NovelToon NovelToon
Ibu Pengganti Sang Pewaris

Ibu Pengganti Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Ibu Pengganti / Dark Romance
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Melon Milk

Cerita ini untuk pembaca dewasa. Baca dengan bijak❗


Cherry Gabriella mengambil satu keputusan nekat yang mengubah seluruh hidupnya, menjadi ibu pengganti bagi pewaris berhati dingin, Trevor Spencer.

Namun, ketika bayi mungilnya lahir, Cherry tak sanggup menyerahkan darah dagingnya, meski harus diburu oleh pria yang bisa membeli segalanya… bahkan nyawanya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melon Milk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1

Cherry Gabriella bersembunyi seperti tikus ketakutan. Rasa gentar yang menggerogoti jiwanya bukan karena dirinya sendiri, melainkan karena bayi mungil dalam pelukannya darah dagingnya sendiri. Pikirannya kalut, tak tahu harus berbuat apa. Yang ia yakini hanya satu: ia harus segera menjauh, keluar dari rumah sakit ini, tanpa terlihat oleh pria itu.

“Sialan! Di mana perempuan keparat itu?!” suara bariton penuh amarah menggema di koridor, membuat tubuh Cherry bergetar hebat.

“Bos, maaf, tapi kami tidak menemukannya.”

“Aku tahu dia masih di sini! Tidak ada yang bisa lari dariku, bahkan perempuan penggali emas itu. Apalagi anakku!” bentaknya geram.

Cherry menunduk, menatap bayi polos di pelukannya. Air matanya jatuh tanpa bisa ia tahan.

Nak, maafkan Mama yang telah menyeretmu ke dalam kekacauan ini. Mama mencintaimu, selalu. Mama tidak akan pernah menyerahkanmu, apalagi kepada ayahmu yang berhati monster. Maafkan Mama… yang sempat hampir menukarmu dengan uang.

“Bos, sudah ketemu di CCTV. Terlihat terakhir kali perempuan itu berada.”

Tanpa pikir panjang, Cherry melesat keluar dari persembunyiannya. Ia berlari sekencang-kencangnya menuju pintu keluar rumah sakit, mendorong siapa pun yang menghalangi jalannya.

“Itu dia!” seseorang berteriak.

Cherry menoleh sekilas. Salah satu anak buah pria itu. Napasnya memburu, langkahnya semakin cepat. Begitu berhasil keluar, ia menyeberang jalan meski lampu lalu lintas masih merah. Deritan rem mobil terdengar, disertai teriakan orang-orang panik.

“Ya Tuhan, ada perempuan bawa bayi!”

Namun Cherry tak peduli. Ia hanya terus berlari, hingga hujan deras tiba-tiba mengguyur. Ia buru-buru mencari tempat berteduh.

Di bawah atap seadanya, ia menatap bayinya yang tertidur. Tubuhnya masih lemah pasca melahirkan, tapi ia harus berlari sejauh ini. Ia tak peduli risiko komplikasi, yang penting keselamatan si kecil.

Awalnya ia pikir mudah saja menukar anaknya demi uang. Tapi semua berubah ketika ia menatap wajah mungil itu. Ibu macam apa aku, sampai tega berniat begitu?

Sekarang ia tahu, ia akan merawat anaknya sendiri. Ia akan bertahan, apa pun yang terjadi.

Anaknya istimewa. Tidak rewel, tidak banyak tangis. Cherry yakin, ia tak salah menyelamatkannya. Ia bahkan rela menantang maut asalkan bayi ini jauh dari ayahnya, pria berhati iblis yang berkuasa bak dewa, tapi lebih kejam dari setan.

Ketika hujan mereda, Cherry buru-buru pulang. Ia hanya sempat mengambil barang-barang penting, lalu pergi lagi.

Sambil menatap anaknya yang sedang menggigit-gigit jari, Cherry tersenyum getir. Meski masih bayi, wajahnya sudah begitu sempurna. Mata biru, alis tebal, hidung mancung, bibir merah merona. semua warisan ayahnya yang bermuka malaikat tapi berhati iblis.

“Baby Arnold Spencer,” bisiknya lembut.

Bayi itu tersenyum, tangannya bergerak-gerak minta digendong. Cherry segera mengangkatnya. Saat Arnold mengendus-endus dadanya, ia langsung paham. Malaikat kecilnya lapar. Ia pun menyusui sang buah hati sebelum melanjutkan perjalanan.

**

Setiba di terminal bus, Cherry terkejut. Foto dirinya terpampang besar di layar, bertuliskan DICARI dengan hadiah uang fantastis. Tentu, pria itu akan menggunakan semua cara.

Cherry cepat-cepat menunduk, menarik tudung jaketnya.

“Wah, ganteng sekali anakmu,” ujar seorang perempuan di sebelahnya.

Refleks, Cherry memeluk Arnold lebih erat. “Terima kasih.”

“Boleh saya foto? Anakmu pasti viral di media sosial.”

“Tolong jangan,” pintanya cepat.

“Ah, satu saja--” perempuan itu sudah mengangkat ponsel.

Cherry geram. Ia merebut benda itu dan menginjaknya hingga rusak. Perempuan itu terkejut.

“Kalau sudah dibilang jangan, ya jangan. Beli saja baru,” ucap Cherry dingin sambil menyodorkan uang dua juta rupiah.

Saat itu bus datang. Cherry langsung naik, memilih kursi paling belakang dekat jendela.

**

“Puncak!” teriak sopir.

Cherry turun, menghela napas lega saat udara sejuk menyambutnya. Aku pulang.

Ia berjalan menuju rumah peninggalan kakek-neneknya. Rumah sederhana dengan pekarangan luas, jauh dari tetangga. Bukan miliknya memang, masih atas nama ibunya tapi ia ingin menjaga tempat yang begitu dicintai ibunya.

Di dalam rumah, ia meletakkan Arnold di kasur bayi. Ia meneguk air putih, lalu memandang sekeliling. Tidak besar, tapi cukup. Setidaknya untuk sementara, mereka aman.

Pria itu pasti masih fokus mencarinya di kota. Mungkin, jika tak berhasil, ia akan mencari pengganti. Yang dibutuhkannya hanyalah pewaris, dan itu bisa ia dapatkan lewat anak lain.

Cherry mengusap lembut pipi bayinya. “Arnold, nak, kita tinggal di sini dulu ya. Maafkan Mama yang menyeretmu ke dalam kekacauan ini. Kau seharusnya tidak mengalami hidup seperti ini, tapi Mama berjanji… Mama akan selalu menjagamu. Apa pun taruhannya.”

Arnold terkekeh, mengangkat tangan mungilnya seolah ingin meraih wajah ibunya. Cherry mendekatkan wajahnya. Sentuhan kecil itu membuat hatinya hangat.

Janji, Mama akan melindungimu. Cinta Mama padamu tak tergantikan. Bukan uang, bukan kekuasaan. Mama akan membesarkanmu jadi anak baik, penuh kasih, tidak seperti Ayahmu. Jangan biarkan kegelapan merenggutmu.

Air mata Cherry menetes, tapi tawa Arnold membuatnya ikut tersenyum.

Ya, ia tidak sendirian. Ia tahu perjuangannya benar. Ia yakin, keputusannya menjauh adalah yang terbaik.

Meski harus berhadapan dengan hukum, meski sampai mengorbankan nyawa, ia tidak akan pernah menyerahkan anaknya. Ia akan melawan, demi Arnold.

1
Lauren Florin Lesusien
thur buat ini si cerry badas dikit trs peka dan ditak naik bin oon umur udh 24 trs udh punya anak udh tinggal bareng ama bapak dari anaknya trs tinggal diindonesia masak ga ngerti terlalu naif thur dari awal baca sampai ini episode hubungan nya dngan bapak anaknya ga ada kemajuan 🤬🤬
Mia Camelia
lanjut thor🥰
Anonymous
/Shame//Joyful//Shame//Joyful/
Anonymous
/Joyful//Shame//Toasted/
Anonymous
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Anonymous
🩷🩷🩷
Anonymous
oke
Anjani
/Casual//Casual/
halizerena
/Drool//Drool//Drool/
indhpermatas
/Facepalm//Facepalm/
Ayu Lestari
/Smirk//Smirk//Smirk/
azaliannya
/Smile//Smile//Smile//Smile/
DindaStory
oke sih
RaniBaca
ok
Miu Miu 🍄🐰
lanjut kak ♥️
Anonymous
lanjut 😍
Lina ayuu
oke
Silvi
👍👍👍👍
Sania Anugrah
oke
dayana
yey berhasil kabur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!