NovelToon NovelToon
Chaostic Enigma

Chaostic Enigma

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Balas Dendam / Epik Petualangan / Perperangan / Romansa
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Adam Erlangga

Di daratan yang sangat luas, terbentang lima benua besar yang memiliki ratusan penguasa. Masa dimana peperangan antar kerajaan di mulai, masa dimana penguasa berambisi menguasai daratan. Perang, politik, birokrasi, kekuatan, kekuasaan, romance, dan sejarah peradapan menyatu dalam kisah ini.

ini hanya cerita fiksi belaka, imajinasi yang beradu dengan sejarah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps - 01

Di abad sebelum Masehi, dunia di guncangkan dengan peperangan, jalan hidup manusia hanya di tempuh dengan ratusan pertempuran, tidak ada yang tau, kapan peperangan akan berakhir, kapan penderitaan rakyat terselamatkan, kapan manusia bisa hidup tenang dan nyaman tanpa rasa ketakutan.

Ratusan kerajaan, sibuk dengan intrik politik dalam negeri dan perpecahan di kalangan para bangsawan. Tidak ada birokrasi tetap, tidak ada tatanan politik terstruktur, dan tidak ada pemimpin mutlak yang mengambil keputusan.

Sampai akhirnya, muncul seorang tokoh yang sangat terkenal di kalangan masyarakat, menyandang gelar Jenderal Besar, mempimpin puluhan pertempuran tanpa kekalahan. Seorang pemimpin yang sangat di hormati para komandan dan prajuritnya. Bahkan seorang Raja tidak bisa mengendalikannya.

....

Benua Albion

[Kerajaan Neverland]

Ribuan rakyat berjejer di pinggir jalan, menyambut kepulangan para kesatria perang yang di pimpin sang Jenderal Besar, ia di juluki dewa perang karena prestasinya yang sangat luar biasa. Gerald Hosten, dari keluarga Hosten dan sekaligus seorang pemimpin keluarga Hosten bangsawan kelas atas.

"Lihat, itu kereta tuan Gerald"

Sorak sorai mengguncangkan seisi kota, melihat ratusan ribu pasukan yang berjalan ke alun-alun istana. Di barisan para prajurit itu, sebuah kereta kuda mewah berjalan ditengah dengan santai.

"Jenderal, baginda Raja sudah menyiapkan jamuan besar di istana." kata pengawal Sang Jenderal bernama Leo Wilson, dari keluarga bangsawan Wilson.

"Aku tau, tapi kita baru saja sampai di ibu kota, sebaiknya jadwal di tunda." sahut Gerald

"Tapi Jenderal, Yang Mulia pasti sangat kecewa dengan Anda. Sebaiknya Anda segera melapor dan menyampaikan kemenangan prajurit kita."

Gerald hanya menatap Leo dengan tajam, tanda sang Jenderal tidak akan merubah keputusannya.

Leo langsung tertegun dengan ketakutan sambil menelan ludah.

"Baik Jenderal, laksanakan perintah" sahut Leo.

....

[Istana Neverland]

Sang Raja sedang berdiri didepan istana bersama jajaran penjabat kerajaan, mereka sedang menunggu kepulangan Sang Jenderal.

"Kemenangan ini, adalah prestasi yang luar biasa, kurang sedikit lagi... hanya sedikit lagi, aku akan berkuasa di daratan Albion." kata seorang Raja, Seorang yang di anugrahi Sang ilahi, dan di takdirkan sebagai pemimpin negeri.

Eden Nicolas III, Raja ke tiga kerajaan Neverland.

"Yang Mulia, ini adalah kemenangan perang ke 34, yang dipimpin oleh Jenderal Gerald. Keberhasilannya ini, patut di apresiasi dengan lencana kehormatan kerajaan, tapi Anda perlu hati-hati." kata Sang Ratu bernama Luciana.

"Hm, jadi menurutmu, apa yang bisa aku berikan padanya? Gelar Duke adalah gelar bangsawan kelas atas, pengaruhnya sudah setara dengan seorang Raja. Bahkan mungkin, kekayaannya sudah melebihi keluarga kerajaan. Jadi, apalagi yang bisa aku berikan untuknya.?"

"Hamba paham Yang Mulia, tapi pengaruhnya sudah melebihi batas wajar. Bahkan Anda sendiri tidak bisa mengendalikan kekuatan Militer Kerajaan tanpa pengaruh Gerald."

"Hm. Aku sudah tau itu, bahkan aku sebagai seorang Raja tidak bisa mengendalikan politik dalam negeri. Kekuatan dan dukungan ku sangat jauh dari pengaruh Gerald. Tapi untuk saat ini, sebelum aku mencapai tujuanku, aku tidak bisa menyingkirkan Gerald begitu saja."

"Hamba paham Yang Mulia, hamba hanya takut jika Gerald beralih dalam pemberontakan dan menggulingkan istana kerajaan. Dengan kekuatan dan dukungan yang ia punya, seharusnya itu sudah lebih dari cukup."

Eden hanya menghela nafas. "Jika itu terjadi, aku tidak akan memberikan ampun padanya. Akulah penguasa mutlak negeri ini, tidak boleh ada orang lain yang berkuasa di daratan Neverland. Hanya sedikit lagi... aku hanya perlu bersabar sedikit lagi." kata Eden dalam hati.

Tiba-tiba, seorang prajurit berjalari kehadapan Sang Raja, lalu ia berlutut.

"Lapor Yang Mulia, sebuah surat dikirimkan dari pasukan Jenderal Gerald."

"Ambil surat itu" kata Eden kepada Ajudan kerajaan.

Surat pun di berikan kepada Eden, dan ia langsung membacanya disana.

"Apa.? " sahut Eden dengan terkejut.

"Ada apa Yang Mulia.? " tanya Ratu

Eden pun langsung meremas surat surat itu dan membuangnya.

"Kita batalkan perjamuan hari ini." sahut Eden sambil meninggalkan tempatnya.

Luciana dan seluruh pejabat istana, hanya kebingungan melihat Raja Eden yang tiba-tiba meninggalkan tempatnya.

Luciana pun mengambil surat itu dan membacanya. Raut wajahnya langsung berubah.

"Ini... Ini sudah keterlaluan Gerald. Kau sudah berani menentang perintah Rajamu. Lalu apa gunanya seorang Raja untukmu." sahut Luciana sambil meremas kembali surat itu.

....

2 Hari berlalu

[Castle Kediaman Duke]

Gerald berjalan kearah sebuah kamar mewah yang di temani ajudannya. Setiap langkahnya membuat semua pelayan Castle menundukkan kepalanya.

"Buka pintunya" kata Gerald

Sebuah kamar bayi yang di hiasi mainan anak laki-laki, dan ornamen pedang.

"Tuan" sahut perawat disana sambil menundukkan kepalanya.

Gerald pun langsung masuk dan menghampiri sebuah ranjang bayi disana.

"Hallo Rudy, bagaimana kabarmu.?" sahut Gerald dengan senyuman.

Di benak Leo ia bergumam. "Di medan perang, bahkan di dalam istana sekalipun, Jenderal tidak pernah senyum seperti itu. Apa Jenderal masih belum melupakan semua kejadian masa lalunya."

Rudy Hosten, Anak pertama dan anak kandung Gerald. Lahir di kalangan bangsawan kelas atas, dan ibunya meninggal saat usia Rudy menginjak 3 bulan. Kematian ibunya masih menjadi misteri dikalangan para bangsawan. Karena kematiannya di anggap tidak wajar jika dilihat dari segi kesehatan fisik.

"Apa kau merindukan ayah.? wah, kau tampan sekali hari ini seperti ayahmu."

Gerald pun menggendong Rudy.

"Kita akan bermain apa hari ini.? apa yang kau suka, pedang atau tombok.?" kata Gerald mengobrol dengan bayi berusia 9 bulan.

Leo pun menghampiri Gerald.

"Jenderal, surat dari istana." kata Leo sambil memberikan surat itu.

"Hm, aku sudah tau isinya tanpa perlu membacanya. Setiap langkah yang aku tempuh, hanya untuk Anna dan Rudy. Apa kau sudah mendapatkan informasi lain tentang kematian Anna." sahut Gerald dengan dingin.

"Ah, maaf Jenderal. Kami sudah menyelidikinya dengan sangat detail, tapi hasilnya masih tetap sama seperti yang kami laporkan sebelumnya."

Gerald memejamkan matanya sejenak, lalu melihat Rudy.

"Baiklah Rudy, sudah cukup untuk hari ini. Ada sesuatu yang harus ayah singkirkan untukmu."

Rudy pun di taruh kembali ke tempatnya. lalu Gerald berjalan keluar.

"Jaga tempat Rudy dengan sebaik mungkin. Tanpa seijinku, tidak boleh ada seorang pun yang masuk kedalam kamar ini. Kau mengerti Sella.?" kata Gerald dengan serius.

"Hamba paham Tuan" sahut Sella sambil menundukkan kepalanya.

Gerald pun langsung meninggalkan tempatnya. Dan Sella hanya melihat Gerald sambil bergumam.

"Aku sangat dilema dengan posisi ini. Haruskah aku melindungi nya, atau menyingkirkan nya. Dua perintah dari seseorang yang sangat berpengaruh di negeri ini."

...

1
azizan zizan
kurang faham...alurnya seperti kalut aja.. mau ngomong bodoh ya memang bodoh alurnya.. mau ngomong tolol ya memang watak mcnya...mau ngomong goblok emang goblok si athornya...
Adam Erlangga: Novel ini dibuat bukan untukmu. 🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!