NovelToon NovelToon
Cinta Arga Untuk Vania

Cinta Arga Untuk Vania

Status: tamat
Genre:Romantis / Perjodohan / Balas Dendam / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Tamat
Popularitas:131.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sobri Wijaya

# No Plagiat

Novel ini adalah novel karya pertama saya yang saya unggah di grup facebook sebelum saya mengenal Aplikasi. Saya menyalin ke aplikasi ini agar Semua karya saya berkumpul disini. Jika ada yang menyamai cerita diatas artinya karya saya yang sudah di plagiat. Sebab, cerita ini sudah lama saya buat pada tanggal 22 Juni 2021.

Sinopsis

Perjalanan kisah Cinta yang di mulai dari perjodohan menimbulkan banyak cobaan. Termasuk per cekcoan layaknya Tom and Jerry.

Melewati fase sulit dengan berbagai cobaan menghiasi rumah tangga Arga dan Vania.

Itu semua diakibatkan dendam panjang yang belum usai dari cerita kelam kedua orang tua mereka. Air mata, kehilangan anak dan Amnesia bahkan mereka lewati demi sebuah kebahagiaan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sobri Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part_01 Rencana Perjodohan

Pagi itu kakek Bram Pradopo, papa Dana dan mama Mutia tengah menunggu Arga sarapan dimeja makan. Arga William Pradopo melangkah gontai menuruni anak tangga karna sedikit malas bertemu mereka.

setiap bertemu mereka, Arga harus mendengar tentang perjodohan kedua orang tuanya yang memaksa dirinya menyetujui perjodohan itu. Arga juga harus memberi jawaban pagi itu juga.

"Ayo nak sini, kok lelet banget sih, Sayang," Tukas Mamanya Mutia

.

Arga duduk dalam diam dan mengambil makanan serta lauk pauknya dengan tenang.

"Gimana keputusan mu, kakek sudah tidak sabar menunggu jawaban mu?" tanya kakeknya jelas sudah pasti itu yang harus ia dengar pagi itu.

"Benar nak, sudah saatnya kamu lupakan Fiona dan membuka lembaran baru," tambah Papa Dana.

Arga menatap mereka secara bergantian.

"Tapi Pa, Kek, Arga kan masih muda. Arga belum berfikir ke arah sana saat ini," protes Arga disertai tatapan dingin.

"Arga, kamu adalah putra satu-satunya orang tuamu. Entah kapan Allah akan menjemput Kakek, sebelum itu terjadi. Kakek ingin kamu menikah dan memberi kakek cicit," jelas sang Kakek penuh harap.

Arga terdiam dengan penuh pertimbangan sambil melahap makananya pelan.

"Oke, Arga setuju untuk mencoba menerima perjodohan ini. Tapi Arga tidak janji bisa mencintai gadis itu," jawab Arga sambil menyeruput minumannya.

"Arga berangkat ke hotel duluan, Pa." Arga bangkit dan menyalami keluarganya.

"Silahkan, Den." sopir hendak membuka pintu mobil namun Arga mencegahnya.

"Tidak usah Pak, tidak perlu mengantar Arga biar Arga pergi sendiri," sungutnya lalu menaiki mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Pak Dana bergegas menelpon sahabatnya Romy.

Kring...!

kring...!

kring...!

Telpon rumah berdering.

"Halo, Dan," jawab dari sebrang telpon.

"Dengar, hari ini aku memberi kabar gembira bahwa putraku sudah bersedia dengan perjodohan ini,"ungkap Pak Dana bahagia.

"Oh, syukurlah," timpal Romy antusias.

"Bagaimana, dengan putrimu?" tanya Dana balik.

"Kami masih membahasnya," jawab Romy singkat.

"Oh, baiklah semoga kau juga membawa kabar gembira!"

"Oke, saya pasti akan membawa kabar bahagia untukmu," ucap Romy yakin.

Tu.. tut...

sambungan terputus.

Dari arah belakang Romy mendengar putrinya menyahut.

"Papa, bukankah sudah ku bilang, aku tidak mau dijodohkan, apalagi sama orang yang gak aku kenal, Papa keterlaluan," ucap gadis itu cemberut.

"Vania, Papa hanya ingin yang terbaik untukmu. Tapi bukan Bagas, pacarmu itu. Dia itu play boy yang suka main ke bar, Sayang," tegas Romy sambil melangkah duduk dikursi.

"Sini duduk!" Romy menepuk kursi disebelahnya

"Tapi Pa, aku tidak pernah melihat Bagas selingkuh. Aku sangat mencintainya, Pa," sahut Vania yang akhirnya ikut duduk disamping Papanya.

"Vania, kalau kamu tidak percaya sama, Papa. Pergilah ke bar malam ini buktikan apa yang dilakukan Bagas disana." Tentu saja pak Romy menyuruhnya kesana karna sudah menyuruh orang mematai Bagas.

Vania mengernyitkan dahinya dan menatap papanya serius.

"Iya aku tau, Rahma juga mengajak ku kesana," kata Vania dengan kecut.

"Ya, Papa tidak bohong dia pasti dengan gadis-gadis di bar itu." Romy senang dengan ide jitunya itu pasti akan berhasil membuat Vania menerima perjodohan mereka.

"Oke, Vania akan kesana. Tapi jika Bagas sendiri papa harus membatalkan perjodohan ini," cekat Vania dengan serius.

"Oke, Papa setuju." Keduanya bersalaman, seolah saking menantang.

Vania memutuskan pergi, tadinya ia menolak ajakan Rahma

Tapi untuk membuktikan ucapan Papanya ia harus pergi.

Vania sudah tiba di bar ia masuk dengan harapan ucapan Papanya itu bohong.

Ia mencari keberadaan Bagas, Nicho dan Rahma, benar saja mereka ada dipojokan sedang bersulang.

Vania melihat Bagas menggandeng gadis cantik sambil tertawa mesra dan mencium pipi gadis itu. Sontak saja Vania terkejut tapi ia masih menahan diri.

"Bagas, gimana kalau Vania melihat mu begitu?" Bisik Rahma khawatir.

"Mana mungkin, dia kan gak pernah kesini jika tidak ku ajak," tukas Bagas sambil tersenyum melirik gadis disampingnya.

"Tadi aku ajak Vania kesini, gak tau deh datang apa enggak?" jelas Rahma pada Bagas.

"Kenapa kamu beri tau dia?" Ucap Bagas kaget.

"Emangnya kenapa, kalau Rahma kasih tau aku? Kamu takut ketauan kalau kamu selingkuh?" Timbal Vania serta merta membuat Bagas terkejut.

"Ma.. maaf sayang aku cuma main-main sama Fira," Tukasnya gugup.

Plak!

Tamparan Fira mendarat dipipi Bagas.

"Jadi kamu cuma mempermainkan aku, dasar brengsek," ketus Fira langsung meraih gelas dan menyiramkannya ke wajah Bagas.

"Makan tu," tambahnya sambil berlalu.

"Sayang..," rayu Bagas.

Plak!

Lagi-lagi tamparan Vania mendarat ke wajah Bagas. Kedua pipi Bagas memerah dipegangnya.

"Sayang, maaf aku tidak bermaksud," rayunya lagi kali ini pada Vania sambil memegang pergelangan tangan Vania. Vania langsung menepisnya, Rahma dan Nicho hanya diam menyaksikan kejadiaan itu.

"Jangan temui aku lagi. Oya, satu lagi aku tidak sudi kamu menghubungiku juga, lihat ini!" tukasnya sambil menunjukkan handphone dan memblokir semua yang berhubungan dengan Bagas lalu pergi meninggalkan tempat itu.

"Yang, tunggu!" Teriak Bagas tapi Vania tak peduli.

"Eh Gas, makanya jangan play boy udah punya pacar kayak Vania masih aja ngerayu cewek lain. Emang kurang cantik apa Vania?" tukas Rahma menambahi pula.

"Ayo Rahma kota pulang!" ajak Nicho.

Bagas mengepalkan tangannya lalu memukulkannya kemeja dan mengaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal tanda ia merasa kalut kepergok Vania dan menyebabkan kehilangan Vania. Hingga akhirnya ia menghabiskan malamnya dengan mabuk-mabukan dan menggaet wanita penghibur.

1
Adek Ajhalah
ceritanya aneh dan ruet kaya senetron ikan terbang,sumpah muak bacanya
Pangeran Matahari: gk usah di baca y mbk, aku gk maksa org buat baca kok. sebab ini novel pertamaku jadi y wajar aj klau masih kacau... terima kasih komentar pedasmu🙏🙏🙏
total 1 replies
Yun Ariyun
mantep kak
semangat ya kak🥰
Febri Ana
lanjuutt
Lala Al Fadholi
rasain...ntar d tinggal aja nangis...nyesel...balik ajalah sama bagas biar menderita sekalian
Jumalia Anne
teruslah berkarya dan semangat
B.Marman
Hai Sobri Wijaya, salam kenal dari B.Marman, mampir baca novel perdana saya dong judul MARLA.
Kalau mampir jangan lupa tinggalkan jejak ya.
Terimakasih
kosong
aku sudah habis membaca nya.....good luck 4u😍😍
kosong
terima kasih cerita nya author sobry wijaya...menarik,,cantik,semoga kamu bersemangat menjadi penulis ya.....aku sokong kamu😘😘😘😘😘😘
kosong
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
kosong
💪💪💪💪💪💪
kosong
💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪
kosong
siapa ya serang arga🤧🤧🤧🤧
kosong
🤧🤧🤧🤧gatal juga c nisya
kosong
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
kosong
💪💪💪💪
kosong
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
kosong
💪💪💪💪💪💪
kosong
💪💪💪💪💪💪💪
kosong
💪💪💪💪💪💪
kosong
🤗🤗🤗🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!