Amora Jane,,,, adalah gadis berusia 19 tahun yang rela menikah kontrak dengan pria yang koma yang berusia 24 tahun.
Amora terpaksa meninggalkan bayinya karena itu salah satu syarat dari pernikahan kontrak mereka.
Beberapa tahun berlalu, akankah Amora bertemu kembali dengan bayinya,,,,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adirbas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Beda lawan beda cara
Setelah keluar dari ruangan Presdir, Amora dan Emy berjalan ke tempat tim Emy berada. Mereka berdua mendapati bisik-bisik dan tatapan dari setiap pasang mata yang mereka lewati.
Bruak,,,,,,
"Hello,,,," teriak lantang Amora tiba-tiba sambil menendang kursi ke arah tim Emy yang sibuk dengan beberapa berkas.
"Alamak,,,,," terkejut mereka kompak.
"Hai kakak laki-lakiku,,,,," Amora menyapa sambil berlari-lari manja ke arah ketua timnya dulu.
"Apa kabar mu,,,,,?" tanya lembut ketua tim sambil memeluk pelan Amora yang duluan memeluknya.
"Lumayan baik,,," jawab Amora sambil memeluk satu persatu dari mereka setelah dia memeluk ketua tim di awal.
"Apa kamu akan bekerja kembali di sini,,,,?" tanya seseorang dari tim yang sama.
"Tidak,,,,," jawab Amora.
"Lalu,,,,,?" kompak beberapa dari mereka bertanya.
"Aku ingin membuat tim ku sendiri. Aku ingin membuka cabang yang kuberi nama Amor design yang akan berkembang di industri pakaian,,,," jawab Amora.
"Benarkah, lalu bagaimana jadinya,,,,?" tanya ketua tim merasa antusias layaknya seorang kakak yang benar-benar mendukung adiknya.
"Tidak tahu,,,," jawab Amora dengan nada sedih.
"Apa maksudmu sedih begitu,,,?" tanya ketua tim sambil menarik kursinya untuk duduk di dekat Amora.
"Aku ingin mempromosikan dan memproduksi pakaian. Tapi, danaku tak cukup,,,," rengek Amora sambil membaringkan kepalanya ke meja.
"Ohw,,,,masalah dana,,,," gumam mereka.
"Hari ini dia membeli mobil dengan uang tabungan milik Diana. Kami juga membeli rumah dengan uangnya, uangku, dan uang teman kami. Jadi, kami benar-benar tak memiliki dana lagi. Kami sudah datang untuk berkonsultasi dengan Presdir. Jika mereka tertarik, maka dia akan bergerak,,,," ucap Emy menjelaskan situasi dengan nada lantang sambil matanya melihat ke arah Benni, Meri dan beberapa orang lainnya yang mulai mendekat.
Mereka pasti bisa mendengar ucapan Emy tentang rencana yang kedepannya akan di lakukan oleh Amora.
"Lalu, apa kau membutuhkan seorang ahli pembuat gambar. Aku ingin masuk ke timmu,,," ucap seseorang berhasil membuat Amora tiba-tiba bangun sambil memperlihatkan wajah kesalnya.
"Ada apa,,,?" bingungnya saat melihat ekspresi Amora yang berubah ketika dia mengatakan pendapatnya.
"Memangnya aku bukan di tim kalian lagi,,,, huaaaaaaaa,,,,,,aku sudah di keluarkan dari tim,,,,,,Huaaaaaa,,,,, lihat dia Emyyyyyyy,,,,," ucap Amora sambil pura-pura sedih. Namun, dia menghentikan tingkahnya saat melihat Benni yang tersenyum ke arahnya.
"Eh,,,," kaget Amora karena badannya tiba-tiba di balikkan oleh ketua timnya agar tak berhadapan dengan rombongan Benni.
"Ada urusan apa kalian datang ke tim kami,,,?" tanya ketua tim tegas.
"Kami hanya ingin menyapa dirinya,,,?" jawab lembut Benni membuat semua orang menatap ke arahnya.
"Tidak perlu menyapa dirinya,,," kesal Emy.
"Selamat atas pernikahanmu, Benni,,," ucap lembut Amora sambil memiringkan kepalanya agar nongol di antara badan ketua timnya yang berdiri menutupi tubuh Amora.
"Ada apa,,,?" gumam bingung Amora karena mendapatkan tatapan tajam dari ketua timnya dan juga dari Emy.
"Jangan menggoda sembarangan pria. Kau harus menggoda pria yang akan benar-benar memperjuangkan dirimu,,," ucap ketua tim.
"Cieeeeee,,,,,cuit,,,,cuit,,," siul Amora karena dia mendengar ucapan ketua timnya.
"Apa kali ini kau menjadikan ketua tim Emy sebagai target mu selanjutnya,,," gumam Meri membuat beberapa orang sangat kesal dengan ucapannya.
"Kau,,,,," teriak kesal Emy sambil menunjuk ke arah Meri.
"Ketua tim,,,,apakah kau mau menjadi target pria ku selanjutnya,,," manja Amora di dekat ketua tim.
"Kau tahu semua keluarga ku. Jadi, tidak masalah bila kau mau menjadikan aku target mu selanjutnya,,," jawab lembut ketua tim sambil mengelus rambut Amora.
"Apa maksudmu ketua tim tentang semua keluargamu di ketahui oleh Jenni,,,?" tanya Emy.
"Adik-adik ku dan juga istriku ternyata memiliki hubungan khusus dengannya. Aku melihat fotonya ada di galeri ponsel mereka. Aku tahu tentang itu sekitar empat bulan yang lalu. Yang lucunya adalah istriku lebih awal bertemu dengannya di bandingkan aku bertemu dengan istriku,,," jawab ketua tim sambil tersenyum ke arah Amora.
"Dia menganggap aku sebagai kakak laki-lakinya yang ternyata aku adalah kakak ipar laki-lakinya,,," sambung ketua tim saat semua orang terdiam beberapa saat.
"Jadi, maksudmu adalah istrimu adalah kakak wanita dari Jenni,,,?" tanya Emy.
"Benar, bahkan saat aku sibuk dengan tugas ku ketika di awal aku masuk kerja. Hingga aku dengan terpaksa meninggalkan istriku yang hampir melahirkan. Wajahnya yang berusia lima belas tahun berada di samping istriku dan dia juga yang memberi nama untuk anak pertama ku,,,,," jawab ketua tim tanpa sengaja meneteskan air matanya.
Ckrek,,,,crek,,,,
Amora mengambil beberapa foto ketua tim yang sedang meneteskan air mata dengan menggunakan ponsel ketua tim yang dia ambil dari kantongnya. Lalu, dia berjalan ke ruangan ketua tim yang di dekat dengan kaca, dan dia juga langsung menutup pintunya. Semua orang menatap bingung dengan segala tingkahnya.
Dret,,,,, dretttt,,,,,dret,,,,
"Hai,,,,kembalikan ponsel ku,,," teriak ketua tim saat dia sadar apa yang akan dilakukan oleh Amora.
Dret,,,,dret,,,,dret,,,,
"Hello,,,," ucap suara dari seberang telepon membuat semua orang refleks diam.
"Hello ibu beruang,,," manja Amora.
"Ah,,,,panda cantik ku,,,apa kau sedang mengganggu kakak ipar mu itu. Bagaimana jika orang-orang berkata bahwa kalian berselingkuh,,," canda dari seberang telepon.
"Uek,,,,,uekkkk,,,, perutku mulai mual mendengar ucapan mu, mommy bear,,,," manja Amora.
"Kapan kau kembali,,,,? kapan kau akan mampir ke rumah untuk menemui keponakanmu,,,?" tanya seberang telepon.
"Aku tak memiliki uang saku lagi, bisakah berikan aku uang saku,,,?" tanya Amora.
"Minta saja pada kakak ipar mu itu,,," jawab dari seberang.
"Terima kasih, sudah dulu ya,,," senang Amora.
"Oh,,,jadi tujuan kau menelepon adalah meminta uang saku saja ya,,?" tanya seberang telepon.
"Itu bayaran ku atas foto-foto yang ku ambil,,," jawab Amora.
"Baiklah-baiklah, mampirlah sesekali ke rumah. Kami selalu menyambut mu. Bye,,,cinta ku, panda cantikku,,,, love you,,," ucap dari seberang.
"Love you, mommy bear,,," balas Amora. Lalu, dia menutup panggilan mereka.
Amora berjalan ke arah ketua timnya sambil menyerahkan ponsel milik ketua tim dengan senyuman manis yang terukir di wajahnya.
"Kenapa repot-repot menghubungi kakakmu bila kau meminta uang sakunya dariku,,,,," ucap ketua tim sambil mengambil dompetnya.
"Ini upahku karena memberikan fotomu untuk kakakku. Aku mendapatkan uang dari usaha ku sendiri. Bukan mendapatkan uang karena kau target priaku,,," ucap Amora menekan kata-kata terakhirnya sambil matanya melihat ke arah Meri.
Sedangkan di ruangan Presdir, sama seperti tiga tahun yang lalu. Segala aktivitas Amora kembali di pantau semua orang yang di ruangan Presdir atas permintaan nenek Lean. Semua yang di ruangan itu kompak tersenyum saat melihat tingkah Amora yang menjatuhkan lawannya dengan cara yang berbeda-beda.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...