NovelToon NovelToon
Harem Putri Bunga

Harem Putri Bunga

Status: sedang berlangsung
Genre:Dunia Lain / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: rozh

Sering di-bully, hingga dikirim ke ruangan seorang dosen yang dikenal aneh, dia masuk ke dalam sebuah dunia lain. Dia menjadi seorang putri dari selir keturunan rakyat biasa, putri yang akan mati muda. Bagaimana dia bertahan hidup di kehidupan barunya, agar tidak lagi dipandang hina dan dibully seperti kehidupan sebelumnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rozh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30. Tidak Ada Dua di Rombongan Pendeta.

Setelah kepergian kelompok orang-orang kerajaan Lucifer tadi. Putri Arunika berkacak pinggang marah pada putri.

"Bodoh, kau tahu tidak? Kerajaan Lucifer itu terkenal dengan sebutan kerajaan iblis, dia tak segan-segan untuk menghabisi siapa saja! Untung saja itu hanya Dem saja, kalau pangeran lain dan selir lain gimana?"

Putri Laeouya tak menjawab, dia hanya diam saja saat Putri Arunika marah-marah.

"Aku tahu betul kerajaan itu, kami sudah lama bekerja sama dengan mereka. Kedepannya berhati-hati lah agar kepalamu tidak berpisah!"

"Baik, terimakasih Yang Mulia Putri Arunika, kami akan berhati-hati ke depannya," jawab Deana.

"Ya sudah aku pergi!" Putri Arunika masih mengomel tak jelas sepanjang jalan, pengawal dan pelayan yang mengikuti dia hanya diam pasrah saja.

"Kau tau Deana, dia memang baik, tapi menunjukkan kelemahan, sangat patuh pada Lucifer. Seharusnya, jangan tunjukkan kelemahan, walau yakin pun akan kalah dengan Lucifer, agar bisa di hargai!" Putri Laeouya berkata pada Deana.

"Di kehidupan aku yang dulu, aku juga ketakutan dan sangat menghargai orang-orang berpengaruh, kaya, banyak uang, dan berpangkat, seperti Putri Arunika itu, sehingga aku dipijak. Jadi, aku tidak akan seperti itu lagi."

"Bagaimana dengan jualanmu kali ini ke pasar, laku berapa karya kalian?"

"Hampir laku semua Putri, hanya tersisa sedikit, yang saya bawa pulang beberapa saja tapi bisa dijual kembali," balas Deana.

"Berapa keping emas dan Permata yang dihasilkan?"

Deana menunjukkan kantong penyimpanan hari ini.

"Wah, itu banyak sekali, Deana. Lalu, bagaimana dengan tugas lain?"

"Hampir rampung, Yang Mulia Putri," jawab Deana.

"Oh, begitu baiklah. Lanjutkan saja pekerjaan kalian, aku lelah dan ingin tidur."

"Baik, mari saya antar Yang Mulia Putri."

"Apa? Pasar liar itu dihancurkan dan di bakar?" Putri tercengang, ceritanya sedikit melenceng dari dalam buku. Di dalam buku yang ia baca dulu, di balik pasar liar itu tersimpan orang-orang hebat.

"Kenapa bisa di bakar, siapa yang melakukan?" tanya Putri lagi pada Tirt Hala.

"Yang Mulia Putra Mahkota, Putri. Menurut berita beredar, dia tidak suka jika Raja atau para bangsawan bermain-main seperti itu. Menurutnya, untuk apa ada pernikahan dan banyak selir, jika masih ada yang main-main seperti itu."

"Oh, itu benar juga apa yang dipikirkan Yang Mulia Putra Mahkota. Kalau begitu Tirt Hala, temukan wanita bernama Deluna dan pria bernama Stromhord, mereka pernah bekerja di pasar liar itu. Aku ingin bertemu mereka berdua."

"Baik Yang Mulia Putri, saya akan mencari tahu informasi dua orang itu!"

Putri mengangguk dan mengibaskan tangan, sehingga Tirt Hala pun berlalu pergi.

Sekarang, tinggallah tiga prajurit infanteri yang ada di hadapan putri.

"Kalian semua sudah melihat di mana gentong-gentong di buat 'kan, dan sudah di isi air bagi gentong yang sudah selesai dibuat?" tanya Putri.

"Ya, kami mengetahuinya Yang Mulia Putri," jawab mereka serempak.

"Kalau begitu, tugas kalian bertiga, gali tanah itu sedalam satu meter lebih dengan lebar satu meter juga, dari posisi gentong dikumpulkan itu sampai menembus ke lubang besar yang dibuat di wilayah utama. Jika sudah selesai, beritahu saya, lebih cepat lebih baik, mengerti!"

"Baik, kami mengerti Yang Mulia Putri."

Putri Laeouya mengibaskan tangan, mereka pun segera pergi dan menuju ke tempat yang diperintahkan Yang Mulia Putri Laeouya.

"Semuanya sudah di atur, kini saatnya kita pergi ke alun-alun Deana, ini waktunya para penderita dan penyihir berkunjung ke kerajaan Nerluc 'kan?"

"Iya, Yang Mulia Putri. Mari kita bersiap kalau begitu!" balas Deana.

Mereka pergi ke alun-alun, duduk menanti rombongan pendeta dan penyihir lewat.

Sudah tiga hari Putri Laeouya memantau.

"Deana, kenapa tidak ada dua? Apa dia sudah tidak menjadi pendeta kecil lagi ya?" Putri menendang-nendang angin di tempat dia berdiri.

"Ini sudah tiga hari berlalu, aku menunggu, menanti dan memantau, tidak ada dua di rombongan pendeta atau penyihir!"

"Mungkin dia sudah tidak jadi pendeta, atau keluarganya datang mengambil dia," jawab Deana.

"Yaaaaaahh ... padahal aku mau bergantung padanya, berarti aku harus mencari target baru, pendeta kecil mana yang harus aku dekati Deana, mereka terlihat angkuh dan sombong semua, lihat kelompok pendeta kecil itu!" Putri Laeouya menunjuk kelompok kecil pendeta anak-anak di sana dengan pakaian seragam putih panjangnya.

"Mereka mengambil dagangan rakyat kecil itu, sombong, aku gak sudi mendekat sama mereka. Bikin gak semangat aja, ayo kita kembali ke kediaman Deana, lebih baik aku belajar menulis dan membaca!"

"Baiklah, Yang Mulia Putri." Deana segera menggendong putri Laeouya pulang dari alun-alun menuju kediaman.

"Deana, kapan kita akan ke pasar gelap yang di adakan di kerajaan Lucifer itu? Kita harus mengumpulkan berapa banyak keping emas agar bisa membeli sesuatu di sana?"

"Mungkin harus sangat banyak, mungkin beberapa belas peti keping emas Yang Mulia Putri," jawab Deana.

"Uuh, berarti sia-sia saja, aku punya plakat dan tanda izin masuk ke pasar gelap!"

"Kita bisa mengumpulkannya perlahan Yang Mulia Putri, plakat dan surat izin dari Dem Pangeran Erza itu 'kan berguna selamanya."

"Hm, iya juga sih, tapi kalau belasan peti keping emas, itu rasanya sangat jauh!"

"Tenanglah, sekarang kita akan punya gudang air di wilayah utama, mungkin kita bisa punya banyak keping emas nanti saat musim gugur Yang Mulia Putri. Kita hanya perlu merahasiakan tiga mata air yang kita miliki."

"Benar, kau betul Deana! Bagaimana kalau kita menjelajahi hutan lebih dalam lagi ke belakang di dekat kediaman kita di hutan itu?"

"Bukankah tadi Yang Mulia Putri ingin belajar?"

"Tidak, saya berubah pikiran, mending mencari sesuatu yang bisa kita kumpulkan untuk menjadi uang atau makanan, kita akan membawa beberapa pelayan, agar cepat!" kata Putri Laeouya.

"Putri yakin, kita akan memberitahu mereka? Mengajak mereka ke sana?"

"Ya, jangan khawatir Deana, bukankah mereka itu pelayan darah dan prajurit darah, serta budak yang kemarin, ku jadikan budak darah. Mereka tak akan macam-macam. Mereka akan mati kesakitan jika melanggar perintah ku!"

"Ya, baiklah kalau begitu Yang Mulia."

Sesampainya di wilayah utama, putri dan Deana membawa dua puluh orang masuk menyusuri hutan lebih dalam. Awalnya mereka tercengang saat melihat ada bangunan yang besar dan kokoh di sini, tapi akhirnya mereka tahu, jika itu kediaman Putri Laeouya saat Deana membagikan beberapa alat dan senjata untuk mereka bekerja.

"Kita akan mencari mata air, makanan dan berburu, jadi bekerjalah dengan baik, jaga keselamatan kalian, senjata dan alat ini untuk jaga-jaga!" kata Deana pada mereka.

"Baik, Nona Deana."

"Nona Deana, di ujung sana ada rawa, mungkin ada mata air, ayo kita masuk ke sana!" Salah satu pelayan menemui rawa setelah beberapa waktu menelusuri hutan.

"Ayo, kita semua ke sana!" Deana berseru pada semua pelayan sambil menggendong Putri Laeouya.

"Temukan mata airnya!" perintah Deana. "Semakin banyak mata air dan stok air, semakin membantu kita. Kita tidak akan kehausan dan kelaparan di musim gugur dan salju!"

Mereka sibuk mencari mata air.

"Nona Deana, kami menemukan jamur obat!" Salah seorang pelayan memberitahu.

"Bawa saya ke sana!"

1
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Lina Hibanika
penasaran dengan kelanjutannya,, jangan lama-lama up nya ya author yg baik hati 🤗😉
Rozh: Oke. terimakasih sudah membaca cerita sederhana aku kak🌹🙏🏻
total 1 replies
Lina Hibanika
ceritanya seru
Lina Hibanika
beuh ngaku koki kelas satu,, ga taunya sungguh mengecewakan 😒
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Rozh: Oke. terimakasih sudah membaca cerita sederhana saya ya🌹🙏🏻 semoga suka dan selalu menarik, up nya setiap sore atau malam ya🌹
total 1 replies
Cindy
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!