Risalah Hati (Part 1)
Petir terus menyambar, raga ini rapuh seakan ingin tumbang layaknya dahan pohon di seberang jalan sana. Aku hanya terpaku, terdiam membisu di bawah naungan payung sambil ditemani derasnya hujan. Malam
0
0
Di Antara Mereka
Aku berlari kecil menghindari sang mentari yang sangat terik siang itu, Karena menyipitkan Mata tak sengaja Aku menabrak tubuh seseorang yang berdiri kokoh di hadapanku. “Maaf Aku tidak sengaja menabr
0
0
Apa Yang Salah Dengan Rasaku?
Hari sudah semakin gelap tapi hujan malah semakin deras. Suasana ini membuat Ara menjadi kesal. Pasalnya sekarang Ara belum pulang ke rumah. Gadis itu sedang menunggu angkutan umum yang biasanya menuj
0
0
Salah Sangka
“Bian, temenin gue dong, beli baju… Pliss…”. Ya ampun. Anak ini ya… Nyusahin orang aja kerjanya. Aku mendengus kesal. Mau beli baju buat apa lagi sih? Kan kemaren udah beli baju, batinku. “Buat ultahn
0
0
Gadis Pilu Dan Pekat Malam
“Sampai saat ini, aku masih belum berani menceritakan apa yang kurasakan kepada orang lain. Semenjak itu aku harus menahan diriku untuk jatuh cinta karena sejuta trauma semakin menghantuiku. Aku tidak
0
0
Arti Sahabat
Siang ini seperti biasa begitu mendengar bel istirahat berbunyi, semua murid SMAN 1 memasuki kelas masing-masing. Tidak terkecuali Dean dan Siska, kedua sahabat satu muka itu. Mereka dijuluki “satu mu
0
0
Rangga Radit
“Caraku mendapatkan Radit adalah mendekati sahabatnya, Rangga. Saat Radit cemburu, saatnya aku harus mengorbankan hati Rangga. Rangga maafkan aku. Aku egois karena mengorbankanmu untuk kepentinganku.”
0
0
Kekasih Kedua
“Maafin aku, gara gara aku kamu jadi sering sedih. Gara gara aku kamu jadi sering nangis. Maaf, maaf..” Ucap Dirga sembari menunduk. Kuseka air mataku, lalu kunaikan wajahnya untuk menghadapku. “Kamu
0
0
Semua Itu Karena Cinta
Terkadang kita dibutakan oleh cinta. Bahkan kita rela berkorban demi mendapatkannya. Terlalu mengharapkan orang yang belum tentu mencintai kita itu hanyalah membuang waktu saja. Nama gue Hikmah, siswa
0
0
Kenangan Masa Lalu Tentangmu
Ini adalah kisah tentangnya, tentang seorang teman terdekatku yang mana aku mengaguminya. Dia adalah seorang Siswa yang pintar, dia begitu senang terhadap Fisika dan ilmu Eksakta serta ilmu Psikologi
0
0
Cinta dan Dedikasi
Matahari pagi menyapa tidur Lisa. Pagi ini matahari memancarkan sinarnya melewati ventilasi dan menembus jendela beserta gorden berwarna putihnya. Seketika itu Lisa terjaga dari tidurnya. Ia baru saja
0
0
Di Antara Dua Bunga Yang Memabukkan
Beberapa hari telah berlalu, sebelumnya hanya dirimulah seorang wanita yang kucinta, jika aku lebahnya maka dirimulah bunga yang sungguh membuatku terpana. Namun kini, seiring berjalannya waktu, di an
0
0
Tak Mungkin Utarakan
Aku mengagumi malam untuk ketenangannya. Adalah waktu yang tepat untuk merebahkan letih di sepanjang siang ini. Lagi dan lagi sepertinya malam senang untuk mempersembahkan hasrat yang semakin menggebu
0
0
Teman Saja
Sebenarnya ada rasa cemburu di hati milly saat ini, inka juga pasti bisa memahami, tapi sosok jangkung itu pasti tidak memahami apa yang sedang milly rasakan, milly sudah lama memendam rasa itu, tetap
0
0
Cintaku Juga Cintamu
Ini memang sakit… Sungguh sakit.. Aku dan sahabatku mencintai orang yang sama. Setiap kali sahabatku membicarakan tentang dirinya, ada rasa yang berkecamuk hebat dalam dada ini… Kadang hati kecilku be
0
0
Kisah Yang Terlupakan
Di bawah pohon yang teduh, sebuah taman yang menjadi tempat peristirahatanya. Nadira sedang mengamati gambar yang baru di lukisnya. Gambar gedung bertingkat dan kehidupan yang amat maju, membuat Nadir
0
0
Di Sini
Laki-laki itu kembali tersenyum. Masih sama seperti tiga tahun lalu sejak aku pertama kali menemuinya. Namun senyuman itu bukan untukku, melainkan untuk perempuan yang dicintainya. Mereka berdua sanga
0
0
Cinta Bersaudara
Jesica mendekatkan dirinya pada Prayoga di sofa. Prayoga kelihatan aneh dan kikuk. Selain itu dia masih capek baru saja pulang kerja. Mungkin karena mereka duduk saling berdekatan. Memang saat itu han
0
0
Khianat Cinta Dan Sahabat
Pagi yang cerah ini nadia berangkat dengan wajah tak bersemangat, mata merah dan bengkak, hidung mancungnya pun memerah, siapa saja yang melihatnya akan merasa iba. “nadia.. kamu gak sarapan sayang” T
0
0
Bukan Kau, Tou Kun Yang Kumau (Part 1)
Dari kacamata bulat berjenis minus ini kupandang lekat dirimu. Entah apa yang menarik perhatianku, aku tak tahu. Kau tampan, namun tak indah. kau tak atletis, meski tubuhmu terlihat proporsional. Kau
0
0