bersyukur kau menjadi kekasihnya dan memberikan waktunya untukmu." ucap Aini.
"Ucapanmu ada benarnya.. " ucap Boy.
Dan sejak itulah Boy sering bersama Aini, dan Aini banyak membohongi Boy soal Arne. Aini juga selalu memberitahu tentang kelemahan Arne pada Boy. Ditengah hubungan yg renggang dan adanya orang yg menghasut keduanya, mereka pun jadi lebih sering bertengkar daripada biasanya.
Keduanya saling menaruh curiga satu sama lain. Dan tak jarang bertemu hanya untuk bertengkar. Aini pun tersenyum senang karena berhasil membuat hubungan mereka renggang dan tinggal sedikit lagi dirinya akan melihat Arne berpisah dengan Boy.
.
.
Sementara Jeny mulai mencurigai gelagat suaminya yg aneh. Kesibukannya menjadi dokter di rumah sakit besar dengan jabatan tinggi pun membuatnya tak bisa mengamati suami dengan baik. Dan baru-baru ini, Jeny melihat jejak-jejak suaminya yg mencurigakan.
Jeny menemukan beberapa barang wanita di kantong jas Richard. Jeny pernah menemukan lipstik, jepit rambut, sampai anting. Jeny pun semakin menaruh curiga karena suaminya tersebut semakin sering dinas ke luar kota.
Hingga Jeny pun mulai bertindak dan menaruh alat pelacak di jam tangan suaminya yg tidak mungkin ketahuan. Sepulang kerja, Jeny pun melihat kemana saja suaminya pergi. Seharian suamianya ada di kantor dan saat jam pulang, Richard bilang akan rapat di luar kota besok pagi.
Jeny pun memantau arah gps yg terlihat di tablet miliknya. Suaminya pun malam itu memang menginap di hotel yg berada di luar kota. Jeny yg iseng pun mencoba membuntutinya. Lalu dirinya bertanya pada receptionis hotel soal suaminya yg menginap di hotel tersebut. Dan receptionis pun menjawab dengan jujur kalau tuan Richardo menginap bersama istrinya.
Seketika Jeny pun seperti tersambar petir, padahal hanya dia satu-satunya istri Richard. Tapi mengapa bisa Richard mengakui wanita lain sebagai istrinya. Karena penasaran, Jeny pun menguatkan hatinya dan memata-matai suaminya saat keluar hotel. Nampak Richard keluar bersama seorang wanita yg seusia dirinya.
"Kukira kau akan tertarik pada wanita muda, ternyata hanya wanita yg seusia denganku.." gumam Jeny dalam hati.
Jeny pun menangis di dalam mobilnya. Dirinya juga sudah memiliki banyak bukti kuat perselingkuhan suaminya. Ingin rasanya menggugat cerai Richard, tapi bagaimana dengan perasaan Arne saat tahu orangtuanya berpisah?? Jeny pun memikirkan kembali rencananya bercerai dengan baik-baik.
kenapa gk sekalian ketiban bom
🤣🤣🤣
hehheeh laki2 didunia halu memang meresahkan