"Batalkan pernikahanmu dengan Mas Radit,karena Aku sedang mengandung anaknya,jika kamu tetap menikah,Aku akan menghancurkan semuanya".
Kinaya bergetar saat membaca pesan yang masuk kedalam ponselnya,Ia berkali-kali membaca berharap apa yang Ia baca salah,tapi nyatanya justru kembali mendapatkan pesan sebuah foto yang memperlihatkan kemesraan calon suaminya dengan wanita lain.
Waktu yang tinggal 1 bulan lagi menuju pernikahan membuat Kinaya benar-benar hancur dan bingung secara bersamaan,terlebih kedua orang tuanya tetap memaksa melanjutkan pernikahan karena tak ingin malu dengan tetangga dan keluarga besar yang sudah mengetahui akan adanya pernikahan.
Bagaimana Kinaya akhirnya melepaskan semuanya?Apa yang akan Ia perbuat untuk membalas rasa sakitnya?
Ikuti kisahnya disini ya!!
Terimakasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecurigaan Awal
"Mas....,Kamu kenapa sih?pernikahan kita sebentar lagi tapi kamu cuek dan nggak mau ikut mengurus pernikahan kita,Aku juga capek Mas,Aku juga capek karena harus bolak balik kesana kemari setelah pulang bekerja,tapi aku coba nikmati karena ini mimpi kita dari lama,tapi kamu kenapa seperti ini Mas?Kenapa kamu seakan-akan enggan untuk mengurus pernikahan kita,ada apa Mas?Cerita sama aku!!!".Marah Kinaya saat bertemu dengan calon suaminya yaitu Radit.
Radit yang terus memilih diam justru pergi begitu saja saat Kinaya menunggu jawaban yang menguras emosinya.
Tapi tanpa Radit sadari ponselnya justru tertinggal dan deringan telpon dari sebuah nama wanita terpampang dilayar ponselnya.
Kinaya membaca nama yang tertera dilayar ponsel milik Radit,Ia langsung menjawab panggilan karena merasa mengenal wanita yang menghubungi calon suaminya itu.
Tapi suara Kinaya tercekat saat mendengar apa yang wanita itu ucapkan dibalik ponselnya disebrang sana.
"Mas.....,Aku telat datang bulan Mas...,Aku harus gimana Mas....,Aku takut",ucap wanita disebrang sana tanpa tau bahwa yang menerima telponnya bukanlah Radit.
Sambungan telpon kemudian terputus membuat wanita yang bernama Ayu langsung membuang ponselnya begitu saja.
"Aaarrrghhhhhhhh!!!,Awas kamu ya Mas....,kalau benar aku hamil,aku akan membuat kamu hancur kalau tidak mau bertanggungjawab dengan bayi yang aku kandung ".teriak Ayu yang begitu takut akan masa depannya.
Sedangkan Kinaya yang masih shock mendengar wanita yang menghubung calon suaminya terus terdiam sambil memegang ponsel milik Radit.
Tapi tiba-tiba ponselnya direbut secara paksa oleh Radit yang sudah berdiri dihadapan Kinaya.
"Mau ngapain kamu dengan ponselku?Jangan macem-macem ya!!,kita belum menikah",marah Radit dengan tegas.
Radit yang ingin segera pergi dicekal oleh Kinaya dengan cekalan yang cukup kencang.
"Sebentar Mas,Siapa wanita yang bernama Ayu?Kenapa dia menghubungi Mas dengan ketakutan hanya karena dia belum datang bulan,ada apa ini Mas ?",tanya Kinaya dengan serius.
Radit melepaskan tangannya dari cekalan Kinaya,Ia menatap Kinaya dengan kemarahan yang berkobar.
"Lancang kamu Kinaya,Kamu telah mengganggu privasiku padahal aku nggak suka itu",Marah Radit dengan tatapan tajam.
"Kenapa kamu marah Mas...?,Kamu tinggal jelasin siapa Ayu dan ada apa dengan dia,Karena yang aku tau kalian 1 kantor dan aku tidak ingin ada yang ditutup-tutupin saat pernikahan kita semakin dekat,kamu sadar nggak sih Mas kalau kita itu mau menikah,kenapa kamu jadi seperti ini Mas?Kenapa????".
Teriakan Kinaya membuat beberapa orang yang sedang menikmati makanannya melihat keduanya,tiba-tiba Radit menyeret Kinaya dari restoran itu.
Dilobby sebuah mall perbelanjaan mereka kembali berdebat dengan sama-sama emosi.
"Inget ya Kinaya!!,Kamu nggak berhak tau apa yang aku lakukan dan apa yang terjadi disekitarku,karena kita belum menikah dan aku juga nggak suka itu,kalau kamu terus cerewet seperti ini aku bisa saja membatalkan pernikahan kita".
Kinaya menutup mulutnya karena terkejut dengan apa yang keluar dari mulut calon suaminya,Ia tak menyangka bahwa pernikahan yang tinggal 1 bulan lagi dilaksanakan Radit tetap menganggap Kinaya adalah orang yang tak berhak tau kehidupan pribadi calon suaminya,dan yang lebih menyedihkan adalah ancaman pembatalan pernikahan,padahal semuanya sudah didepan mata dengan persiapan yang hampir 80%.
Kinaya akhirnya mengalah,Ia pergi begitu saja dan pergi dengan mobilnya,tapi didalam pikirannya terus tertuju dengan wanita yang bernama Ayu.
"Aku harus selidiki sendiri apa yang sebenarnya terjadi",guman Kinaya didalam hatinya.
***
Sedangkan Disebuah Apartment yang menjadi tempat tinggal Ayu,Ia dikejutkan dengan gedoran pintu yang begitu kencang,Ayu berlari dan membuka secara perlahan pintu Apartmentnya.
Dan terlihat Radit dengan wajah datar sekaligus dingin,Ayu mempersilahkan Radit masuk dan mereka duduk disofa yang ada diruang tamu dengan berhadap-hadapan.
Ayu yang sedikit senang akhirnya berbicara apa yang menjadi keresahan hati dan pikirannya akhir-akhir ini.
"Mas....,Aku belum datang bulan,Kalau aku hamil gimana Mas?Kita sering melakukannya tanpa pengaman,Mas mau bertanggungjawab kan kalau aku hamil?",tanya Ayu dengan santainya.
Radit seketika menatap tajam Ayu.
"Apa ini yang kamu ucapkan tadi ditelpon?",tanya Radit serius.
Ayu terkejut,kenapa Radit justru mempertanyakan apa yang Ia ucapkan ditelpon sedangkan Ia pikir Radit datang karena ingin memperjelas obrolan yang terputus.
"Iya Mas...,Aku tadi bilang bahwa aku belum datang bulan,aku takut kalau ternyata aku hamil,tapi Mas malah matiin telponnya".jawab Ayu tanpa rasa bersalah.
Seketika Radit berdiri,Ia mendekati Ayu yang terlihat ketakutan.
"Kenapa Mas?Aku salah ngomong?".
Radit kembali menjauh dan duduk bersila dengan santainya.
"Gugurkan kandungan itu jika kamu memang hamil,Aku akan menikah jadi tak mungkin aku bertanggungjawab dengan anak itu,lagian kita sudah sepakat bahwa hubungan kita hanya kesenangan semata,jadi kalau sampai hamil itu menjadi resiko kamu sendiri".
Ayu yang mendengarnya langsung marah,Ia tidak terima bahwa Ia yang harus menanggung sendiri padahal Radit juga turut menikmati hubungan mereka.
"Nggak Mas...,Aku nggak mau menggugurkan anak ini,Anak ini akan hidup walaupun kamu akan menikah sekalipun,tapi satu hal yang harus kamu tau,calon istrimu berhak tau dan kita liat akankah dia tetap akan menikah sama kamu atau membatalkan pernikahannya".
Radit tidak terima,Ia marah karena tidak ingin kedua orangtuanya merasa kecewa.
"Jangan gila Ayu,Aku akan marah kalau kamu sampai melakukan itu,sekarang kalau kamu memang ingin anak itu baiklah kita akan besarkan secara bersama-sama,tapi aku nggak mau Kinaya dan keluargaku tau bahwa kamu hamil anakku,karena saat mereka tau aku bisa saja melenyapkanmu dari muka bumi ini bersama dengan anak yang kamu kandung".
Ayu merasa ketakutan,tapi Ia merasa sedikit lega karena ancaman yang Ia ucapkan,kini Ia tau senjata Radit jika suatu saat Radit tidak bertanggungjawab atas ucapannya.
"Baiklah,Aku akan diam asal Mas Radit mau membesarkan anak ini bersama-sama",jawab Ayu pada akhirnya.
Tapi Ayu tetap akan waspada,Ia tidak ingin hancur sendirian saat Radit justru bahagia dengan keluarga barunya,karena bagi Ayu,Ia yang digoda dari awal dengan uang yang Radit miliki,bahkan Ayu memberikan kesucian yang Ia jaga selama 25 tahun atas bujuk rayu Radit yang begitu manis.
Alur ceritanya bagus dan konfliknya tidak begitu terlalu rumit...
pemilihan kosakata sangat baik dan mudah untuk dipahami...
terimakasih buat kk othor,
semoga sukses ❤️