Ketika membuka mata, Dani menemukan dirinya berada di sebuah kamar. Ia tak mengingat apapun tentang dirinya. Di sana dia bertemu dengan pria yang mengaku sebagai bosnya. Pria itu mengatakan kalau Dani merupakan personal trainer di gymnya yang diketahui juga melakukan pekerjaan p|us-p|us.
Namun semua itu tak berlangsung lama, karena ingatan Dani perlahan pulih setelah bertemu wanita yang mengetahui masa lalunya. Saat itulah Dani menggunakan keahlian hipnotisnya dan mengambil alih bisnis gym. Siapa yang menduga? Bisnis itu menjadi sukses besar saat dikelola oleh Dani.
"Layanan trainer-trainer di gym 24 luar biasa. Pokoknya bikin lemas dan banjir lendir. Eh, maksudnya lendir keringat. Hehe..." ucap salah satu tante langganan gym 24.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 1 - Gym 24
Tampak seorang pria di sebuah kamar. Pria itu telentang di atas ranjang. Kedua matanya terpejam rapat.
Perlahan sepasang mata pria itu terbuka. Ia segera merubah posisi menjadi duduk. Memperhatikan keadaan di sekelilingnya.
"Ugh..." pria itu memegangi kepalanya yang terasa sakit.
Bersamaan dengan itu, pintu terbuka. Terlihat seorang lelaki paruh baya yang muncul.
"Kau baru bangun, Dan?" tanya Wandi.
"I-iya..." jawab Dani tergagap. Jujur saja, dia merasa ada yang aneh dengan dirinya. Rasanya dia melupakan sesuatu. Namun tidak tahu itu apa.
"Kau harus kerja malam ini di gym. Ada pesanan dari Tante Ira. Tapi seperti biasa, dia ingin berolahraga dulu satu jam bersamamu di gym," kata Wandi.
"Em... Apa yang terjadi padaku? Aku merasa aneh," ungkap Dani.
"Ya ampun... Sepertinya pukulan tadi malam benar-benar membuat kepalamu terbentur keras. Kau lupa dengan apa yang terjadi tadi malam?" tukas Wandi.
"Apa yang terjadi padaku?" tanya Dani.
"Kau dipukuli oleh ayahnya cewek itu, Dan! Kau babak belur. Untung aku dan yang lain segera menolong dan membawamu ke rumah sakit," jelas Wandi panjang lebar.
"Begitukah?" Dahi Dani berkerut heran.
"Bersiaplah untuk bekerja. Dan jangan lupa minum obatmu itu setiap malam. Gara-gara kejadian tadi malam, otakmu kehilangan beberapa memori. Minumlah obat itu sampai kau bisa mengingat memorimu kembali. Berterima kasihlah pada Haris. Dia yang memberikan obat itu khusus buatmu," ujar Wandi. Dia segera beranjak ke pintu. Namun langkahnya mendadak terhenti, Wandi kembali berucap, "Oh iya. Dompetmu ada di atas nakas. Aku mengamankan uang dan kartu-kartunya. Jadi kau tenang saja."
Dani hanya menganggukkan kepala. Dia sebenarnya masih kebingungan, untuk mengucapkan kalimat terima kasih saja terasa sulit baginya. Meskipun begitu, dia meminum obat yang diberitahukan Wandi.
Usai minum obat, sakit kepala Dani seketika berkurang. Dia segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Dani, begitulah namanya dipanggil. Dani sendiri tak memiliki nama panjang. Setidaknya itulah yang dirinya ketahui setelah melihat ktp. Dari dompet pula Dani mengetahui pekerjaannya. Ia bekerja sebagai personal trainer atau pelatih pribadi di sebuah gym bernama Gym 24.
Setelah mandi, Dani keluar dari kamarnya. Ternyata kamarnya itu berada satu gedung dengan gym tempatnya bekerja.
Dani lantas mendatangi Gym 24. Di sana tampak cukup banyak orang yang sedang beraktifitas.
"Ini dia Dani..." Wandi datang menyapa. Ia lalu memanggil beberapa orang untuk mendekat.
"Ini Dani. Mulai sekarang, dia akan bekerja di sini," kata Wandi.
"Oh... Jadi dia yang akan menemani Tante Ira hari ini?" timpal Rama. Salah satu personal trainer di Gym 24.
"Rama... Dia personal trainer baru di sini. Jadi kita harus membiarkan pelanggan merasakan pelayanannya. Lagi pula, kau kan ada janji lain bersama Tante Sisca malam ini," tanggap Wandi.
Sementara itu, Dani sejak tadi merasa heran. Dia masih tak bisa memahami yang terjadi. "Tunggu dulu, Pak. Aku kira aku sudah lama bekerja di sini? Tapi ternyata baru?" tanyanya sembari berbisik pada Wandi.
"Kau itu sebenarnya bekerja sebagai personal trainer di gym lain. Tapi sebelum insiden penyerangan kita sudah sempat membicarakannya. Kau sudah resign dari gym sebelumnya dan berniat pindah ke sini. Apa kejadian baru itu kau lupakan juga?" balas Wandi.
Dani terdiam seribu bahasa. Sekali lagi dia tak bisa mengingat apapun tentang apa yang telah terjadi pada dirinya.
semoga nanti bisa bersatu dengan Dani .
bahagia bersama anak mereka
jangan-jangan nanti Lexy juga hamil...