Subgenre: Wanita Kuat · Second Chance · Love Healing
Tagline pendek: Kisah tentang aktris yang hidup lagi — dan menemukan cinta manis dengan CEO muda, si sponsor utama dalam karirnya
Sinopsis:
Cassia adalah aktris A-class yang hidupnya terlihat sempurna — sampai semuanya runtuh di puncak kariernya.
Cinta yang disembunyikan, jadwal padat tanpa jeda, dan skandal yang merenggut segalanya.
Namun ketika takdir memberinya kesempatan untuk hidup lagi, Cassia hanya ingin satu hal: menjauhi orang-orang toxic di sekitarnya dan pensiun jadi artis.
Ia ingin menebus hidup yang dulu tak sempat ia nikmati — dengan caranya sendiri.
Tapi siapa sangka, hidup tenang yang ia impikan justru membuka pintu ke masa lalu yang belum sepenuhnya selesai… dan pada satu sosok CEO muda yang selalu mendukungnya selama ini dan diam-diam menunggu untuk menyembuhkannya.
💫 Ayo klik dan baca sekarang — ikuti Cassia mengubah takdirnya dan menemukan cinta yang benar-benar menenangk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 🌻Shin Himawari 🌻, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 1 - Prolog, Kehidupan Kedua Cassia
Astaga kenapa aku lemas sekali. Dimana ini? Sial, besok ada reading naskah baru aku tidak boleh sakit.
Cassia merasakan kepalanya pusing seperti telah menghantam sesuatu.
“..Sia! Cassia! Bertahanlah!”
“Hiks…Hikss. Jangan Mati Cassia. Ku mohon. Jangan mati.”
Deg.
Perlahan Cassia mendapatkan kembali kesadarannya setelah mendengar dua suara yang familiar baginya ini.
Kenapa Felix dan kak Maura menangis? Akkh, sakit sekali!
Lalu Cassia pun teringat bahwa ia mengalami kecelakaan mobil dan mendapati dirinya saat ini sedang menuju ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Pantas saja, seluruh badannya terasa sakit dan remuk akibat dari benturan kecelakaan itu. Cassia bahkan bisa merasakan kepala dan tubuhnya juga banyak mengucurkan darah.
Meskipun dalam kondisi yang bisa dibilang kritis, Cassia berusaha sekuat tenaga untuk berbicara.
“Fe..lix, Kak…Maura…tolong aku.”
Suara lirih Cassia berhasil mendapatkan perhatian dari dua orang yang disebutkan namanya itu.
“Ca..cassia! Ya tuhan!” ucap Maura sambil menangis.
“Cassia! Tolong bertahan. Sebentar lagi kita sampai rumah sakit.” Ada rasa putus asa dan khawatir yang kuat yang dapat Cassia rasakan dari Felix.
Ingin sekali Cassia menjawab, tapi ternyata tubuhnya sudah benar benar tidak bisa digerakan lagi. Bahkan hanya untuk menggerakan bibirnya sendiri.
Cassia pun perlahan pasrah menerima jika ini menjadi akhir hidupnya.
Sial. Sepertinya aku benar benar akan mati ?
Siapa yang sangka hidupku berakhir seperti ending film menyebalkan. Artis muda usia 27 tahun yang penuh skandal mati dengan cara tragis. Yah, besok headline berita pasti akan heboh.
Cassia hanya bisa menangis sambil menatap dua orang yang sangat berarti di hidupnya.
Kak Maura, managernya yang menemaninya sejak awal karir. Dan juga Felix, laki-laki yang dicintainya. Walaupun cinta mereka terlarang dan tidak akan direstui orang lain karena statusnya sebagai pria yang sudah menikah.
Hatinya perih.
Satu persatu ingatan ingatan Cassia mulai terlintas, khususnya ingatan beberapa tahun terakhir dirinya. Ditinggal menikah oleh pria yang dicintainya, karir yang hampir hancur karena skandal dan bahkan detik detik sebelum kecelakaan. Semua berputar seolah Cassia sedang menonton kembali kisah hidupnya dalam sebuah film.
Di ambang kematian, Cassia berdoa kepada Tuhan.
Oh Tuhan.
Seandainya saja aku bisa mengulang kembali hidupku. Mungkin jalan cerita yang ku hadapi akan berbeda. Aku masih ingin hidup.
Di sisa kesadarannya, Cassia melihat Maura menangis tersedu-sedu di dalam sandaran bahu Felix. Felix yang masih menggenggam tangan Cassia sambil mencoba menenangkan Maura dalam pelukannya.
Setidaknya itulah yang menjadi penglihatan terakhir Cassia sebelum tubuhnya sepenuhnya menyerah. Cassia mulai kehilangan semua tenaga bahkan rasa sakit. Tubuhnya yang serasa hancur itu, mulai perlahan hilang. Kini tubuhnya seperti seringan bulu.
Sampai akhirnya Cassia benar benar memejamkan matanya dan segalanya menjadi gelap.
...🌻🌻🌻...
Seperti terbangun dari mimpi saat tidur, hal pertama yang dilihat Cassia adalah dinding langit langit ruangan berwarna putih.
Loh? Ternyata aku belum mati ya. Apa yang tadi itu hanya mimpi buruk.
Cassia berusaha bangun dari tempatnya berbaring, dan merasakan pusing di kening kepalanya. Cassia juga meneliti tempatnya berada dan mulai mengetahui bahwa sekarang ia berada di suatu kamar VIP di salah satu rumah sakit. Karena saat ini dirinya berada di atas kasur dengan cairan infus yang dipasangkan ke tangan kirinya.
Berusaha mengumpulkan semua kesadaran yang diperolehnya kembali ini, Cassia menghela napas dan merasa sedikit tenang.
Syukurlah, aku belum mati. Berarti aku selamat dari kecelakaan itu ya. Artinya Kak Maura dan Felix berhasil menyelamatkanku agar aku terhindar dari kematian?
Tak lama setelah satu per satu pertanyaan yang muncul di kepala Cassia, terdengar suara Maura yang baru saja masuk dari pintu.
“Sia! Syukurlah kamu akhirnya sadar.” Suaranya terdengar sangat bahagia, ia menghampiri Cassia yang berusaha duduk.
“Kak Maura..” Cassia pun membalas dengan senyum.
“Terima kasih sudah menyelamatkanku dari kecelakaan. Aku pikir aku sudah mati.” Ucapan tulus yang keluar dari mulut Cassia.
“Kecelakaan? Mati? Kamu bicara apa sih. Kok aneh banget!” Maura terlihat bingung dan terkejut.
“Iya…kecelakaan mobil kan? Eh, tapi kok tubuhku tidak ada bekas luka ya?”
Cassia jadi ikut bingung sendiri karena melihat reaksi Maura yang terlihat tidak mengerti. Lalu semakin merasa janggal karena tubuhnya bersih tidak terlihat sedikitpun lecet maupun memar. Padahal seharusnya tubuhnya penuh luka karena benturan setelah kecelakaan kan?
“Sepertinya kamu masih sakit ya! Biar ku panggilkan dokter dulu.” Maura bergegas berdiri untuk memanggil dokter, namun tangan Cassia menghentikannya.
“Tidak perlu! Aku merasa sangat sehat. Justru kenapa aku merasa sangat sehat coba?” Cassia masih merasa bingung.
Lalu ia mulai mencoba mencerna kembali dengan mencari tahu kejadian yang di sedang di alaminya sekarang.
“Kalau bukan karena kecelakan, kenapa aku masuk rumah sakit kak?” tanya Cassia
“Karena kamu pingsan kelelahan kerja!” Maura menjawab cepat.
Aku? Kelelahan kerja?
Tunggu!
Seingatku aku pernah sekali masuk rumah sakit sekali karena kelelahan kerja.
“Tanggal berapa sekarang? Drama apa yang sedang ku bintangi sekarang? Berapa lama aku di rumah sakit?” Cassia merasa perlu mengecek lebih banyak lagi.
“Kenapa sih kamu? Sumpah aneh banget.” Maura mengerenyitkan keningnya.
“Jawab aja kak!”
“Astaga! Tanggal 4 September XXXX. Kamu baru saja menyelesaikan syuting terakhir drama romantis ‘In your arms’ bersama Daniel. Kamu sudah 3 hari di rumah sakit, karena kelelahan terus menerima job tambahan kan?” Maura menjawab, terdengar sedikit frustasi dari nada bicaranya.
4 september tahun XXXX? Maksudnya aku ada di saat diriku masih usia 26 tahun? Bagaimana mungkin?!
Cassia sungguh tidak dapat mempercayai apa yang didengarnya. Apakah itu artinya Tuhan memberikannya kesempatan mengulang kembali hidupnya?!
Bersambung
...🌻🌻🌻...
Himawari's corner:
Haiii semuanya, makasih udah mampir dan baca sampai di akhir bab 1 :)
Kali ini, kisah tentang anakku Cassia, si aktris cantik lembut nan anggun yang deserve better di second lifenya.
FYI, aku selalu namain FL nya dengan nama bunga, kali ini nama Cassia terinspirasi dari bunga Sakura Bima/Trengguli Wanggang (bahasa latinnya: Cassia Javanica). Ada yang tahu?
Cassia baru mulai perjalanannya untuk menemukan dirinya sendiri untuk hidup sesuai yang dia inginkan, dan semoga kalian juga bakal ikut ngebantu dan ngerasain yang Cassia rasakan yaa.
Kalau kalian suka genre wanita kuat, second chance, dan cinta yang nyembuhin pelan-pelan, jangan lupa kasih komentar, dan vote karya ini ya.
Aku baca semua feedback kalian dan itu bantu banget buat aku makin semangat
Arigathanks! :)
ih nusuk juga