Dan Akhirnya Aku Menyerah

Pagi hari sela terbangun dari tidurnya, dia yang setelah menunaikan sholat subuh kembali tertidur dan baru bangun lagi jam 7 pagi, sela langsung membersihkan tubuhnya dan turun ke bawah untuk sarapan.

"Pagi bi."Sapa sela kepada bi mimin.

"Pagi non."Ucap Bi mimin sambil menata sarapan untuk sela di meja makan.

"Bi, nanti aku akan mulai bekerja kembali, jadi tolong bibi jaga rumah dengan baik ya, dan jangan biarkan orang lain datang dan masuk ke dalam rumahku tanpa seijin ku."Ucap sela.

"Loh non mau kerja lagi ? kerja di mana?"Tanya Bi mimin.

"Di perusahaan anak bos ka lingga bi, tadi kak lingga sudah mengirim pesan sama aku, aku disuruh datang besok ke perusahaan anak bos kak lingga, kalo hari ini dia masih di luar kota katanya."Ucap sela sambil menikmati sarapan yang bi mimin buatkan untuknya.

"Oalah, yaudah semangat ya non."Ucap Bi mimin..

"Iya bi, makasih ya bi."Ucap sela.

"Gak usah makasih segala non, non sama tuan lingga itu sudah bibi anggap seperti anak sendiri, jadi kalo kalian bahagia bibi juga ikut bahagia, tapi kalo kalian ada yang menyakiti bibi juga ikut sakit."Ucap Bi mimin. Beliau memang sangat tulus kepada lingga dan juga sela, beliau ikut sela bukan baru tapi sudah sangat lama, saat dulu lingga bekerja banting tulang bi mimin–lah yang selalu menjaga dan menemani sela, Bi mimin memang Art di rumahnya dulu saat kedua orang tua sela masih hidup dan masih jaya, namun saat kedua orang tuanya meninggal perusahaan milik keluarganya juga ikut bangkrut karna terlilit hutang, semua aset peninggalan orang tuanya terjual habis untuk membayar hutang, sampe sela dan juga lingga ikut bi mimin dan tinggal di rumah Bi mimin, dan akhirnya lingga bangkit kembali hingga bisa sesukses sekarang, dan bisa membalas budi kepada bi mimin, bahkan gajih yang mereka berikan kepada bi mimin tidak seperti gajih Art pada umumnya. Mereka juga memberikan beberapa aset pada bi mimin di kampungnya, sebenarnya Sela melarang bi mimin bekerja lagi, dia akan mencari art baru, dan bi mimin hanya memantau saja tugasnya. Namun bi mimin menolak, dia lebih senang bekerja seperti biasa.

**

Hari ini sela menghabiskan waktu di salah satu mall, dia membeli beberapa pakaian untuk di kenakan–Nya besok nanti saat bertemu dengan calon bos–Nya.

"Bismillah, pasti bisa."gumam sela sambil terus memilah- milah pakaian untuknya.

Setelah mendapatkan pakaian yang di inginkannya sela lalu membayar dan membawanya keluar dari toko itu, lalu karna waktu sudah menunjukan waktu jam makan siang akhirnya dia melangkah menuju tempat makanan, dan akan mengisi perut ya terlebih dahulu di sana.

"Loh mas bayu."ucap sela saat ingin masuk ke salah satu resto yang ada di sana.

bayu yang merasa namanya di panggil lantas menengok, dia sedikit kaget melihat sela yang ada di sana dengan beberapa paper bag di tangannya.

"sel, kamu ngapain disini?" Tanya bayu, dia memang sedang meeting dengan klien di restoran yang ada di mall itu.

"Oh, tadi aku habis membeli beberapa pakaian untuk di pake besok, karna sudah masuk jam makan siang jadi aku mau makan dulu."ucap sela, dia menjelaskan tujuan nya berada di sana.

"Pakaian buat di pake besok? Memangnya kamu mau kemana?" Tanya bayu.

"Kerja." Jawab sela santai, dia sudah melangkah ke salah satu meja yang kosong, dia sengaja memilih meja yang berada di pojok agar tidak terlalu dekat dengan bayu.

bayu mengerenyitkan dahinya, sejak kapan sela mendapatkan pekerjaan, apa segampang itu, padahal di jaman sekarang orang- orang pada ngeluh susahnya mencari kerja, tapi sela hanya dengan waktu satu hari dia sudah mendapatkannya.

Berbagai pertanyaan terus berputar di kepala bayu, dia ingin menanyakan banyak hal kepada istri pertamanya itu, namun klien dirinya masih menunggu.

"Baiklah, kamu makan dulu, mas selesaikan pekerjaan mas, habis itu mas nyusul kamu ke meja kamu."ucap bayu.

sela yang tidak ingin berdebat hanya mengangguk dan melangkah meninggalkan bayu yang masih berdiri mematung.

"Istrinya pak?" Tanya klien bayu membuyarkan lamunanya.

"Hah, iya dia istri saya."ucap bayu sambil tersenyum, lalu dia duduk kembali untuk menyelesaikan pekerjaannya.

"Cantik, kenapa di biarkan untuk bekerja, apa bapak tidak takut,"ucap kliennya sambil tertawa.

"Takut kenapa pak?" Tanya bayu menatap kliennya itu.

"Iya takut ke cantol nanti bos–nya, secara istri anda cantik begitu."ucapnya lagi.

"Oh, kirain apa." ucap bayu berusaha tersenyum.

"saya percaya istri saya bukan orang yang seperti itu, dia sangat setia."ucap bayu membela sela.

"Pak jaman sekarang laki- laki kalo sudah menyukai seseorang itu akan mengejarnya sampai dapet, apalagi istri anda cantik seperti itu."ucap klien bayu, benar-benar membuatnya semakin takut.

bayu terdiam dan menatap sela, ya memang benar istrinya itu sangat cantik, ketakutan bayu semakin menjadi, terlebih dia tau sela dulu juga menjadi incaran di perusahaan tempatnya bekerja, hanya saja nasib berpihak baik kepadanya hingga sela jatuh hati kepadanya.

"Ah, sudahlah lebih baik kita bahas pekerjaan lagi."ucap bayu mengalihkan pembicaraan, dia hanya ingin segera menyelesaikan pekerjaannya.

Akhirnya bayu menyelesaikan pekerjaannya walaupun dengan pikiran yang sedikit tidak fokus, namun sangat beruntung dia bisa meyakinkan kliennya untuk bekerja sama dengan perusahaan tempatnya bekerja.

"Baik pak bayu, saya sangat suka dengan performa perusahaan tempat anda bekerja, semoga kerja sama kita lancar."ucap Kliennya.

"Iya pak, terimakasih banyak."ucap bayu dengan senyuman di wajahnya.

"Kalo begitu saya permisi."ucapnya, dia merapihkan beberapa berkas dan laptopnya, lalu menyalami bayu dan pamit dari sana..

bayu menatap kepergian kliennya itu, sebelum akhirnya dia merapihkan kerjaannya dan membawanya ke meja tempat sela makan.

sela menatap kedatangan bayu, dia yang sedang menikmati makannya hanya menoleh sebentar lalu fokus lagi ke makanannya.

"Sejak kapan kamu melamar pekerjaan?" Tanya bayu.

"Semalam."ucap sela santai.

"Apa maksudmu semalam, apa kamu akan bekerja di tempat malam?" Tanya sela dengan nada yang sedikit tinggi.

sela menatap tajam suaminya itu, karna perkataannya di dengar oleh orang-orang yang ada di sekitarannya, ada beberapa orang yang menatap mereka berdua.

"Siapa yang bilang?" Tanya sela.

"Itu kamu tadi bilang semalam melamar kerja, perusahaan mana yang buka lowongan malam- malam."ucap bayu.

"Iya memang aku melamarnya tadi malam lewat kak lingga."ucap sela.

"Kak lingga?" Tanya bayu, dia masih belum paham dengan arah pembicaraan sela.

sela hanya mengangguk sambil menikmati makanannya.

"Apa maksudnya sel, jangan sepotong- sepotong menjelaskannya. "Ucap bayu yang penasaran.

"Kak lingga meminta aku untuk jadi sekertaris anak bosnya."ucap sela.

"Anak bosnya, jadi kamu akan keluar negri?" Tanya bayu, karna yang dia tau kakak iparnya itu bekerja di salah satu perusahaan yang ada di luar negri.

"Tidak, anaknya mengurus perusahaan yang ada di indonesia baru beberapa bulan ini, dan belum menemukan sekertaris yang cocok dengannya."ucap sela.