Jika percaya, maka jangan pernah goyah. Tapi jika curiga maka selidiki Satu kalimat dari seorang Jeriko Sky Dominic, membuat seorang penyanyi canti Valeri Evania Zoe bimbang dengan keputusannya untuk percaya seratus persen pada kekasihnya Arthur Clavin. Namun kenyataan membuat seorang Valeri tersadar bahwa kekasihnya bukanlah mencintainya, tapi memanfaatkannya bukan hanya mengincar hartanya tapi juga sebagai tujuan balas dendam seorang wanita yang menaruh kebencian dengan ayahnya.
Kehadiran seorang Jeriko Sky Dominic, membuatnya merasa aman dan terlindungi, hingga benih cinta itu tumbuh dalam hati Valeri pada Jeriko. Jeriko sendiri sudah mulai membuka hatinya pada Valeri dari masa lalunya yang menawan hatinya. Saat tiba-tiba wanita itu kembali di saat yang tak tepat. Masa lalu itu kembali menerobos masuk dan mengambil alih apa yang menjadi miliknya. Namun kondisi sudah berubah, Valeri hamil. Tapi dia memilih untuk pergi menjauh dari hidup Jeriko dan menyembunyikan semuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Debora_oline, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32 : Keterkejutan Fiona Prayoga
Keesokan harinya, Akane sengaja melarang Jemima turun untuk sarapan. Dia yang akan mengambilkan sarapan untuk Jemima mengingat kejadian kemarin. Akane bahkan sempat mengetes makanan itu sebelum memberikannya pada Jemima. Membuat Jemima terkikik melihatnya.
Siangnya Jemima bersiap dengan mengenakan kaus berwarna putih dan celana jeans panjang. Pakaian itu memang tampak begitu sederhana namun harganya cukup fantastis, dipadukan dengan hand bag yang begitu elegan. Jemima mengikat rambutnya seperti ekor kuda dan mengenakan kacamata hitam, saat dia turun didampingi Akane.
Di bawah sudah berdiri Fiona dengan menggunakan pakaian yang juga kasual. Dia sudah siap dan tetap memilih tak tau malu dengan mengikuti Jemima pergi. Ini kesempatannya, dia harus bisa menggaet salah satu keluarga Dominic. Dengan begitu posisinya pasti akan sangat aman.
Dan suara deru mesin mobil mengambil atensi mereka, tak lama masuklah ke dalam seorang pria begitu luar biasa dengan kacamata hitam bertengger di hidungnya. Jemima langsung tersenyum lebar.
“Kak Jeri!” pekiknya senang. Dia bahkan tak sepenuhnya ingat bahwa seharusnya dia sedang-sedang berakting di depan keluarganya. Dia justru berlari dan menghambur ke pelukan Jeriko.
Jeriko terkekeh kecil dan memeluk erat tubuh Jemima, lalu dia membungkuk dan berbisik di telinga adiknya, “Bukankah aku bukan kekasihmu seharusnya Mima?!”
Jemima langsung meringis dan melepaskan pelukannya, “Maaf kak, aku terlalu senang bertemu lagi denganmu!”
Jeriko mengulum senyumnya, “Jo tak bisa menjemputmu. Dia sudah harus memeriksa mobilnya, jadi aku sendiri yang menjemputmu. Tak apa kan?”
Jemima tersenyum lebar dan mengangguk, “Sure! Apakah kita langsung berangkat?!”
“Ekhm!” suara Yuna berdehem menarik atensi Jemima. Dan dia langsung memutar bola matanya malas.
“Kenalkan kak. Dia Fiona, adik tiriku!” ucap Jemima
Fiona langsung melotot mendengar Jemima menekankan kata adik tiri pada Jeriko. Sama dengan Jemima, Fiona tadi tak bisa menutupi kegugupannya saat ternyata Jeriko, putera sulung sekaligus pewaris Domica Perkasa sendiri yang menjemput saudara tirinya.
“Kenalkan, saya Fiona Prayoga” ucap Fiona dengan nada begitu dibuat-buat
Jeriko hanya mengangguk, “Jeriko”
Jeriko menatap Jemima, dan Jemima mengedikkan bahunya, “Boleh ya kak dia ikut kali ini? Kemarin mama Yuna sudah bilang Finn juga sih”
Jeriko mengedikkan bahunya, lalu menatap Akane, “Aku akan pergi dengan Clara. Kau bisa bersama nona Fiona di mobil belakang!”
Akane mengangguk lebih dalam dari saat kepada Finn, “Baik bos” jawabnya
Fiona sempat membelalakkan matanya tak percaya dengan ucapan Jeriko. Namun tak sempat protes, bahkan Jeriko sudah membawa Jemima berbalik dan pergi tanpa berpamitan pada Yuna. Yah, ternyata gossip itu benar, Jeriko Sky Dominic memang seseorang yang begitu dingin dan menyeramkan.
Jeriko membukakan pintu untuk Jemima, lalu dia berjalan mengitari mobil sportnya dan masuk ke kursi kemudi. Dia lalu langsung menyalakan mobilnya dan menginjak gas meninggalkan rumah yang sudah hendak Jeriko hancurkan jika tidak mengingat rencana mereka.
Jemima tertawa keras saat sudah tinggal berdua dengan Jeriko, “Kok kakak disini? Kapan sampai?!” tanya Jemima
“Harusnya kakak ke New Zealand, tapi Valeri meminta kakak mampir ke Indo. Jadi kakak putuskan mampir dulu aja, sekalian liat Jo balapan. Tapi nanti sore kakak langsung terbang ke New Zealand” ucap Jeriko
Jemima tersenyum lebar, lalu dia mendekat dan mencium pipi Jeriko, “I miss you so much kak!”
Jeriko terkekeh dan mengacak rambut adiknya, “I miss you more princess! Valeri menitipkan salam untukmu! Dia ingin ikut, tapi pekerjaannya banyak sekali”
Jemima mengangguk, “Aku akan menelponnya nanti!”
Selanjutnya mereka bercanda dan lebih banyak Jemima yang menceritakan semua yang sudah dia lakukan akan rencana mereka. Sisanya Jeriko hanya mengangguk dan turut tertawa saat adiknya itu dengan menggebu bercerita bahwa keluarga palsunya ketakutan dengan Akane.
Setelah perjalanan hampir satu jam, mereka sampai di tempat. Dan begitu tiba, dan Jeriko mematikan mesin mobilnya, Jemima langsung membuka pintu dan berlari menuju ayahnya yang sudah berdiri dengan senyum mengembang. Tak ingin menahan diri, Jemima masuk ke pelukan ayahnya.
“Dad!” serunya
Bezalel terkekeh dan memeluk tubuh Jemima dan langsung membawanya masuk ke ruangan khusus. Di sana sudah ada Bella, Jerome, juga Freya dan Eca. David tak ikut kali ini karena dia harus mengurus pekerjaan bersama Finn. Sementara Finn akan menyusul begitu pekerjaannya selesai.
Jeriko berjalan di belakang, sedangkan Akane dan Fiona lebih di belakangnya. Fiona bahkan begitu gugup dan berjalan menatap keluarga besar yang sedang asyik bercanda. Dan semakin takjub saat melihat Jemima begitu dalam membaur dengan keluarga itu.
Fiona melirik Jeriko dan berencana mendekatinya, tapi saat dia berhasil berjalan di samping Jeriko, Jeriko justru menghindar karena mengangkat panggilan video dari seseorang.
“Hay sayang” sapanya
Fiona bisa melihat wajah yang ada di layar itu adalah wajah penyanyi cantik asal London, Valeri Evania. Jadi benar gossip itu bahwa anak sulung Dominic ini berkencan dengan penyanyi cantik itu.
“Hey? Apakah sudah sampai? Sedang kumpul?” tanya Valeri yang tampak sedang berolah raga di sebuah gym pribadi
“Sayang, jangan menggodaku! Kenapa kau tampak begitu seksi dengan semua keringat yang membasahi tubuhmu!” goda Jeriko
Valeri terkekeh, “Maka cepat selesaikan pekerjaanmu dan kembalilah Jeriko! Jika terlalu lama, maka aku akan mencari pria lain!”
Mata Jeriko menyipit, “Aku akan membunuh pria itu sayang!”
Valeri terkekeh lagi. Namun Fiona yang bisa mendengar semua itu tak begitu paham dengan isi percakapan itu, karena Fiona memang bodoh, jadi dia tak menguasai Bahasa Inggris. Itu juga alasan kakek Wijaya jelas menolak ide Fiona sebagai menantu keluarga Wijaya. Dia tak ingin memiliki menantu bodoh!
Jeriko berjalan mendekat ke Jemima dan menyerahkan ponselnya, dan ketika itu Jemima sudah asyik mengobrol dengan Valeri bersama dengan Jerome yang sesekali memberikan candaan garing. Sementara Fiona begitu takjub, bagaimana bisa Jemima begitu dekat dengan keluarga ini. Bahkan jika Fiona tak salah lihat, Bezalel Dominic sendiri tadi yang memeluk Jemima dan membawanya masuk.
“Kenapa bengong? Bukankah lo dateng untuk menggaet salah satu dari mereka?! Atau lo nunggu Finn? Lo cuma tertarik sama milik Clara?!” ucap Freya yang sengaja memilih duduk di samping Fiona
Fiona langsung menoleh dan bisa mengenali wanita cantik di sampingnya ini adalah adik kandung Finn, Nathasya Freya Alexander. Fiona berusaha menyunggingkan senyumnya.
“Oh kenalkan, gue Fiona Prayoga, adik Clara” ucapnya
Freya menatapnya dan mengangguk pelan, “Gue tau. Gue juga tau apa yang sudah elo dan keluarga lo lakukan ke kak Clara! So, nikmati hidangannya, selagi lo masih bisa menikmatinya!”
Freya langsung bangkit berdiri dan bergabung dengan sepupunya. Tak lama, Jemima tampak bangkit berdiri dan berjalan menuju kamar mandi. Fiona langsung ikut dan masuk ke kamar mandi dan menunggu Jemima selesai dalam salah satu bilik.
Jemima yang keluar kaget melihat Fiona berdiri di wastafel dan menunggunya. Namun Jemima tampak santai dan mencuci tangannya.
“Lo pakai apa sampai keluarga super power ini menerima lo begitu hangat?!” tanya Fiona sinis
Jemima tersenyum, “Bukan gue yang sudah melakukan sesuatu agar mereka nerima gue. Tapi mereka yang sudah melakukan sesuatu pada gue, sehingga gue mau bergabung dengan mereka!”
Fiona mendecih, “Lo terlalu sombong Clara! Jika mereka mendengar apa yang lo katakan barusan gue yakin mereka akan membuat lo hancur!”
Jemima terkekeh, “Oh ya?! Mau taruhan?! Kita akan buktikan apakah ucapan gue bener atau enggak!”
Jemima berbalik dan keluar dari kamar mandi. Di saat yang sama, Finn sudah berdiri di sana dan menunggunya. Mata Jemima melirik sebentar ke belakangnya, dan dia langsung menghambur ke pelukan Finn. Finn yang paham langsung membalas pelukan erat sepupunya.
“Aku mencarimu!” ucap Finn
Jemima mengangguk, “Finn, ada yang mengatakan aku menggunakan sesuatu untuk menarikmu dan keluargamu!”
Finn terkekeh, “Oh ya? Siapa yang mengatakannya?! Kurang ajar sekali! Bahkan kami susah payah meyakinkanmu untuk setuju Clara.”
Jemima langsung tersenyum, “Itu dia. Mereka bahkan tak percaya saat kukatakan kalian lah yang telah meyakinkanku, dan bukan sebaliknya.”
“Sayang, sudah cukup penderitaanmu selama ini! Aku sudah mengatur semuanya, dan aku akan memastikan mereka akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan yang sudah kamu terima. Setelah itu akan kupastikan kamu keluar dari rumah itu!” ucap Finn ambigu
Bagi yang tak mengerti akan mengira bahwa Finn berniat menikahi Jemima dengan mengajaknya keluar dari rumah Jemima sekarang. Padahal maksud Finn adalah Jemima akan kembali ke keluarga kandungnya. Menjadi tuan puteri tak tersentuh setelah semua dendamnya terbalaskan.
Setelah mengatakan itu, Finn menggandeng tangan Jemima dan mengajaknya pergi. Sementara Fiona mencengkeram dadanya yang tiba-tiba sesak di balik pintu kamar mandi. Dia tau kalimat tadi Finn tujukan untuk keluarganya. Dan Fiona tak bisa berlama-lama disana. Menarik perhatian keluarga ini tak sama dengan Reynhard. Prianya tak sebajingan Reynhard yang cukup disuguhi paha sudah langsung menurut. Fiona memutuskan untuk pergi dari sana secepat dia bisa. Dan aksinya yang mengendap-endap jelas disaksikan oleh Akane, dan dengan cepat Akane melaporkan semua itu pada Jerome bahwa Fiona sudah pergi. Sehingga kesenangan bisa dilaksanakan tanpa takut apapun.
