NovelToon NovelToon
Menaklukan Hati Mertua

Menaklukan Hati Mertua

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Anak Yatim Piatu / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua / Pembantu
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Fanie Liem

Jingga Purwati dan Ruben Karindra adalah pasangan yang beda strata sosial, tetapi memiliki ikatan batin yang sangat kuat, jika Jingga berada dalam bahaya, Ruben bisa merasakan tanda bahaya didadanya akan berdenyut ngilu dan sakit, begitu juga Jingga dia bisa merasakan apa yang Ruben rasakan.

Perasan cinta mereka yang kuat terhalang oleh keinginan Bramantyo untuk segera menikahkan Ruben dengan Alisa. Mereka pun menikah secara resmi sedangkan Ruben hanya menikahi Jingga terlebih dulu secara sirih.

Keteguhan hati Jingga Purwati yang mampu mengatasi rasa kecewa pada sikap Ruben yang tidak memberitahukan kepada dirinya bahwa dia sudah menikah lagi dengan pilihan Bramantyo membuat Jiingga memilih memaafkan dan kuat menghadapi tekanan dari sang mertua yang galak dan sering menyiksanya.

Akankah Jingga Purwati dapat menaklukan hati sang mertua?

Ikuti kisah cinta mereka ... !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fanie Liem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1. Pernikahan Sirih.

Ruang make up pengantin wanita.

Suasana hari ini begitu syahdu, seorang gadis cantik sedang menggenakan anting mengkilau yang panjang sambil memandang ke cermin besar, lengkap dengan kebaya putih yang mengiringi keindahan tubuh ramping dan seksinya.

Wanita itu bercermin melihat paras cantiknya. Ia menghela napas panjang, lalu tersenyum lebar ketika dia melihat bayangan pria tampan ada di cermin, dia sosok calon pendamping.

"Ish, kenapa kamu mengangetkan aku," ucap Jingga sambil mendongak kepalanya keatas.

"Sengaja aku datang keruangan make up calon mempelai wanitaku ini untuk melihat kecantikan kamu, sayang,"ucap Ruben sambil menunduk kearah bawah lalu mengecup mesra calon istrinya.

Ciuman yang memabukkan itu harus berhenti ketika para stylist datang keruangan tersebut dengan berdehem, di susul dengan adik Jingga yang juga ikut berdehem ria.

"Ehem! Ya ampun sudah pada nggak sabar banget ya buat malam pertama, tapi nggak waktu sekarang gini dong," cecar Melati.

"Ih, jangan ya dek! kurang sopan begitu sama kakak cantikmu ini," ujar Jingga dengan terkekeh.

Melati menatap tajam."Iya-iya deh! tapi sekarang kakak ipar harus pergi dulu dari sini. Ini ruang make up untuk mempelai wanita," usir Melati dengan mendorong punggung Ruben.

"Oke, adik ipar. Aku pamit ya," pamit Ruben sambil melangkah pergi.

****

Tiga puluh menit kemudian,

Ruben semakin ketar-ketir menunggu calon istrinya yang belum juga selesai didandani, hingga derap langkah kaki itu membuat Ruben tercengang seketika ketika melihat calon istrinya begitu mempesona dengan penampilan kebaya putih yang membalut tubuh rampingnya, menambah aura keanggunan yang begitu memikat sehingga mata Ruben membulat sempurna.

Sekejap mata suasana saat itu menjadi hening karena sosok calon pengantin sudah tiba dan Ijab kabul pun segera dimulai, setelah Jingga duduk disebelah Ruben diiringi oleh Melati yang menutupi kedua mempelai dengan kain putih diatas kepala kedua mempelai.

Dengan suara lembut itu, penghulu mulai melantunkan akad pernikahan dan Ruben pun segera menjabat tangan penghulu diatas meja, lalu penghulu itu mulai berkata-kata dan Ruben pun dengan lantang untuk menjawab.

"Saya terima nikah dan kawinnya jingga Purwati binti Handoko dengan emas seberat sepuluh gram dan seperangkat alat sholat, dibayar tunai," ucap Ruben dengan suara lantang.

"Bagaimana saksi?" tanya Penghulu dengan melirik kanan-kiri kepada kedua saksi.

"SAH!"

Tak banyak tamu yang diundang, tapi hanya saksi, penghulu, dan kedua mempelai pun mulai berdoa kepada yang mahakuasa meminta restu untuk pernikahan mereka yang hanya pernikahan sirih.

Setelah semua doa- doa yang dikumandangkan, Jingga dan Ruben pun mulai saling pandang, lalu Ruben membuka kotak kecil berisi cincin berlian yang saat ini disematkan kejemari lentik jingga, begitu juga dengan Jingga yang segera menyematkan cincin simbol cinta mereka kejemari manis Ruben.

Mereka saling lempar senyuman manis, Jingga pun segera menyalimi tangan Ruben yang kini sudah sah menjadi suami sirihnya.

Cinta yang tulus dari Ruben yang tak pernah pasang bulu, begitu juga dengan Jingga yang mencintai Ruben bukan dari segi materi, tapi juga ketulusan Ruben menerima dirinya yang sederhana dan apa adanya.

"Akhirnya, cinta kita berdua bisa dipersatukan oleh ikatan pernikahan ini juga meskipun pernikahan ini hanya sirih dan bukan secara resmi, tetapi aku berjanji akan bekerja keras untuk menaklukan hati mertua, supaya suatu hari kita berdua akan dipersatukan oleh ikatan pernikahan yang resmi," gumam Jingga dalam hatinya.

Jingga pun kembali mengingat rentetan peristiwa saat dirinya bertemu pertama kali dengan Ruben Karindra.

Flashback on

Panti Asuhan Rembulan Kasih.

Para anak yatim sedang berlari kian kemari untuk mengejar bola sepak yang mereka incar untuk ditendang kedalam gawang sedangkan Bu Seruni dan Pak Galih sedang duduk diteras halaman memperhatikan anak-anak panti, senyuman mereka mengembang ketika kendaraan beroda empat itu berhenti dihalaman mereka.

Seorang pria tampan mengayunkan kakinya turun dari mobil hitam yang mewah, membuka kaca mata hitamnya, lalu tersenyum lebar kearah kedua pengurus panti asuhan.

Tak lama kemudian, sang supir terkesiap membuka bagasi mobil, menurunkan sekantong besar paper bag berisi makanan dan perlengkapan alat tulis untuk dibagikan.

"Selamat datang dipanti asuhan Rembulan Kasih," ucap Bu Seruni sambil tersenyum hangat.

"Daddy saya donasi terbesar disini tidak bisa hadir, maka saya akan mewakilkan, perkenalan nama saya Ruben Karindra," ucap Ruben sambil mengulurkan tangannya.

"Senang bertemu dengan anak pak Bram," ucap Bu Seruni sambil melipat tangan dan mengulum senyum lagi.

"Saya juga senang melihat kamu disini, perkenalkan saya suami Bu Seruni nama saya Galih Handoko," ucap Galih sambil mengambil alih menjabat tangan Ruben.

"Kedatangan saya kesini untuk memberikan sebuah bantuan berupa perlengkapan alat tulis dan juga sekotak makanan untuk anak-anak disini serta sejumlah uang bulanan titipan dari Daddy saya," ucap Ruben sambil mengeluarkan amplop cokelat yang tebal.

"Terima kasih banyak, nak. Tolong sampaikan juga kepada pak Bram bahwa kami sangat berterima kasih atas sumbangan yang diberikan ini," ucap Bu Seruni.

Ketika mereka sedang berbincang panjang lebar, seorang wanita berparas sangat cantik lewat untuk berpamitan dengan kedua orang tua angkat yang selama ini membesarkannya.

"Bunda, Ayah, aku pamit dulu ya mengantarkan pesanan kue-kue basah ini," ucap Jingga sambil menyalimi kedua orangtua angkatnya.

"Ya, nak. Hati-hati dijalan ya. Jangan ngebut bawa motornya," ucap Bu Seruni.

"Ya, bunda," ucap Jingga sambil tersenyum.

Ruben yang menatap rupa gadis itu tanpa berkedip, sejak tadi mencuri pandang, matanya memperhatikan gadis cantik itu tanpa henti, ternyata dibuatnya terpesona pada pandangan pertama oleh paras cantiknya. Dia pun langsung menanyakan siapa gadis tersebut kepada Bu Seruni dan Pak Galih.

Sejak hari itu, Ruben sama sekali tak bisa berhenti memikirkan gadis cantik tersebut. Hampir setiap hari Ruben mencari alesan untuk datang ketempat panti tersebut, bahkan sering sekali Ruben menawarkan dirinya untuk mengantarkan Jingga berjualan keliling. Namun Jingga selalu menolak Ruben.

Hingga suatu hari Jingga diganggu oleh para preman yang tidak mau membayar kue-kue basah yang mereka makan.

"Bayar atau aku teriak," ucap Jingga.

"Coba saja teriak kalau berani, "ucap salah satu preman.

Jingga pun dengan lantang berteriak sangat kencang, namun tak ada satu pun yang berani untuk menopang Jingga kecuali Ruben yang selalu menjadi stalker untuk jingga

Ruben pun terkesiap membantai habis para preman dengan jurus-jurus sakti ilmu dari belajar bela diri karate, sehingga sekali tepuk, para preman tersebut lunglai ketanah yang berbatu.

Sejak saat itu, Ruben dan Jingga semakin dekat hingga mereka pun menjalin hubungan tanpa restu dari kedua orangtua Ruben yang menentang hubungan mereka.

Flashback off

TBC.

(To Be Continued)

Tinggalkan jejak kalian berupa like, vote, dan subscribe ya. Terima kasih.

1
Lukas
thor jangan hiatus dong...
buat cerita baru lagi ajah..
Nila
ya kok tamat si thor.??
ndrew's
happy ending , thor...
Zyuichee
seruuu semangatt author
ndrew's
lanjut thor...
Miu Nih.
HEII?!! 😱😱
Volis
Kakak pakai nama Ruben, aku jadi kepikirannya Ruben Onsu 🤭
Volis: Bukan sih
范妮: apa Kaka fans kak Ruben Onsu hehe
total 3 replies
Volis
Tuh kan
范妮: Jangan lupa saling follow ya
total 1 replies
Volis
Yang di tolong mungkin Jingga
Volis
Udah mampir ya kak~
范妮: maksih banyak kak
total 1 replies
ndrew's
ayo kiara rebut lagi dong
Alex
dugaan kiara bener emang si pria topeng itu arga
Miu Nih.
ikut degdegan ikut degdegaann 😖😖 siapa dia siapa diaaa...
Miu Nih.
terlalu pede ini ibu iren,, dia nggak ngerasain perasaan putrinya 🥺🥺
Alex
si Arga pria asing itu ya thor
juju
percuma tidak akan d makan
Alex
harusnya tidak perlu kasih tau jingga itu anaknya karna ibu macem apa yang tega ningalin anaknya dengan alesan ekonomi.
ndrew's
siapa sosok mistsrius itu thor ?
kok bisa Alisa melakukan hal bodoh
Miu Nih.
Good Ruben. jaga komitmen itu ya /Determined/
Miu Nih.
obat pencakar? 🤣 boleh juga, biar dicakar sekalian itu sampe bengk4k 🙈🙈
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!