Tiba tiba seorang laki laki datang meminta Arumi Bunga Cantika menjadi istrinya. Sebagai balas budi karena Arumi sudah mendapatkan kornea mata dari mendiang adiknya.
Arumi menolak karena sudah memiliki kekasih hati yang bernama Michael. Akan tetapi masalah timbul saat Armellya teman Arumi mengirim foto pengkhianatan Michael.
Orang tua Arumi pun menerima lamaran Ernastan Alfred Warren, kakak dari pendonor kornea mata Arumi.
Apakah Ernastan tulus mencintai Arumi atau ada motivasi lainnya? Apakah Arumi akan mendapatkan kebahagiaan dengan pernikahannya? Jika tidak bagaimana cara Arumi untuk meraih kebahagiaannya?
Yukkk guys kita ikuti kisah Arumi..🙏🙏🙏🙏🙏♥️♥️♥️♥️♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 1.
“Arumi, kamu sudah mengenyam kebahagiaan sekian lama karena mendapatkan sepasang kornea mata dari mendiang adikku.” Ucap seorang laki laki muda yang gagah dan wajah tampan rupawan, sambil menatap wajah cantik gadis yang duduk di hadapannya.
Arumi Bunga Cantika, 24 tahun. Gadis cantik yang dulu buta sejak lahir hingga usia tujuh tahun. Dia seorang pianis terkenal yang memiliki suara merdu. Semenjak mendapat donor sepasang kornea mata, dunia Arumi pun semakin berwarna indah.
Arumi tersenyum dan menatap dengan intens laki laki yang baru saja mendatangi dirinya.
Ernestan Alfred Warren, 29 tahun, laki laki itu datang dengan membawa bukti bukti dari bank mata yang menunjukkan dia adalah keluarga pendonor kornea mata untuk Arumi Bunga Cantika, tujuh belas tahun silam.
“Iya Pak, terima kasih yang tidak terhingga saya ucapkan. Saya senang Pak Ernastan sudah sudi datang ke rumah untuk menemui saya.” Ucap Arumi dengan santun sambil bibir tersenyum ramah.
“Sudah lama saya dan orang tua saya mencari keluarga pendonor kornea mata saya ini. Tetapi tidak menemukannya. Bank Mata pun merahasiakan data identitas pendonor dan keluarganya. Saya dan ke dua orang tua juga sudah menyiapkan sesuatu sebagai tanda ucapan terima kasih itu.” Ucap Arumi lagi masih dengan bibir tersenyum ramah
Ernestan hanya senyum datar saja. Dia terlihat tidak suka dipanggil dengan sebutan Pak oleh Arumi. Juga tidak berminat dengan sesuatu imbalan dari keluarga Arumi. Tampak kini tangan kanannya merogoh sesuatu dari saku celananya..
Sebuah kotak perhiasan kecil nan indah kini dia pegang. Kotak perhiasan itu dia buka dan dia ulurkan pada Arumi yang duduk di depannya bersekat meja klasik. Meja bundar batu marmer tebal, dengan kaki kaki meja terbuat dari kayu jati berukir indah.
Arumi menatap sepasang cincin di dalam kotak perhiasan itu. Keningnya mengerut sedikit, dia tidak paham kenapa laki laki itu membawa sepasang cincin.
“Arumi menikahlah denganku sebagai tanda ucapan terima kasih kamu.” Ucap laki laki muda itu sambil mengulurkan kotak perhiasan kecil pada Arumi.
Kini Arumi tampak kaget. Kedua mata membulat dan secara spontan kepalanya menggeleng geleng..
“Tidak Pak, saya akan memberikan apa yang Bapak Ernastan minta untuk ucapan terima kasih dan balas budi saya. Tapi maaf jangan meminta saya untuk menikah dengan Bapak. Saya sudah punya kekasih.” Ucap Arumi dengan santun, dan tangannya menolak cincin pemberian dari orang yang baru saja mendatanginya.
“Kami sudah menyiapkan rumah lengkap dengan segala perabot nya di kawasan Ibu Kota. Jika Pak Ernastan menginginkan mobil kami juga akan membelikan. Dan apa lagi Pak sebutkan kami akan memberikan tapi jangan meminta saya untuk menjadi istri Bapak.” Ucap Arumi lagi dengan nada dan ekspresi wajah sangat serius.
“Arumi aku hanya ingin kamu. Tolong Arumi menikahlah dengan aku. Aku mencintai dan mengagumi kamu sudah sejak lama. Aku mencari waktu yang tepat. Kamu sekarang sudah dewasa. Kuliah kamu juga sudah selesai.” Ucap Ernestan sambil masih mengulurkan kotak perhiasan kecil itu.
“Maaf Pak, saya tidak bisa.” Ucap Arumi lagi dan tangannya tetap menolak kotak perhiasan itu
“Arumi, kamu sudah mendapatkan kebahagiaan. Sekarang tolong aku, beri aku kebahagiaan dengan menikahi kamu Arumi.” Ucap Ernestan dengan nada dan ekspresi wajah yang penuh permohonan.
“Mama dan adik perempuanku meninggal karena kecelakaan tujuh belas tahun silam. Papa ku meninggal tiga tahun lalu. Aku kini hidup seorang diri.. “ ucap Ernestan lagi raut muka dan nada suaranya kini terdengar sedih.
Suasana di pendopo rumah orang tua Arumi itu sesaat menjadi hening. Hanya terdengar kicauan burung burung yang berada di atas pohon pohon rindang yang tumbuh di halaman rumah dengan arsitektur Jawa klasik, yang lumayan luas itu.
Arumi yang sangat lembut hati nya sejak kecil, turut bersedih mendengar cerita Ernestan. Dia kembali menatap wajah tampan pemuda yang baru dikenalnya itu dengan penuh rasa empati yang begitu mendalam.
“Turut berduka cita Pak. Dan saya akan menjadikan Bapak sebagai kakak angkat saya. Sebagai saudara saya, mulai sekarang saya akan panggil Kak.” Ucap Arumi dengan bibir tersenyum.
“Aku tidak mau, aku hanya ingin menjadi suami kamu, bukan Kakak kamu. Dan aku tidak suka kamu panggil Pak. Apa wajahku sudah terlihat tua.” Saut Ernestan, satu telapak tangannya pun mengusap wajah tampan nya.
“Sekali lagi maaf Kak. Bukannya saya tidak tahu balas budi. Tapi tolong mengertilah dengan perasaan dan posisi saya yang sudah menjadi kekasih orang..” ucap Arumi yang kini nada dan ekspresi wajahnya penuh permohonan.
“Aku akan melamar langsung pada kedua orang tua kamu. Dan jika tetap ditolak, aku akan membuat berita jika Arumi Bunga Cantika, artis yang baik hati dan punya banyak fans ternyata tidak tahu balas budi pada keluarga pendonor kornea matanya.” Ucap Ernestan. Dia tidak mau menyerah.
✨✨✨
Di malam hari, Arumi menangis tersedu sedu di kamarnya. Bukan karena masalah yang berhubungan dengan kejadian tadi siang yaitu kedatangan Ernestan yang meminta untuk menikahinya. Akan tetapi justru karena ada masalah dengan Michael sang kekasih hati dan Armellya temannya sesama artis.
“Hu... hu... hu... hu...” Arumi terus menangis tersedu sedu sambil tangannya sibuk menghapus foto foto yang baru saja dikirim oleh Armellya.
“Michael kamu tega sekali, kamu sudah bohong dan mengkhianati aku hu... hu.. hu... hu... kamu katanya akan setia dan hanya akan melakukannya dengan aku setelah kita menikah hu... hu... ” ucap Arumi masih menangis tersedu sedu dan menaruh begitu saja hand phone di atas tempat tidur.
Arumi pun membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur. Dia merasakan tubuhnya menjadi lemas dan tidak bertenaga, hati serasa hancur karena melihat foto foto Michael yang tanpa pakaian di atas tempat tidur bersama Armellya yang juga dalam keadaan polos.
Sesaat terdengar bunyi suara dering hand phone milik Arumi yang berada di atas tempat tidur.
Arumi yang masih menangis tersedu sedu tidak menghiraukan lagi hand phone nya. Dia membiarkan saja. Dia pun enggan untuk melihat siapa yang sudah menghubungi dirinya.
Wajah cantik Arumi terlihat basah oleh air matanya yang terus meleleh. Hatinya sangat sakit, tidak menyangka Michael teman kecilnya yang sudah menjadi kekasih hatinya beberapa tahun tega mengkhianati.
“Kenapa dia tidak sabar menunggu waktunya tiba hu... hu... hu....Dasar laki laki.. hu... hu....hu... katanya akan setia dan bertahan menunggu sampai saat pernikahan tiba hu... hu... hu.. bohong.. bohong.. hu... hu.... ” ucap Arumi yang masih menangis tersedu sedu.
Tangan Arumi memukul mukul boneka pemberian Michael dan dia lempar boneka yang tidak berdosa itu. Untuk meluapkan kekesalannya pada Michael.
Hand phone milik Arumi kini tidak lagi berdering. Akan tetapi pintu kamar Arumi terdengar suara ketukan yang keras dan berkali kali.
TOK
TOK
TOK
“Rumi...” suara seorang perempuan yang tidak lain adalah Ariana sang Bunda. Dari nada suaranya terdengar sangat khawatir.
Arumi menghapus air mata yang terus meleleh. Dia pelan pelan bangkit dari tidurnya dan melangkah menuju ke pintu kamar nya.
Di saat pintu sudah dibuka. Tampak sosok Sang Bunda dengan ekspresi wajah panik, urat syaraf di wajah nya tampak menegang.
“Rumi, Armellya mengirim foto foto tidak senonoh ke hand phone Bunda.” Ucap Ariana sambil mengulurkan hand phone miliknya.
“Hapus saja Bun, dia juga mengirim ke aku hu....hu.. hu... Mereka tega sekali mengkhianati aku Bun hu....hu... hu..” Ucap Arumi yang kembali menangis tersedu sedu.
Ariana pun segera memeluk tubuh puteri sulungnya. Dia begitu memahami perasaan hati Arumi.
“Sayang jangan sedih. Bersyukur kelakuan Michael sudah ketahuan sekarang sebelum kamu menikah dengannya. Dan mulai sekarang lebih baik kamu putus dengan Michael.” Ucap Ariana sambil mengusap usap punggung Arumi.
“Hu...hu.. aku tidak menyangka Michael tega melakukan Bun.. hu....hu...”
Sesaat terdengar suara langkah kaki di belakang Bunda dan anak yang sedang berpelukan itu..
“Iya Rumi, Eyang sudah sejak dulu sebenarnya tidak setuju kamu menjalin kasih dengan Michael. Sekarang adalah waktu yang tepat kamu putus dengan Michael. Menikahlah dengan Ernestan ..” ucap Ibu Hajjah Khasanah perempuan berusia tujuh puluh tahun itu.
Arumi tampak kaget dengan kalimat terakhir yang keluar dari Eyang Tirinya. Wajahnya masih basah oleh air mata langsung menoleh ke arah Ibu Hajjah Khasanah.
“Tapi Eyang...” ucap lirih Arumi
Jhon & Armeliya selamat atas di tangkapnya kalian berdua... Nikmatilah hadiah buat kalian menginap di 🏨 prodeo gratis buat kalian